Lompat ke isi

Rukmini Zainal Abidin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(28 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
'''Rukmini Zainal Abidin''' ({{lahirmati|[[Kota Padang|Padang]], [[Sumatera Barat]]|23|2|1924}}) merupakan salah seorang pengusaha farmasi Indonesia. Dia memiliki beberapa perusahaan, antara lain yang cukup terkenal adalah Apotik Tunggal. Rukmini merupakan kemenakan dari tokoh proklamator, [[Mohammad Hatta]].
|name = Rukmini Zainal Abidin
|birth_date = {{birth date|1924|2|23}}
|birth_place = [[Kota Padang|Padang]], [[Sumatera Barat]], Indonesia
|death_date = {{death date and age|2016|1|3|1924|2|23}}
|death_place = [[Jakarta]]
|spouse = {{marriage|Zainal Abidin|1948}}
|relatives = {{plainlist|
* [[Mohammad Hatta]] (paman)
* [[Rahman Tamin]] (paman)}}
}}


'''Rukmini Zainal Abidin''' ({{lahirmati|[[Kota Padang|Padang]], [[Sumatera Barat]]|23|2|1924|[[Jakarta]]|3|1|2016}})<ref name=":0">{{Cite web|date=2021-08-09|title=Kisah Rukmini Zainal Abidin, Pendiri Apotek Tunggal|url=https://suluah.cekricek.id/kisah-rukmini-zainal-abidin-pendiri-apotek-tunggal/|website=Suluah.com|language=id-ID|access-date=2021-08-11}}</ref> merupakan salah seorang pengusaha farmasi Indonesia. Dia memiliki beberapa perusahaan, antara lain yang cukup terkenal adalah PT Tunggal Idaman Abadi. Rukmini merupakan kemenakan dari tokoh proklamator, [[Mohammad Hatta]] dan pengusaha [[Rahman Tamin]].
==Bisnis==
Rukmini mengawali bisnisnya pada awal dekade 1950-an. Bersama suaminya, Zainal Abidin, dia mendirikan pabrik farmasi PT. Tunggal (1951) yang kemudian diikuti dengan Apotik Tunggal (1952). Usaha ini dirintis berkat modal dari ayahnya Abdul Djalil, yang merupakan seorang pengusaha batik asal [[Bukittinggi]].<ref>Sebuah Hacienda Di Salemba, Majalah Tempo, 27 Oktober 1973</ref>


== Kehidupan ==
Dua tahun kemudian usaha Tunggal melebar dengan berdirinya sebuah perusahaan impor dan agen besar untuk pemasaran obat-obatan. Tahun 1953, Zainal Abidin putra kelahiran [[Sawahlunto]] itu,<ref>Denys Lombard, Nusa Jawa Silang Budaya : Jaringan Asia, p. 107</ref> berhasil mendirikan pabrik farmasinya dengan nama Abdi. Tujuh belas tahun kemudian Abdi dan Tunggal sudah menjelma menjadi perusahaan raksasa untuk kawasan Indonesia. Tunggal, selain jadi distributor dan importir bahan baku buat Abdi, kini memiliki pabrik kosmetik.
Rukmini dilahirkan di tengah-tengah keluarga saudagar batik asal [[Bukittinggi]]. Ia merupakan anak kedua Abdul Djalil yang memiliki sepuluh orang anak dari pernikahannya dengan Kamhar.<ref name=":0" /> Saudara-saudara Rukmini yakni Djohar Djalil, Juliar Djalil, Juniar Djalil, Zaidar Djalil, Maizar Djalil, Nazir Djalil, Sjahrial Djalil, Nurbaiti Djalil, dan Anizar Djalil.


Dalam rangka memperluas usaha keluarga, ayahnya Abdul Djalil merantau dan membawa anak-anak mereka ke [[Kota Surakarta|Surakarta]] dan [[Kota Pekalongan|Pekalongan]]. Semasa kecil, Rukmini sudah sering terlibat dalam usaha keluarga. Rukmini mengawali pendidikan dasarnya di Bukittinggi, SMP di Pekalongan, dan SMA di Jakarta. Setelah tamat dari sekolah farmasi di Jakarta, Rukmini bekerja di CBZ ([[RS Cipto Mangunkusumo]]). Disini dia bertemu dengan Zainal Abidin, seorang putra kelahiran [[Sawahlunto]],<ref>Denys Lombard, Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia, p. 107</ref> yang kelak menjadi suaminya.
==Jabatan==

