Percobaan Stern–Gerlach: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: tr:Stern-Gerlach deneyi Mengubah: hu:Stern–Gerlach-kísérlet |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{mekanika kuantum}} |
|||
Dalam [[mekanika kuantum]], '''percobaan Stern-Gerlach'''<ref>{{cite journal|last=Gerlach |first=W.|last2=Stern |first2=O.|title=Das magnetische Moment des Silberatoms|journal=[[Zeitschrift für Physik]]|volume=9 |pages=353–355|year=1922|doi=10.1007/BF01326984}}</ref> |
Dalam [[mekanika kuantum]], '''percobaan Stern-Gerlach''',<ref>{{cite journal|last=Gerlach |first=W.|last2=Stern |first2=O.|title=Das magnetische Moment des Silberatoms|journal=[[Zeitschrift für Physik]]|volume=9 |pages=353–355|year=1922|doi=10.1007/BF01326984}}</ref> yang namanya berasal dari [[Otto Stern]] dan [[Walther Gerlach]], adalah [[percobaan]] yang meneliti defleksi [[partikel elementer]]. Percobaan ini sering digunakan untuk menunjukkan prinsip dasar mekanika kuantum. Percobaan Stern-Gerlach dapat digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa [[elektron]] dan [[atom]] memiliki sifat-sifat kuantum intrinsik, dan bagaimana pengukuran dalam mekanika kuantum memengaruhi sistem yang sedang diukur. |
||
== Teori dasar dan pemerian == |
== Teori dasar dan pemerian == |
||
{{See also|Spin quantum number#Electron spin}} |
{{See also|Spin quantum number#Electron spin}} |
||
[[Berkas:Stern-Gerlach experiment.PNG|300px| |
[[Berkas:Stern-Gerlach experiment.PNG|300px|jmpl|Elemen dasar percobaan Stern–Gerlach.]] |
||
Dalam percobaan Stern-Gerlach, seberkas [[partikel]] dikirimkan melalui medan magnet tidak homogen, dan kemudian defleksinya diamati. Hasilnya menunjukkan bahwa partikel tersebut memiliki [[momentum sudut]] intrinsik yang analog dengan momentum sudut sebuah objek klasik yang berputar seperti gasing (''spinning''). Namun nilai momentum sudut ini hanya mengambil nilai-nilai tertentu yang terkuantisasi. |
Dalam percobaan Stern-Gerlach, seberkas [[partikel]] dikirimkan melalui medan magnet tidak homogen, dan kemudian defleksinya diamati. Hasilnya menunjukkan bahwa partikel tersebut memiliki [[momentum sudut]] intrinsik yang analog dengan momentum sudut sebuah objek klasik yang berputar seperti gasing (''spinning''). Namun nilai momentum sudut ini hanya mengambil nilai-nilai tertentu yang terkuantisasi. |
||
Percobaan ini biasanya dilakukan dengan partikel yang netral atau [[atom]]. Ini menghindarkan defleksi besar terhadap orbit sebuah partikel bermuatan yang bergerak melalui medan magnet dan memungkinkan efek yang terjadi akibat spin mendominasi. Bila partikel tersebut diperlakukan sebagai [[dipol]] klasik yang berotasi, akan terjadi [[Presesi Larmor|presesi]] dalam [[medan magnet]] karena [[torsi]] yang dikerahkan oleh medan magnet terhadap dipol tersebut. Bila partikel tersebut bergerak melalui medan magnet homogen, torsi akibat medan magnet yang dikenakan terhadap ujung-ujung dipol akan saling melenyapkan, dan lintasan partikel tersebut tidak terpengaruh. Namun bila medan magnet tersebut tidak homogen, gaya pada salah satu ujung dipol akan lebih besar daripada gaya terhadap ujung lain, sehingga ada gaya netto yang membelokkan lintasan partikel. |
