Lompat ke isi

Asam lipoat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
Abvdj (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(31 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{chembox
{{chembox
| verifiedrevid = 408572829
| verifiedrevid = 408572829
| ImageFile_Ref = {{chemboximage|correct|??}}
| ImageFile_Ref = {{chemboximage|correct|??}}
| ImageFile = Lipoic-acid-2D-skeletal.png
| ImageFile = Lipoic acid.svg
| ImageSize =
| ImageSize =
| ImageFile1 = Lipoic-acid-3D-vdW.png
| ImageFile1 = Lipoic-acid-3D-vdW.png
Baris 42: Baris 43:
| Section4 =
| Section4 =
| Section8 = {{Chembox Related
| Section8 = {{Chembox Related
| OtherCpds = [[Lipoamide]]<br>[[Asparagusic acid]]
| OtherCpds = [[Lipoamide]]<br />[[Asparagusic acid]]
}}
}}
}}
}}


'''Asam lipoat''' ({{lang-en|Lipoic acid, α-lipoic acid, Alpha Lipoic Acid, thioctic acid, 6,8-dithio-octanoic acid, ALA, LA}}) adalah [[senyawa organik|senyawa]] [[organosulfur]] yang merupakan turunan dari [[asam oktanoat]] dan [[sisteina]] yang di[[sekresi]] oleh [[hati]].<ref>{{en}}{{cite web
'''Asam lipoat''' ({{lang-en|Lipoic acid, α-lipoic acid, Alpha Lipoic Acid, thioctic acid, 6,8-dithio-octanoic acid, 1,2-dithiolane-3-pentanoic acid, ALA, LA}}) adalah [[senyawa organik|senyawa]] [[organosulfur]] yang merupakan turunan dari [[asam oktanoat]] dan [[sisteina]] yang di[[sekresi]] oleh [[hati]].<ref>{{en}} {{cite web| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2657658
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2657658
| title = Alpha-lipoic acid supplementation and diabetes
| title = Alpha-lipoic acid supplementation and diabetes
| accessdate = 2011-05-16| work = Laboratory of Atherosclerosis and Metabolic Research, Department of Pathology and Laboratory Medicine, UC Davis Medical Center; Uma Singh dan Ishwarlal Jialal
| accessdate = 2011-05-16
}}</ref> Senyawa LA pertama kali ditemukan pada tahun 1950 dari [[organ]] hati [[hewan]] [[sapi]]. Awalnya, oleh karena peran LA pada proses [[biokimia]]wi, LA digolongkan menjadi salah satu [[vitamin]] di dalam jajaran [[vitamin B|vitamin B kompleks]], tetapi kini tidak lagi demikian.
| work = Laboratory of Atherosclerosis and Metabolic Research, Department of Pathology and Laboratory Medicine, UC Davis Medical Center; Uma Singh dan Ishwarlal Jialal
}}</ref> Senyawa LA pertama kali ditemukan pada tahun 1950 dari [[organ]] hati [[hewan]] [[sapi]]. Awalnya, oleh karena peran LA pada proses [[biokimia|biokimiawi]], LA digolongkan menjadi salah satu [[vitamin]] di dalam jajaran [[vitamin B|vitamin B kompleks]], namun kini tidak lagi demikian.


== Asupan nutrisi ==
== Asupan nutrisi ==
Kadar [[plasma darah|plasma]] LA endogenus dilaporkan sekitar 1–25 ng/mL, dan DHLA sekitar 33–145 ng/mL. Pada umumnya hati mampu memproduksi cukup LA untuk memenuhi kebutuhan akan [[senyawa organik|senyawa]] kofaktor [[enzim]], namun biosintesis LA lambat laun menurun sejalan dengan [[usia]] dan pada penderita beberapa [[penyakit]] sebeperti diabetes, nefropati diabetik dan neuropati diabetik.
Kadar [[plasma darah|plasma]] LA endogenus dilaporkan sekitar 1–25&nbsp;ng/mL, dan DHLA sekitar 33–145&nbsp;ng/mL. Pada umumnya hati mampu memproduksi cukup LA untuk memenuhi kebutuhan akan [[senyawa organik|senyawa]] kofaktor [[enzim]] [[dehidrogenase glutarat-alfa]] dan [[dehidrogenase piruvat]]<ref>{{en}} {{cite web| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3075920
| title = Lipoic acid effects on established atherosclerosis
| accessdate = 2011-07-14
| work = Davis Heart Lung Research Institute, bDivision of Environmental Health Sciences, Colleges of Medicine and Public Health, the Ohio State University; Zhekang Ying, Nisharahmed Kherada, Britten Farrar, Thomas Kampfrath, Yiucho Chung, Orlando Simonetti, Jeffrey Deiuliis, Rajagopal Desikan, Bobby Khan, Frederick Villamena, Qinghua Sun, Sampath Parthasarathy, dan Sanjay Rajagopalan
}}</ref> yang berada di dalam [[mitokondria]], namun biosintesis LA lambat laun menurun sejalan dengan [[usia]] dan pada penderita beberapa [[penyakit]] seperti [[diabetes mellitus|diabetes]], [[nefropati]] diabetik dan neuropati diabetik. 


