Lompat ke isi

Terowongan Ijo: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°36′52.5″S 109°27′00.4″E / 7.614583°S 109.450111°E / -7.614583; 109.450111
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
new article, pic, ref
 
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
 
(55 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox tunnel|name=Terowongan Ijo|image=Terowongan Ijo 2020.jpg|image_size=|alt=|caption=Terowongan Ijo lama, 2020|line=[[Jalur kereta api Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo|Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo]]|location=[[Bumiagung, Rowokele, Kebumen]], [[Jawa Tengah]]|coordinates={{coord|7|36|52.5|S|109|27|00.4|E|display=inline,title}}|os_grid_ref=|status={{unbulleted list|Beroperasi (terowongan jalur ganda)|Tidak beroperasi (terowongan jalur tunggal)}}|system=[[Kereta Api Indonesia]]|start=km 425+861|end=km 426+441|startwork={{unbulleted list|1885 (lama)|2017 (baru)}}|opened={{unbulleted list|1886 (lama)|2020 (baru)}}|owner=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|operator=PT Kereta Api Indonesia<br>Daerah Operasi V Purwokerto|length={{unbulleted list|{{convert|580| m|ft|abbr=on}} (lama)|{{convert|581| m|ft|abbr=on}} (baru)}}|notrack={{unbulleted list|Tunggal (lama)|Ganda (baru)}}|gauge={{RailGauge|1067 mm}}|speed=120 km/jam (terowongan baru)|map=|extra= |closed=2020 (lama)|traffic=Kereta api berat|character=Kereta api penumpang dan barang}}'''Terowongan Ijo (IJ)''' adalah [[terowongan]] [[kereta api]] yang berada di sebelah timur [[Stasiun Ijo]] sejauh 347 m dan terletak di [[Bumiagung, Rowokele, Kebumen|Bumiagung]], [[Rowokele, Kebumen|Rowokele]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]]. Terowongan ini menembus [[karst|perbukitan kapur]] Gunung Malang di ujung utara [[Kawasan Karst Gombong Selatan]].
[[Berkas:Stasiun Ijo -gupt.JPG|thumb|350px|Terowongan Ijo di kejauhan, dekat [[Stasiun Ijo]] (kanan) ]]
'''Terowongan Ijo''' adalah [[terowongan]] [[kereta api]] yang terletak di sebelah timur [[Stasiun Ijo]], termasuk wilayah [[Bumiagung, Rowokele, Kebumen|Desa Bumiagung]], [[Rowokele, Kebumen|Kecamatan Rowokele]], [[Kabupaten Kebumen]]. Terowongan sepanjang 580 [[meter|m]] ini dibangun antara tahun 1885-1886 oleh ''Staasspoorwegen'' (SS), perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]], menembus perbukitan kapur Gunung Malang. Terowongan Ijo pernah digunakan sebagai lokasi syuting [[film]] [[Kereta Api Terakhir]] dan [[Daun di Atas Bantal]].<ref>Majalah ''Kereta Api'', edisi Maret 2009, '''32''': 10-11.</ref>


Terdapat dua terowongan, yaitu terowongan Ijo lama yang berada pada trase [[jalur tunggal]] dan terowongan Ijo baru yang berada pada trase [[jalur ganda]]. Terowongan Ijo ini yang baru terowongan kereta satu-satunya di indonesia menggunakan teknologi sistem dengan menggunakan sistem slab track alias bantalan beton rel kereta tertanam di cor-an semen beton. Terowongan Ijo dikenal sebagai terowongan dengan lalu lintas yang sangat tinggi dengan padatnya persilangan dan persusulan serta pernah digunakan sebagai lokasi syuting film ''[[Kereta Api Terakhir]]'' dan ''[[Daun di Atas Bantal]]''.<ref name=":0">Majalah ''Kereta Api'', edisi Maret 2009, '''32''': 10-11.</ref> Terowongan ini memiliki nomor bangunan hikmat 1649.<ref name=":0" />
==Data teknis==
*Nomor BH: 1649
*Tahun pembuatan: 1885-1886
*Panjang: 580 m
*Letak: Km 425+125