Percobaan ini biasanya dilakukan dengan partikel yang netral atau [[atom]]. Ini menghindarkan defleksi besar terhadap orbit sebuah partikel bermuatan yang bergerak melalui medan magnet dan memungkinkan efek yang terjadi akibat spin mendominasi. Bila partikel tersebut diperlakukan sebagai [[dipol]] klasik yang berotasi, akan terjadi [[Presesi Larmor|presesi]] dalam [[medan magnet]] karena [[torsi]] yang dikerahkan oleh medan magnet terhadap dipol tersebut. Bila partikel tersebut bergerak melalui medan magnet homogen, torsi akibat medan magnet yang dikenakan terhadap ujung-ujung dipol akan saling melenyapkan, dan lintasan partikel tersebut tidak terpengaruh. Namun bila medan magnet tersebut tidak homogen, gaya pada salah satu ujung dipol akan lebih besar daripada gaya terhadap ujung lain, sehingga ada gaya netto yang membelokkan lintasan partikel. |
||
Bila partikel tersebut merupakan objek berputar klasik, kita akan memperkirakan distribusi spin vektor momentum sudutnya acak dan kontinu. Tiap partikel akan dibelokkan dengan gaya yang berbeda-beda, dan menghasilkan distribusi mulus di layar detektor. Namun pengamatan menunjukkan bahwa partikel yang melewati peralatan percobaan Stern-Gerlach dibelokkan ke atas atau ke bawah dalam jarak tertentu. Hasil ini menunjukkan momentum sudut spin terkuantisasi (hanya dapat mengambil nilai-nilai diskret), sehingga tidak ada distribusi kontinu dari momentum sudut yang mungkin. |
Bila partikel tersebut merupakan objek berputar klasik, kita akan memperkirakan distribusi spin vektor momentum sudutnya acak dan kontinu. Tiap partikel akan dibelokkan dengan gaya yang berbeda-beda, dan menghasilkan distribusi mulus di layar detektor. Namun pengamatan menunjukkan bahwa partikel yang melewati peralatan percobaan Stern-Gerlach dibelokkan ke atas atau ke bawah dalam jarak tertentu. Hasil ini menunjukkan momentum sudut spin terkuantisasi (hanya dapat mengambil nilai-nilai diskret), sehingga tidak ada distribusi kontinu dari momentum sudut yang mungkin. |
||
Baris 13: | Baris 14: | ||
Bila percobaan ini dilakukan menggunakan partikel bermuatan seperti [[elektron]], akan ada [[gaya Lorentz]] yang cenderung membengkokkan lintasan dalam bentuk lingkaran. Gaya ini dapat dilenyapkan menggunakan [[medan listrik]] dengan kekuatan yang sesuai, dengan orientasi tegak lurus terhadap arah partikel bermuatan tersebut. |
Bila percobaan ini dilakukan menggunakan partikel bermuatan seperti [[elektron]], akan ada [[gaya Lorentz]] yang cenderung membengkokkan lintasan dalam bentuk lingkaran. Gaya ini dapat dilenyapkan menggunakan [[medan listrik]] dengan kekuatan yang sesuai, dengan orientasi tegak lurus terhadap arah partikel bermuatan tersebut. |
||
[[Berkas:Quantum projection of S onto z for spin half particles. |
[[Berkas:Quantum projection of S onto z for spin half particles.svg|100px|kiri|jmpl|Nilai spin untuk fermion.]] |
||
Elektron adalah partikel dengan [[spin-½|spin-{{frac|1|2}}]]. Partikel seperti ini hanya memiliki dua nilai momentum sudut yang diukur sepanjang sembarang sumbu, +ħ/2 atau −ħ/2. Bila nilai ini naik karena partikel berotasi layaknya planet, masing-masing partikel haruslah berotasi sangat cepat yang tidak mungkin. Bahkan bila jari-jari elektron sebesar {{val|14|ul=nm}} (jari-jari elektron klasik), permukaannya haruslah berotasi dengan kecepatan {{val|2.3|e=11|u=m/s}}. Kecepatan rotasi permukaan ini akan melebihi laju cahaya {{val|2.998|e=8|u=m/s}}, dan karena itu tidak mungkin.<ref> |
Elektron adalah partikel dengan [[spin-½|spin-{{frac|1|2}}]]. Partikel seperti ini hanya memiliki dua nilai momentum sudut yang diukur sepanjang sembarang sumbu, +ħ/2 atau −ħ/2. Bila nilai ini naik karena partikel berotasi layaknya planet, masing-masing partikel haruslah berotasi sangat cepat yang tidak mungkin. Bahkan bila jari-jari elektron sebesar {{val|14|ul=nm}} (jari-jari elektron klasik), permukaannya haruslah berotasi dengan kecepatan {{val|2.3|e=11|u=m/s}}. Kecepatan rotasi permukaan ini akan melebihi laju cahaya {{val|2.998|e=8|u=m/s}}, dan karena itu tidak mungkin.<ref> |
