Rumpun bahasa Perbatasan: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox language family |
|||
'''Rumpun bahasa Perbatasan''' ({{lang-en|border languages}}) adalah suatu kelompok/rumpun bahasa di [[Papua]] yang diklasifikasikan menurut kawasannya, yakni bahasa-bahasanya dituturkan di kawasan perbatasan antara [[Indonesia]] dengan [[Papua Nugini]]. |
|||
⚫ | |||
|altname=Sungai Tami – Pegunungan Bewani |
|||
|region=[[Indonesia]]<br>[[Papua Nugini]] |
|||
|familycolor=Papua |
|||
|fam1=[[Rumpun bahasa Papua Barat Laut|Papua Barat Laut]]? |
|||
|child1=[[Bahasa Morwap|Morwap]] |
|||
|child2=[[Bahasa Senggi|Senggi]] |
|||
|child3=Tami Atas |
|||
|child4=Pegunungan Bewani |
|||
|glotto=bord1247 |
|||
|glottorefname=Border |
|||
}} |
|||
'''Rumpun bahasa Perbatasan''' atau '''Tami Atas''' adalah [[rumpun bahasa|rumpun]] independen dari [[bahasa Papua]] dalam proposal [[Rumpun bahasa Trans–Nugini|Trans–Nugini]] versi [[Malcolm Ross (ahli bahasa)|Malcolm Ross]]. |
|||
Berbeda dengan [[Rumpun bahasa Sepik|bahasa Sepik]] tetangga dan banyak rumpun bahasa Papua lainnya di Papua bagian utara, rumpun bahasa Perbatasan tidak memiliki jenis kelamin atau nomor tata bahasa (bentuk ganda dan jamak).<ref name="Foley-Sepik"/> |
|||
⚫ | |||
:[[Rumpun bahasa Bewani|Bewani]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
::[[Bahasa Ningera|Ningera]] [nby] (Papua Nugini) |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
==Sejarah migrasi== |
|||
⚫ | |||
200–250 tahun yang lalu, penutur bahasa Bewani dengan cepat berkembang dan bermigrasi ke wilayah tetangga, yang memulai migrasi berantai di antara berbagai masyarakat di wilayah tersebut. Migrasi penutur bahasa Bewani memecah wilayah penutur [[Bahasa Kwomtari|Kwomtari]] dan [[Bahasa Fas|Fas]] mengungsi ke daerah rawa Utai ({{coord|-3.390507|141.583997|type:city_region:PG|name=Utai}}). Penutur bahasa Fas yang mengungsi kemudian berekspansi lebih jauh ke timur hingga wilayah [[Bahasa One|One]], menyebabkan konflik antara suku Fas dan suku One di wilayah Kabore ({{coord|-3.314106|141.840799|type:city_region:PG|name=Kabore 1}}).<ref name="NCNG-Donohue">{{cite book | last1 = Donohue | first1 = Mark | last2 = Crowther | first2 = Melissa | year = 2005 | chapter = Meeting in the middle: interaction in North-Central New Guinea | editor = Andrew Pawley | editor-link = Andrew Pawley |editor2=Robert Attenborough |editor3=Robin Hide |editor4=Jack Golson | title = Papuan pasts: cultural, linguistic and biological histories of Papuan-speaking peoples | location = Canberra | publisher = Pacific Linguistics | pages = 167–184 | isbn = 0-85883-562-2 | oclc = 67292782 }}</ref> |
|||
⚫ | |||
::[[Bahasa Taikat|Taikat]] [aos] (Indonesia (Papua)) |
|||
Masyarakat [[Bahasa Pagei|Pagei]], [[Bahasa Bewani|Bewani]], [[Bahasa Bo (New Guinea)|Bo]], dan [[Bahasa Ningera|Ningera]] meluas hingga ke [[Sungai Pual]] untuk menggantikan penutur bahasa [[Rumpun bahasa Skou|Skou Dalam]] dan [[Rumpun bahasa Bukit Serra|Bukit Serra]]. Penutur bahasa Skou Dalam kemudian terpaksa bermigrasi, menggusur penutur [[Bahasa Bauni|Barupu]] (Warapu; cabang [[Rumpun bahasa Sungai Piore|Sungai Piore]]). Namun penutur bahasa Bewani tidak dapat memperluas wilayah ke arah timur hingga ke daerah rawa-rawa dataran rendah yang dihuni oleh penutur [[Bahasa Busa (Papua)|Busa]] dan [[Bahasa Yale|Yale]], mereka sendiri terdorong keluar dari perbukitan yang lebih subur ke rawa-rawa dataran rendah. Ekspansi penutur Bewani ke arah barat dihentikan dengan adanya pertempuran di wilayah [[Bahasa Kaureh|Kaure]].<ref name="NCNG-Donohue"/> |
|||
⚫ | |||
==Riwayat klasifikasi== |
|||
⚫ | |||
