Harun Ar-Rasyid: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: hr:Harun al-Rašid |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(59 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Monarch | |
{{Infobox Monarch |name =Harun ar-Rasyid |
||
| |
|title =[[Khalifah]] [[Baghdad]] |
||
|image =Harun Al-Rashid and the World of the Thousand and One Nights.jpg |
|||
| image =[[Berkas:Harun_Al-Rashid_and_the_World_of_the_Thousand_and_One_Nights.jpg|[[Persian miniature]] depicting Hārūn ar-Rashīd.]] |
|||
| |
|reign =[[14 September]] [[786]] - [[24 Maret]] [[809]]<br /><small>''15 Rabiul awal 170 [[Hijriah|H]] - 3 Jumadal akhir 193 [[Hijriah|H]]''</small> |
||
| |
|coronation = |
||
| |
|predecessor =[[Al-Hadi|Abu Abdullah Musa bin Mahdi al-Hadi]] |
||
| |
|successor =[[Muhammad bin Harun al-Amin]] |
||
| |
|heir = |
||
| |
|consort = |
||
| |
|issue = |
||
| |
|dynasty =[[Bani Abbasiyah]] |
||
| |
|royal anthem = |
||
| |
|father =[[Al-Mahdi|Muhammad bin Mansur al-Mahdi]] |
||
| |
|mother =[[Al-Khayzuran]] |
||
| |
|date of birth =[[17 Maret]] [[763]] |
||
| |
|place of birth =[[Rayy]] |
||
| |
|date of death =[[24 Maret]] [[809]] |
||
| |
|place of death = |
||
| |
|place of burial= |
||
|}} |
|}} |
||
'''Harun Ar-Rasyid''' lahir di [[Rayy]] pada tahun [[766]] dan wafat pada tanggal [[24 Maret]] [[809]], di Thus, Khurasan. |
'''Harun Ar-Rasyid''' lahir di [[Rayy]] pada tahun [[766]] dan wafat pada tanggal [[24 Maret]] [[809]], di Thus, Khurasan. |
||
Harun Ar-Rasyid adalah |
Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari [[kekalifahan Abbasiyah|kekhalifahan Abbasiyah]] dan memerintah antara tahun [[786]] hingga [[803]]. Ayahnya bernama [[Muhammad Al-Mahdi]], khalifah yang ketiga dan kakaknya, [[Musa Al-Hadi]] adalah khalifah yang keempat. Ibunya Jurasyiyah dijuluki [[Khayzuran]] berasal dari Yaman. |
||
Meski berasal dari dinasti [[Abbasiyah]], Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga |
Meski berasal dari dinasti [[Abbasiyah]], Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga [[Barmak]] dari Persia ([[Iran]]). Pada masa mudanya, Harun banyak belajar dari [[Yahya ibn Khalid Al-Barmak]]. |
||
Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh [[Ma'mun Ar-Rasyid]], dikenal sebagai masa keemasan Islam (''The Golden Age of Islam''), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia. |
Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh [[Muhammad bin Harun al-Amin|Muhammad Al-Amin]] kemudian [[Ma'mun Ar-Rasyid]], dikenal sebagai [[masa keemasan Islam]] (''The Golden Age of Islam''), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia. |
||
Pada masa pemerintahannya dia: |
|||
* Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat. |
* Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat. |
||
* Membangun kota Baghdad dengan bangunan-bangunan megah. |
* Membangun kota Baghdad yang terletak di antara sungai eufrat dan tigris dengan bangunan-bangunan megah. |
||
* Membangun tempat-tempat peribadatan. |
* Membangun tempat-tempat peribadatan. |
||
* Membangun sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan. |
* Membangun sarana pendidikan, kesenian, kesehatan, dan perdagangan. |
||
* Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian. |
