Lompat ke isi

Bentoel Group: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Fahmiwotamild (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(615 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Tentang|perusahaan pabrik rokok|salah satu produknya|Bentoel}}
{{Infobox_Company |
{{Infobox_Company
company_name = PT Bentoel Prima|
| company_name = PT Bentoel Internasional Investama
company_logo = |
| company_logo = Bentoel Group (2020).svg
company_type = [[Perusahaan publik|Publik]] ({{bej|RMBA}}) |
| company_type = [[Perusahaan tertutup]], [[anak usaha]]
company_slogan = |
| traded_as =
foundation = [[1930]] |
| trading_name =
location = {{negara|Indonesia}} [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]] (bagian produksi)<br>[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]] (bagian pemasaran)|
| foundation = [[10 September]] [[1930]] (Perusahaan Rokok Tjap Bentoel)<br>[[11 April]] [[1987]] (PT Bentoel Internasional Investama)
key_people = |
| founder = Ong Hok Liong
num_employees = |
| location = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia<br>[[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], Indonesia
revenue = |
| key_people = Hendro Martowardojo (Komisaris Utama/Independen)<br>William Lumentut (Presiden Direktur)
operating_income = |
| num_employees = 7.500
net_income = |
| revenue =
industry = [[Rokok]]|
| operating_income =
products = [[Rokok]]|
| net_income =
parent = [[Philip Morris International]] (hingga [[1 Januari]] [[2005]])<br>[[British American Tobacco]]|
| industry = [[Rokok]]<br>[[Tembakau]]<br>[[Nikotin]]<br>[[Tar (residu tembakau)|Tar]]<br>[[Rokok elektronik|Vapor]]<br>[[Produk tembakau alternatif|Pemanas Tembakau]]
homepage = [http://bentoel.co.id bentoel.co.id]|
| products = [[Dunhill (rokok)|Dunhill]]<br>[[Lucky Strike]]<br>[[Country (rokok)|Country]]<br>[[Commodore Filter]]<br>CLU13 (CLUB Mild)<br>[[Bentoel Biru]]<br>[[Star Mild]]<br>[[Bentoel|Bentoel SJT]]<br>[[Bentoel|Tali Jagat Raya]]<br>VUSE<br>glo
| owner = [[British American Tobacco]]
| subsid =
| homepage = {{URL|http://www.bentoelgroup.com}}
}}
}}


'''[[Perseroan Terbatas|PT]] Bentoel Internasional Investama''' atau '''Bentoel Group''' adalah salah satu [[perusahaan]] [[rokok]] terbesar di [[Indonesia]]. Perusahaan ini berpusat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], dengan mayoritas operasionalnya berada di [[Kota Malang|Malang]], dan dimiliki oleh raksasa rokok internasional [[British American Tobacco]].
'''PT Bentoel Prima''' ({{bej|RMBA}}) adalah [[perusahaan]] [[rokok]] terbesar kedua di [[Indonesia]] dibawah [[HM Sampoerna]]. Perusahaan ini berpusat di [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]] (untuk bagian produksi produk Bentoel) dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] (untuk bagian produksi produk [[British American Tobacco|BAT]]). Pada [[1 Januari]] [[2005]], perusahaan ini diakuisisi oleh [[British American Tobacco]], perusahaan rokok terbesar kedua di dunia dengan saham 98%.<ref name="akuisisi-bentoel">[http://www.detikfinance.com/read/2009/06/17/110437/1149220/6/akuisisi-bentoel-bat-incar-pasar-kretek-indonesia "Akuisisi Bentoel, BAT Incar Pasar Kretek Indonesia"], ''Detikfinance'', 17 Juni 2009</ref> Kemudian, [[British American Tobacco|BAT]] menaikkan saham Bentoel Group sebesar 99%. Bahkan, [[British American Tobacco|BAT]] menguasai semua saham Bentoel. Pada hari yang sama, Bentoel Group resmi menjadi anak perusahaan dari [[British American Tobacco|BAT]].


== Sejarah ==
Pada tahun [[1980]], perusahaan ini mendistribusikan produk [[Philip Morris International|Philip Morris]] [[Indonesia]] (hingga [[1 Januari]] [[2005]]).
[[Berkas:BENTOEL GROUP logo1.png|250px|jmpl|ka|Logo kedua pasca akuisisi (2011-2020)]]
Sesungguhnya, perusahaan yang pada saat ini bernama PT Bentoel Internasional Investama, bukan merupakan perusahaan Bentoel asli. Awalnya, perusahaan ini bernama PT Rimba Niaga Idola ketika didirikan pada tahun 1987. PT Bentoel Internasional Investama sendiri baru bisa bermain dalam industri rokok ketika mengakuisisi perusahaan rokok Bentoel "sesungguhnya", yaitu PT Bentoel Prima (yang merupakan penerus dari Bentoel yang asli sejak 1930) pada tahun 2000. Bentoel Prima kemudian menjadi anak usaha PT Bentoel Internasional Investama. Saat ini, PT Bentoel Internasional Investama menjadi perusahaan induk dari Bentoel Prima dan Bentoel Distribusi Utama.<ref>[http://www.bentoelgroup.com/group/sites/BAT_A4SG96.nsf/vwPagesWebLive/DOBL2L3H/$FILE/RMBA_LKTT_Juni_2019.pdf?openelement Laporan keuangan juni 2019 bentoel investama]</ref>

===PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel dan PT Bentoel Prima===
====PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel====
Perusahaan ini bermula dari pabrik rokok kecil bernama “Strootjes Fabriek Ong Hok Liong”, yang didirikan oleh [[Ong Hok Liong]] di [[Kabupaten Malang|Malang]] pada 10 September 1930. Pada tahun 1951 perusahaan ini menjadi NV Pertjetakan Hien An (atau Hien An Kongsie),<ref>[https://kabarmalang.com/3127/mengenal-ong-hok-liong-pendiri-rokok-bentoel Mengenal Ong Hok Liong, Pendiri Rokok Bentoel]</ref> dan pada 1954 pabrik rokok tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel.<ref name=fdok/> Dibantu oleh tetangganya, Tjoa Sin Tjhan, Ong merintis perusahaan rokoknya sebagai industri rumahan yang dikerjakan pembuatannya dengan tangan dan dijajakan sendiri.<ref>[https://www.tobakonis.com/rokok/rokok-bentoel/ Profil Perusahaan dan Produk Rokok Bentoel]</ref> Sebelum memproduksi merek Bentoel, Ong dengan pabriknya sudah merintis banyak merek, seperti Gendang, Kelabang, Lampu, Turki, dan Djeruk Manis namun semuanya gagal dan tidak sukses. Namun, ketika pada 1935 ia berziarah di [[Gunung Kawi]], ia seperti diberi saran oleh juru kunci makam keramat yang sering ia ziarahi, makam Mbah Djoego ([[EYD]]: Jugo). Juru kunci itu menyatakan bahwa Ong yang saat itu sering bermimpi bentul ([[talas belitung]]), artinya adalah jika nama perusahaan dan mereknya diubah menjadi bentul (ejaan lama: Bentoel) maka ia akan sukses. Entah percaya atau tidak, namun nyatanya bisnis Ong kemudian sukses dan otomatis merek Bentoel tetap dipertahankan, sejak 1935.<ref>[https://kumparan.com/winuranto-adhi/gunung-kawi-dari-burung-sampai-turki-akhirnya-bentoel-1509037461260/full Gunung Kawi: Dari Burung Sampai Turki, Akhirnya Bentoel]</ref><ref name="Hanusz2000">{{cite book|author=Mark Hanusz|title=Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia's Clove Cigarettes|url=https://books.google.com/books?id=gMrfAAAAMAAJ|year=2000|publisher=Equinox Pub.|isbn=978-979-95898-0-4|pages=126–127}}</ref>

Sempat berhenti pasca masuknya [[Jepang]] ke Indonesia,<ref>[https://katadata.co.id/amp/intannirmala/ekonopedia/615022e3cb939/akhir-jalan-rokok-bentoel-sebagai-perusahaan-publik-setelah-30-tahun Akhir Jalan Rokok Bentoel Sebagai Perusahaan Publik Setelah 30 Tahun]</ref> belakangan bisnis Ong ini pun meluas, pada 1950 ia memiliki 3.000 karyawan dan meluaskan pabriknya di [[Blitar]]. Pada akhir tahun 1960-an, akibat masalah ketenagakerjaan, Bentoel Group menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi rokok kretek filter buatan mesin dan membungkus kotak rokoknya dengan plastik. Inovasi-inovasi ini kemudian menjadi standar pada industri tembakau nasional. Pada 1970-an Bentoel sudah menancapkan kukunya sebagai salah satu pemain besar di industri rokok nasional, dengan berada posisi ke-3. Perusahaan ini pun berusaha ekspansif dengan membangun sarana, anak usaha dan meminjam dana dari berbagai bank.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cfXsAAAAMAAJ&q=PerusahaanRokok+Tjap+Bentoel&dq=PerusahaanRokok+Tjap+Bentoel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiIt6LogPTuAhWbqksFHdmNCSQQ6AEwAnoECAEQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 18,Masalah 13-20]</ref> Saham PR Tjap Bentoel pada masa ini, tersebar pada sejumlah keluarga dan keturunan Ong.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=KES5AAAAIAAJ&q=PerusahaanRokok+Tjap+Bentoel&dq=PerusahaanRokok+Tjap+Bentoel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiIt6LogPTuAhWbqksFHdmNCSQQ6AEwBXoECAYQAg The Rise of Ersatz Capitalism in South-East Asia]</ref>