||
{{cite book|first=S.-I. |
{{cite book|first=S.-I.|last=Tomonaga|title=The Story of Spin|url=https://archive.org/details/storyspin00tomo|page=[https://archive.org/details/storyspin00tomo/page/n45 35]|publisher=[[University of Chicago Press]]|year=1997|isbn=0-226-80794-0}}</ref> |
||
Momentum sudut spin ini merupakan fenomena mekanika kuantum murni. Karena nilainya selalu sama, nilai ini dianggap sebagai sifat intrinsik elektron, dan karena itu disebut sebagai "momentum sudut intrinsik" (untuk membedakannya dengan momentum sudut orbital, yang dapat bervariasi dan tergantung kepada kehadiran partikel lain). |
Momentum sudut spin ini merupakan fenomena mekanika kuantum murni. Karena nilainya selalu sama, nilai ini dianggap sebagai sifat intrinsik elektron, dan karena itu disebut sebagai "momentum sudut intrinsik" (untuk membedakannya dengan momentum sudut orbital, yang dapat bervariasi dan tergantung kepada kehadiran partikel lain). |
||
Untuk elektron ada dua nilai yang mungkin buat momentum sudut spin yang diukur sepanjang sebuah sumbu. Hal ini juga berlaku untuk [[proton]] dan [[neutron]], yang merupakan partikel komposit yang terdiri atas tiga [[kuark]] (yang masing-masingnya merupakan partikel [[spin-½|spin-{{frac|1|2}}]]). Partikel lain memiliki nilai-nilai spin yang mungkin. |
Untuk elektron ada dua nilai yang mungkin buat momentum sudut spin yang diukur sepanjang sebuah sumbu. Hal ini juga berlaku untuk [[proton]] dan [[neutron]], yang merupakan partikel komposit yang terdiri atas tiga [[kuark]] (yang masing-masingnya merupakan partikel [[spin-½|spin-{{frac|1|2}}]]). Partikel lain memiliki nilai-nilai spin yang mungkin.<!--Other particles have a different number of possible spin values. [[Delta baryon]]s ({{SubatomicParticle|Delta++}}, {{SubatomicParticle|Delta+}}, {{SubatomicParticle|Delta0}}, {{SubatomicParticle|Delta-}}), for example, are spin +{{frac|3|2}} particles and have four possible values for spin angular momentum. [[Vector mesons]], as well as [[photons]], [[W and Z bosons]] and [[gluons]] are spin +1 particles and have three possible values for spin angular momentum. --> |
||
Untuk memerikan percobaan menggunakan partikel spin +{{frac|1|2}} secara matematis, lebih mudah menggunakan notasi [[bra-ket]] dari [[Paul Adrien Maurice Dirac|Dirac]]. Bila partikel melewati peranti Stern-Gerlach, mereka "diamati". Aksi pengamatan ini dalam mekanika kuantum setara dengan pengukuran. Peranti pengukuran ini adalah detektor, dan dalam hal ini kita dapat mengamati salah satu dari dua nilai yang mungkin, yaitu spin atas dan spin bawah. Ini dideskripsikan oleh bilangan kuantum momentum sudut ''j'', yang dapat bernilai salah satu, +ħ/2 ata −ħ/2. Pengamatan (pengukuran) ini berkorespondensi dengan operator ''J''<sub>z</sub>. Dalam persamaan matematika, |
Untuk memerikan percobaan menggunakan partikel spin +{{frac|1|2}} secara matematis, lebih mudah menggunakan notasi [[bra-ket]] dari [[Paul Adrien Maurice Dirac|Dirac]]. Bila partikel melewati peranti Stern-Gerlach, mereka "diamati". Aksi pengamatan ini dalam mekanika kuantum setara dengan pengukuran. Peranti pengukuran ini adalah detektor, dan dalam hal ini kita dapat mengamati salah satu dari dua nilai yang mungkin, yaitu spin atas dan spin bawah. Ini dideskripsikan oleh [[bilangan kuantum]] momentum sudut ''j'', yang dapat bernilai salah satu, +ħ/2 ata −ħ/2. Pengamatan (pengukuran) ini berkorespondensi dengan operator ''J''<sub>z</sub>. Dalam persamaan matematika, |