* Mendirikan [[Rumah Kebijaksanaan|Baitul Hikmah]], sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian. |
||
* Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, |
* Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid, dan istana. Pada masanya Ia memiliki seorang kadi (penasihat kerajaan) yang sangat cerdas yang dikenal dengan nama Abu Nawas menurut cerita rakyat irak ia suka menantang abu nawas dengan hal yang aneh kepada Abu Nawas bahkan di salah satu cerita rakyat ia pernah disuruh memindahkan istananya. |
||
== Wafat == |
|||
Setelah al Hadi meninggal pada tahun 786, naiklah saudaranya, Harun Al Rasyid. Pada zaman khalifah Harun Al Rasyid inilah, Kekhalifahan Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya, baik kekayaan negeri, wilayah administratif pemerintahan, hingga perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmuwan hidup makmur karena mereka mendapat pendanaan dari khalifah. Penduduk kota Baghdad menjadi ramai, karena perdagangan yang makmur. |
|||
Beliau tidak memerangi keturunan Ali bin Abi Thalib sebagaimana yang dilakukan para pendahulunya. Keturunan Ali yang hidup di Baghdad tidak lagi diintip dan dicurigai. Hanya seorang saja yang diperangi oleh beliau, yaitu Yahya ibnu Abdullah yang melarikan diri pada zaman al-Hadi dan mendirikan kekuasaan di negeri Dailam. Setelah jelas bahwa pasukan Yahya akan menjadi besar, beliau mengirimkan tentara di bawah panglima Fadhal ibnu Yahya ibnu Khalid al-Barmaky untuk berangkat ke sana. Karena Yahya merasa dirinya akan terdesak, dia memohon perdamaian. Permohonan itu dikabulkan. Dailam akhirnya bergabung dalam kekuasaan Baghdad. Sementara itu, saudara Yahya yang bernama Idris terus melanjutkan pelarian ke Mesir. Dari Mesir, diteruskannya perjalanan ke Magrib (Afrika Utara). Di sana, dia mendirikan Daulah Alawiyin (Adarisah). |
|||
Harun al-Rasyid berulang kali mengerahkan pasukannya menyerang negeri Romawi. Mereka banyak mendapat kemenangan. Banyak negeri Romawi yang membayar jizyah dan mengakui kekuasaan Abbasiyah. Karel Agung pun mengirimkan utusannya ke Baghdad untuk mendekati Harun al-Rasyid. Karel Agung mengetahui bahwa Harun Al Rasyid memiliki musuh besar, yaitu Raja Kordova, Bani Umayah di Andalusia. Karel hendak membangga diri di hadapan musuhnya, yakni Raja Naqfur (Raja Konstantinopel, Roma Timur), bahwa ia telah sanggup menarik hati Raja Baghdad. |
|||
Harun al-Rasyid meninggal dalam perjalanan memimpin angkatan di negeri Thus, pada tahun 809.<ref>Prof. Dr. Hamka (2016) "Sejarah Umat Islam" Jakarta : Gema Insani</ref> Harun al-Rasyid memiliki dua orang putra, yaitu Al Amin dan Al Ma'mun. Kekuasaan Abbasiyah diberikan kepada dua orang itu secara berganti-gantian. Hingga akhirnya, Al Amin tidak mau memberikan giliran memerintah kepada Al Ma'mun. Ia hanya mau memberikan giliran memerintah ke anaknya sendiri. Oleh sebab itu, Al Ma'mun menyatakan perang terhadap Al Amin. Al Amin kalah dalam peperangan dan dibunuh tentara Al Ma'mun yang datang menyerang Kota Baghdad di bawah pimpinan Panglima Thaher ibnu Husin pada tahun 813. Al Amin hanya memerintah selama 4 tahun. |
|||
== Silsilah == |
|||
{{AbbasiyahFamilyTree}} |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
{{kotak mulai}} |