Oleh sebab itu LA juga merupakan [[antioksidan]] yang banyak dikonsumsi, dan segera terkonversi oleh [[nikotinamida adenina dinukleotida|NAD<sup>+</sup>]] atau [[nikotina adenina dinukleotida fosfat|NADP]] menjadi bentuk senyawa reduksi yang disebut [[asam dihidrolipoat]] (DHLA). Kedua status [[redoks]] senyawa LA dan DHLA merupakan antioksidan, hal ini berbeda dengan sifat senyawa lain seperti [[glutathion]] yang berfungsi sebagai antioksidan hanya pada status reduksi saja.
Oleh sebab itu LA juga merupakan [[antioksidan]] yang banyak dikonsumsi, dan segera terkonversi oleh [[nikotinamida adenina dinukleotida|NAD<sup>+</sup>]] atau [[nikotina adenina dinukleotida fosfat|NADP]] menjadi bentuk senyawa reduksi yang disebut [[asam dihidrolipoat]] (DHLA). Kedua status [[redoks]] senyawa LA dan DHLA merupakan antioksidan, hal ini berbeda dengan sifat senyawa lain seperti [[glutathion]] yang berfungsi sebagai antioksidan hanya pada status reduksi saja.


LA memiliki 2 [[isomer]] yaitu R-[[enantiomer]] dan S-enantiomer. R-LA dapat ditemukan pada banyak makanan yang mengandung sejenis [[protein]] yang disebut [[lisina]]. [[Ikatan kovalen]] yang dibentuk antara kedua senyawa tersebut menghasilkan senyawa yang disebut [[lipolisina]], yang banyak ditemukan pada [[bahan nabati]] seperti [[horenso]], [[brokoli]], [[tomat]], ''garden peas'', ''brussel sprouts'', dan ''rice bran''; dan [[bahan hewani]] seperti [[jantung]], [[hati]] dan [[ginjal]].
LA memiliki 2 [[isomer]] yaitu R-[[enantiomer]] dan S-enantiomer. R-LA ({{lang-en|[(R)-5-(1,2-dithiolan-3-yl)pentanoic acid}}) dapat ditemukan pada banyak makanan yang mengandung sejenis [[protein]] yang disebut [[lisina]]. [[Ikatan kovalen]] yang dibentuk antara kedua senyawa tersebut menghasilkan senyawa yang disebut [[lipolisina]], yang banyak ditemukan pada [[bahan nabati]] seperti [[horenso]], [[brokoli]], [[tomat]], ''garden peas'', ''brussel sprouts'', ''rice bran'', dan [[khamir]];<ref>{{en}} {{cite web| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2749097
| title = Lipoic Acid Synthesis and Attachment in Yeast Mitochondria
| accessdate = 2011-05-17
| quote = Through analysis of the role of these genes in protein lipoylation, we conclude that only one pathway for de novo synthesis and attachment of lipoic acid exists in yeast.
| work = Molecular and Cellular Biology, University of Arizona, Department of Biochemistry and Biocenter Oulu, University of Oulu; Melissa S. Schonauer, Alexander J. Kastaniotis, V. A. Samuli Kursu, J. Kalervo Hiltunen, dan Carol L. Dieckmann
}}</ref> dan [[bahan hewani]] seperti [[jantung]], [[hati]] dan [[ginjal]].