||
:<math>|\psi\rangle = c_1\left|\psi_{j = +\frac{\hbar}{2}}\right\rangle + c_2\left|\psi_{j = -\frac{\hbar}{2}}\right\rangle. |
:<math>|\psi\rangle = c_1\left|\psi_{j = +\frac{\hbar}{2}}\right\rangle + c_2\left|\psi_{j = -\frac{\hbar}{2}}\right\rangle.</math> |
||
⚫ | Konstanta ''c''<sub>1</sub> dan ''c''<sub>2</sub> adalah [[bilangan kompleks]]. Kuadrat dari nilai mutlaknya, (|''c''<sub>1</sub>|<sup>2</sup> dan |''c''<sub>2</sub>|<sup>2</sup>) menentukan [[probabilitas]] menemukan salah satu dari dua nilai ''j'' yang mungkin dalam keadaan <math>|\scriptstyle \psi\rangle</math>. Konstanta ini juga harus dinormalisasi agar probabilitas menemukan salah satu nilai ini adalah 1. Namun, informasi ini tidak cukup untuk menentukan nilai ''c''<sub>1</sub> dan ''c''<sub>2</sub>, karena keduanya mungkin saja bilangan kompleks. Karena itu pengukuran hanya menghasilkan [[Nilai absolut|nilai mutlak]] nilai konstanta. |
||
⚫ | Konstanta ''c''<sub>1</sub> dan ''c''<sub>2</sub> adalah bilangan kompleks. Kuadrat dari nilai mutlaknya, (|''c''<sub>1</sub>|<sup>2</sup> dan |''c''<sub>2</sub>|<sup>2</sup>) menentukan [[probabilitas]] menemukan salah satu dari dua nilai ''j'' yang mungkin |
||
== Percobaan berurutan == |
== Percobaan berurutan == |
||
Bila kita merangkaikan beberapa aparatus Stern-Gerlach, kita dapat melihat bahwa mereka tidak hanya bertindak sebagai penyeleksi sederhana, tapi juga mengubah keadaan yang diamati (seperti dalam [[polarisasi cahaya]]), menurut hukum [[mekanika kuantum]] |
Bila kita merangkaikan beberapa aparatus Stern-Gerlach, kita dapat melihat bahwa mereka tidak hanya bertindak sebagai penyeleksi sederhana, tapi juga mengubah keadaan yang diamati (seperti dalam [[polarisasi cahaya]]), menurut hukum [[mekanika kuantum]]:<ref> |
||
<ref> |
|||
{{cite book |
{{cite book |
||
|first=J.-J.|last=Sakurai |
|||
|title=Modern quantum mechanics |
|||
|publisher=[[Addison-Wesley]] |
|||
|year=1985 |
|||
}}</ref> |
}}</ref> |
||
<center>[[Berkas:Sg-seq.svg]]</center> |
<center>[[Berkas:Sg-seq.svg]]</center> |
||
{{clr}} |
{{clr}} |
||
Baris 91: | Baris 92: | ||
* Pada dasawarsa tigapuluhan, menggunakan aparatus Stern-Gerlach yang diperluas, [[Isidor Rabi]] dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa dengan mengubah-ubah medan magnet, mereka dapat memaksa momentum magnet dari satu keadaan ke keadaan lain. Rangkaian percobaan ini berpuncak pada tahun 1937 ketika mereka menemukan bahwa transisi keadaan dapat diinduksi menggunakan medan yang berubah-ubah terhadap waktu, atau [[frekuensi radio|medan RF]]. '''[[Osilasi Rabi]]''' ini adalah mekanisme kerja perlengkapan [[Magnetic Resonance Imaging]] yang ditemukan di rumah sakit. |
* Pada dasawarsa tigapuluhan, menggunakan aparatus Stern-Gerlach yang diperluas, [[Isidor Rabi]] dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa dengan mengubah-ubah medan magnet, mereka dapat memaksa momentum magnet dari satu keadaan ke keadaan lain. Rangkaian percobaan ini berpuncak pada tahun 1937 ketika mereka menemukan bahwa transisi keadaan dapat diinduksi menggunakan medan yang berubah-ubah terhadap waktu, atau [[frekuensi radio|medan RF]]. '''[[Osilasi Rabi]]''' ini adalah mekanisme kerja perlengkapan [[Magnetic Resonance Imaging]] yang ditemukan di rumah sakit. |
||
* [[Norman F. Ramsey]] kemudian memodifikasi aparatus Rabi meningkatkan waktu interaksi dengan medan magnet. Kepekaan ekstrem akibat frekuensi radiasi membuat peralatan ini sangat berguna sebagai pengukur waktu akurat, dan masih digunakan saat ini di [[jam atom]]. |
