Lompat ke isi

Mindi kecil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
84rahardhika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(48 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{ Taxobox
{{Taxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
| image = Starr 070302-4984 Melia azedarach.jpg
| image = Starr 070302-4984 Melia azedarach.jpg
| image_width = 240px
| image_width = 240px
| image_caption = Leaves, flowers, and fruit
| image_caption = Daun, bunga, dan buah mindi
| regnum = [[Plant]]ae
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Sapindales]]
| ordo = [[Sapindales]]
| familia = [[Meliaceae]]
| familia = [[Meliaceae]]
| genus = ''[[Melia (plant)|Melia]]''
| genus = ''[[Melia]]''
| species = '''''M. azedarach'''''
| species = '''''M. azedarach'''''
| binomial = ''Melia azedarach''
| binomial = ''Melia azedarach''
Baris 19: Baris 22:
<!-- and oogles of others - search for the species names to get lists. -->
<!-- and oogles of others - search for the species names to get lists. -->
}}
}}
[[Berkas:Melia azedarach MHNT.BOT.2007.40.34.jpg|jmpl|''Melia azedarach'']]


'''Mindi''' yang dikenal juga sebagai renceh ([[Sumatera]]) dan gringging, mindi, cakra-cikri ([[Jawa]]) adalah tanaman pohon dari famili [[Meliaceae]]. <ref name="hemnbing">{{cite book
'''Mindi''' adalah tanaman pohon dari famili [[Meliaceae]].<ref name="hemnbing">{{cite book
| last = Wijayakusuma
|last = Wijayakusuma
| first = H.M Hembing
|first = H.M Hembing
| authorlink =
|authorlink =
| coauthors =Setiawan Dalimartha, dkk
|coauthors =Setiawan Dalimartha, dkk
| title =Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia
|title =Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia
| publisher = Pustaka Kartini
|publisher = Pustaka Kartini
| year = 1994
|year = 1994
| location = Jakarta
|location = Jakarta
| pages = 94-96
|pages = 94-96
| url =
|url =
| doi =
|doi =
| id =
|id =
| isbn =979-454-083-8 }}
|isbn =979-454-083-8 }}
</ref> Mindi juga dikenal sebagai renceh ([[Sumatra]]) dan gringging, mindi, cakra-cikri ([[Jawa]]).<ref name="hemnbing"/>
</ref>


==Pemerian dan ekologi==
== Pemerian ==
Mindi adalah pohon yang bercabang banyak dan kulit batang yang berwarna [[coklat]] tua.{{sfn|Dalimartha|2007|p=67}} Batangnya silindris, dan tidak berbanir. Kulit batangnya warnanya abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis dan ber[[sisik]].<ref name=mindi>{{cite |publisher=Indonesianforest.com; Situs Informasi Hutan dan Produk Kehutanan |type=brosur |year=2007 |language=Indonesia |title=Mindi |url=http://www.indonesiaforest.com/Tanaman_andalan/Mindi.PDF}}</ref> Daunnya majemuk menyirip ganda yang tumbuh berseling dengan panjang 20–80&nbsp;cm, sedangkan anak daunnya berbentuk bulat telur bergerigi dan berwarna hijau tua di bagian permukaan atas.<ref name="hemnbing"/> [[Bunga]]nya majemuk, dalam malai yang panjangnya 10–20&nbsp;cm, yang keluar dari ketiak daun.{{sfn|Dalimartha|2007|p=67}} Panjang malai 10–22&nbsp;cm, dan berkelamin dua, yakni bunga jantan dan betina terletak di pohon yang sama.<ref name=mindi/> Daun mahkotanya berjumlah 5, panjangnya 1&nbsp;cm, warnanya ungu pucat, dan berbau harum. Buahnya berjenis buah batu dan jika masak, warnanya coklat kekuningan.{{sfn|Dalimartha|2007|p=67}} Tumbuhan ini cepat bertumbuh, dalam 2 tahun, tinggi tumbuhan ini mencapai 4-5 [[meter]].{{Sfn|Sastrapradja dkk|1980|p=85}}

Berikut ini adalah musim berbunga di setiap tempat di beberapa [[provinsi]] di [[Indonesia]]:<ref name=mindi/>

{|class="wikitable" border=0
|-
![[Jawa Barat]]!![[Jawa Timur]]!![[Nusa Tenggara Barat]]
|-
|[[Maret]]-Mei||[[Juni]]-[[November]]||[[Juni]] dan [[September]]
|-
|}

Musim berbuah terjadi pada [[Juni]], [[Agustus]], [[November]], dan [[Desember]].<ref name=mindi/>