{{kotak mulai}} |
||
{{s-bef|before=[[Al-Mahdi]]}} |
{{s-bef|before=[[Al-Mahdi]]}} |
||
{{s-ttl|title=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]<br />([[786]]–[[803]])}} |
{{s-ttl|title=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]<br />([[786]]–[[803]])}} |
||
{{s-aft|after=[[ |
{{s-aft|after=[[Muhammad bin Harun al-Amin]]}} |
||
{{kotak selesai}} |
{{kotak selesai}} |
||
{{Authority control}} |
|||
{{islam-bio-stub}} |
|||
{{Commonscat|Harun al-Rashid}} |
{{Commonscat|Harun al-Rashid}} |
||
{{lifetime|766|809|}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]] |
|||
{{Bani Abbasiyah}} |
|||
[[an:Harún al-Raixid]] |
|||
[[ar:هارون الرشيد]] |
|||
⚫ | |||
[[az:Harun ər-Rəşid]] |
|||
⚫ | |||
[[be:Гарун аль-Рашыд]] |
|||
[[bg:Харун ал-Рашид]] |
|||
[[bs:Harun er-Rašid]] |
|||
[[ca:Harun ar-Raixid]] |
|||
[[cs:Hárún ar-Rašíd]] |
|||
[[da:Harun al-Rashid]] |
|||
[[de:Hārūn ar-Raschīd]] |
|||
[[el:Χαρούν αλ Ρασίντ]] |
|||
[[en:Harun al-Rashid]] |
|||
[[eo:Harun ar-Raŝid]] |
|||
[[es:Harún al-Rashid]] |
|||
[[fa:هارونالرشید]] |
|||
[[fi:Harun al-Rašid]] |
|||
[[fr:Hâroun ar-Rachîd]] |
|||
[[he:הארון א-רשיד]] |
|||
[[hr:Harun al-Rašid]] |
|||
[[hu:Hárún ar-Rasíd]] |
|||
[[it:Hārūn al-Rashīd]] |
|||
[[ja:ハールーン・アッ=ラシード]] |
|||
[[ka:ჰარუნ არ-რაშიდი]] |
|||
[[ko:하룬 알 라시드]] |
|||
[[ku:Harûn Reşîd]] |
|||
[[la:Aaron (calipha)]] |
|||
[[lv:Hārūns al Rašīds]] |
|||
[[ms:Harun al-Rasyid]] |
|||
[[nl:Haroen al-Rashid]] |
|||
[[no:Harun al-Rashid]] |
|||
[[pl:Harun ar-Raszid]] |
|||
[[pt:Harun al-Rashid]] |
|||
[[ro:Harun al-Rashid]] |
|||
[[ru:Харун ар-Рашид]] |
|||
[[sk:Hárún ar-Rašíd]] |
|||
[[sl:Harun al Rašid]] |
|||
[[so:Haaruun Alrashiid]] |
|||
[[sr:Харун ел Рашид]] |
|||
[[sv:Harun al-Rashid]] |
|||
[[te:హారూన్ రషీద్]] |
|||
[[tr:Harun Reşid]] |
|||
[[uk:Гарун ар-Рашид]] |
|||
[[ur:ہارون الرشید]] |
|||
[[vi:Harun Al-Rashid]] |
|||
[[zh:哈伦·拉希德]] |
Revisi terkini sejak 27 Juli 2024 11.45
Harun ar-Rasyid | |
---|---|
Khalifah Baghdad | |
Berkuasa | 14 September 786 - 24 Maret 809 15 Rabiul awal 170 H - 3 Jumadal akhir 193 H |
Pendahulu | Abu Abdullah Musa bin Mahdi al-Hadi |
Penerus | Muhammad bin Harun al-Amin |
Dinasti | Bani Abbasiyah |
Ayah | Muhammad bin Mansur al-Mahdi |
Ibu | Al-Khayzuran |
Harun Ar-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 766 dan wafat pada tanggal 24 Maret 809, di Thus, Khurasan.
Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari kekhalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi adalah khalifah yang keempat. Ibunya Jurasyiyah dijuluki Khayzuran berasal dari Yaman.
Meski berasal dari dinasti Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga Barmak dari Persia (Iran). Pada masa mudanya, Harun banyak belajar dari Yahya ibn Khalid Al-Barmak.
Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh Muhammad Al-Amin kemudian Ma'mun Ar-Rasyid, dikenal sebagai masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia.
Pada masa pemerintahannya dia:
- Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat.
- Membangun kota Baghdad yang terletak di antara sungai eufrat dan tigris dengan bangunan-bangunan megah.
- Membangun tempat-tempat peribadatan.
- Membangun sarana pendidikan, kesenian, kesehatan, dan perdagangan.
- Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
- Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid, dan istana. Pada masanya Ia memiliki seorang kadi (penasihat kerajaan) yang sangat cerdas yang dikenal dengan nama Abu Nawas menurut cerita rakyat irak ia suka menantang abu nawas dengan hal yang aneh kepada Abu Nawas bahkan di salah satu cerita rakyat ia pernah disuruh memindahkan istananya.
Wafat
[sunting | sunting sumber]Setelah al Hadi meninggal pada tahun 786, naiklah saudaranya, Harun Al Rasyid. Pada zaman khalifah Harun Al Rasyid inilah, Kekhalifahan Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya, baik kekayaan negeri, wilayah administratif pemerintahan, hingga perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmuwan hidup makmur karena mereka mendapat pendanaan dari khalifah. Penduduk kota Baghdad menjadi ramai, karena perdagangan yang makmur.
Beliau tidak memerangi keturunan Ali bin Abi Thalib sebagaimana yang dilakukan para pendahulunya. Keturunan Ali yang hidup di Baghdad tidak lagi diintip dan dicurigai. Hanya seorang saja yang diperangi oleh beliau, yaitu Yahya ibnu Abdullah yang melarikan diri pada zaman al-Hadi dan mendirikan kekuasaan di negeri Dailam. Setelah jelas bahwa pasukan Yahya akan menjadi besar, beliau mengirimkan tentara di bawah panglima Fadhal ibnu Yahya ibnu Khalid al-Barmaky untuk berangkat ke sana. Karena Yahya merasa dirinya akan terdesak, dia memohon perdamaian. Permohonan itu dikabulkan. Dailam akhirnya bergabung dalam kekuasaan Baghdad. Sementara itu, saudara Yahya yang bernama Idris terus melanjutkan pelarian ke Mesir. Dari Mesir, diteruskannya perjalanan ke Magrib (Afrika Utara). Di sana, dia mendirikan Daulah Alawiyin (Adarisah).
Harun al-Rasyid berulang kali mengerahkan pasukannya menyerang negeri Romawi. Mereka banyak mendapat kemenangan. Banyak negeri Romawi yang membayar jizyah dan mengakui kekuasaan Abbasiyah. Karel Agung pun mengirimkan utusannya ke Baghdad untuk mendekati Harun al-Rasyid. Karel Agung mengetahui bahwa Harun Al Rasyid memiliki musuh besar, yaitu Raja Kordova, Bani Umayah di Andalusia. Karel hendak membangga diri di hadapan musuhnya, yakni Raja Naqfur (Raja Konstantinopel, Roma Timur), bahwa ia telah sanggup menarik hati Raja Baghdad.
Harun al-Rasyid meninggal dalam perjalanan memimpin angkatan di negeri Thus, pada tahun 809.[1] Harun al-Rasyid memiliki dua orang putra, yaitu Al Amin dan Al Ma'mun. Kekuasaan Abbasiyah diberikan kepada dua orang itu secara berganti-gantian. Hingga akhirnya, Al Amin tidak mau memberikan giliran memerintah kepada Al Ma'mun. Ia hanya mau memberikan giliran memerintah ke anaknya sendiri. Oleh sebab itu, Al Ma'mun menyatakan perang terhadap Al Amin. Al Amin kalah dalam peperangan dan dibunuh tentara Al Ma'mun yang datang menyerang Kota Baghdad di bawah pimpinan Panglima Thaher ibnu Husin pada tahun 813. Al Amin hanya memerintah selama 4 tahun.
Silsilah
[sunting | sunting sumber][2] Catatan:
- k. merupakan tahun kekuasaan
- Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
- Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Prof. Dr. Hamka (2016) "Sejarah Umat Islam" Jakarta : Gema Insani
- ^ Imam As-Suyuthi (2006). Tarikh Khulafa' [Sejarah Para Penguasa Islam]. Jakarta: Al-Kautsar. ISBN 979-592-175-4.
Didahului oleh: Al-Mahdi |
Khalifah Bani Abbasiyah (786–803) |
Diteruskan oleh: Muhammad bin Harun al-Amin |