Lompat ke isi

Indrajit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: si:ඉන්ද්‍රජිත්
Me iwan (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Perubahan kosmetika
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11: Baris 11:
'''Indrajit''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: इन्‍द्रजीत; ''Indrajīt'') atau '''Megananda''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: मेघनाद; ''Méghanāda'') adalah nama seorang tokoh antagonis dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'' yang dikenal sebagai putra sulung [[Rahwana]] sekaligus putra mahkota [[Kerajaan Alengka]]. Indrajit merupakan ksatria yang sakti mandraguna. Dalam perang melawan pasukan [[Wanara]], ia pernah melepaskan senjata ''Nagapasa'' yang keampuhannya mampu melumpuhkan [[Sri Rama]]. Setelah melalui pertempuran seru, ia akhirnya tewas di tangan [[Laksmana]] adik Rama.
'''Indrajit''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: इन्‍द्रजीत; ''Indrajīt'') atau '''Megananda''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: मेघनाद; ''Méghanāda'') adalah nama seorang tokoh antagonis dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'' yang dikenal sebagai putra sulung [[Rahwana]] sekaligus putra mahkota [[Kerajaan Alengka]]. Indrajit merupakan ksatria yang sakti mandraguna. Dalam perang melawan pasukan [[Wanara]], ia pernah melepaskan senjata ''Nagapasa'' yang keampuhannya mampu melumpuhkan [[Sri Rama]]. Setelah melalui pertempuran seru, ia akhirnya tewas di tangan [[Laksmana]] adik Rama.


== Asal-usul ==
== Asal usul ==
Indrajit adalah putra [[Rahwana]], raja bangsa [[Rakshasa]] dari [[Kerajaan Alengka]]. Ibunya bernama [[Mandodari]] putri Asura Maya. Sewaktu lahir, Indrajit diberi nama ''Megananda'' karena tangisan pertamanya diiringi suara petir menggelegar, pertanda kelak ia akan tumbuh menjadi seorang kesatria besar.
Indrajit adalah putra [[Rahwana]], raja bangsa [[Rakshasa]] dari [[Kerajaan Alengka]]. Ibunya bernama [[Mandodari]] putri Asura Maya. Sewaktu lahir, Indrajit diberi nama ''Megananda'' karena tangisan pertamanya diiringi suara petir menggelegar, pertanda kelak ia akan tumbuh menjadi seorang kesatria besar.


Ketika dewasa, Megananda pernah membantu ayahnya bertempur melawan para [[dewa]] kahyangan. Dalam pertempuran itu, Megananda berhasil menangkap dan menawan [[Indra]], raja para dewa. [[Dewa]] [[Brahma]] muncul melerai. Indra pun dibebaskan oleh Megananda. Sebagai gantinya ia mendapatkan pusaka ampuh dari Brahma bernama Brahmasta. Brahma juga memberikan julukan ''Indrajit'' kepada Megananda yang bermakna "Penakluk Indra".
Ketika dewasa, Megananda pernah membantu ayahnya bertempur melawan para [[dewa]] kahyangan. Dalam pertempuran itu, Megananda berhasil menangkap dan menawan [[Indra]], raja para dewa. [[Dewa]] [[Brahma]] muncul melerai. Indra pun dibebaskan oleh Megananda. Sebagai gantinya ia mendapatkan pusaka ampuh dari Brahma bernama Brahmasta. Brahma juga memberikan julukan ''Indrajit'' kepada Megananda yang bermakna "Penakluk Indra".
Baris 28: Baris 28:
[[Laksmana]] bangkit kembali setelah diobati [[Rama]] menggunakan tanaman yang dibawa [[Hanoman]]. Pasukan Wanara kembali bergerak menyerbu istana Alengka. Indrajit menciptakan [[Sita]] palsu untuk dibunuhnya di hadapan para Wanara. Melihat istri Rama tewas, para Wanara kehilangan semangat bertempur. Mereka menganggap tujuan peperangan sudah tidak ada lagi.
[[Laksmana]] bangkit kembali setelah diobati [[Rama]] menggunakan tanaman yang dibawa [[Hanoman]]. Pasukan Wanara kembali bergerak menyerbu istana Alengka. Indrajit menciptakan [[Sita]] palsu untuk dibunuhnya di hadapan para Wanara. Melihat istri Rama tewas, para Wanara kehilangan semangat bertempur. Mereka menganggap tujuan peperangan sudah tidak ada lagi.