== Persebaran dan habitat ==
Tanaman ini dapat tumbuh setinggi 10m - 20m, biasanya ditanam di sisi jalan sebagai pohon pelindung, kadang-kadang juga merupakan poohon liar di daerah-daerah dekat pantai dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.100 m di atas permukaan laut.<ref name="hemnbing"/>
Tanaman ini dapat tumbuh setinggi 10m - 20m, biasanya ditanam di sisi jalan sebagai pohon pelindung, kadang-kadang juga merupakan poohon liar di daerah-daerah dekat pantai dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.100 m di atas permukaan laut.<ref name="hemnbing"/>
Kulit batang berwarna [[coklat]] tua, daunnya majemuk menyirip ganda yang tumbuh berseling dengan panjang 20-80 cm, sedangkan anak daunnya berbentuk bulat telur bergerigi dan berwarna hijau tua di bagian permukaan atas.<ref name="hemnbing"/>


Pohon ini tumbuhnya cepat dan berasal dari [[Cina]],{{sfn|Dalimartha|2007|p=67}} [[Burma]], dan [[India]].<ref name=mindi/> Tumbuhan ini banyak ditanam di daerah [[tropis]] maupun [[subtropis]]. Di [[Indonesia]], tumbuhan ini banyak ditanam di [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Nusa Tenggara]], dan [[Irian Jaya]].<ref name=mindi/> Selain itu, di Indonesia, tumbuhan ini di [[kebun]]-kebun, dan di pekarangan.{{Sfn|Sastrapradja dkk|1980|p=85}}
==Kandungan dan manfaat==

Kulit batang dan kulit akar mindi kecil mengandung [[toosendanin]], [[margoside]], [[kaemferol]], [[resin]], [[tannin]] dan [[trirterpene kulinone]] sehingga dapat digunakan menyembuhkan [[cacingan]] dan [[hipertensi]].<ref name="hemnbing"/>
== Kandungan dan manfaat ==
Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah [[flavone glicoside]], [[quercitrin]], dan [[kaemferol]], selain itu daun
Kulit batang dan kulit akar mindi kecil mengandung [[toosendanin]],{{efn|Toosendanin jarang menimbulkan efek samping, namun bisa menimbulkan pening ataupun mual {{harv|Dalimartha|2007|p=71}}.}} [[margoside]], [[kaemferol]], [[resin]], [[tannin]] dan [[trirterpene kulinone]] sehingga dapat digunakan menyembuhkan [[cacingan]] dan [[hipertensi]].<ref name="hemnbing"/> Namun, kulit akar tumbuhan ini bersifat beracun dan bisa merangsang muntah.{{sfn|Dalimartha|2007|p=68}} Tumbuhan lain, yakni mindi kecil sering menggantikan [[mimba]]. Tapi, manfaat mimba sendiri lebih luas ketimbang mindi.{{efn|[[Mimba]] dapat digunakan untuk tusukan [[gigi]], [[sabun]], dan mencegah kerontokan [[rambut]] {{harv|Dalimartha|2005|p=63}}.}}

Menurut penelitian, sifat antelmintik (menghilangkan cacing) bekerja lebih lama ketimbang [[santonin]]. Selain itu, infus kulit kayu tumbuhan ini membuat [[cacing kremi]] dari [[tikus]] lumpuh. Toosendanin tumbuhan ini juga menimbulkan depresi pernafasan.{{sfn|Dalimartha|2007|p=70}}

Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah [[flavone glicoside]], [[quercitrin]], dan [[kaemferol]], selain itu daun
tumbuhan ini mengandung [[protein]] yang tinggi yang bersifat [[insektisidal]] dan bersifat penolak terhadap [[nematoda]].<ref name="toto">{{cite book
tumbuhan ini mengandung [[protein]] yang tinggi yang bersifat [[insektisidal]] dan bersifat penolak terhadap [[nematoda]].<ref name="toto">{{cite book
| last = Sunarto
|last = Sunarto
| first = Toto
|first = Toto
| authorlink =
|authorlink =
| coauthors =Luciana Djaja dan Hersanti
|coauthors =Luciana Djaja dan Hersanti
| title =Pengujian Serbuk Daun Aglaia Odorata lour., Melia azedarach linn., dan chromolaena Odorata linn.Terhadap Penyakit Bengkak Akar (Meloidogyne spp.)Pada Tanaman Tomat
|title =Pengujian Serbuk Daun Aglaia Odorata lour., Melia azedarach linn., dan chromolaena Odorata linn.Terhadap Penyakit Bengkak Akar (Meloidogyne spp.)Pada Tanaman Tomat
| publisher = Universitas Padjajaran
|publisher = Universitas Padjajaran
| year = 2002
|year = 2002
| location = Bandung
|location = Bandung
| pages = 3
|pages = 3
| url =
|url =
| doi =
|doi =
| id =
|id =
| isbn = }}
|isbn = }}
</ref> Mindi kecil juga terbukti dapat menekan penyakit [[bengkak akar]] yang disebabkan oleh [[Meloidogyne spp.]] pada tanaman [[tomat]].<ref name="toto"/>
</ref> Mindi kecil juga terbukti dapat menekan penyakit [[bengkak akar]] yang disebabkan oleh [[Meloidogyne spp.]] pada tanaman [[tomat]].<ref name="toto"/>