* [[Norman F. Ramsey]] kemudian memodifikasi aparatus Rabi meningkatkan waktu interaksi dengan medan magnet. Kepekaan ekstrem akibat frekuensi radiasi membuat peralatan ini sangat berguna sebagai pengukur waktu akurat, dan masih digunakan saat ini di [[jam atom]]. |
||
* Pada awal dasawarsa 1960-an, Ramsey dan [[Daniel Kleppner]] menggunakan sebuah sistem Stern-Gerlach untuk menciptakan berkas hidrogen terpolarisasi sebagai sumber energi untuk [[Maser]] hidrogen, yang masih menjadi jam atom paling populer. |
* Pada awal dasawarsa 1960-an, Ramsey dan [[Daniel Kleppner]] menggunakan sebuah sistem Stern-Gerlach untuk menciptakan berkas hidrogen terpolarisasi sebagai sumber energi untuk [[Maser]] hidrogen, yang masih menjadi jam atom paling populer. |
||
* Pengamatan langsung spin tersebut merupakan petunjuk paling langsung dari kuantisasi dalam mekanika kuantum |
* Pengamatan langsung spin tersebut merupakan petunjuk paling langsung dari kuantisasi dalam mekanika kuantum |
||
* Percobaan Stern-Gerlach telah menjadi paradigma pengukuran mekanika kuantum. Khususnya, percobaan ini dianggap telah memenuhi proyeksi von Neumann. Menurut wawasan terkini, berdasarkan pada deskripsi mekanika kuantum pengaruh medan magnet tidak homogen<ref> |
* Percobaan Stern-Gerlach telah menjadi paradigma pengukuran mekanika kuantum. Khususnya, percobaan ini dianggap telah memenuhi proyeksi von Neumann. Menurut wawasan terkini, berdasarkan pada deskripsi mekanika kuantum pengaruh medan magnet tidak homogen,<ref> |
||
{{cite journal|first=M.O. |last=Scully |first2=W.E. |last2=Lamb |first3=A. |last3=Barut|title=On the theory of the Stern–Gerlach apparatus|journal=[[Foundations of Physics]]|volume=17 |pages=575–583|year=1987|doi=10.1007/BF01882788}}</ref> |
{{cite journal|first=M.O. |last=Scully |first2=W.E. |last2=Lamb |first3=A. |last3=Barut|title=On the theory of the Stern–Gerlach apparatus|journal=[[Foundations of Physics]]|volume=17 |pages=575–583|year=1987|doi=10.1007/BF01882788}}</ref> ini hanya bisa benar dalam makna hampiran. Proyeksi von Neumann hanya dapat dipenuhi secara ketat hanya jika medan magnet tersebut homogen. Karena itu proyeksi von Neumann bahkan lebih tidak cocok lagi dengan fungsi sebenarnya peranti Stern-Gerlach sebagai alat untuk mengukur spin. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 130: | Baris 131: | ||
|doi=10.1103/PhysRevA.56.4307 |
|doi=10.1103/PhysRevA.56.4307 |
||
}} |
}} |
||
* [http://msc.phys.rug.nl/quantummechanics/stern.htm#Ions Use of ions] |
* [http://msc.phys.rug.nl/quantummechanics/stern.htm#Ions Use of ions] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060411092433/http://msc.phys.rug.nl/quantummechanics/stern.htm#Ions |date=2006-04-11 }} |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
Baris 136: | Baris 137: | ||
* [http://phet.colorado.edu/simulations/sims.php?sim=SternGerlach_Experiment Stern–Gerlach Experiment Flash Model] |
* [http://phet.colorado.edu/simulations/sims.php?sim=SternGerlach_Experiment Stern–Gerlach Experiment Flash Model] |
||
* [http://galileo.phys.virginia.edu/classes/252/Angular_Momentum/Angular_Momentum.html Detailed explanation of the Stern–Gerlach Experiment] |
* [http://galileo.phys.virginia.edu/classes/252/Angular_Momentum/Angular_Momentum.html Detailed explanation of the Stern–Gerlach Experiment] |
||
* [http://plato.stanford.edu/entries/physics-experiment/figure13.html Image of experiment result] |