== Aspek manfaat ==
== Aspek manfaat ==
LA meningkatkan regulasi atas [[gula darah]] dan [[polineuropati]] yang terkait dengan [[diabetes mellitus]], selain itu, juga, dengan efektif menghilangkan pengaruh [[keracunan]] akibat [[logam berat]]. LA yang terikat dengan lisina berfungsi sebagai [[kofaktor]] bagi [[enzim]] [[kompleks dehidrogenase]] di dalam [[mitokondria]].
LA meningkatkan regulasi atas [[gula darah]] dan [[polineuropati]] yang terkait dengan [[diabetes mellitus]], selain itu, juga, dengan efektif menghilangkan pengaruh [[keracunan]] akibat [[logam berat]]. LA yang terikat dengan lisina berfungsi sebagai [[kofaktor]] bagi [[enzim]] [[kompleks dehidrogenase]] di dalam [[mitokondria]].


Sebagai antioksidan, LA secara langsung menekan [[radikal bebas]] dan dengan kapasitas untuk membungkus senyawa logam, LA secara langsung menekan produksi [[spesi oksigen reaktif|ROS]]. Interaksi antara LA dengan antioksidan lain akan mengembalikan/meningkatkan kadar antioksidan tersebut termasuk [[glutathion]] dan [[vitamin]] [[asam askorbat|C]], [[vitamin E|E]], terutama di dalam [[sitoplasma]] [[sel (biologi)|sel]]. Hal ini dimungkinkan oleh salah satu sifat LA sebagai senyawa [[hidrofilik]], [[hidrofobik]] dan [[amfifilik]] hingga memungkinkan aktivitas di dalam fasa ''aqeous'' intraselular, fasa lipid [[membran plasma]], [[serum darah|serum]] dan [[lipoprotein]], dibandingkan dengan [[vitamin C]] yang bersifat hidrofilik dan [[vitamin E]] yang bersifat hidrofobik.
Sebagai antioksidan, LA secara langsung menekan [[radikal bebas]] dan dengan kapasitas untuk membungkus senyawa logam, LA secara langsung menekan produksi [[spesi oksigen reaktif|ROS]]. Interaksi antara LA dengan antioksidan lain akan mengembalikan/meningkatkan kadar antioksidan tersebut termasuk [[glutathion]] dan [[vitamin]] [[asam askorbat|C]], [[vitamin E|E]], terutama di dalam [[sitoplasma]] [[sel (biologi)|sel]]. Hal ini dimungkinkan oleh salah satu sifat LA sebagai senyawa [[hidrofilik]], [[hidrofobik]] dan [[amfifilik]] hingga memungkinkan aktivitas di dalam fase ''aqeous'' intraselular, fase lipid [[membran plasma]], [[serum darah|serum]] dan [[lipoprotein]], dibandingkan dengan [[vitamin C]] yang bersifat hidrofilik dan [[vitamin E]] yang bersifat hidrofobik.

=== Gabungan malonik dan metilmalonik aciduria (CMAMMA) ===
Pada penyakit metabolik [[gabungan malonik dan metilmalonik aciduria]] (CMAMMA) akibat defisiensi [[ACSF3]], sintesis asam lemak mitokondria (mtFASII), yang merupakan reaksi prekursor biosintesis asam lipoat, terganggu.<ref>{{Cite journal|last=Levtova|first=Alina|last2=Waters|first2=Paula J.|last3=Buhas|first3=Daniela|last4=Lévesque|first4=Sébastien|last5=Auray‐Blais|first5=Christiane|last6=Clarke|first6=Joe T.R.|last7=Laframboise|first7=Rachel|last8=Maranda|first8=Bruno|last9=Mitchell|first9=Grant A.|date=2019-01|title=Combined malonic and methylmalonic aciduria due to ACSF3 mutations: Benign clinical course in an unselected cohort|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jimd.12032|journal=Journal of Inherited Metabolic Disease|language=en|volume=42|issue=1|pages=107–116|doi=10.1002/jimd.12032|issn=0141-8955}}</ref><ref name=":0">{{Cite journal|last=Wehbe|first=Zeinab|last2=Behringer|first2=Sidney|last3=Alatibi|first3=Khaled|last4=Watkins|first4=David|last5=Rosenblatt|first5=David|last6=Spiekerkoetter|first6=Ute|last7=Tucci|first7=Sara|date=2019-11|title=The emerging role of the mitochondrial fatty-acid synthase (mtFASII) in the regulation of energy metabolism|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1388198119301349|journal=Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Molecular and Cell Biology of Lipids|language=en|volume=1864|issue=11|pages=1629–1643|doi=10.1016/j.bbalip.2019.07.012}}</ref> Hasilnya adalah berkurangnya tingkat lipoylasi enzim mitokondria yang penting seperti kompleks piruvat dehidrogenase (PDC) dan kompleks α-ketoglutarat dehidrogenase (α-KGDH).<ref name=":0" /> Suplementasi dengan asam lipoat tidak mengembalikan fungsi mitokondria.<ref>{{Cite journal|last=Hiltunen|first=J. Kalervo|last2=Autio|first2=Kaija J.|last3=Schonauer|first3=Melissa S.|last4=Kursu|first4=V.A. Samuli|last5=Dieckmann|first5=Carol L.|last6=Kastaniotis|first6=Alexander J.|date=2010-06|title=Mitochondrial fatty acid synthesis and respiration|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S000527281000112X|journal=Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Bioenergetics|language=en|volume=1797|issue=6-7|pages=1195–1202|doi=10.1016/j.bbabio.2010.03.006}}</ref><ref name=":0" />