Pada akhir 1980-an, PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel menghadapi masalah ketika pabrik kretek ini tidak mampu membayar pinjamannya ke [[Bank Rakyat Indonesia|BRI]] dan [[Bank Bumi Daya]] senilai [[Dolar AS|US$]] 170 juta.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=A-YnAAAAMAAJ&q=bentoel+kredit+macet+1987&dq=bentoel+kredit+macet+1987&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwic-dGBzvPuAhVRX30KHXs-AU0Q6AEwAHoECAEQAg Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 4,Masalah 19-20]</ref> Masalah ini baru terungkap ke publik pada September 1991 dan menjadi pemberitaan berbagai media massa.<ref>[https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/15610/perkara-kredit-macet Perkara kredit macet]</ref> Memasuki tahun tersebut, hutang Bentoel, termasuk ke kreditor asing sudah menggelembung menjadi US$ 350 juta dan perusahaan ini terikat krisis likuiditas.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=RT9YAAAAMAAJ&q=bentoel+kreditmacet&dq=bentoel+kreditmacet&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjPwbHPzvPuAhVHX30KHfwFAbYQ6AEwBnoECAQQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 11,Masalah 11-19]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=vfDsAAAAMAAJ&q=kasus+bentoel+1991&dq=kasus+bentoel+1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiCt7P6zvPuAhWKbysKHZM1BOYQ6AEwAXoECAIQAg Agenda ekonomi Indonesia]</ref> Ada yang menganggap masalah ini merupakan efek dari [[devaluasi]] mata uang oleh pemerintah, ada juga yang menganggap bahwa ini merupakan akibat dari pertikaian keluarga pemilik, namun ada juga yang menganggap Presiden Direktur Bentoel pada saat itu, [[Budhiwijaya Kusumanegara]] (yang merupakan generasi ketiga keturunan Ong Hok Liong)<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=gA5YAAAAMAAJ&dq=budhiwijaya+bentoel&focus=searchwithinvolume&q=budhiwijaya+ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 11-19]</ref> tidak bagus dalam mengelola salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia ini. Budhiwijaya dituduh telah menyelewengkan pinjaman itu untuk kepentingannya sendiri.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=RWqHAAAAMAAJ&q=budhiwijaya+bentoel&dq=budhiwijaya+bentoel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjnzbiG0PPuAhUVdCsKHeApB1EQ6AEwAXoECAIQAg Demokrasi masih terbenam: catatan keadaan hak-hak asasi manusia di Indonesia, 1991]</ref><ref name=wait>[https://books.google.co.id/books?id=0rG6AAAAIAAJ&q=bentoel+1991+keluarga&dq=bentoel+1991+keluarga&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjWy4ngz_PuAhWH8HMBHdu3DDcQ6AEwAXoECAQQAg A Nation in Waiting: Indonesia's Search for Stability]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=9atWAAAAMAAJ&q=kasus+bentoel+1991&dq=kasus+bentoel+1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiCt7P6zvPuAhWKbysKHZM1BOYQ6AEwCHoECAgQAg Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 11-12]</ref>

Keluarga pendiri kemudian memutuskan untuk menawarkan 70% sahamnya dan sepanjang Juni-Oktober 1991 sejumlah pengusaha, termasuk putra [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]], [[Hutomo Mandala Putra]] berusaha untuk membelinya walaupun gagal. Pada akhirnya, yang mendapatkan PR Bentoel adalah [[Peter Sondakh]] dan [[Rajawali Wira Bhakti Utama]]-nya. Dalam kesepakatan keduanya, tidak ada bayaran yang diberikan Peter kecuali bahwa pemilik lama tidak akan dituntut akan hutangnya tersebut, dan pada 5 November 1991 70% saham Bentoel beralih kepada Rajawali.<ref name=wait/><ref>[https://market.bisnis.com/read/20191213/7/1181257/historia-bisnis-kiat-budhiwijaya-kusumanegara-memimpin-bentoel Historia Bisnis : Kiat Budhiwijaya Kusumanegara Memimpin Bentoel]</ref> Butuh waktu beberapa tahun agar Peter mampu menyehatkan perusahaan rokok ini (misalnya dengan menempatkan manajemen baru), karena banyak kreditor bank asing tersebut bahkan hampir menuntut agar Bentoel segera di[[likuidasi]]. Walaupun demikian, kemudian pengadilan tidak menyetujui tuntutan para kreditor itu. Pada akhirnya, restrukturisasi Bentoel tuntas pada tahun 1997 dengan asetnya diserahkan pada perusahaan baru bernama '''PT Bentoel Prima''', sedangkan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel ditutup.<ref>[https://pengadilanpajak.com/2018/02/27/keputusan-pengadilan-pajak-nomor-put-47325-pp-m-i-16-2013/ Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put-47325/PP/M.I/16/2013]</ref>