* [http://plato.stanford.edu/entries/physics-experiment/figure13.html Image of experiment result] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080511204902/http://plato.stanford.edu/entries/physics-experiment/figure13.html |date=2008-05-11 }} |
||
* [http://books.google.com/books?id=u-_di7glv9YC&pg=PA432&dq=Stern%E2%80%93Gerlach+experiment&hl=lt#v=onepage&q=Stern%E2%80%93Gerlach%20experiment&f=false Stern–Gerlach experiment photo] |
* [http://books.google.com/books?id=u-_di7glv9YC&pg=PA432&dq=Stern%E2%80%93Gerlach+experiment&hl=lt#v=onepage&q=Stern%E2%80%93Gerlach%20experiment&f=false Stern–Gerlach experiment photo] |
||
* http://www.kip.uni-heidelberg.de/matterwaveoptics/teaching/archive/ws07-08/SternGerlach.pdf |
* http://www.kip.uni-heidelberg.de/matterwaveoptics/teaching/archive/ws07-08/SternGerlach.pdf |
||
{{DEFAULTSORT:Stern-Gerlach, Percobaan}} |
{{DEFAULTSORT:Stern-Gerlach, Percobaan}} |
||
[[Kategori:Percobaan fisika]] |
[[Kategori:Percobaan fisika]] |
||
[[Kategori:Mekanika kuantum]] |
[[Kategori:Mekanika kuantum]] |
||
[[ca:Experiment de Stern-Gerlach]] |
|||
[[de:Stern-Gerlach-Versuch]] |
|||
[[en:Stern–Gerlach experiment]] |
|||
[[es:Experimento de Stern y Gerlach]] |
|||
[[fa:آزمایش اشترن-گرلاخ]] |
|||
[[fr:Expérience de Stern et Gerlach]] |
|||
[[he:ניסוי שטרן-גרלך]] |
|||
[[hu:Stern–Gerlach-kísérlet]] |
|||
[[it:Esperimento di Stern-Gerlach]] |
|||
[[ja:シュテルン-ゲルラッハの実験]] |
|||
[[ko:슈테른-게를라흐 실험]] |
|||
[[ml:സ്റ്റേൺ-ഗെർലാഷ് പരീക്ഷണം]] |
|||
[[pl:Doświadczenie Sterna-Gerlacha]] |
|||
[[pt:Experimento de Stern-Gerlach]] |
|||
[[ru:Опыт Штерна — Герлаха]] |
|||
[[sk:Sternov-Gerlachov experiment]] |
|||
[[tr:Stern-Gerlach deneyi]] |
|||
[[zh:施特恩-格拉赫实验]] |
Revisi terkini sejak 4 Juni 2024 03.27
Bagian dari seri artikel mengenai |
Mekanika kuantum |
---|
Dalam mekanika kuantum, percobaan Stern-Gerlach,[1] yang namanya berasal dari Otto Stern dan Walther Gerlach, adalah percobaan yang meneliti defleksi partikel elementer. Percobaan ini sering digunakan untuk menunjukkan prinsip dasar mekanika kuantum. Percobaan Stern-Gerlach dapat digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa elektron dan atom memiliki sifat-sifat kuantum intrinsik, dan bagaimana pengukuran dalam mekanika kuantum memengaruhi sistem yang sedang diukur.
Teori dasar dan pemerian
[sunting | sunting sumber]Dalam percobaan Stern-Gerlach, seberkas partikel dikirimkan melalui medan magnet tidak homogen, dan kemudian defleksinya diamati. Hasilnya menunjukkan bahwa partikel tersebut memiliki momentum sudut intrinsik yang analog dengan momentum sudut sebuah objek klasik yang berputar seperti gasing (spinning). Namun nilai momentum sudut ini hanya mengambil nilai-nilai tertentu yang terkuantisasi.
Percobaan ini biasanya dilakukan dengan partikel yang netral atau atom. Ini menghindarkan defleksi besar terhadap orbit sebuah partikel bermuatan yang bergerak melalui medan magnet dan memungkinkan efek yang terjadi akibat spin mendominasi. Bila partikel tersebut diperlakukan sebagai dipol klasik yang berotasi, akan terjadi presesi dalam medan magnet karena torsi yang dikerahkan oleh medan magnet terhadap dipol tersebut. Bila partikel tersebut bergerak melalui medan magnet homogen, torsi akibat medan magnet yang dikenakan terhadap ujung-ujung dipol akan saling melenyapkan, dan lintasan partikel tersebut tidak terpengaruh. Namun bila medan magnet tersebut tidak homogen, gaya pada salah satu ujung dipol akan lebih besar daripada gaya terhadap ujung lain, sehingga ada gaya netto yang membelokkan lintasan partikel.