===Bisnis===
Rukmini mengawali bisnisnya pada tahun 1950 dengan membuka Apotek Tunggal di Salemba, Jakarta.<ref>[https://www.tia-pharma.com/id/milestone-achievement/ Milestone PT Tunggal Idaman Abadi]</ref> Usaha ini dirintis berkat modal dari ayahnya. Dua tahun kemudian usaha Tunggal melebar dengan berdirinya sebuah perusahaan impor dan agen besar untuk pemasaran obat-obatan.<ref>Sebuah Hacienda Di Salemba, Majalah Tempo, 27 Oktober 1973</ref> Tahun 1954, dia berhasil mendirikan pabrik farmasinya dengan nama Abdi. Enam belas tahun kemudian Abdi dan Tunggal sudah menjelma menjadi perusahaan raksasa untuk kawasan Indonesia. Tunggal, selain jadi distributor dan importir bahan baku untuk Abdi, kini memiliki pabrik kosmetik. Di awal tahun 1980, berdasarkan hasil penelitian JETRO (badan promosi perusahaan Jepang), Rukmini menjadi salah satu partner bisnis yang dapat dihandalkan.<ref>Dicari Partner Bonafide, Majalah Tempo, 14 Maret 1981</ref> Meskipun begitu dia lebih banyak berpatungan dengan investor Amerika dan Eropa, ketimbang dengan investor asal Jepang.

Pada tahun 1994, PT Tunggal dan PT Abdi melakukan ''merger'' menjadi PT Tunggal Idaman Abadi (TIA). Di tahun 2017, TIA telah memiliki 45 cabang yang tersebar di 31 kota besar seluruh Indonesia. Kini perusahaannya diteruskan oleh putrinya Almitra Indira Abidin dan telah mengekspor produk-produk farmasi serta kosmetik ke lebih dari 50 negara.
== Karier ==
* Direktur PT Tunggal (1951)
* Direktur PT Tunggal (1951)
* Direktur Apotek Tunggal (1953)
* Direktur Apotek Tunggal (1953)
Baris 13: Baris 30:
* Direktur PT International Cosmetics (1969-sekarang)
* Direktur PT International Cosmetics (1969-sekarang)
* Direktur PT Reckit & Colman Indonesia (1969-sekarang)
* Direktur PT Reckit & Colman Indonesia (1969-sekarang)
* Direktur PT Tunggal Sila Farma (1979-2008) yang kemudian merger dengan DKSH Indonesia menjadi PT. DKSH Tunggal, tahun 2008 PT.DKSH Tunggal diakusisi oleh Peter Zuellig anak dari Conglomerat Pharmacy Filipina Zuellig Pharma, dan berganti nama menjadi PT.Parazelsus Indonesia.
* Direktur PT Tunggal Sila Farma (1979-sekarang)
* Direktur PT Tunggal Putera (1979-sekarang)
* Direktur PT Tunggal Putera (1979-sekarang)
* Direktur PT Beecham Pharmaceuticals Indonesia (1979-sekarang)
* Direktur PT Beecham Pharmaceuticals Indonesia (1979-sekarang)


==Organisasi==
== Organisasi ==
* Pendiri Yayasan Mitra Budaya
* Pendiri Yayasan Mitra Budaya
* Pendiri Ganesha Society
* Pendiri Ganesha Society
* Pendiri Yayasan Tugasku yang menaungi [TK,SD,SMP Tugasku]


==Pranala luar==
== Referensi ==
[www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/R/ads,20030625-113,R.html -/Apa & Siapa, PDAT Tempo]

==Referensi==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
[[Kategori: Pengusaha Indonesia]]
* [https://ahmad.web.id/sites/apa_dan_siapa_tempo/profil/R/20030625-125-R_2.html Apa & Siapa, PDAT Tempo]
[[Kategori: Tokoh Minangkabau]]

{{lifetime|1924|2016|}}

{{DEFAULTSORT:Abidin, Rukmini Zainal}}
[[Kategori:Wirausahawan farmasi Indonesia]]
[[Kategori:Saudagar Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]


{{Indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 29 September 2023 03.05

Rukmini Zainal Abidin
Lahir(1924-02-23)23 Februari 1924
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Meninggal3 Januari 2016(2016-01-03) (umur 91)
Jakarta
Suami/istri
Zainal Abidin
(m. 1948)
Kerabat

Rukmini Zainal Abidin (23 Februari 1924 – 3 Januari 2016)[1] merupakan salah seorang pengusaha farmasi Indonesia. Dia memiliki beberapa perusahaan, antara lain yang cukup terkenal adalah PT Tunggal Idaman Abadi. Rukmini merupakan kemenakan dari tokoh proklamator, Mohammad Hatta dan pengusaha Rahman Tamin.