[[Wibisana]] (adik Rahwana yang memihak Rama) menyadari kalau Inrajit sedang menyelenggarakan ritual untuk mendapatkan kekuatan. Ia meminta Laksmana untuk menggagalkan ritual Indrajit sebelum mencapai kesempurnaan. Laksmana disertai para prajurit Wanara mendatangi tempat ritual Indrajit. Konsentrasi Indrajit terganggu dan ritualnya pun dihentikan. Ia kemudian bertarung menghadapi Laksmana. Laksmana pun melepaskan panah Indrastra dengan mengucapkan doa atas nama Rama. Panah tersebut melesat memenggal kepala Indrajit.
[[Wibisana]] (adik Rahwana yang memihak Rama) menyadari kalau Indrajit sedang menyelenggarakan ritual untuk mendapatkan kekuatan. Ia meminta Laksmana untuk menggagalkan ritual Indrajit sebelum mencapai kesempurnaan. Laksmana disertai para prajurit Wanara mendatangi tempat ritual Indrajit. Konsentrasi Indrajit terganggu dan ritualnya pun dihentikan. Ia kemudian bertarung menghadapi Laksmana. Laksmana pun melepaskan panah Indrastra dengan mengucapkan doa atas nama Rama. Panah tersebut melesat memenggal kepala Indrajit.


== Versi pewayangan ==
== Versi pewayangan ==
[[Berkas:Indrajit Solo.jpg|thumb|300px|left|Indrajit dalam bentuk [[wayang]] gaya [[Surakarta]].]]
[[Berkas:Indrajit Solo.jpg|jmpl|300px|kiri|Indrajit dalam bentuk [[wayang]] gaya [[Surakarta]].]]
Menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Indrajit bukan putra kandung [[Rahwana]], melainkan hasil ciptaan [[Wibisana]]. Saat itu istri Rahwana yang bernama Dewi Kanung sedang mengandung bayi perempuan [[reinkarnasi]] seorang pertapa wanita bernama [[Widawati]]. Rahwana bersumpah akan menikahi putrinya itu jika kelak lahir, karena Widawati merupakan cinta pertamanya.
Menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Indrajit bukan putra kandung [[Rahwana]], melainkan hasil ciptaan [[Wibisana]]. Saat itu istri Rahwana yang bernama Dewi Kanung sedang mengandung bayi perempuan [[reinkarnasi]] seorang pertapa wanita bernama [[Widawati]]. Rahwana bersumpah akan menikahi putrinya itu jika kelak lahir, karena Widawati merupakan cinta pertamanya.


Baris 42: Baris 42:
Dalam perang besar melawan bala tentara [[Sri Rama]], Indrajit mengerahkan pusaka Nagapasa. Muncul ribuan ular menyerang pasukan [[Wanara]]. Namun semua itu dapat ditaklukkan oleh burung Garuda ciptaan [[Laksmana]]. Indrajit kemudian mengerahkan ilmu ''Sirep Begananda'', membuat Rama, Laksmana, dan seluruh pengikut mereka roboh tak berdaya. Mereka tertidur bagaikan orang mati.
Dalam perang besar melawan bala tentara [[Sri Rama]], Indrajit mengerahkan pusaka Nagapasa. Muncul ribuan ular menyerang pasukan [[Wanara]]. Namun semua itu dapat ditaklukkan oleh burung Garuda ciptaan [[Laksmana]]. Indrajit kemudian mengerahkan ilmu ''Sirep Begananda'', membuat Rama, Laksmana, dan seluruh pengikut mereka roboh tak berdaya. Mereka tertidur bagaikan orang mati.


Hanya [[Wibisana]] dan [[Hanoman]] yang tetap terjaga. Hanoman berangkat ke Gunung Maliyawan untuk mengambil tanaman Sandilata, sedangkan Wibisana menghadapi Indrajit. Wibisana menceritakan asal-usul Indrajit yang sebenarnya. Indrajit akhirnya sadar bahwa selama ini ia bersalah telah membela angkara murka [[Rahwana]]. Ia pun meminta agar Wibisana mengembalikan dirinya ke asal-muasalnya.
Hanya [[Wibisana]] dan [[Hanoman]] yang tetap terjaga. Hanoman berangkat ke Gunung Maliyawan untuk mengambil tanaman Sandilata, sedangkan Wibisana menghadapi Indrajit. Wibisana menceritakan asal usul Indrajit yang sebenarnya. Indrajit akhirnya sadar bahwa selama ini ia bersalah telah membela angkara murka [[Rahwana]]. Ia pun meminta agar Wibisana mengembalikan dirinya ke asal-muasalnya.