====PT Bentoel Prima====
Pendirian PT Bentoel Prima merupakan wujud dari upaya Rajawali untuk memprofesionalisasikan manajemen perusahaan yang sebelumnya dikelola keluarga Ong selama 60 tahun tersebut. PT Bentoel Prima didirikan pada tahun 1997, dan sebagai modal awalnya adalah aset PT PR Tjap Bentoel yang diserahkan pada perusahaan ini. Untuk memuluskan rencananya, Peter secara langsung melakukan negosiasi dengan para kreditor agar perusahaan ini bisa berjalan dan berusaha mengatasi 21 masalah/akar kerugian yang menimpa Bentoel. Hasil baiknya, sejak 24 Maret 1997, PT Bentoel Prima sudah terlepas dari aneka hutang lamanya, tanpa melakukan PHK dan di tahun 1999 perusahaan ini sudah bisa mendapatkan untung.<ref name=fdok>[https://fdokumen.com/document/bentoel.html BENTOEL]</ref><ref name="Full Circle">[https://books.google.co.id/books?id=Rik_Au7O0lAC&pg=PA199&dq=rajawali+bentoel+1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwje873-0PPuAhVHVH0KHRLVCoQQ6AEwCXoECAkQAg#v=onepage&q=rajawali%20bentoel%201991&f=false Full Circle]</ref><ref name=toll>[https://books.google.co.id/books?id=roZSDAAAQBAJ&pg=PA64&dq=bentoel+US$+350+juta&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwil3fWc4f_3AhX_aGwGHaewDYMQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=bentoel%20US%24%20350%20juta&f=false Ketika Mimpi & Usaha Berbuah Manis]</ref>

Hingga tahun 2000, Bentoel Prima merupakan perusahaan non-publik/tertutup, ketika pada tahun itu lewat mekanisme ''[[backdoor listing]]'' PT Bentoel Prima bisa masuk ke bursa saham. Akibat hal tersebut, struktur kepemilikan Bentoel Prima berubah, dari yang awalnya dimiliki langsung oleh PT Rajawali Corporation kemudian menjadi di bawah perusahaan lain bernama PT Transindo Multi Prima Tbk (yang selanjutnya pada tahun 2000 berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk), sampai sekarang. Namun, peristiwa ini tidak terlalu mengubah kepemilikan perusahaan ini karena hingga 2009, Rajawali (Peter Sondakh) tetap menjadi pemegang saham utama di perusahaan induk PT Bentoel Prima tersebut, dan selanjutnya oleh British American Tobacco. Artinya, kepemilikan yang berubah adalah dari perusahaan induknya, bukan kepemilikan atas pabriknya secara langsung.

Sampai saat ini, Bentoel Prima masih beroperasi sebagai anak usaha utama dalam PT Bentoel Internasional Investama Tbk yang memproduksi rokok.<ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read197895/bentoel-prima-dan-bentoel-distribusi-utama-sepakat-tanda-tangani-pjsb Bentoel Prima dan Bentoel Distribusi Utama Sepakat Tanda Tangani PJSB]</ref> Awalnya, Bentoel Prima memiliki beberapa perusahaan anak, namun pada 2017-2019, PT Bentoel Prima melakukan penyederhanaan usaha dengan menggabungkan berbagai anak usahanya ke induknya ini dengan PT Bentoel Prima sebagai perusahaan penerima penggabungan. Perusahaan-perusahaan yang digabungkan, yaitu:
* Pada 20 Desember 2017, Bentoel Group dimerger dengan PT Lestariputra Wirasejati (berdiri 1995), PT Java Tobacco (berdiri 2007, dahulu milik BAT Indonesia sebelum merger), PT Pantura Tobacco dan PT Cipta Pesona Bintang (belum beroperasi). Anak-anak usaha dari perusahaan-perusahaan ini, yaitu PT Bintang Boladunia dan PT Bintang Jagat Sejati (masing-masing beroperasi pada 2011 dan 2010, milik PT Lestariputra Wirasejati) dan PT Amiseta (berdiri 1957, milik PT Perusahaan Dagang Suburaman, anak usaha Bentoel Prima yang lain) juga digabungkan dalam merger dengan Bentoel Prima sebagai perusahaan penerima penggabungan.<ref>[http://www.bentoelgroup.com/group/sites/BAT_A4SG96.nsf/vwPagesWebLive/DOBL2L2S/$FILE/RMBA_LKTT_Juni_2018.pdf?openelement Laporan Keuangan Bentoel Juni 2018]</ref>
* Pada 17 Desember 2018 dimerger dengan PT Perusahaan Dagang Suburaman (didirikan 1993).<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/bentoel-internasional-rmba-menggabungkan-dua-anak-usaha#:~:text=PT%20Bentoel%20Internasional%20Investama%20Tbk,Suburaman%20pada%2017%20Desember%202018. Bentoel Internasional (RMBA) menggabungkan dua anak usaha]</ref>
* Pada 17 Desember 2019 dimerger dengan PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno (didirikan 1955).<ref name="PT Bentoel Gabungan Dua Anak Usaha">[https://inilah.com/news/2558471/pt-bentoel-gabungan-dua-anak-usaha PT Bentoel Gabungan Dua Anak Usaha]{{Pranala mati|date=Mei 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