=== Diabetes mellitus ===
=== Diabetes mellitus ===
Baris 70: Baris 81:
Stress oksidatif tidak hanya berkait dengan komplikasi diabetes, tetapi juga berkait dengan resistansi [[insulin]].
Stress oksidatif tidak hanya berkait dengan komplikasi diabetes, tetapi juga berkait dengan resistansi [[insulin]].


Dalam hal ini, LA memiliki potensi untuk mencegah maupun meredakan efek yang ditimbulkan diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada percobaan pada hewan yang menderita diabetes setelah diinduksi oleh ''cyclophosphamide'', pemberian LA secara intraperitoneal dengan dosis 10 mg/kg berat tubuh selama 10 hari, menunjukkan penurunan gejala diabetes yang dimungkinkan oleh penekanan terhadap [[makrofaga]] dan pemanfaatan [[gula darah]].
Dalam hal ini, LA memiliki potensi untuk mencegah maupun meredakan efek yang ditimbulkan diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada percobaan pada hewan yang menderita diabetes setelah diinduksi oleh ''cyclophosphamide'', pemberian LA secara intraperitoneal dengan dosis 10&nbsp;mg/kg berat tubuh selama 10 hari, menunjukkan penurunan gejala diabetes yang dimungkinkan oleh penekanan terhadap [[makrofaga]] dan pemanfaatan [[gula darah]] melalui mekanisme peningkatan translokasi [[transporter glukosa|GLUT4]] menuju permukaan sel.


== Pranala luar ==
=== Neuropati diabetik ===
Selama ini, [[peroksidasi]] [[lipid]] pada [[membrana]] [[sel saraf|saraf]] dianggap sebagai sebuah mekanisme yang berakibat pada [[iskemia]] dan [[hipoksia]] dalam [[sistem saraf]]. Pada percobaan pada penderita neuropati diabetik dengan asupan LA sebanyak 600&nbsp;mg/hari diketahui terjadi peningkatan serum [[seruloplasmin]] yang disimpulkan sebagai indikasi terbentuknya pertahanan antioksidan, dan penurunan drastis kadar kadar serum [[lipid peroksida]].
*{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2771166 Lipoic acid improves hypertriglyceridemia by stimulating triacylglycerol clearance and downregulating liver triacylglycerol secretion]