Indrajit kemudian mengheningkan cipta, sedangkan Wibisana melepaskan pusaka ''Dipasanjata'' ke arahnya. Tubuh Indrajit pun musnah seketika, dan kembali menjadi awan putih di angkasa.
Indrajit kemudian mengheningkan cipta, sedangkan Wibisana melepaskan pusaka ''Dipasanjata'' ke arahnya. Tubuh Indrajit pun musnah seketika, dan kembali menjadi awan putih di angkasa.
Baris 48: Baris 48:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/indrani.htm Mythfolklore.net: Indrajit]
* {{en}} [http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/indrani.htm Mythfolklore.net: Indrajit]



{{Ramayana}}
{{Ramayana}}


[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]

[[bn:মেঘনাদ]]
[[en:Indrajit]]
[[hi:मेघनाद]]
[[ja:インドラジット]]
[[ml:ഇന്ദ്രജിത്ത്]]
[[ru:Индраджит]]
[[si:ඉන්ද්‍රජිත්]]
[[ta:இந்திரசித்து]]
[[te:ఇంద్రజిత్తు]]
[[th:อินทรชิต]]
[[uk:Індраджіт]]

Revisi terkini sejak 10 September 2019 08.40

Indrajit
इन्‍द्रजीत
Kemenangan Indrajit. Lukisan karya Raja Ravi Varma.
Kemenangan Indrajit. Lukisan karya Raja Ravi Varma.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaIndrajit
Ejaan Dewanagariइन्‍द्रजीत
Ejaan IASTIndrajīt
Nama lainMeganada
AsalKerajaan Alengka
SenjataBrahmastra (Brahma Astra);
Nagapasa

Indrajit (Sanskerta: इन्‍द्रजीत; Indrajīt) atau Megananda (Sanskerta: मेघनाद; Méghanāda) adalah nama seorang tokoh antagonis dalam wiracarita Ramayana yang dikenal sebagai putra sulung Rahwana sekaligus putra mahkota Kerajaan Alengka. Indrajit merupakan ksatria yang sakti mandraguna. Dalam perang melawan pasukan Wanara, ia pernah melepaskan senjata Nagapasa yang keampuhannya mampu melumpuhkan Sri Rama. Setelah melalui pertempuran seru, ia akhirnya tewas di tangan Laksmana adik Rama.

Asal usul

[sunting | sunting sumber]

Indrajit adalah putra Rahwana, raja bangsa Rakshasa dari Kerajaan Alengka. Ibunya bernama Mandodari putri Asura Maya. Sewaktu lahir, Indrajit diberi nama Megananda karena tangisan pertamanya diiringi suara petir menggelegar, pertanda kelak ia akan tumbuh menjadi seorang kesatria besar.

Ketika dewasa, Megananda pernah membantu ayahnya bertempur melawan para dewa kahyangan. Dalam pertempuran itu, Megananda berhasil menangkap dan menawan Indra, raja para dewa. Dewa Brahma muncul melerai. Indra pun dibebaskan oleh Megananda. Sebagai gantinya ia mendapatkan pusaka ampuh dari Brahma bernama Brahmasta. Brahma juga memberikan julukan Indrajit kepada Megananda yang bermakna "Penakluk Indra".

Pertempuran di Alengka

[sunting | sunting sumber]

Perang besar di Alengka meletus karena ulah Rahwana menculik Sinta istri Sri Rama. Rama bekerja sama dengan bangsa Wanara yang dipimpin Sugriwa menyerbu istana Alengka.

Satu per satu panglima Alengka terbunuh. Indrajit tampil sebagai andalan ayahnya. Ia bertarung melawan seorang Wanara muda bernama Anggada putra Subali. Anggada berhasil menghancurkan kereta Indrajit sehingga pasukannya pun bersorak "Jaya Anggada! Jaya anggada".