== Jenis yang berkerabat ==
* [[Mimba]], tumbuhan ini menurut [[A.P. Dharma]] satu jenis dengan mindi.{{sfn|Dharma|1987|p=163}} Namun, [[Setiawan Dalimartha]] memisahkan kedua tumbuhan ini sebagai 2 spesies lain.{{sfn|Dalimartha|2005|p=62}}{{sfn|Dalimartha|2007|p=66}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


'''Catatan bawah'''
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
{{notelist}}


'''Bacaan'''
[[ca:Mèlia (arbre)]]
{{Refbegin}}
[[da:Paternostertræ]]
* {{cite book
[[de:Zedrachbaum]]
|first1=Setijati
[[en:Melia azedarach]]
|last1=Sastrapradja
[[es:Melia azedarach]]
|first2=Siti Harti Aminah
[[fr:Melia azedarach]]
|last2=Lubis
[[he:אזדרכת מצויה]]
|first3=Eddy
[[hsb:Indiski melijowc]]
|last3=Djajasukma
[[ht:Lilas peyi]]
|first4=Hadi
[[it:Melia azedarach]]
|last4=Soetarno
[[ja:センダン]]
|first5=Ischak
[[ko:멀구슬나무]]
|last5=Lubis
[[nl:Indische sering]]
|year=1981
[[pt:Amargoseira]]
|title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Kayu Indonesia
[[ru:Мелия азедарах]]
|volume=14
[[sv:Zedrak]]
|publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]]
[[to:Sita]]
|location=[[Jakarta]]
[[tr:Tespih ağacı]]
|ref=harv
[[vi:Xoan]]
|oclc=66307472
[[zh:苦楝]]
}}
[[zh-min-nan:Khó͘-lēng]]
* {{cite book
|first=Setiawan
|last=Dalimartha
|year=2007
|orig. year=2003
|title=Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
|volume=3
|publisher=Puspa Swara
|location=[[Depok]]
|ref=harv
|isbn=979-1133-14-X
}}
* {{cite book
|first=Setiawan
|last=Dalimartha
|year=2005
|title=Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
|volume=4
|publisher=Puspa Swara
|location=[[Depok]]
|ref=harv
|isbn=979-3235-73-X
}}
* {{cite book
|first=A.P.
|last=Dharma
|title=Indonesian Medicinal Plants
|trans_title=Tanaman-Tanaman Obat Indonesia
|language=Inggris
|year=1987
|publisher=[[Balai Pustaka]]
|location=Jakarta
|isbn=979-407-032-7
|ref=harv
}}
{{Refend}}
{{Taxonbar|from=Q162171}}

[[Kategori:Pohon]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan beracun]]
[[Kategori:Melia]]

Revisi terkini sejak 29 Juni 2024 13.04

Mindi kecil
Daun, bunga, dan buah mindi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
M. azedarach
Nama binomial
Melia azedarach
Sinonim

Melia australis Sweet
Melia candollei Sw.
Melia japonica G.Don
Melia sempervirens Sw.

Melia azedarach

Mindi adalah tanaman pohon dari famili Meliaceae.[2] Mindi juga dikenal sebagai renceh (Sumatra) dan gringging, mindi, cakra-cikri (Jawa).[2]

Mindi adalah pohon yang bercabang banyak dan kulit batang yang berwarna coklat tua.[3] Batangnya silindris, dan tidak berbanir. Kulit batangnya warnanya abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis dan bersisik.[4] Daunnya majemuk menyirip ganda yang tumbuh berseling dengan panjang 20–80 cm, sedangkan anak daunnya berbentuk bulat telur bergerigi dan berwarna hijau tua di bagian permukaan atas.[2] Bunganya majemuk, dalam malai yang panjangnya 10–20 cm, yang keluar dari ketiak daun.[3] Panjang malai 10–22 cm, dan berkelamin dua, yakni bunga jantan dan betina terletak di pohon yang sama.[4] Daun mahkotanya berjumlah 5, panjangnya 1 cm, warnanya ungu pucat, dan berbau harum. Buahnya berjenis buah batu dan jika masak, warnanya coklat kekuningan.[3] Tumbuhan ini cepat bertumbuh, dalam 2 tahun, tinggi tumbuhan ini mencapai 4-5 meter.[5]

