Hakim-Hakim 2: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi ''''Hakim-hakim 2''' (disingkat '''Hak 2''') adalah bagian dari Kitab Hakim-hakim dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.<ref ...' |
Pengetik-AM (bicara | kontrib) k Pengetik-AM memindahkan halaman Hakim-hakim 2 ke Hakim-Hakim 2 Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(18 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Bible chapter|letname= Hakim-hakim 2 |previouslink= Hakim-hakim 1 |previousletter= pasal 1 |nextlink= Hakim-hakim 3 |nextletter= pasal 3 |book=[[Kitab Hakim-hakim]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 7 |category= [[Nevi'im]] | filename= Leningrad-codex-07-judges.pdf |size=250px | name= Leningrad Codex Judges |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">[[Kitab Hakim-hakim]] lengkap pada [[Kodeks Leningrad]], dibuat tahun 1008.</div>}} |
|||
'''Hakim-hakim 2''' (disingkat '''Hak 2''') adalah |
'''Hakim-hakim 2''' (disingkat '''Hak 2''') adalah [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|pasal]] [[kedua]] [[Kitab Hakim-hakim]] dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Lasor">W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. ''Pengantar Perjanjian Lama 1''. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159</ref> Pasal ini berisi catatan keadaan orang Israel setelah [[Yosua bin Nun]] mati ({{Alkitab|Yos 24:29}}); Yosua sebagai pemimpin bangsa telah merebut sejumlah tanah untuk dihuni oleh bangsa Israel ([[Yosua 24]]).</ref> |
||
<ref name="Blom">J. Blommendaal. ''Pengantar kepada Perjanjian Lama''. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857</ref> |
|||
== Teks == |
== Teks == |
||
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Naskah Laut Mati]]. |
* Naskah sumber utama: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Naskah Laut Mati]]. |
||
* Pasal ini |
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Pasal ini dibagi atas]] 23 ayat. |
||
* Berisi catatan keadaan orang Israel setelah [[Yosua bin Nun]] mati.<ref>{{Alkitab|Yos 24:29}}</ref> Yosua sebagai pemimpin bangsa telah merebut sejumlah tanah untuk dihuni oleh bangsa Israel.<ref>{{Alkitab|Yosua 24}}</ref> |
|||
== Waktu == |
== Waktu == |
||
* Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah kematian Yosua, yang diperkirakan terjadi pada tahun [[1374 SM]].<ref name="Hakim-hakim_1">{{Alkitab|Hakim-hakim 1:1}}</ref> |
* Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah kematian Yosua, yang diperkirakan terjadi pada tahun [[1374 SM]].<ref name="Hakim-hakim_1">{{Alkitab|Hakim-hakim 1:1}}</ref> |
||
== Struktur == |
== Struktur == |
||
[[Terjemahan Baru|Terjemahan Baru (TB)]] membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain): |
|||
* {{Alkitab|Hakim-hakim 2:1-5}} = Malaikat TUHAN di Bokhim |
* {{Alkitab|Hakim-hakim 2:1-5}} = Malaikat TUHAN di Bokhim |
||
* {{Alkitab|Hakim-hakim 2:6-9}} = Akhir hidup [[Yosua bin Nun|Yosua]] ({{Alkitab|Yosua 19:50}}; {{Alkitab|Yosua 24:29-31}}) |
* {{Alkitab|Hakim-hakim 2:6-9}} = Akhir hidup [[Yosua bin Nun|Yosua]] ({{Alkitab|Yosua 19:50}}; {{Alkitab|Yosua 24:29-31}}) |
||
* {{Alkitab|Hakim-hakim 2:10-23}} = Orang Israel menyembah berhala pada zaman hakim-hakim. |
* {{Alkitab|Hakim-hakim 2:10-23}} = Orang Israel menyembah berhala pada zaman hakim-hakim. |
||
== Ayat 9 == |
|||
: ''ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di [[Timnat-Heres]], di [[pegunungan Efraim]], di sebelah utara [[gunung Gaas]].'' (TB)<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 2:9}} - Sabda.org</ref> |