Indrajit yang sangat malu mengerahkan pusaka Nagapasa yang mampu mengeluarkan ribuan ular berbisa. Rama dan Laksmana roboh tak berdaya dililit ular-ular tersebut. Sewaktu para Wanara berduka karena kehilangan pemimpin mereka, tiba-tiba muncul Garuda mengusir ular-ular yang melilit kakak-beradik tersebut.

Kebangkitan Rama dan Laksmana membuat pertempuran berlanjut. panglima-panglima Alengka semakin banyak yang tewas. Akhirnya hanya tinggal Indrajit yang menjadi andalan Rahwana. Ia melepaskan pusaka Brahmasta mengenai Laksmana sehingga roboh sekarat.

Laksmana bangkit kembali setelah diobati Rama menggunakan tanaman yang dibawa Hanoman. Pasukan Wanara kembali bergerak menyerbu istana Alengka. Indrajit menciptakan Sita palsu untuk dibunuhnya di hadapan para Wanara. Melihat istri Rama tewas, para Wanara kehilangan semangat bertempur. Mereka menganggap tujuan peperangan sudah tidak ada lagi.

Wibisana (adik Rahwana yang memihak Rama) menyadari kalau Indrajit sedang menyelenggarakan ritual untuk mendapatkan kekuatan. Ia meminta Laksmana untuk menggagalkan ritual Indrajit sebelum mencapai kesempurnaan. Laksmana disertai para prajurit Wanara mendatangi tempat ritual Indrajit. Konsentrasi Indrajit terganggu dan ritualnya pun dihentikan. Ia kemudian bertarung menghadapi Laksmana. Laksmana pun melepaskan panah Indrastra dengan mengucapkan doa atas nama Rama. Panah tersebut melesat memenggal kepala Indrajit.

Versi pewayangan

[sunting | sunting sumber]
Indrajit dalam bentuk wayang gaya Surakarta.

Menurut versi pewayangan Jawa, Indrajit bukan putra kandung Rahwana, melainkan hasil ciptaan Wibisana. Saat itu istri Rahwana yang bernama Dewi Kanung sedang mengandung bayi perempuan reinkarnasi seorang pertapa wanita bernama Widawati. Rahwana bersumpah akan menikahi putrinya itu jika kelak lahir, karena Widawati merupakan cinta pertamanya.

Ketika Kanung melahirkan, Rahwana sedang berada di luar istana. Wibisana segera mengambil bayi perempuan tersebut dan dihanyutkan ke sungai dalam sebuah peti. Bayi itu terbawa arus sampai ke Kerajaan Mantili dan ditemukan oleh raja negeri tersebut yang bernama Janaka. Janaka memungut bayi putri Rahwana tersebut sebagai anak angkat dengan diberi nama Sinta.

Sementara itu, Wibisana menciptakan bayi laki-laki dari segumpal awan yang diberi nama Indrajit. Bayi Indrajit diserahkan kepada Rahwana. Rahwana kecewa dan berniat membunuh Indrajit. Ternyata semakin dihajar Indrajit justru semakin tumbuh dewasa. Rahwana berubah pikiran dan mengakuinya sebagai anak.

Indrajit kemudian bertempat tinggal di Kasatrian Bikukungpura. Istrinya seorang bidadari bernama Dewi Indrarum.

Dalam perang besar melawan bala tentara Sri Rama, Indrajit mengerahkan pusaka Nagapasa. Muncul ribuan ular menyerang pasukan Wanara. Namun semua itu dapat ditaklukkan oleh burung Garuda ciptaan Laksmana. Indrajit kemudian mengerahkan ilmu Sirep Begananda, membuat Rama, Laksmana, dan seluruh pengikut mereka roboh tak berdaya. Mereka tertidur bagaikan orang mati.

Hanya Wibisana dan Hanoman yang tetap terjaga. Hanoman berangkat ke Gunung Maliyawan untuk mengambil tanaman Sandilata, sedangkan Wibisana menghadapi Indrajit. Wibisana menceritakan asal usul Indrajit yang sebenarnya. Indrajit akhirnya sadar bahwa selama ini ia bersalah telah membela angkara murka Rahwana. Ia pun meminta agar Wibisana mengembalikan dirinya ke asal-muasalnya.

Indrajit kemudian mengheningkan cipta, sedangkan Wibisana melepaskan pusaka Dipasanjata ke arahnya. Tubuh Indrajit pun musnah seketika, dan kembali menjadi awan putih di angkasa.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]