Bila partikel tersebut merupakan objek berputar klasik, kita akan memperkirakan distribusi spin vektor momentum sudutnya acak dan kontinu. Tiap partikel akan dibelokkan dengan gaya yang berbeda-beda, dan menghasilkan distribusi mulus di layar detektor. Namun pengamatan menunjukkan bahwa partikel yang melewati peralatan percobaan Stern-Gerlach dibelokkan ke atas atau ke bawah dalam jarak tertentu. Hasil ini menunjukkan momentum sudut spin terkuantisasi (hanya dapat mengambil nilai-nilai diskret), sehingga tidak ada distribusi kontinu dari momentum sudut yang mungkin.
Bila percobaan ini dilakukan menggunakan partikel bermuatan seperti elektron, akan ada gaya Lorentz yang cenderung membengkokkan lintasan dalam bentuk lingkaran. Gaya ini dapat dilenyapkan menggunakan medan listrik dengan kekuatan yang sesuai, dengan orientasi tegak lurus terhadap arah partikel bermuatan tersebut.
Elektron adalah partikel dengan spin-½. Partikel seperti ini hanya memiliki dua nilai momentum sudut yang diukur sepanjang sembarang sumbu, +ħ/2 atau −ħ/2. Bila nilai ini naik karena partikel berotasi layaknya planet, masing-masing partikel haruslah berotasi sangat cepat yang tidak mungkin. Bahkan bila jari-jari elektron sebesar 14 nm (jari-jari elektron klasik), permukaannya haruslah berotasi dengan kecepatan 2,3×1011 m/s. Kecepatan rotasi permukaan ini akan melebihi laju cahaya 2,998×108 m/s, dan karena itu tidak mungkin.[2]
Momentum sudut spin ini merupakan fenomena mekanika kuantum murni. Karena nilainya selalu sama, nilai ini dianggap sebagai sifat intrinsik elektron, dan karena itu disebut sebagai "momentum sudut intrinsik" (untuk membedakannya dengan momentum sudut orbital, yang dapat bervariasi dan tergantung kepada kehadiran partikel lain).
Untuk elektron ada dua nilai yang mungkin buat momentum sudut spin yang diukur sepanjang sebuah sumbu. Hal ini juga berlaku untuk proton dan neutron, yang merupakan partikel komposit yang terdiri atas tiga kuark (yang masing-masingnya merupakan partikel spin-½). Partikel lain memiliki nilai-nilai spin yang mungkin.
Untuk memerikan percobaan menggunakan partikel spin +½ secara matematis, lebih mudah menggunakan notasi bra-ket dari Dirac. Bila partikel melewati peranti Stern-Gerlach, mereka "diamati". Aksi pengamatan ini dalam mekanika kuantum setara dengan pengukuran. Peranti pengukuran ini adalah detektor, dan dalam hal ini kita dapat mengamati salah satu dari dua nilai yang mungkin, yaitu spin atas dan spin bawah. Ini dideskripsikan oleh bilangan kuantum momentum sudut j, yang dapat bernilai salah satu, +ħ/2 ata −ħ/2. Pengamatan (pengukuran) ini berkorespondensi dengan operator Jz. Dalam persamaan matematika,
Konstanta c1 dan c2 adalah bilangan kompleks. Kuadrat dari nilai mutlaknya, (|c1|2 dan |c2|2) menentukan probabilitas menemukan salah satu dari dua nilai j yang mungkin dalam keadaan . Konstanta ini juga harus dinormalisasi agar probabilitas menemukan salah satu nilai ini adalah 1. Namun, informasi ini tidak cukup untuk menentukan nilai c1 dan c2, karena keduanya mungkin saja bilangan kompleks. Karena itu pengukuran hanya menghasilkan nilai mutlak nilai konstanta.
