Laut Maluku: Perbedaan antara revisi
k r2.5.1) (bot Membuang: de:Wikipedia:Weihnachten/Molukkensee |
Mercunusium (bicara | kontrib) k Perbaikan bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
||
(41 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
[[Berkas:Locatie Molukse Zee.PNG|thumb|right|300px|Lokasi Laut Maluku di Asia Tenggara]] |
|||
{{Infobox body of water |
|||
[[Berkas:Celebes See.jpg|thumb|right|300px|]] |
|||
| name = Laut Maluku |
|||
⚫ | |||
| other_name = Molucca Sea |
|||
| image = File:Locatie_Molukse_Zee.PNG |
|||
⚫ | '''Laut Maluku''' terletak di barat [[Samudra Pasifik]] yang terletak di dekat Provinsi [[Maluku]], [[Indonesia]]. Laut ini membatasi [[Laut Sulawesi]] di utara dan [[Laut Banda]] di selatan. Pulau pulau yang membatasi laut ini adalah kepulauan Indonesia seperti [[Halmahera]], [[Seram]], [[Buru]], dan [[Sulawesi]] |
||
| alt = Molucca Sea is in Southeast Asia |
|||
| caption = Lokasi Laut Maluku (biru) |
|||
| location = [[Asia Tenggara]] |
|||
|pushpin_map = Indonesia |
|||
| type = [[Laut]] |
|||
| coordinates = {{coord|0|25|S|125|25|E|type:waterbody_scale:2500000|display=inline,title}} |
|||
| part_of = [[Samudra Pasifik]] |
|||
| basin_countries = [[Indonesia]] |
|||
| area = {{cvt|200000|km2|abbr=on}} |
|||
| max-depth = {{convert|4810|m|ft|0|abbr=on}} |
|||
| cities = [[Bitung]], [[Ternate]], [[Tidore]] |
|||
}} |
|||
⚫ | '''Laut Maluku''' terletak di barat [[Samudra Pasifik]] yang terletak di dekat Provinsi [[Maluku]], [[Indonesia]]. Laut ini membatasi [[Laut Sulawesi]] di utara dan [[Laut Banda]] di selatan. Pulau pulau yang membatasi laut ini adalah kepulauan Indonesia seperti [[Halmahera]], [[Seram]], [[Buru]], dan [[Sulawesi]]. |
||
== Aktivitas gempa == |
== Aktivitas gempa == |
||
Laut ini merupakan area [[gempa bumi]] aktif. Gempa yang mencapai 6.3 [[Skala Richter|SR]] terjadi pada 21 Desember 2005, yang berpusat di 190 |
Laut ini merupakan area [[gempa bumi]] aktif. Gempa yang mencapai 6.3 [[Skala Richter|SR]] terjadi pada 21 Desember 2005, yang berpusat di 190 km selatan [[Manado]]. Gempa berkekuatan 5.4 SR terjadi di daerah yang sama pada 16 Mei 2006, dan [[gempa bumi]] 6.1 SR mengguncang laut itu pada 19 Mei 2006. Aktivitas saat ini adalah gempa 5.5 pada 14 Juni 2006. Gempa bumi yang baru-baru ini terjadi mencapai 7.3 (PRE) yang terjadi pada 21 Januari 2007 dengan beberapa gempa kecil dengan rata-rata 5.0 SR dalam 24 jam setelah gempa pertama. Gempa yang belum lama terjadi terjadi pada 17 Maret 2007, yang mencapai 6.5 SR.<ref>[http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/recenteqsww/Quakes/us2007xvam.php US Geological Survey]; [http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/recenteqsww/Maps/region/Australia_eqs.php US Geological Survey]</ref> |
||
Sebuah gempa mencapai 5.2 SR terjadi pada 21 November 2007. Aktivitas paling terkini merupakan gempa yang mencapai 4.9 SR pada 1 Desember 2007.<ref>[http://www.myforecast.com/bin/earthquake.m?city=54356&metric=false]</ref> |
Sebuah gempa mencapai 5.2 SR terjadi pada 21 November 2007. Aktivitas paling terkini merupakan gempa yang mencapai 4.9 SR pada 1 Desember 2007.<ref>[http://www.myforecast.com/bin/earthquake.m?city=54356&metric=false {{en}} Gempabumi di Laut Maluku]</ref> |
||