===PT Bentoel Internasional Investama===
PT Bentoel Internasional Investama sesungguhnya hanyalah [[perusahaan induk]] dari Bentoel Prima dan tidak memproduksi rokok secara langsung. Bentoel Internasional didirikan pada 11 April 1987 dengan nama '''PT Rimba Niaga Idola''' dan mulai beroperasi pada tahun 1989. Sebelum menjadi PT, bentuk usahanya adalah [[Persekutuan komanditer|CV]] bernama CV Rimba Niaga yang sudah berdiri sejak 19 Januari 1979<ref name=tol/><ref name=brik/><ref name=modi>[https://books.google.co.id/books?id=vjsPAQAAMAAJ&q=pt+rimba+niaga+idola+1979&dq=pt+rimba+niaga+idola+1979&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjpteeBwfv3AhUkldgFHXZUCvAQ6AF6BAgMEAM Moody's International Manual, Volume 2]</ref> dengan bisnis awalnya adalah mengumpulkan, mengolah dan memproses rotan mentah untuk kebutuhan industri maupun ekspor<ref>[https://books.google.co.id/books?id=747jAAAAMAAJ&q=collecting+and+processing+raw+rattan+into+washed+and+sulphurized+rattan+for+...&dq=collecting+and+processing+raw+rattan+into+washed+and+sulphurized+rattan+for+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiUyLzw1vPuAhWO8XMBHXEnB7UQ6AEwAHoECAIQAgIndonesian Capital Market Directory]</ref> di [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]]. Kemudian, setelah bentuk usahanya berubah dari CV menjadi PT serta menyandang nama baru, kantor pusatnya pindah ke Jakarta dan usahanya diperluas dengan memproduksi [[furnitur]] dari [[rotan]] maupun kayu yang sebagian untuk ekspor.<ref name=modi/><ref>[https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201805/58e648d868_7e89f5b74d.pdf PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk - IDX]</ref> Setelah tiga tahun berdiri, pada 5 Maret 1990 PT Rimba resmi mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dengan harga Rp 3.800/saham. Kode sahamnya adalah '''RMBA''', yang masih digunakan sampai sekarang oleh PT Bentoel Internasional Investama.<ref name=brik>[https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-rmba/ Sejarah dan Profil Singkat RMBA (Bentoel Internasional Investama Tbk)]</ref>

Perusahaan ini kemudian memiliki pabrik furnitur di [[Tangerang]] dan [[Purwakarta]], namun selanjutnya pada 1994 merencanakan beralih usaha ke bidang produksi [[tekstil]] karena mengalami kesulitan bahan baku.<ref name=modi/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=FAwoAAAAMAAJ&q=PT+Rimba+Niaga+Idola+rotan&dq=PT+Rimba+Niaga+Idola+rotan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj16p2h1vPuAhWLT30KHWwEAa4Q6AEwAHoECAUQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 5,Masalah 41-52]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=6eonAAAAMAAJ&q=PT+Rimba+Niaga+Idola+rotan&dq=PT+Rimba+Niaga+Idola+rotan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj16p2h1vPuAhWLT30KHWwEAa4Q6AEwBnoECAAQAg Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 7,Masalah 5-6]</ref> Beberapa waktu kemudian, PT Rimba resmi meninggalkan bisnis rotan dan menjadi industri tekstil, dalam hal ini memiliki pabrik percetakan dan pewarnaan tekstil.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=g_W5AAAAIAAJ&q=PT+RIMBA+NIAGA+IDOLA+1979&dq=PT+RIMBA+NIAGA+IDOLA+1979&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwig5uGlwPv3AhV0RmwGHYWFD5EQ6AF6BAgGEAM Textile Asia, Volume 26,Masalah 1-6]</ref> Belakangan, di tanggal 27 Desember 1996,<ref name=tol>[http://www.bentoelgroup.com/group/sites/bat_a5eeyp.nsf/vwPagesWebLive/DOA4SGHU/$FILE/medMDA95F6K.pdf?openelement KETERBUKAAN INFORMASI...]</ref> PT Rimba Niaga Idola Tbk mengubah namanya menjadi '''PT Transindo Multi Prima Tbk'''. Manajemen baru Transindo kemudian memperluas bisnisnya ke bidang perdagangan umum, termasuk distribusi rokok Bentoel.<ref>[http://www.bentoelgroup.com/group/sites/bat_a4sg96.nsf/vwPagesWebLive/DOA4SGHU/$FILE/medMDA95F57.pdf?openelement INFORMATION DISCLOSURE OF PT BENTOEL]</ref><ref name=gajah>[http://bukansarjanabodoh.blogspot.com/2013/08/rekayasa-skenario-kodok-melahap-gajah.html REKAYASA SKENARIO KODOK MELAHAP GAJAH]</ref> Walaupun demikian, Transindo pada saat itu tidak memiliki prospek atau bisnis yang besar. Asetnya pada 1999 hanya mencapai Rp 6,8 miliar.<ref name=yrev>[https://books.google.co.id/books?id=IpO0AAAAIAAJ&q=TransindoMulti+Prima+bhakti&dq=TransindoMulti+Prima+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjdlMGG2fPuAhU9ILcAHUwLCF4Q6AEwB3oECAcQAg Indonesian Business: The Year in Review]</ref>