Percobaan berurutan
[sunting | sunting sumber]Bila kita merangkaikan beberapa aparatus Stern-Gerlach, kita dapat melihat bahwa mereka tidak hanya bertindak sebagai penyeleksi sederhana, tapi juga mengubah keadaan yang diamati (seperti dalam polarisasi cahaya), menurut hukum mekanika kuantum:[3]
Dampak
[sunting | sunting sumber]Percobaan Stern-Gerlach berdampak besar kepada fisika modern:
- Dalam dasawarsa-dasawarsa selanjutnya, para ilmuwan menunjukkan, menggunakan teknik serupa, bahwa inti beberapa atom juga memiliki momentum sudut terkuantisasi. Interaksi momentum sudut nuklir ini dengan spin elektron bertanggung jawab terhadap struktur hiperhalus garis spektroskopis.
- Pada dasawarsa tigapuluhan, menggunakan aparatus Stern-Gerlach yang diperluas, Isidor Rabi dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa dengan mengubah-ubah medan magnet, mereka dapat memaksa momentum magnet dari satu keadaan ke keadaan lain. Rangkaian percobaan ini berpuncak pada tahun 1937 ketika mereka menemukan bahwa transisi keadaan dapat diinduksi menggunakan medan yang berubah-ubah terhadap waktu, atau medan RF. Osilasi Rabi ini adalah mekanisme kerja perlengkapan Magnetic Resonance Imaging yang ditemukan di rumah sakit.
- Norman F. Ramsey kemudian memodifikasi aparatus Rabi meningkatkan waktu interaksi dengan medan magnet. Kepekaan ekstrem akibat frekuensi radiasi membuat peralatan ini sangat berguna sebagai pengukur waktu akurat, dan masih digunakan saat ini di jam atom.
- Pada awal dasawarsa 1960-an, Ramsey dan Daniel Kleppner menggunakan sebuah sistem Stern-Gerlach untuk menciptakan berkas hidrogen terpolarisasi sebagai sumber energi untuk Maser hidrogen, yang masih menjadi jam atom paling populer.
- Pengamatan langsung spin tersebut merupakan petunjuk paling langsung dari kuantisasi dalam mekanika kuantum
- Percobaan Stern-Gerlach telah menjadi paradigma pengukuran mekanika kuantum. Khususnya, percobaan ini dianggap telah memenuhi proyeksi von Neumann. Menurut wawasan terkini, berdasarkan pada deskripsi mekanika kuantum pengaruh medan magnet tidak homogen,[4] ini hanya bisa benar dalam makna hampiran. Proyeksi von Neumann hanya dapat dipenuhi secara ketat hanya jika medan magnet tersebut homogen. Karena itu proyeksi von Neumann bahkan lebih tidak cocok lagi dengan fungsi sebenarnya peranti Stern-Gerlach sebagai alat untuk mengukur spin.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Gerlach, W.; Stern, O. (1922). "Das magnetische Moment des Silberatoms". Zeitschrift für Physik. 9: 353–355. doi:10.1007/BF01326984.
- ^ Tomonaga, S.-I. (1997). The Story of Spin. University of Chicago Press. hlm. 35. ISBN 0-226-80794-0.
- ^ Sakurai, J.-J. (1985). Modern quantum mechanics. Addison-Wesley.
- ^ Scully, M.O.; Lamb, W.E.; Barut, A. (1987). "On the theory of the Stern–Gerlach apparatus". Foundations of Physics. 17: 575–583. doi:10.1007/BF01882788.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Friedrich, B.; Herschbach, D. (2003). "Stern and Gerlach: How a Bad Cigar Helped Reorient Atomic Physics". Physics Today. 56: 53. doi:10.1063/1.1650229.
- Reinisch, G. (1999). "Stern–Gerlach experiment as the pioneer—and probably the simplest—quantum entanglement test?". Physics Letters A. 259 (6): 427–430. doi:10.1016/S0375-9601(99)00472-7.
- Venugopalan, A. (1997). "Decoherence and Schrödinger-cat states in a Stern−Gerlach-type experiment". Physical Review A. 56: 4307–4310. doi:10.1103/PhysRevA.56.4307.
- Use of ions Diarsipkan 2006-04-11 di Wayback Machine.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Stern–Gerlach Experiment Java Applet Animation
- Stern–Gerlach Experiment Flash Model
- Detailed explanation of the Stern–Gerlach Experiment
- Image of experiment result Diarsipkan 2008-05-11 di Wayback Machine.
- Stern–Gerlach experiment photo
- http://www.kip.uni-heidelberg.de/matterwaveoptics/teaching/archive/ws07-08/SternGerlach.pdf