*{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2438258 Lipoic acid supplementation and endothelial function]
=== Hipertrigliseridemia ===
Pada percobaan pada [[tikus]] yang diinduksi ''Zucker Diabetic Fatty'', asupan R-LA dengan dosis 200&nbsp;mg/kg/hari selama 5 minggu, menurunkan kadar [[trigliserida]] di dalam [[plasma darah]] dan [[hati]], dengan penghambatan [[ekspresi gen]]etik lipogenik hepatik seperti [[enzim]] ''sn-glycerol-3-phosphate acyltransferase-1'' (GPAT-1) dan ''diacylglycerol O-acyltransferase-2'' (DGAT-2), [[sekresi]] [[VLDL]] dan stimulasi daur ({{lang-en|clearance}}) [[lipoprotein]] yang kaya akan trigliserida, dan peningkatan [[glikogen]].<ref>{{en}} {{cite web| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2771166| title = Lipoic acid improves hypertriglyceridemia by stimulating triacylglycerol clearance and downregulating liver triacylglycerol secretion| accessdate = 2011-05-17
| work = Linus Pauling Institute, Oregon State University, Department of Biochemistry and Biophysics, Oregon State University; Judy A. Butler, Tory M. Hagen, dan Régis Moreau
}}</ref> Hal ini disimpulkan bahwa asupan [[karbohidrat]] akan cenderung disimpan sebagai glikogen daripada sebagai [[substrat]] lipogenik. Tidak tampak perubahan atau penurunan ekspresi pencerap hepatik ''peroxisome proliferator activated receptor α '' yang berperan dalam [[oksidasi-β]] [[asam lemak]], menunjukkan bahwa LA memiliki model aktivitas yang berbeda dengan [[asam fibrat]].

=== Defisiensi endotelium ===
Disfungsi [[jaringan]] [[endotelium]] yang disebabkan oleh defisiensi [[sel endotelial]] yang membentuknya, disebabkan oleh berbagai faktor risiko kardiovaskular melalui mekanisme yang demikian kompleks yang berujung pada inisiasi dan perkembangan [[aterosklerosis]].<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2438258| title = Lipoic acid supplementation and endothelial function
| accessdate = 2011-05-17
| work = Department of Medicine, Montreal Heart Institute, University of Montreal; J-C Tardif1 dan E Rhéaume
}}</ref> Terapi jangka pendek dengan LA, seperti dikutip oleh ''British Journal of Pharmacology'', dapat memperbaiki fungsi endotelial pada cincin aortik seekor tikus. Lebih lanjut disebutkan bahwa penurunan [[reaksi organik|reaksi]] [[fosforilasi]] pada [[sintase NO]] dan [[Kinase PB|Akt]] yang biasa terjadi pada usia lanjut, dapat pula ditingkatkan dengan suplementasi LA yang menginduksi penurunan aktivitas [[fosfatase PPA-2]].

Aktivitas [[sfingomielinase]] juga diredam oleh LA, yang pada akhirnya, setidaknya akan meningkatkan kadar [[glutathion]] di dalam sel endotelial.

== Kontraindikasi ==
Hingga saat ini belum ditemukan efek samping konsumsi LA dosis rendah, misalnya 5&nbsp;mg/hari. Kendati demikian, dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan [[nausea]], ''stomach upset'', [[lelah]], dan [[insomnia]], rasa sakit pada [[abdomen]], [[mual]], [[diare]], reaksi [[anafilaktik]] seperti ''laryngospasm'', [[alergi]] [[kulit]]. ''Malodorous urine'' dilaporkan pada konsumen dengan dosis 1200&nbsp;mg/hari, tetapi dosis 600&nbsp;mg/hari merupakan dosis yang dianjurkan pada penderita diabetes dengan pengamatan kadar gula yang ketat meskipun belum terdapat laporan bahwa LA menginduksi simtoma [[hipoglisemia]], namun kemungkinan tersebut bisa terjadi.

== Lihat pula ==
* [[Siklus asam sitrat]]


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Asam organik]]
[[Kategori:Asam organik]]
[[Kategori:Antioksidan]]
[[Kategori:Antioksidan]]

[[cs:Kyselina lipoová]]
[[de:Liponsäure]]
[[en:Lipoic acid]]
[[es:Ácido lipoico]]
[[et:Lipoehape]]
[[fr:Acide lipoïque]]
[[hu:Alfa-liposav]]
[[it:Acido lipoico]]
[[ja:Α-リポ酸]]
[[pl:Kwas liponowy]]
[[ru:Тиоктовая кислота]]
[[sv:Liponsyra]]
[[ur:لپوئک تیزاب]]
[[zh:硫辛酸]]