|||
* Referensi silang: [[Yosua 24:30]] |
|||
== Ayat 10 == |
== Ayat 10 == |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | # Allah membangkitkan seorang pemimpin yang dikuasai Roh Kudus yang menjadi pembebas bangsa Israel dari perbudakan dan memulihkan hubungan mereka dengan Allah ( |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Ayat 16 == |
|||
: ''Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 2:16}} - Sabda.org</ref> |
|||
* "Hakim-hakim": Para hakim bertindak sebagai pemimpin militer dan pemimpin suku ketika Israel sedang mengalami kemerosotan rohani, sosial, dan moral. Allah mengangkat mereka untuk membebaskan umat-Nya dari musuh-musuh setelah mereka bertobat dan berbalik kepada Allah. Para hakim memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol serta mencapai kemenangan-kemenangan besar dengan bantuan dan kuasa Allah ({{Alkitab|Hakim-hakim 2:18; 6:11-16; 13:24-25}}; {{Alkitab|Hakim-hakim 14:6}}).<ref name=fulllife/> |
|||
== Ayat 17 == |
|||
: ''Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 2:17}} - Sabda.org</ref> |
|||
* "Menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya": Kunci untuk memahami sifat mendasar dari kemerosotan rohani Israel terdapat dalam {{Alkitab|2:10-17}}.<ref name=fulllife/> |
|||
** 1) Sepanjang masa hakim-hakim, angkatan Israel yang baru menyimpang dari jalan dan ajaran nenek moyang mereka. Mereka meninggalkan hubungan perjanjian mereka dengan Allah ([[#Ayat 10|Hakim-hakim 2:10]]) dan berbalik kepada yang jahat ({{Alkitab|Hakim-hakim 2:11-13}}). Mereka mulai meragukan standar-standar dan hukum-hukum angkatan pendiri mereka (Hak 2:17). |
|||
** 2) Mereka menyimpang dari ketaatan kepada firman Allah ({{Alkitab|Hakim-hakim 2:2,17}}) dan sebaliknya hidup menurut keinginan sendiri (bandingkan {{Alkitab|Hakim-hakim 17:6; 21:25}}). |
|||
** 3) Bangsa Israel gagal untuk memisahkan diri sepenuhnya dari kebudayaan Kanaan yang jahat ({{Alkitab|Hakim-hakim 2:11-13; 1:28}}); sebaliknya, mereka memilih berbagai keuntungan materiel dan kesenangan asusila orang-orang Kanaan ({{Alkitab|Hakim-hakim 2:12-13; 1:27-28,30,33}}). Mereka menikah dengan orang Kanaan ({{Alkitab|Hakim-hakim 3:5-6}}) dan mulai menyembah Baal dan Asytoret ({{Alkitab|Hakim-hakim 2:13}}). Demikian, perpaduan yang tak terelakkan terjadi antara dua kebudayaan dan gaya hidup. |
|||
** 4) Sejarah ini menunjukkan bahwa arah alami tabiat manusia sejak kejatuhan adalah menurun; kekuatan rohani baik dari perseorangan maupun kelompok orang percaya akan berkurang kecuali kalau pembaharuan rohani terjadi secara berkala oleh kasih karunia Allah melalui pertobatan, doa, dan penyerahan kembali (bandingkan {{Alkitab|2Taw 7:14; Yes 57:15; Mat 5:6; Yud 1:20}}).<ref name=fulllife/> |
|||
== Ayat 19 == |
|||
: ''Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 2:19}} - Sabda.org</ref> |
|||
* "Lebih jahat dari nenek moyang mereka": Ayat ini menyingkapkan kemerosotan berangsur-angsur di Israel. Setiap angkatan berturut-turut berciri kemurtadan dan kemerosotan rohani yang lebih besar. Demikian pula, angkatan orang percaya kedua dan ketiga di bawah perjanjian yang baru harus menanyakan diri apakah pengabdian mereka kepada Allah sama seperti angkatan sebelum mereka. Ataukah mereka lebih menyesuaikan diri dengan cara hidup masyarakat mereka ketika menolak standar semula dari bapak-bapak mereka.<ref name=fulllife/> |
|||