Di tahun 2000, PT Bentoel Prima mengalami masalah karena terjerat hutang ke [[BPPN]] senilai Rp 281 miliar. Hadirlah pada saat itu orang lain, yaitu [[Bhakti Investama]] (milik [[Hary Tanoesoedibjo]]). Dengan bantuan dana dari [[George Soros]] (ada rumor yang menyatakan bahwa sebenarnya Soros-lah yang ingin mengakuisisi perusahaan rokok ini), Bhakti berniat untuk mengakuisisi PT Bentoel Prima. Caranya adalah, Bhakti mengakuisisi saham PT Transindo dahulu lewat skema ''[[rights issue]]'', dimana pada Februari 2000 Hary Tanoe sudah menjadi Presiden [[Komisaris]] PT Transindo. Sebelum akuisisi ini, 65% saham Transindo sebenarnya sudah dimiliki Rajawali (lewat PT Amanat Surya Kudus dan PT [[Rajawali Corporation]]) sehingga kemungkinan Peter Sondakh juga menyetujui transaksi ini (karena rupanya PT Amanat juga terjerat hutang senilai Rp 8 miliar).<ref name=thried>[https://jawawa.id/newsitem/soros-to-acquire-bentoel-through-third-party-1447893297 JP/Soros to acquire Bentoel through third party]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=FwXtAAAAMAAJ&q=amanat+surya+kudus+rajawali&dq=amanat+surya+kudus+rajawali&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjT5cXB3PPuAhU8_XMBHSiLD1cQ6AEwAHoECAQQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 14-19]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=bzovAAAAMAAJ&q=amanat+surya+kudus+rajawali&dq=amanat+surya+kudus+rajawali&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjT5cXB3PPuAhU8_XMBHSiLD1cQ6AEwAXoECAYQAg Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 13,Masalah 3-4]</ref> Lalu, pada Maret 2000, PT Transindo yang sudah dibawah kendali Bhakti kemudian mengakuisisi 75% saham Bentoel Prima dari tangan Rajawali (dan 75% PT Lestariputra Wirasejati, yang memproduksi rokok [[Star Mild]]) dengan total transaksi Rp 349 miliar. Sejak saat itu, praktis saham mayoritas PT Bentoel Prima dimiliki oleh PT Transindo Multi Prima dengan sisanya dimiliki langsung oleh Rajawali dan pihak lain.<ref name=thried/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA28&dq=hutang+bentoel+2000&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi3s-P12fPuAhXeILcAHYYbDYMQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=hutang%20bentoel%202000&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=2LATAQAAMAAJ&q=hutang+bentoel+2000&dq=hutang+bentoel+2000&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi3s-P12fPuAhXeILcAHYYbDYMQ6AEwAHoECAEQAg Tempo, Volume 28,Masalah 38-46]</ref><ref>[http://julianhutabarat.blogspot.com/2009/02/bentoel-prima-became-public-company.html Bentoel Prima became a 'Public' Company]</ref> Artinya, bisa dikatakan bahwa PT Bentoel Prima kini bisa masuk ke bursa saham dengan metode ''[[backdoor listing]]''.<ref name=gajah/><ref name=yrev/> Seiring proses ini, pada 11 Februari 2000,<ref name=tol/> PT Transindo Multi Prima resmi berganti nama menjadi '''PT Bentoel Internasional Investama Tbk''', yang menjadi [[perusahaan induk]] dari dua pabrik rokok yang sudah diakuisisinya tersebut.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=PT+TRANSINDOMULTI+PRIMA&dq=PT+TRANSINDOMULTI+PRIMA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiq6NzA1_PuAhW64zgGHeKEChAQ6AEwAnoECAMQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref>

Namun, kepemilikan Bhakti hanya berusia pendek, jelas tampaknya bahwa Hary Tanoe hanya sekedar investasi dan "numpang lewat" di perusahaan ini. Pada Maret 2001, Bhakti melepas 75% saham mereka (bisa dibilang menjual kembali) di PT Bentoel Internasional Investama ke pemilik aslinya, yaitu Rajawali Corporation.<ref>[https://www.google.com/search?safe=strict&rlz=1C1PRFI_enID789ID789&biw=1366&bih=657&tbm=bks&sxsrf=ALeKk02PiE98qnW8HMqYMw1CsTKPhiQUJA%3A1613660634530&ei=2oEuYM_0H6aortoPpeqc-AQ&q=bhakti+bentoel&oq=bhakti+bentoel&gs_l=psy-ab.3...9387.14046.0.14176.23.16.2.0.0.0.166.1188.3j7.10.0....0...1c.1.64.psy-ab..11.9.841...0j0i19k1j0i10i19k1.0.3-Qj0U1VTOk Gamma, Volume 3,Masalah 6-14]</ref> Konon, pelepasan saham ini dilakukan karena adanya pergesekan antara Bhakti dan Rajawali Corpora dalam pengelolaan perusahaan.<ref name="Full Circle"/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=rHYvAAAAMAAJ&q=bhakti+bentoel&dq=bhakti+bentoel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwimxumn3_PuAhWikOYKHQtbBFUQ6AEwA3oECAIQAg Panji masyarakat]</ref> Sejak saat itu, PT Bentoel Internasional Investama Tbk, kembali dikuasai oleh Rajawali Corpora kembali. Kemudian pada tanggal [[17 Juni]] [[2009]], Rajawali akhirnya melepaskan sahamnya (56%) di perusahaan induk ini kepada [[British American Tobacco]] dengan harga total US$ 494 juta.<ref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/168503/bat-ambil-alih-bentoel BAT Ambil Alih Bentoel]</ref> British American Tobacco kemudian menaikkan kepemilikannya menjadi 85%<ref>[http://www.detikfinance.com/read/2009/06/17/110437/1149220/6/akuisisi-bentoel-bat-incar-pasar-kretek-indonesia Akuisisi Bentoel, BAT Incar Pasar Kretek Indonesia]</ref> dan selanjutnya 99,74% pada 25 Agustus 2009.<ref>[http://finance.detik.com/read/2009/08/27/141559/1190813/6/ "BAT Kuasai 99,74% Saham Bentoel]</ref>