Cowan (1957) untuk sementara mengusulkan sebuah keluarga "Tami", dinamai menurut [[Sungai Tami]], yang mencakup rumpun bahasa Perbatasan dan [[Bahasa Sko|Sko]] modern. Beberapa bahasa yang sebelumnya tidak diklasifikasikan ternyata adalah bahasa Sko, dan ditambahkan ke rumpun bahasa tersebut; sisanya (termasuk bahasa Tami Atas) merupakan rumpun bahasa Perbatasan. |
|||
::[[Bahasa Auwe|Auwe]] [smf] (Papua Nugini) |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
::[[Bahasa Viid|Viid]] [snu] (Indonesia (Papua)) |
|||
::[[Bahasa Waris|Waris]] [wrs] (Papua Nugini) |
|||
==Bahasa== |
|||
Laycock mengklasifikasikan Morwap sebagai isolat, tetapi mencatat kesamaan pronominal dengan bahasa Perbatasan lainnya. Ross memasukkan Morwap ke dalam Border tetapi mencatat bahwa mereka tampaknya tidak memiliki kesamaan leksikal. Namun, data tentang Morwap tersebut sangat buruk. Usher memasukkannya sebagai cabang Perbatasan. |
|||
===Foley (2018)=== |
|||
[[William A. Foley|Foley]] (2018) memberikan klasifikasi berikut.<ref name="Foley-Sepik">{{cite book |last=Foley |first=William A. |editor1-last=Palmer |editor1-first=Bill |date=2018 |title=The Languages and Linguistics of the New Guinea Area: A Comprehensive Guide |chapter=The Languages of the Sepik-Ramu Basin and Environs |series= The World of Linguistics |volume=4 |location=Berlin |publisher=De Gruyter Mouton |pages=197–432 |isbn=978-3-11-028642-7}}</ref> |
|||
;Keluarga Perbatasan |
|||
*'''Taikat''': [[Bahasa Awyi|Awyi]], [[Bahasa Taikat|Taikat]] |
|||
*'''Bewani''': [[Bahasa Ainbai|Ainbai]], [[Bahasa Kilmeri|Kilmeri]], [[Bahasa Ningera|Ningera]], [[Bahasa Pagi|Pagi]] |
|||
*'''Waris''': [[Bahasa Amanab|Amanab]], [[Bahasa Auwe|Auwe]] ([[Bahasa Simog|Simog]]), [[Bahasa Daonda|Daonda]], [[Bahasa Imonda|Imonda]], [[Bahasa Manem|Manem]], [[Bahasa Senggi|Senggi]] ([[Bahasa Viid|Viid]]), [[Bahasa Waina|Waina]] ([[Bahasa Sowanda|Sowanda]]), [[Bahasa Waris|Waris]] |
|||
===Usher (2020)=== |
|||
Bahasa-bahasa Perbatasan adalah:<ref>[https://sites.google.com/site/newguineaworld/families/northwest-new-guinea/tami-river-bewani-range New Guinea World]</ref> |
|||
{{clade |
|||
|label1= '''[[Sungai Tami]] – <br>Pegunungan Bewani''' |
|||
|1={{clade |
|||
|3=[[Bahasa Morwap|Morwap]] (Elseng) |
|||
|4=[[Bahasa Senggi|Senggi]] (Viid) |
|||
|label1= [[Sungai Tami]] Atas |
|||
|1={{clade |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
}} |
|||
|label2= [[Pegunungan Bewani]] |
|||
|2={{clade |
|||
⚫ | |||
|label2= [[Sungai Poal]] |
|||
|2={{clade |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
}} |
|||
|label3= [[Sungai Bapi]] |
|||
|3={{clade |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|label1= Southwest |
|||
|1={{clade |
|||
⚫ | |||
|2=[[Bahasa Punda|Punda]] |
|||
⚫ | |||
}} |
|||
}} |
|||
}} |
|||
}} |
|||
}} |
|||
Usher tidak menyebut [[Bahasa Ningera|Ningera]], namun memasukkannya ke dalam rumpun bahasa lain. |
|||
== Referensi == |
|||
{{Reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.ethnologue.com/show_family.asp?subid=1461-16 Rumpun bahasa Perbatasan] di [[Ethnologue]] |
* [http://www.ethnologue.com/show_family.asp?subid=1461-16 Rumpun bahasa Perbatasan] di [[Ethnologue]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Rumpun bahasa Papua|Perbatasan]] |
[[Kategori:Rumpun bahasa Papua|Perbatasan]] |
||
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]] |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 21 Februari 2024 22.26
Perbatasan
Sungai Tami – Pegunungan Bewani | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Indonesia Papua Nugini | ||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
Glottolog | bord1247 [1] | ||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Rumpun bahasa Perbatasan atau Tami Atas adalah rumpun independen dari bahasa Papua dalam proposal Trans–Nugini versi Malcolm Ross.
