Lompat ke isi

Datuk Perpatih Nan Sebatang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Botrie (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Laux99 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(42 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Datuk Perpatih Nan Sebatang''' adalah gelar seorang tokoh legendaris penyusun [[adat Minangkabau]]<ref>{{cite book |last=Batuah |first= A. Dt.|authorlink= |coauthors= Madjoindo, A. Dt.|title=Tambo Minangkabau dan Adatnya |year=1959 |publisher= Balai Pustaka|location=Jakarta |id= }}</ref>. Sistem adat yang disusun Datuak Parpatiah Nan Sabatang ini dikenal juga dengan nama ''kelarasan Bodi Caniago''.
'''Datuak Parpatiah Nan Sabatang''' adalah nama bergelar setingkat Paduka Raja seorang tokoh legendaris penyusun [[adat Minangkabau|adat Minangakabau]].<ref>{{cite book|last=Batuah|first= A. Dt.|authorlink=|coauthors= Madjoindo, A. Dt.|title=Tambo Minangkabau dan Adatnya|year=1959|publisher= Balai Pustaka|location=Jakarta|id= }}</ref> ''Datuak'' adalah bahasa Minang berarti gelar untuk Paduka Raja.
Sistem adat yang disusun Datuak Parpatih Nan Sabatang ini dikenal juga dengan nama ''[[Lareh Bodi Caniago|kelarasan Bodi Caniago]]''.


== Nama kecil ==
== Nama kecil ==


Beragam pendapat mengenai nama kecil beliau. Ada yang mengatakan nama kecilnya adalah Balun yang kemudian disebut Sutan Balun, berdasarkan [[Tambo Minangkabau]]. Ada pula yang mengatakan nama kecilnya adalah Jatang atau Cumatang. Untuk hal ini diperlukan peneletian lebih lanjut oleh para pakar sejarah.
Beragam pendapat mengenai nama kecilnya. Ada yang mengatakan nama kecilnya adalah Balun yang kemudian disebut Sutan Balun, berdasarkan [[Tambo Minangkabau]]. Ada pula yang mengatakan nama kecilnya adalah Jatang atau Cumatang. Untuk hal ini diperlukan peneletian lebih lanjut oleh para pakar sejarah.


== Keluarga ==
== Keluarga ==


Datuk Perpatih Nan Sebatang lahir dari pasangan [[Cati Bilang Pandai]] dan Puti Indo Jelita. Dia bersaudara dengan [[Datuk Ketumanggungan]] yang satu ibu tetapi lain ayah. Gelar Datuk Perpatih Nan Sebatang diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Kota [[Solok]] sekarang karena konon tokoh ini sangat berjasa bagi masyarakat Solok di bidang pertanian. Gelar ini juga diturunkan oleh kemenakan yang beraliran [[Lareh Bodi Caniago|Bodi Caniago]].
Datuk Perpatih Nan Sebatang lahir dari pasangan [[Cati Bilang Pandai]] dan Puti Indo Jalito. Dia bersaudara dengan [[Datuk Ketumanggungan]] yang satu ibu tetapi lain ayah. Gelar Datuk Perpatih Nan Sebatang diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Kota [[Solok]] sekarang karena konon tokoh ini sangat berjasa bagi masyarakat Solok di bidang pertanian. Gelar ini juga diturunkan oleh kemenakan yang beraliran [[Lareh Bodi Caniago|Bodi Caniago]].


Di [[Negeri Sembilan]], [[Malaysia]], orang Minang disana mengamalkan [[adat Perpatih]] yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan dari Datuk Perpatih Nan Sebatang.
Di [[Negeri Sembilan]], [[Malaysia]], orang Minang disana mengamalkan [[adat Perpatih]] yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan dari Datuk Perpatih Nan Sebatang.


Di dalam prasasti [[Amogapasya]] juga disebutkan nama beliau sebagai [[Parpatiah]]. Kadang-kadang ia diidentifikasi sebagai [[Patih Sewatang]]. Sesuai dengan gelarnya, ia menduduki jabata sebagai [[patih]] kerajaan bersama [[Tumenggung]] yang juga dikenal sebagai [[Datuk Ketumanggungan]].
Di dalam [[Prasasti Amoghapasa]] juga disebutkan namanya sebagai [[Parpatiah]]. Kadang-kadang ia diidentifikasi sebagai [[Patih Sewatang]]. Sesuai dengan gelarnya, ia menduduki jabatan sebagai [[patih]] kerajaan bersama [[Tumenggung]] yang juga dikenal sebagai [[Datuk Ketumanggungan]].

== Patih dan Kerajaan Koto Alang ==

Sebagian sumber menyebutkan bahwa gelar Datuk Perpatih Nan Sebatang merupakan turunan dari gelar raja yang pernah berkuasa di [[Kerajaan Koto Alang]] (sebelumnya [[Kerajaan Kandis]]) yang bergelar Patih yang waktu itu juga bersaingan dengan raja bernama Tumenggung.

Karena kehancuran kerajaan Koto Alang maka Patih dan Tumenggung mencari wilayah baru di sekitar kaki [[Gunung Marapi]].