Berikut ini adalah musim berbunga di setiap tempat di beberapa provinsi di Indonesia:[4]

Jawa Barat Jawa Timur Nusa Tenggara Barat
Maret-Mei Juni-November Juni dan September

Musim berbuah terjadi pada Juni, Agustus, November, dan Desember.[4]

Persebaran dan habitat

[sunting | sunting sumber]

Tanaman ini dapat tumbuh setinggi 10m - 20m, biasanya ditanam di sisi jalan sebagai pohon pelindung, kadang-kadang juga merupakan poohon liar di daerah-daerah dekat pantai dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.100 m di atas permukaan laut.[2]

Pohon ini tumbuhnya cepat dan berasal dari Cina,[3] Burma, dan India.[4] Tumbuhan ini banyak ditanam di daerah tropis maupun subtropis. Di Indonesia, tumbuhan ini banyak ditanam di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya.[4] Selain itu, di Indonesia, tumbuhan ini di kebun-kebun, dan di pekarangan.[5]

Kandungan dan manfaat

[sunting | sunting sumber]

Kulit batang dan kulit akar mindi kecil mengandung toosendanin,[a] margoside, kaemferol, resin, tannin dan trirterpene kulinone sehingga dapat digunakan menyembuhkan cacingan dan hipertensi.[2] Namun, kulit akar tumbuhan ini bersifat beracun dan bisa merangsang muntah.[6] Tumbuhan lain, yakni mindi kecil sering menggantikan mimba. Tapi, manfaat mimba sendiri lebih luas ketimbang mindi.[b]

Menurut penelitian, sifat antelmintik (menghilangkan cacing) bekerja lebih lama ketimbang santonin. Selain itu, infus kulit kayu tumbuhan ini membuat cacing kremi dari tikus lumpuh. Toosendanin tumbuhan ini juga menimbulkan depresi pernafasan.[7]

Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah flavone glicoside, quercitrin, dan kaemferol, selain itu daun tumbuhan ini mengandung protein yang tinggi yang bersifat insektisidal dan bersifat penolak terhadap nematoda.[8] Mindi kecil juga terbukti dapat menekan penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne spp. pada tanaman tomat.[8]

Jenis yang berkerabat

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Linneas, C. (1753)
  2. ^ a b c d e Wijayakusuma, H.M Hembing (1994). Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini. hlm. 94–96. ISBN 979-454-083-8. 
  3. ^ a b c d Dalimartha 2007, hlm. 67.
  4. ^ a b c d e f Mindi (PDF) (brosur) (dalam bahasa Indonesia), Indonesianforest.com; Situs Informasi Hutan dan Produk Kehutanan, 2007 
  5. ^ a b Sastrapradja dkk 1980, hlm. 85.
  6. ^ Dalimartha 2007, hlm. 68.
  7. ^ Dalimartha 2007, hlm. 70.
  8. ^ a b Sunarto, Toto (2002). Pengujian Serbuk Daun Aglaia Odorata lour., Melia azedarach linn., dan chromolaena Odorata linn.Terhadap Penyakit Bengkak Akar (Meloidogyne spp.)Pada Tanaman Tomat. Bandung: Universitas Padjajaran. hlm. 3. 
  9. ^ Dharma 1987, hlm. 163.
  10. ^ Dalimartha 2005, hlm. 62.
  11. ^ Dalimartha 2007, hlm. 66.

Catatan bawah

  1. ^ Toosendanin jarang menimbulkan efek samping, namun bisa menimbulkan pening ataupun mual (Dalimartha 2007, hlm. 71).
  2. ^ Mimba dapat digunakan untuk tusukan gigi, sabun, dan mencegah kerontokan rambut (Dalimartha 2005, hlm. 63).

Bacaan

  • Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Kayu Indonesia. 14. Jakarta: LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. OCLC 66307472. 
  • Dalimartha, Setiawan (2007). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 3. Depok: Puspa Swara. ISBN 979-1133-14-X. 
  • Dalimartha, Setiawan (2005). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 4. Depok: Puspa Swara. ISBN 979-3235-73-X. 
  • Dharma, A.P. (1987). Indonesian Medicinal Plants (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.