* "Mereka tidak berhenti dengan perbuatan...yang tegar": (versi Inggris NIV -- "mereka menolak untuk berhenti ..."). Kegagalan banyak orang pilihan Allah untuk tetap setia kepada-Nya dan firman-Nya adalah tema yang berulang sepanjang sejarah alkitabiah.<ref name=fulllife/> |
|||
** 1) [[Perjanjian Lama|PL]] menyatakan bahwa umat Allah berulang-ulang berbalik dari kasih, kebenaran, pengampunan, dan penyataan Allah. Beberapa contoh yang menonjol adalah penolakan kehendak Allah oleh [[Adam]] ({{Alkitab|Kej 3:1-7}}), keturunan Adam ({{Alkitab|Kej 6:1-7}}), keturunan [[Nuh]] ({{Alkitab|Kej 11:1-9}}), dan bangsa Israel ({{Alkitab|Kel 32:1-35}}; {{Alkitab|Hak 1:1-21:25; 1Raj 1:1-22:53; 2Raj 1:1-25:30}}; dan {{Alkitab|Kis 7:34-53}}). |
|||
** 2) Demikian pula dalam [[Perjanjian Baru|PB]], [[Yesus|Kristus]] dan para rasul menyatakan bahwa menjelang akhir zaman banyak orang di gereja akan berpaling dari iman sejati kepada Kristus dan penyataan-Nya di Alkitab ({{Alkitab|Mat 24:10-12,24; 2Tim 1:15; 4:1-4; Wahy 2:1-3:22}}). |
|||
** 3) Akan tetapi, Alkitab menekankan bahwa ada sisa orang benar yang akan tinggal setia kepada Allah dan penyataan-Nya sementara masa-masa kemerosotan rohani. Di antara sekian banyak contoh di Alkitab dari orang yang setia kepada Allah terdapat [[Henokh]] ({{Alkitab|Kej 5:21-24}}), [[Nuh]] ({{Alkitab|Kej 6:9-12}}), [[Abraham]] ({{Alkitab|Kej 12:1-24:67; 18:19}}); [[Yusuf bin Yakub|Yusuf]] ({{Alkitab|Kej 37:1-50:26}}); [[Musa]] ({{Alkitab|Kel 33:11-14; Ul 34:1-12}}); [[Yosua]] dan [[Kaleb bin Yefune|Kaleb]] ({{Alkitab|Bil 14:1-10}}); [[Rut]] ({{Alkitab|Rut 2:12}}); [[Samuel]] ({{Alkitab|1Sam 2:26; 1Sam 3:19}}); [[Elia]] ({{Alkitab|1Raj 18:20-22; 19:9-18; Rom 11:2-5}}); para nabi ({{Alkitab|Kis 7:52}}); [[Yohanes Pembaptis]] ({{Alkitab|Luk 1:15-17}}); [[Simeon (orang saleh)|Simeon]] dan [[Hana (nabiah)|Hana]] ({{Alkitab|Luk 2:25-38}}); para murid ({{Alkitab|Kis 5:27-42}}); [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] ({{Alkitab|2Tim 4:6-8}}); para pemenang dalam {{Alkitab|Wahyu 2:1-3:2}}2; dan mereka yang tak bercacat dalam {{Alkitab|Wahyu 14:1-5,12}}, yang merupakan sekumpulan besar orang dari setiap bangsa yang telah membasuh jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (bandingkan {{Alkitab|Wahyu 7:9-17}}).<ref name=fulllife/> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
{{col|2}} |
|||
* [[Baal]] |
* [[Baal]] |
||
* [[Bokhim]] |
* [[Bokhim]] |
||
Baris 35: | Baris 62: | ||
* [[Timnat-Heres]] |
* [[Timnat-Heres]] |
||
* [[Yosua bin Nun]] |
* [[Yosua bin Nun]] |
||
{{end-col}} |
|||
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Yosua 19]], [[Yosua 24]] |
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Yosua 19]], [[Yosua 24]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref> |
|||
}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Hakim-hakim}} |
{{Hakim-hakim}} |
||
[[Kategori:Kitab Hakim-hakim|02]] |
[[Kategori:Pasal dalam Kitab Hakim-hakim|02]] |
Revisi terkini sejak 19 Agustus 2022 07.57
Hakim-hakim 2 | |
---|---|
Kitab | Kitab Hakim-hakim |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 7 |
Hakim-hakim 2 (disingkat Hak 2) adalah pasal kedua Kitab Hakim-hakim dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Pasal ini berisi catatan keadaan orang Israel setelah Yosua bin Nun mati (Yos 24:29); Yosua sebagai pemimpin bangsa telah merebut sejumlah tanah untuk dihuni oleh bangsa Israel (Yosua 24).</ref> [2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 23 ayat.