== Tektonika Lempeng == |
|||
Tektonika Lempeng di Laut Maluku masih menjadi perbincangan hangat bagi para ilmuwan kebumian. Karena ada fenomena unik yang terdapat di sekitar Laut Maluku. Yaitu terdapat dua buah kemenerusan gunung api yang membentuk busur yang saling bertolak belakang. Dua kemenerusan gunung api ini berada di Lengan Utara Pulau Sulawesi dan di Kepulauan Halmahera. Kenampakan dua buah kemenerusan gunung api ini sejalan dengan kajian seismotektonik yang menunjukkan adanya dua subduksi di daerah tersebut. Ada dua pendapat mengenai dua subduksi tersebut yaitu pendapat dari Hamilton dan Waluyo. |
|||
=== Pendapat Hamilton === |
|||
Hamilton mengemukakan bahwa yang sedang terjadi di Laut Maluku merupakan subduksi ganda. Baik Busur Sangihe maupun Busur Halmahera saling menunjam mikro plate Laut Maluku. Implikasinya adalah mikroplate Laut Maluku akan semakin kebawah karena proses penunjaman dikedua sisinya dan mengakibatkan kedalaman Laut Maluku semakin dalam. |
|||
=== Pendapat Waluyo === |
|||
Waluyo menggunakan kajian seismotektonik untuk meneliti tektonika lempeng di Laut Maluku dan mengemukakan bahwa tidak ada subduksi baru yang berkembang di Laut Maluku. Subduksi yang ada tetap ke arah barat dan timur dari sistem konvergen dengan zona Wadati-Benioff yang berlawanan arah. Busur Sangihe dan Halmahera akan saling mendekat satu sama lain dan cenderung akan naik keatas mikroplate Laut Maluku. Dua buah busur yang mengalami kolisi ini disebut dengan front-arc collision. Implikasinya dari pendapat Waluyo adalah adanya daratan yang akan muncul disekitar Laut Maluku hasil dari proses kolisi yang terjadi di Laut Maluku. |
|||
== Catatan == |
== Catatan == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{ |
{{Laut Indonesia}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Laut di Indonesia|Maluku]] |
[[Kategori:Laut di Indonesia|Maluku]] |
||
[[ca:Mar de les Moluques]] |
|||
{{geologi-stub}} |
|||
[[da:Molukkerhavet]] |
|||
⚫ | |||
[[en:Molucca Sea]] |
|||
[[es:Mar de Molucas]] |
|||
[[et:Maluku meri]] |
|||
[[eu:Moluka uharteetako itsasoa]] |
|||
[[fr:Mer des Moluques]] |
|||
[[hr:Molučko more]] |
|||
[[it:Mare delle Molucche]] |
|||
[[ja:モルッカ海]] |
|||
[[jv:Segara Maluku]] |
|||
[[ka:მოლუკის ზღვა]] |
|||
[[ko:말루쿠 해]] |
|||
[[lt:Molukų jūra]] |
|||
[[lv:Moluku jūra]] |
|||
[[ms:Laut Maluku]] |
|||
[[nl:Molukse Zee]] |
|||
[[no:Molukksjøen]] |
|||
[[pt:Mar das Molucas]] |
|||
[[ro:Marea Molucelor]] |
|||
[[ru:Молуккское море]] |
|||
[[sah:Молукка байҕала]] |
|||
[[th:ทะเลโมลุกกะ]] |
|||
[[uk:Молуккське море]] |
|||
[[vi:Biển Molucca]] |
|||
[[war:Dagat Molucca]] |
|||
[[zh:馬魯古海]] |
Revisi terkini sejak 6 Oktober 2023 05.18
0°25′S 125°25′E / 0.417°S 125.417°E
Laut Maluku | |
---|---|
Molucca Sea | |
Letak | Asia Tenggara |
Jenis perairan | Laut |
Bagian dari | Samudra Pasifik |
Terletak di negara | Indonesia |
Area permukaan | 200.000 km2 (77.000 sq mi) |
Kedalaman maksimal | 4.810 m (15.781 ft) |
Permukiman | Bitung, Ternate, Tidore |
Laut Maluku terletak di barat Samudra Pasifik yang terletak di dekat Provinsi Maluku, Indonesia. Laut ini membatasi Laut Sulawesi di utara dan Laut Banda di selatan. Pulau pulau yang membatasi laut ini adalah kepulauan Indonesia seperti Halmahera, Seram, Buru, dan Sulawesi.