PT Bentoel Internasional Investama Tbk kemudian bergabung dengan PT BAT Indonesia Tbk efektif sejak tanggal [[4 Desember]] [[2009]]<ref name=tol/> dengan tetap mempertahankan nama Bentoel di mana PT Bentoel Internasional Investama Tbk menjadi entitas yang menerima penggabungan. Namun, pada [[7 September]] [[2011]], BAT resmi menjual 13% saham Bentoel ke pihak [[UBS]] cabang [[London]].<ref>[http://finance.detik.com/read/2011/09/07/180245/1717697/6/british-american-tobacco-jual-saham-bentoel-rp-737-miliar British American Tobacco Jual Saham Bentoel Rp 737 Miliar]</ref> Saat ini, PT Bentoel Internasional Investama memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Bentoel Prima yang memproduksi rokok dan PT Bentoel Distribusi Utama yang berperan dalam distribusi produk Bentoel.

===Sejarah perusahaan lainnya yang berkaitan===
====PT Tresno====
PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno (disingkat PT Tresno atau PDIT) didirikan pada 26 Mei 1955 dengan nama NV Perusahaan Dagang dan Industri Tresno dan berpusat di [[Kabupaten Malang]]. Perusahaan ini memproduksi rokok, seperti induknya terutama rokok putih. PT Bentoel Internasional Investama Tbk, lewat anak usahanya PT Bentoel Prima memiliki 99% saham di PT Tresno.<ref>[https://text-id.123dok.com/document/4yrjo7w8q-tresno-keterangan-tentang-tresno-dan-bat-korea.html Tresno Keterangan tentang Tresno dan BAT Korea]</ref> Awalnya, perusahaan ini diberi lisensi oleh [[Philip Morris]] untuk memproduksi dan mendistribusikan merek rokok putih internasional, [[Marlboro (rokok)|Marlboro]].<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=fd6zAAAAIAAJ&dq=tresno+marlboro+bentoel&focus=searchwithinvolume&q=tresno Far Eastern Economic Review, Volume 153]</ref> Kerjasama ini masih bertahan hingga 1990-an dengan kapasitas 6 milyar batang.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=8t7sAAAAMAAJ&q=tresno+marlboro+bentoel&dq=tresno+marlboro+bentoel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAz9mm5fPuAhXCfX0KHda3A3IQ6AEwAXoECAEQAg Informasi, Masalah 209-214]</ref> Namun, perlahan-lahan Philip Morris juga membangun pabriknya sendiri, sehingga produksi rokok PT Tresno mulai menurun, walaupun masih dipertahankan oleh Philip Morris sebagai distributor eksklusif produk-produknya. Untuk menyiasatinya, PT Tresno kemudian meluncurkan rokok putih bermerek Country sejak 1994 dengan target awal pasar ekspor, yang 5 tahun kemudian juga mulai dipasarkan di dalam negeri.<ref>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/pemasaran-gerilya-ala-country Pemasaran Gerilya ala Country]</ref> Hubungan Tresno (dan Bentoel) dengan Philip Morris akhirnya dihentikan pada 2005, setelah Philip Morris menggandeng PT Perusahaan Dagang dan Industri [[Panamas]] yang dimiliki [[HM Sampoerna]] untuk mendistribusikan secara eksklusif produk-produknya.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-270323/putus-dengan-bentoel-philip-moris-gandeng-sampoerna Putus Dengan Bentoel, Philip Moris Gandeng Sampoerna]</ref> PT Tresno kemudian tetap bertahan sebagai pabrik rokok putih di bawah Bentoel, dan setelah diakusisi oleh British American Tobacco juga memproduksi merek rokok asing (kembali) seperti [[Dunhill (rokok)|Dunhill]]. Pada 17 Desember 2019, PT Tresno resmi digabungkan dengan induk usahanya, PT Bentoel Prima.<ref name="PT Bentoel Gabungan Dua Anak Usaha"/>