Waktu
[sunting | sunting sumber]- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah kematian Yosua, yang diperkirakan terjadi pada tahun 1374 SM.[3]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Hakim–hakim 2:1–5 = Malaikat TUHAN di Bokhim
- Hakim–hakim 2:6–9 = Akhir hidup Yosua (Yosua 19:50; Yosua 24:29–31)
- Hakim–hakim 2:10–23 = Orang Israel menyembah berhala pada zaman hakim-hakim.
Ayat 9
[sunting | sunting sumber]- ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. (TB)[4]
- Referensi silang: Yosua 24:30
Ayat 10
[sunting | sunting sumber]- Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. (TB)[5]
Pola lingkaran kemerosotan rohani dan pembaharuan dimulai dengan kematian angkatan tua yang menaklukkan tanah perjanjian dan munculnya angkatan orang Israel yang baru. Pola yang tercermin dalam Kitab Hakim-hakim berputar sekitar proses berikut:
- angkatan yang baru menyimpang dari komitmen benar yang dibuat orang-tua mereka dan meninggalkan hubungan pribadi dengan Tuhan (Hakim-hakim 2:10);
- hal ini mengakibatkan penyesuaian diri dengan gaya hidup dan nilai-nilai kebudayaan sekitar dan mengakibatkan kemurtadan umum (Hakim–hakim 2:11–13);
- hukuman Allah menimpa Israel dalam bentuk penindasan dan perbudakan oleh salah satu musuh mereka (Hakim–hakim 2:14–15);
- setelah itu bangsa Israel berseru kepada Allah dalam penderitaan mereka dan bertobat dari kemurtadan mereka (Hakim–hakim 2:15,18);
- Allah membangkitkan seorang pemimpin yang dikuasai Roh Kudus yang menjadi pembebas bangsa Israel dari perbudakan dan memulihkan hubungan mereka dengan Allah (Hakim–hakim 2:16,18).[6]
Ayat 16
[sunting | sunting sumber]- Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu. (TB)[7]
- "Hakim-hakim": Para hakim bertindak sebagai pemimpin militer dan pemimpin suku ketika Israel sedang mengalami kemerosotan rohani, sosial, dan moral. Allah mengangkat mereka untuk membebaskan umat-Nya dari musuh-musuh setelah mereka bertobat dan berbalik kepada Allah. Para hakim memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol serta mencapai kemenangan-kemenangan besar dengan bantuan dan kuasa Allah (Hakim–hakim 2:18; 6:11–16; 13:24–25; Hakim–hakim 14:6).[6]
Ayat 17
[sunting | sunting sumber]- Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut. (TB)[8]
- "Menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya": Kunci untuk memahami sifat mendasar dari kemerosotan rohani Israel terdapat dalam 2:10–17.[6]
- 1) Sepanjang masa hakim-hakim, angkatan Israel yang baru menyimpang dari jalan dan ajaran nenek moyang mereka. Mereka meninggalkan hubungan perjanjian mereka dengan Allah (Hakim-hakim 2:10) dan berbalik kepada yang jahat (Hakim–hakim 2:11–13). Mereka mulai meragukan standar-standar dan hukum-hukum angkatan pendiri mereka (Hak 2:17).
- 2) Mereka menyimpang dari ketaatan kepada firman Allah (Hakim–hakim 2:2,17) dan sebaliknya hidup menurut keinginan sendiri (bandingkan Hakim–hakim 17:6; 21:25).
- 3) Bangsa Israel gagal untuk memisahkan diri sepenuhnya dari kebudayaan Kanaan yang jahat (Hakim–hakim 2:11–13; 1:28); sebaliknya, mereka memilih berbagai keuntungan materiel dan kesenangan asusila orang-orang Kanaan (Hakim–hakim 2:12–13; 1:27–28,30,33). Mereka menikah dengan orang Kanaan (Hakim–hakim 3:5–6) dan mulai menyembah Baal dan Asytoret (Hakim–hakim 2:13). Demikian, perpaduan yang tak terelakkan terjadi antara dua kebudayaan dan gaya hidup.