== Pengasas Sistem Adat Demokrasi di Minangkabau ==
== Pengasas Sistem Adat Demokrasi di Minangkabau ==


Jasa Datuk Perpatih tidak pernah lupa dalam ingatan orang Minang yang dituturkan secara turun temurun. Aliran Bodi Caniago yang dibentuknya melawan sistem pemerintahan yang otoriter dan aristokrasi yang dibangun oleh saudaranya, [[Datuk Ketumanggungan]].
Jasa Datuk Perpatih tidak pernah lupa dalam ingatan orang Minang yang dituturkan secara turun temurun. Aliran Bodi Caniago yang dibentuknya melawan sistem pemerintahan yang otoriter dan aristokrasi yang dibangun oleh saudaranya, [[Datuk Ketumanggungan]].

Walaupun begitu Datuk Parpatih juga berpesan kepada anak keturunannya bahwa "''urang nan indak obe ampek itu urang bodoh''".


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.cimbuak.net/content/view/371/7/ Sejarah Minangkabau (2): Kerajaan Minangkabau Baru]
* [http://sriandalas.multiply.com/journal/item/83 Datuk Perpatih Nan Sebatang & Datuk Ketumanggungan]
* [http://www.antara-sumbar.com/eng/?mod=wisata&d=7&id=63 Tomb of Datuk Perpatih Nan Sabatang]
* [http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/18/stempel-datuak-katumanggungan-dan-datuak-perpatih-nan-sabatang/ Stempel Datuak Katumanggungan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang]


* [http://www.cimbuak.net/content/view/371/7/ Sejarah Minangkabau (2): Kerajaan Minangkabau Baru]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{bio-stub}}
* [http://sriandalas.multiply.com/journal/item/83 Datuk Perpatih Nan Sebatang & Datuk Ketumanggungan]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.antara-sumbar.com/eng/?mod=wisata&d=7&id=63 Tomb of Datuk Perpatih Nan Sabatang]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/18/stempel-datuak-katumanggungan-dan-datuak-perpatih-nan-sabatang/ Stempel Datuak Katumanggungan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang]


[[Kategori:Datuk di Minangkabau|Perpatih Nan Sebatang]]
[[Kategori:Datuk di Minangkabau|Perpatih Nan Sebatang]]
[[Kategori:Tokoh dalam legenda Minangkabau|Perpatih Nan Sebatang]]
[[Kategori:Tokoh dalam legenda Minangkabau|Perpatih Nan Sebatang]]
[[Kategori:Bangsawan Minangkabau]]

Revisi terkini sejak 15 Juni 2024 07.25

Datuak Parpatiah Nan Sabatang adalah nama bergelar setingkat Paduka Raja seorang tokoh legendaris penyusun adat Minangakabau.[1] Datuak adalah bahasa Minang berarti gelar untuk Paduka Raja.

Sistem adat yang disusun Datuak Parpatih Nan Sabatang ini dikenal juga dengan nama kelarasan Bodi Caniago.

Nama kecil

[sunting | sunting sumber]

Beragam pendapat mengenai nama kecilnya. Ada yang mengatakan nama kecilnya adalah Balun yang kemudian disebut Sutan Balun, berdasarkan Tambo Minangkabau. Ada pula yang mengatakan nama kecilnya adalah Jatang atau Cumatang. Untuk hal ini diperlukan peneletian lebih lanjut oleh para pakar sejarah.

Datuk Perpatih Nan Sebatang lahir dari pasangan Cati Bilang Pandai dan Puti Indo Jalito. Dia bersaudara dengan Datuk Ketumanggungan yang satu ibu tetapi lain ayah. Gelar Datuk Perpatih Nan Sebatang diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Kota Solok sekarang karena konon tokoh ini sangat berjasa bagi masyarakat Solok di bidang pertanian. Gelar ini juga diturunkan oleh kemenakan yang beraliran Bodi Caniago.

Di Negeri Sembilan, Malaysia, orang Minang disana mengamalkan adat Perpatih yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan dari Datuk Perpatih Nan Sebatang.

Di dalam Prasasti Amoghapasa juga disebutkan namanya sebagai Parpatiah. Kadang-kadang ia diidentifikasi sebagai Patih Sewatang. Sesuai dengan gelarnya, ia menduduki jabatan sebagai patih kerajaan bersama Tumenggung yang juga dikenal sebagai Datuk Ketumanggungan.

Pengasas Sistem Adat Demokrasi di Minangkabau

[sunting | sunting sumber]

Jasa Datuk Perpatih tidak pernah lupa dalam ingatan orang Minang yang dituturkan secara turun temurun. Aliran Bodi Caniago yang dibentuknya melawan sistem pemerintahan yang otoriter dan aristokrasi yang dibangun oleh saudaranya, Datuk Ketumanggungan.

Walaupun begitu Datuk Parpatih juga berpesan kepada anak keturunannya bahwa "urang nan indak obe ampek itu urang bodoh".

  1. ^ Batuah, A. Dt. (1959). Tambo Minangkabau dan Adatnya. Jakarta: Balai Pustaka. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]