Revisi terkini sejak 7 Desember 2023 21.49

Asam lipoat
Nama
Nama IUPAC
(R)-5-(1,2-dithiolan-3-yl)pentanoic acid
Nama lain
α-lipoic acid (alpha lipoic acid), thioctic acid, 6,8-dithiooctanoic acid
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
MeSH Lipoic+acid
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1S/C8H14O2S2/c9-8(10)4-2-1-3-7-5-6-11-12-7/h7H,1-6H2,(H,9,10)/t7-/m1/s1 YaY
    Key: AGBQKNBQESQNJD-SSDOTTSWSA-N YaY
  • InChI=1/C8H14O2S2/c9-8(10)4-2-1-3-7-5-6-11-12-7/h7H,1-6H2,(H,9,10)/t7-/m1/s1
    Key: AGBQKNBQESQNJD-SSDOTTSWBZ
  • O=C(O)CCCC[C@H]1SSCC1
Sifat
C8H14O2S2
Massa molar 206.33 g/mol
Penampilan yellow needle-like crystals
soluble in ethanol, sodium salt is soluble in water
Senyawa terkait
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Asam lipoat (bahasa Inggris: Lipoic acid, α-lipoic acid, Alpha Lipoic Acid, thioctic acid, 6,8-dithio-octanoic acid, 1,2-dithiolane-3-pentanoic acid, ALA, LA) adalah senyawa organosulfur yang merupakan turunan dari asam oktanoat dan sisteina yang disekresi oleh hati.[1] Senyawa LA pertama kali ditemukan pada tahun 1950 dari organ hati hewan sapi. Awalnya, oleh karena peran LA pada proses biokimiawi, LA digolongkan menjadi salah satu vitamin di dalam jajaran vitamin B kompleks, tetapi kini tidak lagi demikian.

Asupan nutrisi

[sunting | sunting sumber]

Kadar plasma LA endogenus dilaporkan sekitar 1–25 ng/mL, dan DHLA sekitar 33–145 ng/mL. Pada umumnya hati mampu memproduksi cukup LA untuk memenuhi kebutuhan akan senyawa kofaktor enzim dehidrogenase glutarat-alfa dan dehidrogenase piruvat[2] yang berada di dalam mitokondria, namun biosintesis LA lambat laun menurun sejalan dengan usia dan pada penderita beberapa penyakit seperti diabetes, nefropati diabetik dan neuropati diabetik. 

Oleh sebab itu LA juga merupakan antioksidan yang banyak dikonsumsi, dan segera terkonversi oleh NAD+ atau NADP menjadi bentuk senyawa reduksi yang disebut asam dihidrolipoat (DHLA). Kedua status redoks senyawa LA dan DHLA merupakan antioksidan, hal ini berbeda dengan sifat senyawa lain seperti glutathion yang berfungsi sebagai antioksidan hanya pada status reduksi saja.

LA memiliki 2 isomer yaitu R-enantiomer dan S-enantiomer. R-LA (bahasa Inggris: [(R)-5-(1,2-dithiolan-3-yl)pentanoic acid) dapat ditemukan pada banyak makanan yang mengandung sejenis protein yang disebut lisina. Ikatan kovalen yang dibentuk antara kedua senyawa tersebut menghasilkan senyawa yang disebut lipolisina, yang banyak ditemukan pada bahan nabati seperti horenso, brokoli, tomat, garden peas, brussel sprouts, rice bran, dan khamir;[3] dan bahan hewani seperti jantung, hati dan ginjal.

Aspek manfaat

[sunting | sunting sumber]

LA meningkatkan regulasi atas gula darah dan polineuropati yang terkait dengan diabetes mellitus, selain itu, juga, dengan efektif menghilangkan pengaruh keracunan akibat logam berat. LA yang terikat dengan lisina berfungsi sebagai kofaktor bagi enzim kompleks dehidrogenase di dalam mitokondria.

Sebagai antioksidan, LA secara langsung menekan radikal bebas dan dengan kapasitas untuk membungkus senyawa logam, LA secara langsung menekan produksi ROS. Interaksi antara LA dengan antioksidan lain akan mengembalikan/meningkatkan kadar antioksidan tersebut termasuk glutathion dan vitamin C, E, terutama di dalam sitoplasma sel. Hal ini dimungkinkan oleh salah satu sifat LA sebagai senyawa hidrofilik, hidrofobik dan amfifilik hingga memungkinkan aktivitas di dalam fase aqeous intraselular, fase lipid membran plasma, serum dan lipoprotein, dibandingkan dengan vitamin C yang bersifat hidrofilik dan vitamin E yang bersifat hidrofobik.