Kehidupan[sunting | sunting sumber]

Rukmini dilahirkan di tengah-tengah keluarga saudagar batik asal Bukittinggi. Ia merupakan anak kedua Abdul Djalil yang memiliki sepuluh orang anak dari pernikahannya dengan Kamhar.[1] Saudara-saudara Rukmini yakni Djohar Djalil, Juliar Djalil, Juniar Djalil, Zaidar Djalil, Maizar Djalil, Nazir Djalil, Sjahrial Djalil, Nurbaiti Djalil, dan Anizar Djalil.

Dalam rangka memperluas usaha keluarga, ayahnya Abdul Djalil merantau dan membawa anak-anak mereka ke Surakarta dan Pekalongan. Semasa kecil, Rukmini sudah sering terlibat dalam usaha keluarga. Rukmini mengawali pendidikan dasarnya di Bukittinggi, SMP di Pekalongan, dan SMA di Jakarta. Setelah tamat dari sekolah farmasi di Jakarta, Rukmini bekerja di CBZ (RS Cipto Mangunkusumo). Disini dia bertemu dengan Zainal Abidin, seorang putra kelahiran Sawahlunto,[2] yang kelak menjadi suaminya.

Bisnis[sunting | sunting sumber]

Rukmini mengawali bisnisnya pada tahun 1950 dengan membuka Apotek Tunggal di Salemba, Jakarta.[3] Usaha ini dirintis berkat modal dari ayahnya. Dua tahun kemudian usaha Tunggal melebar dengan berdirinya sebuah perusahaan impor dan agen besar untuk pemasaran obat-obatan.[4] Tahun 1954, dia berhasil mendirikan pabrik farmasinya dengan nama Abdi. Enam belas tahun kemudian Abdi dan Tunggal sudah menjelma menjadi perusahaan raksasa untuk kawasan Indonesia. Tunggal, selain jadi distributor dan importir bahan baku untuk Abdi, kini memiliki pabrik kosmetik. Di awal tahun 1980, berdasarkan hasil penelitian JETRO (badan promosi perusahaan Jepang), Rukmini menjadi salah satu partner bisnis yang dapat dihandalkan.[5] Meskipun begitu dia lebih banyak berpatungan dengan investor Amerika dan Eropa, ketimbang dengan investor asal Jepang.

Pada tahun 1994, PT Tunggal dan PT Abdi melakukan merger menjadi PT Tunggal Idaman Abadi (TIA). Di tahun 2017, TIA telah memiliki 45 cabang yang tersebar di 31 kota besar seluruh Indonesia. Kini perusahaannya diteruskan oleh putrinya Almitra Indira Abidin dan telah mengekspor produk-produk farmasi serta kosmetik ke lebih dari 50 negara.

Karier[sunting | sunting sumber]

  • Direktur PT Tunggal (1951)
  • Direktur Apotek Tunggal (1953)
  • Dewan Komisaris PT Abdi (1964-sekarang)
  • Direktur PT Shailendra Arya (1968-sekarang)
  • Direktur PT International Cosmetics (1969-sekarang)
  • Direktur PT Reckit & Colman Indonesia (1969-sekarang)
  • Direktur PT Tunggal Sila Farma (1979-2008) yang kemudian merger dengan DKSH Indonesia menjadi PT. DKSH Tunggal, tahun 2008 PT.DKSH Tunggal diakusisi oleh Peter Zuellig anak dari Conglomerat Pharmacy Filipina Zuellig Pharma, dan berganti nama menjadi PT.Parazelsus Indonesia.
  • Direktur PT Tunggal Putera (1979-sekarang)
  • Direktur PT Beecham Pharmaceuticals Indonesia (1979-sekarang)

Organisasi[sunting | sunting sumber]

  • Pendiri Yayasan Mitra Budaya
  • Pendiri Ganesha Society
  • Pendiri Yayasan Tugasku yang menaungi [TK,SD,SMP Tugasku]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Kisah Rukmini Zainal Abidin, Pendiri Apotek Tunggal". Suluah.com. 2021-08-09. Diakses tanggal 2021-08-11. 
  2. ^ Denys Lombard, Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia, p. 107
  3. ^ Milestone PT Tunggal Idaman Abadi
  4. ^ Sebuah Hacienda Di Salemba, Majalah Tempo, 27 Oktober 1973
  5. ^ Dicari Partner Bonafide, Majalah Tempo, 14 Maret 1981

Pranala luar[sunting | sunting sumber]