Aktivitas gempa
[sunting | sunting sumber]Laut ini merupakan area gempa bumi aktif. Gempa yang mencapai 6.3 SR terjadi pada 21 Desember 2005, yang berpusat di 190 km selatan Manado. Gempa berkekuatan 5.4 SR terjadi di daerah yang sama pada 16 Mei 2006, dan gempa bumi 6.1 SR mengguncang laut itu pada 19 Mei 2006. Aktivitas saat ini adalah gempa 5.5 pada 14 Juni 2006. Gempa bumi yang baru-baru ini terjadi mencapai 7.3 (PRE) yang terjadi pada 21 Januari 2007 dengan beberapa gempa kecil dengan rata-rata 5.0 SR dalam 24 jam setelah gempa pertama. Gempa yang belum lama terjadi terjadi pada 17 Maret 2007, yang mencapai 6.5 SR.[1] Sebuah gempa mencapai 5.2 SR terjadi pada 21 November 2007. Aktivitas paling terkini merupakan gempa yang mencapai 4.9 SR pada 1 Desember 2007.[2]
Tektonika Lempeng
[sunting | sunting sumber]Tektonika Lempeng di Laut Maluku masih menjadi perbincangan hangat bagi para ilmuwan kebumian. Karena ada fenomena unik yang terdapat di sekitar Laut Maluku. Yaitu terdapat dua buah kemenerusan gunung api yang membentuk busur yang saling bertolak belakang. Dua kemenerusan gunung api ini berada di Lengan Utara Pulau Sulawesi dan di Kepulauan Halmahera. Kenampakan dua buah kemenerusan gunung api ini sejalan dengan kajian seismotektonik yang menunjukkan adanya dua subduksi di daerah tersebut. Ada dua pendapat mengenai dua subduksi tersebut yaitu pendapat dari Hamilton dan Waluyo.
Pendapat Hamilton
[sunting | sunting sumber]Hamilton mengemukakan bahwa yang sedang terjadi di Laut Maluku merupakan subduksi ganda. Baik Busur Sangihe maupun Busur Halmahera saling menunjam mikro plate Laut Maluku. Implikasinya adalah mikroplate Laut Maluku akan semakin kebawah karena proses penunjaman dikedua sisinya dan mengakibatkan kedalaman Laut Maluku semakin dalam.
Pendapat Waluyo
[sunting | sunting sumber]Waluyo menggunakan kajian seismotektonik untuk meneliti tektonika lempeng di Laut Maluku dan mengemukakan bahwa tidak ada subduksi baru yang berkembang di Laut Maluku. Subduksi yang ada tetap ke arah barat dan timur dari sistem konvergen dengan zona Wadati-Benioff yang berlawanan arah. Busur Sangihe dan Halmahera akan saling mendekat satu sama lain dan cenderung akan naik keatas mikroplate Laut Maluku. Dua buah busur yang mengalami kolisi ini disebut dengan front-arc collision. Implikasinya dari pendapat Waluyo adalah adanya daratan yang akan muncul disekitar Laut Maluku hasil dari proses kolisi yang terjadi di Laut Maluku.
Catatan
[sunting | sunting sumber]