Gabungan malonik dan metilmalonik aciduria (CMAMMA)

[sunting | sunting sumber]

Pada penyakit metabolik gabungan malonik dan metilmalonik aciduria (CMAMMA) akibat defisiensi ACSF3, sintesis asam lemak mitokondria (mtFASII), yang merupakan reaksi prekursor biosintesis asam lipoat, terganggu.[4][5] Hasilnya adalah berkurangnya tingkat lipoylasi enzim mitokondria yang penting seperti kompleks piruvat dehidrogenase (PDC) dan kompleks α-ketoglutarat dehidrogenase (α-KGDH).[5] Suplementasi dengan asam lipoat tidak mengembalikan fungsi mitokondria.[6][5]

Diabetes mellitus

[sunting | sunting sumber]

Diabetes mellitus sangat terkait dengan stres oksidatif yang terjadi sebagai konsekuensi peningkatan produksi radikal bebas atau penurunan pertahanan antioksidan. Banyak lintasan metabolisme seperti glikasi protein, lintasan poliol, aktivasi protein kinase C dan otooksidasi glukosa yang berdampak pada simtoma hiperglisemia, merupakan akibat dari meningkatnya spesi oksigen reaktif.

Stress oksidatif tidak hanya berkait dengan komplikasi diabetes, tetapi juga berkait dengan resistansi insulin.

Dalam hal ini, LA memiliki potensi untuk mencegah maupun meredakan efek yang ditimbulkan diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada percobaan pada hewan yang menderita diabetes setelah diinduksi oleh cyclophosphamide, pemberian LA secara intraperitoneal dengan dosis 10 mg/kg berat tubuh selama 10 hari, menunjukkan penurunan gejala diabetes yang dimungkinkan oleh penekanan terhadap makrofaga dan pemanfaatan gula darah melalui mekanisme peningkatan translokasi GLUT4 menuju permukaan sel.

Neuropati diabetik

[sunting | sunting sumber]

Selama ini, peroksidasi lipid pada membrana saraf dianggap sebagai sebuah mekanisme yang berakibat pada iskemia dan hipoksia dalam sistem saraf. Pada percobaan pada penderita neuropati diabetik dengan asupan LA sebanyak 600 mg/hari diketahui terjadi peningkatan serum seruloplasmin yang disimpulkan sebagai indikasi terbentuknya pertahanan antioksidan, dan penurunan drastis kadar kadar serum lipid peroksida.

Hipertrigliseridemia

[sunting | sunting sumber]

Pada percobaan pada tikus yang diinduksi Zucker Diabetic Fatty, asupan R-LA dengan dosis 200 mg/kg/hari selama 5 minggu, menurunkan kadar trigliserida di dalam plasma darah dan hati, dengan penghambatan ekspresi genetik lipogenik hepatik seperti enzim sn-glycerol-3-phosphate acyltransferase-1 (GPAT-1) dan diacylglycerol O-acyltransferase-2 (DGAT-2), sekresi VLDL dan stimulasi daur (bahasa Inggris: clearance) lipoprotein yang kaya akan trigliserida, dan peningkatan glikogen.[7] Hal ini disimpulkan bahwa asupan karbohidrat akan cenderung disimpan sebagai glikogen daripada sebagai substrat lipogenik. Tidak tampak perubahan atau penurunan ekspresi pencerap hepatik peroxisome proliferator activated receptor α yang berperan dalam oksidasi-β asam lemak, menunjukkan bahwa LA memiliki model aktivitas yang berbeda dengan asam fibrat.

Defisiensi endotelium

[sunting | sunting sumber]

Disfungsi jaringan endotelium yang disebabkan oleh defisiensi sel endotelial yang membentuknya, disebabkan oleh berbagai faktor risiko kardiovaskular melalui mekanisme yang demikian kompleks yang berujung pada inisiasi dan perkembangan aterosklerosis.[8] Terapi jangka pendek dengan LA, seperti dikutip oleh British Journal of Pharmacology, dapat memperbaiki fungsi endotelial pada cincin aortik seekor tikus. Lebih lanjut disebutkan bahwa penurunan reaksi fosforilasi pada sintase NO dan Akt yang biasa terjadi pada usia lanjut, dapat pula ditingkatkan dengan suplementasi LA yang menginduksi penurunan aktivitas fosfatase PPA-2.

Aktivitas sfingomielinase juga diredam oleh LA, yang pada akhirnya, setidaknya akan meningkatkan kadar glutathion di dalam sel endotelial.