- 4) Sejarah ini menunjukkan bahwa arah alami tabiat manusia sejak kejatuhan adalah menurun; kekuatan rohani baik dari perseorangan maupun kelompok orang percaya akan berkurang kecuali kalau pembaharuan rohani terjadi secara berkala oleh kasih karunia Allah melalui pertobatan, doa, dan penyerahan kembali (bandingkan 2Taw 7:14; Yes 57:15; Mat 5:6; Yud 1:20).[6]
Ayat 19
[sunting | sunting sumber]- Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu. (TB)[9]
- "Lebih jahat dari nenek moyang mereka": Ayat ini menyingkapkan kemerosotan berangsur-angsur di Israel. Setiap angkatan berturut-turut berciri kemurtadan dan kemerosotan rohani yang lebih besar. Demikian pula, angkatan orang percaya kedua dan ketiga di bawah perjanjian yang baru harus menanyakan diri apakah pengabdian mereka kepada Allah sama seperti angkatan sebelum mereka. Ataukah mereka lebih menyesuaikan diri dengan cara hidup masyarakat mereka ketika menolak standar semula dari bapak-bapak mereka.[6]
- "Mereka tidak berhenti dengan perbuatan...yang tegar": (versi Inggris NIV -- "mereka menolak untuk berhenti ..."). Kegagalan banyak orang pilihan Allah untuk tetap setia kepada-Nya dan firman-Nya adalah tema yang berulang sepanjang sejarah alkitabiah.[6]
- 1) PL menyatakan bahwa umat Allah berulang-ulang berbalik dari kasih, kebenaran, pengampunan, dan penyataan Allah. Beberapa contoh yang menonjol adalah penolakan kehendak Allah oleh Adam (Kej 3:1–7), keturunan Adam (Kej 6:1–7), keturunan Nuh (Kej 11:1–9), dan bangsa Israel (Kel 32:1–35; Hak 1:1–21:25; 1Raj 1:1–22:53; 2Raj 1:1–25:30; dan Kis 7:34–53).
- 2) Demikian pula dalam PB, Kristus dan para rasul menyatakan bahwa menjelang akhir zaman banyak orang di gereja akan berpaling dari iman sejati kepada Kristus dan penyataan-Nya di Alkitab (Mat 24:10–12,24; 2Tim 1:15; 4:1–4; Wahy 2:1–3:22).
- 3) Akan tetapi, Alkitab menekankan bahwa ada sisa orang benar yang akan tinggal setia kepada Allah dan penyataan-Nya sementara masa-masa kemerosotan rohani. Di antara sekian banyak contoh di Alkitab dari orang yang setia kepada Allah terdapat Henokh (Kej 5:21–24), Nuh (Kej 6:9–12), Abraham (Kej 12:1–24:67; 18:19); Yusuf (Kej 37:1–50:26); Musa (Kel 33:11–14; Ul 34:1–12); Yosua dan Kaleb (Bil 14:1–10); Rut (Rut 2:12); Samuel (1Sam 2:26; 1Sam 3:19); Elia (1Raj 18:20–22; 19:9–18; Rom 11:2–5); para nabi (Kis 7:52); Yohanes Pembaptis (Luk 1:15–17); Simeon dan Hana (Luk 2:25–38); para murid (Kis 5:27–42); Paulus (2Tim 4:6–8); para pemenang dalam Wahyu 2:1–3:22; dan mereka yang tak bercacat dalam Wahyu 14:1–5,12, yang merupakan sekumpulan besar orang dari setiap bangsa yang telah membasuh jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (bandingkan Wahyu 7:9–17).[6]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Hakim–hakim 1:1
- ^ Hakim–hakim 2:9 - Sabda.org
- ^ Hakim–hakim 2:10 - Sabda.org
- ^ a b c d e f g The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Hakim–hakim 2:16 - Sabda.org
- ^ Hakim–hakim 2:17 - Sabda.org
- ^ Hakim–hakim 2:19 - Sabda.org