==Rujukan==
== Sejarah ==
{{reflist}}


=== Era jalur tunggal (1887–2020) ===
{{Stasiun|Stasiun Tambak|Jalur KA Kroya-Kutoarjo|Stasiun Gombong}}
[[file:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een tunnel bij de halte Idjo in de residentie Kedoe Java vermoedelijk gebouwd in 1885-1886 TMnr 10007463.jpg|thumb|ki|Terowongan Ijo lama]]
Pembangunan rel kereta api lintas selatan Jawa adalah paket pertama pembangunan jalur kereta api yang dilakukan oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS). Pembangunan jalur ini akan menghubungkan Bogor dengan Yogyakarta. Salah satu paket pembangunan jalur ini adalah jalur kereta api Cilacap–Yogyakarta yang dimulai tahun 1885 dan selesai pada 20 Juli 1887. Mengingat kontur perbukitan kapur di barat Gombong yang menghalangi pembangunan jalur kereta api, maka dibangunlah terowongan yang memiliki panjang 580 meter. Terowongan ini kemudian diberi nama Ijo yang konstruksinya dimulai pada tahun 1885 dan selesai pada tahun 1886 mengikuti angka tahun yang dipampang di atas bibir terowongan.<ref name="mka">{{cite journal|last=Prasetya|first=S.|year=2014|title=Ijo (IJ): Akses Termudah Nyepot Foto Terowongan|journal=[[Majalah KA]]|volume=96|page=19}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997-|publisher=Angkasa|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|oclc=38139980}}</ref><ref>{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref>


=== Era jalur ganda (2020–sekarang) ===
{{kereta-stub}}
Pembangunan [[jalur ganda]] Purwokerto–Kroya–Kutoarjo akan menyambung jalur ganda yang sudah ada sebelumnya, yaitu Cirebon–Purwokerto dan Kutoarjo–Solo Balapan. Pembangunan jalur ganda tersebut memiliki banyak kendala akibat terowongan yang hanya bisa menampung jalur tunggal, sehingga [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] (DJKA) memutuskan untuk membangun terowongan baru. DJKA memutuskan membangun terowongan baru ini dengan menggaet dua kontraktor, [[Wijaya Karya]] (Wika) dan [[Jaya Konstruksi]]. Pembangunannya dikoordinasi oleh Satuan Kerja Pengembangan Lintas Selatan Jawa seksi 2 (Satker PLS 2) yang dibentuk oleh Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah (sekarang BTP Semarang).<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/foto-bisnis/d-4315835/melihat-proyek-terowongan-jalur-ganda-kereta-lintas-selatan-jawa|title=Melihat Proyek Terowongan Jalur Ganda Kereta Lintas Selatan Jawa|work=Detik|publisher=Trans Media|language=id-ID|access-date=2020-05-31}}</ref>
{{Coor title dms|7|36|52.5|S|109|27|00.4|E}}


Terowongan Ijo baru ini berada di sebelah utara terowongan lama. Terowongan baru tersebut memiliki panjang 581 m dan diameter 9 m serta mampu menampung dua jalur kereta api sekaligus. Kedua jalur tersebut merupakan ''slab track'', yang mana jalur relnya diikat dengan bantalan beton yang ditanam dalam landasan beton cor tanpa adanya [[Balast|batu balast/kricak]] sama sekali. Selain itu, dibangun juga Stasiun Ijo baru untuk menggantikan Stasiun Ijo lama. Sejak 21 April 2020, terowongan dan stasiun baru tersebut diaktifkan sebagian dan baru bisa digunakan sepenuhnya sejak 5 Mei 2020 bersamaan dengan diaktifkannya jalur ganda lintas Kroya–Kutoarjo, sedangkan terowongan dan stasiun lama dinonaktifkan dan dijadikan [[cagar budaya]].<ref>{{Cite web|url=http://djka.dephub.go.id/terowongan-ijo-progres-tahap-apa-sajakah-yang-sudah-dilaksanakan|title=Terowongan Ijo, Proses Tahap Apa Sajakah yang Sudah Dilaksanakan?|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian|via=Balai Teknik Perkeretaapian Semarang|location=Semarang|access-date=2020-01-26|archive-date=2020-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200213183955/http://djka.dephub.go.id/terowongan-ijo-progres-tahap-apa-sajakah-yang-sudah-dilaksanakan|dead-url=yes}}</ref>
[[Kategori:Terowongan kereta api|Ijo]]

== Referensi ==
{{Commonscat|Ijo Tunnel}}
{{reflist}}

{{BangunanHikmat}}

[[Kategori:Terowongan kereta api di Indonesia|Ijo]]
[[Kategori:Rowokele, Kebumen]]
[[Kategori:Rowokele, Kebumen]]
[[Kategori:Tempat wisata di Kabupaten Kebumen]]


{{kereta-stub}}

Revisi terkini sejak 5 Februari 2024 01.44

Terowongan Ijo
Terowongan Ijo lama, 2020
Ikhtisar
JalurCilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo
LokasiBumiagung, Rowokele, Kebumen, Jawa Tengah
Koordinat7°36′52.5″S 109°27′00.4″E / 7.614583°S 109.450111°E / -7.614583; 109.450111
Status
  • Beroperasi (terowongan jalur ganda)
  • Tidak beroperasi (terowongan jalur tunggal)
SistemKereta Api Indonesia
Mulaikm 425+861
Berakhirkm 426+441
Operasi
Mulai dibangun
  • 1885 (lama)
  • 2017 (baru)
Dibuka
  • 1886 (lama)
  • 2020 (baru)
Ditutup2020 (lama)
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi V Purwokerto
Lalu lintasKereta api berat
KarakteristikKereta api penumpang dan barang
Teknis
Panjang
  • 580 m (1.900 ft) (lama)
  • 581 m (1.906 ft) (baru)
Jumlah rel
  • Tunggal (lama)
  • Ganda (baru)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kelajuan yang diizinkan120 km/jam (terowongan baru)