Kontraindikasi

[sunting | sunting sumber]

Hingga saat ini belum ditemukan efek samping konsumsi LA dosis rendah, misalnya 5 mg/hari. Kendati demikian, dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan nausea, stomach upset, lelah, dan insomnia, rasa sakit pada abdomen, mual, diare, reaksi anafilaktik seperti laryngospasm, alergi kulit. Malodorous urine dilaporkan pada konsumen dengan dosis 1200 mg/hari, tetapi dosis 600 mg/hari merupakan dosis yang dianjurkan pada penderita diabetes dengan pengamatan kadar gula yang ketat meskipun belum terdapat laporan bahwa LA menginduksi simtoma hipoglisemia, namun kemungkinan tersebut bisa terjadi.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) "Alpha-lipoic acid supplementation and diabetes". Laboratory of Atherosclerosis and Metabolic Research, Department of Pathology and Laboratory Medicine, UC Davis Medical Center; Uma Singh dan Ishwarlal Jialal. Diakses tanggal 2011-05-16. 
  2. ^ (Inggris) "Lipoic acid effects on established atherosclerosis". Davis Heart Lung Research Institute, bDivision of Environmental Health Sciences, Colleges of Medicine and Public Health, the Ohio State University; Zhekang Ying, Nisharahmed Kherada, Britten Farrar, Thomas Kampfrath, Yiucho Chung, Orlando Simonetti, Jeffrey Deiuliis, Rajagopal Desikan, Bobby Khan, Frederick Villamena, Qinghua Sun, Sampath Parthasarathy, dan Sanjay Rajagopalan. Diakses tanggal 2011-07-14. 
  3. ^ (Inggris) "Lipoic Acid Synthesis and Attachment in Yeast Mitochondria". Molecular and Cellular Biology, University of Arizona, Department of Biochemistry and Biocenter Oulu, University of Oulu; Melissa S. Schonauer, Alexander J. Kastaniotis, V. A. Samuli Kursu, J. Kalervo Hiltunen, dan Carol L. Dieckmann. Diakses tanggal 2011-05-17. Through analysis of the role of these genes in protein lipoylation, we conclude that only one pathway for de novo synthesis and attachment of lipoic acid exists in yeast. 
  4. ^ Levtova, Alina; Waters, Paula J.; Buhas, Daniela; Lévesque, Sébastien; Auray‐Blais, Christiane; Clarke, Joe T.R.; Laframboise, Rachel; Maranda, Bruno; Mitchell, Grant A. (2019-01). "Combined malonic and methylmalonic aciduria due to ACSF3 mutations: Benign clinical course in an unselected cohort". Journal of Inherited Metabolic Disease (dalam bahasa Inggris). 42 (1): 107–116. doi:10.1002/jimd.12032. ISSN 0141-8955. 
  5. ^ a b c Wehbe, Zeinab; Behringer, Sidney; Alatibi, Khaled; Watkins, David; Rosenblatt, David; Spiekerkoetter, Ute; Tucci, Sara (2019-11). "The emerging role of the mitochondrial fatty-acid synthase (mtFASII) in the regulation of energy metabolism". Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Molecular and Cell Biology of Lipids (dalam bahasa Inggris). 1864 (11): 1629–1643. doi:10.1016/j.bbalip.2019.07.012. 
  6. ^ Hiltunen, J. Kalervo; Autio, Kaija J.; Schonauer, Melissa S.; Kursu, V.A. Samuli; Dieckmann, Carol L.; Kastaniotis, Alexander J. (2010-06). "Mitochondrial fatty acid synthesis and respiration". Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Bioenergetics (dalam bahasa Inggris). 1797 (6-7): 1195–1202. doi:10.1016/j.bbabio.2010.03.006. 
  7. ^ (Inggris) "Lipoic acid improves hypertriglyceridemia by stimulating triacylglycerol clearance and downregulating liver triacylglycerol secretion". Linus Pauling Institute, Oregon State University, Department of Biochemistry and Biophysics, Oregon State University; Judy A. Butler, Tory M. Hagen, dan Régis Moreau. Diakses tanggal 2011-05-17. 
  8. ^ (Inggris) "Lipoic acid supplementation and endothelial function". Department of Medicine, Montreal Heart Institute, University of Montreal; J-C Tardif1 dan E Rhéaume. Diakses tanggal 2011-05-17.