Berbeda dengan bahasa Sepik tetangga dan banyak rumpun bahasa Papua lainnya di Papua bagian utara, rumpun bahasa Perbatasan tidak memiliki jenis kelamin atau nomor tata bahasa (bentuk ganda dan jamak).[2]
Sejarah migrasi
[sunting | sunting sumber]200–250 tahun yang lalu, penutur bahasa Bewani dengan cepat berkembang dan bermigrasi ke wilayah tetangga, yang memulai migrasi berantai di antara berbagai masyarakat di wilayah tersebut. Migrasi penutur bahasa Bewani memecah wilayah penutur Kwomtari dan Fas mengungsi ke daerah rawa Utai (3°23′26″S 141°35′02″E / 3.390507°S 141.583997°E). Penutur bahasa Fas yang mengungsi kemudian berekspansi lebih jauh ke timur hingga wilayah One, menyebabkan konflik antara suku Fas dan suku One di wilayah Kabore (3°18′51″S 141°50′27″E / 3.314106°S 141.840799°E).[3]
Masyarakat Pagei, Bewani, Bo, dan Ningera meluas hingga ke Sungai Pual untuk menggantikan penutur bahasa Skou Dalam dan Bukit Serra. Penutur bahasa Skou Dalam kemudian terpaksa bermigrasi, menggusur penutur Barupu (Warapu; cabang Sungai Piore). Namun penutur bahasa Bewani tidak dapat memperluas wilayah ke arah timur hingga ke daerah rawa-rawa dataran rendah yang dihuni oleh penutur Busa dan Yale, mereka sendiri terdorong keluar dari perbukitan yang lebih subur ke rawa-rawa dataran rendah. Ekspansi penutur Bewani ke arah barat dihentikan dengan adanya pertempuran di wilayah Kaure.[3]
Riwayat klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Cowan (1957) untuk sementara mengusulkan sebuah keluarga "Tami", dinamai menurut Sungai Tami, yang mencakup rumpun bahasa Perbatasan dan Sko modern. Beberapa bahasa yang sebelumnya tidak diklasifikasikan ternyata adalah bahasa Sko, dan ditambahkan ke rumpun bahasa tersebut; sisanya (termasuk bahasa Tami Atas) merupakan rumpun bahasa Perbatasan.
Bahasa
[sunting | sunting sumber]Laycock mengklasifikasikan Morwap sebagai isolat, tetapi mencatat kesamaan pronominal dengan bahasa Perbatasan lainnya. Ross memasukkan Morwap ke dalam Border tetapi mencatat bahwa mereka tampaknya tidak memiliki kesamaan leksikal. Namun, data tentang Morwap tersebut sangat buruk. Usher memasukkannya sebagai cabang Perbatasan.
Foley (2018)
[sunting | sunting sumber]Foley (2018) memberikan klasifikasi berikut.[2]
- Keluarga Perbatasan
- Taikat: Awyi, Taikat
- Bewani: Ainbai, Kilmeri, Ningera, Pagi
- Waris: Amanab, Auwe (Simog), Daonda, Imonda, Manem, Senggi (Viid), Waina (Sowanda), Waris
Usher (2020)
[sunting | sunting sumber]Bahasa-bahasa Perbatasan adalah:[4]
Sungai Tami – Pegunungan Bewani |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Usher tidak menyebut Ningera, namun memasukkannya ke dalam rumpun bahasa lain.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Perbatasan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ a b Foley, William A. (2018). "The Languages of the Sepik-Ramu Basin and Environs". Dalam Palmer, Bill. The Languages and Linguistics of the New Guinea Area: A Comprehensive Guide. The World of Linguistics. 4. Berlin: De Gruyter Mouton. hlm. 197–432. ISBN 978-3-11-028642-7.
- ^ a b Donohue, Mark; Crowther, Melissa (2005). "Meeting in the middle: interaction in North-Central New Guinea". Dalam Andrew Pawley; Robert Attenborough; Robin Hide; Jack Golson. Papuan pasts: cultural, linguistic and biological histories of Papuan-speaking peoples. Canberra: Pacific Linguistics. hlm. 167–184. ISBN 0-85883-562-2. OCLC 67292782.
- ^ New Guinea World
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]