Terowongan Ijo (IJ) adalah terowongan kereta api yang berada di sebelah timur Stasiun Ijo sejauh 347 m dan terletak di Bumiagung, Rowokele, Kebumen. Terowongan ini menembus perbukitan kapur Gunung Malang di ujung utara Kawasan Karst Gombong Selatan.

Terdapat dua terowongan, yaitu terowongan Ijo lama yang berada pada trase jalur tunggal dan terowongan Ijo baru yang berada pada trase jalur ganda. Terowongan Ijo ini yang baru terowongan kereta satu-satunya di indonesia menggunakan teknologi sistem dengan menggunakan sistem slab track alias bantalan beton rel kereta tertanam di cor-an semen beton. Terowongan Ijo dikenal sebagai terowongan dengan lalu lintas yang sangat tinggi dengan padatnya persilangan dan persusulan serta pernah digunakan sebagai lokasi syuting film Kereta Api Terakhir dan Daun di Atas Bantal.[1] Terowongan ini memiliki nomor bangunan hikmat 1649.[1]

Era jalur tunggal (1887–2020)

[sunting | sunting sumber]
Terowongan Ijo lama

Pembangunan rel kereta api lintas selatan Jawa adalah paket pertama pembangunan jalur kereta api yang dilakukan oleh Staatsspoorwegen (SS). Pembangunan jalur ini akan menghubungkan Bogor dengan Yogyakarta. Salah satu paket pembangunan jalur ini adalah jalur kereta api Cilacap–Yogyakarta yang dimulai tahun 1885 dan selesai pada 20 Juli 1887. Mengingat kontur perbukitan kapur di barat Gombong yang menghalangi pembangunan jalur kereta api, maka dibangunlah terowongan yang memiliki panjang 580 meter. Terowongan ini kemudian diberi nama Ijo yang konstruksinya dimulai pada tahun 1885 dan selesai pada tahun 1886 mengikuti angka tahun yang dipampang di atas bibir terowongan.[2][3][4]

Era jalur ganda (2020–sekarang)

[sunting | sunting sumber]

Pembangunan jalur ganda Purwokerto–Kroya–Kutoarjo akan menyambung jalur ganda yang sudah ada sebelumnya, yaitu Cirebon–Purwokerto dan Kutoarjo–Solo Balapan. Pembangunan jalur ganda tersebut memiliki banyak kendala akibat terowongan yang hanya bisa menampung jalur tunggal, sehingga Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memutuskan untuk membangun terowongan baru. DJKA memutuskan membangun terowongan baru ini dengan menggaet dua kontraktor, Wijaya Karya (Wika) dan Jaya Konstruksi. Pembangunannya dikoordinasi oleh Satuan Kerja Pengembangan Lintas Selatan Jawa seksi 2 (Satker PLS 2) yang dibentuk oleh Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah (sekarang BTP Semarang).[5]

Terowongan Ijo baru ini berada di sebelah utara terowongan lama. Terowongan baru tersebut memiliki panjang 581 m dan diameter 9 m serta mampu menampung dua jalur kereta api sekaligus. Kedua jalur tersebut merupakan slab track, yang mana jalur relnya diikat dengan bantalan beton yang ditanam dalam landasan beton cor tanpa adanya batu balast/kricak sama sekali. Selain itu, dibangun juga Stasiun Ijo baru untuk menggantikan Stasiun Ijo lama. Sejak 21 April 2020, terowongan dan stasiun baru tersebut diaktifkan sebagian dan baru bisa digunakan sepenuhnya sejak 5 Mei 2020 bersamaan dengan diaktifkannya jalur ganda lintas Kroya–Kutoarjo, sedangkan terowongan dan stasiun lama dinonaktifkan dan dijadikan cagar budaya.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Majalah Kereta Api, edisi Maret 2009, 32: 10-11.
  2. ^ Prasetya, S. (2014). "Ijo (IJ): Akses Termudah Nyepot Foto Terowongan". Majalah KA. 96: 19. 
  3. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997-). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ "Melihat Proyek Terowongan Jalur Ganda Kereta Lintas Selatan Jawa". Detik. Trans Media. Diakses tanggal 2020-05-31. 
  6. ^ "Terowongan Ijo, Proses Tahap Apa Sajakah yang Sudah Dilaksanakan?". Semarang: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-13. Diakses tanggal 2020-01-26 – via Balai Teknik Perkeretaapian Semarang.