====PT Lestariputra Wirasejati====
PT Lestariputra didirikan pada tahun 1995 dan berpusat di Malang. Perusahaan ini memproduksi rokok bermerek [[Star Mild]] dan [[Pesona]].<ref>[https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/0e6ddc1042d7a17b26ad8fdef5aa1f10/pdf/3ee71490be293a871d79b8671f2707f7 Putusan PN SLEMAN Nomor 592/Pid.Sus/2017/PN Smn]</ref><ref>
[https://www.emis.com/php/company-profile/ID/PT_LestariPutra_WiraSejati_id_3056045.html PT. LESTARIPUTRA WIRASEJATI (INDONESIA)]{{Pranala mati|date=Mei 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
</ref> Pada awalnya perusahaan ini tidak tercatat sebagai milik Bentoel Prima, hingga pada 2000 lewat aksi korporasi yang dilakukan oleh Bhakti Investama maka perusahaan ini diakuisisi seharga Rp 35 miliar. Perusahaan ini kemudian menjadi anak usaha induk Bentoel, PT Transindo Multi Prima (kemudian menjadi Bentoel Internasional Investama), lalu dijadikan anak usaha dari anak perusahaan Bentoel Internasional Investama yaitu Bentoel Prima. Pada 2017, perusahaan ini akhirnya merger dengan induknya Bentoel Prima.

====PT Perusahaan Dagang Suburaman====
PT PD Suburaman didirikan pada 1993 dan memproduksi rokok bermerek Neo Mild. Pada tahun 2018, perusahaan ini dimerger dengan induknya, Bentoel Prima dan mereknya kemudian dijual ke British American Tobacco.<ref>[https://www.emis.com/php/company-profile/ID/PT_Perusahaan_Dagang_Suburaman_id_3307198.html#:~:text=PT%20Perusahaan%20Dagang%20Suburaman%20bergerak,berlokasi%20di%20Malang%20%E2%80%93%20Jawa%20Timur. PT. PERUSAHAAN DAGANG SUBURAMAN (INDONESIA)]{{Pranala mati|date=Mei 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[https://market.bisnis.com/read/20181001/192/844201/bentoel-alihkan-hak-merek-neo-mild-ke-perusahaan-ini Bentoel Alihkan Hak Merek Neo Mild ke Perusahaan Ini]</ref>
===Museum Sejarah Bentoel===
{{main article|Museum Bentoel}}
Museum Bentoel adalah museum khusus yang menceritakan sejarah pembuatan merek rokok Bentoel, beralamat di Jl. Wiromargo Nomor 32, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Awalnya, museum ini adalah rumah pribadi pendiri Bentoel, Ong Hok Liong. Museum Bentoel terbagi menjadi dua bangunan atau galeri yaitu galeri foto & galeri cengkeh. Galeri-galeri ini memberikan informasi tentang berbagai merek rokok, sejarah dan perkembangan Bentoel Group.
Koleksi lainnya ialah patung.

Namun, pada [[8 September]] [[2019]], Bentoel Group memutuskan untuk menjual asetnya untuk pengembangan bisnis. ''Director of Legal & External Affairs'' menyebut pihaknya terus melakukan kajian terhadap setiap lini usaha dan aset-aset perusahaan dan memutuskan untuk melepaskan semua aset yang sebelumnya digunakan untuk Museum Bentoel agar dapat lebih fokus kepada prioritas perusahaan dalam menumbuhkan bisnis dan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan merek atau produk dan sumber daya manusia.<ref>[https://amp.kompas.com/regional/read/2019/09/10/12171311/ini-alasan-museum-sejarah-bentoel-di-malang-dijual Ini Alasan Museum Sejarah Bentoel di Malang Dijual]</ref> Kini koleksi-koleksi museum tersebut telah dipindahkan ke berbagai lokasi milik Bentoel Group.<ref>[https://amp.kompas.com/regional/read/2019/09/09/15244211/museum-sejarah-bentoel-di-malang-dijual-wali-kota-prihatin Museum Sejarah Bentoel di Malang Dijual, Wali Kota Prihatin]</ref>

===Pengelola Arema Malang===
Bentoel juga tercatat pernah menjadi pemilik dari klub [[sepak bola]] papan atas nasional [[Arema Malang]], terhitung sejak 29 Januari 2003. Bentoel masuk setelah manajemen lama Arema Malang mengalami kesulitan membiayai keuangannya. Selama masa pengendalian itu, Bentoel membentuk sebuah [[perseroan terbatas]] (PT) untuk menjadi pengelola baru Arema, yaitu PT Arema Indonesia menggantikan Yayasan Arema. Sedangkan Yayasan Arema menjadi induk dari PT Arema Indonesia sejak 3 September 2004.<ref>[https://tirto.id/kisruh-pssi-dualisme-arema-dan-tak-ada-saham-yayasan-di-arema-fc-cGfl Kisruh PSSI, Dualisme Arema, dan Tak Ada Saham Yayasan di Arema FC]</ref> Pengendalian ini tetap berlangsung hingga ketika pada 3 Agustus 2009 pengelolaan pada Yayasan Arema (dan berarti juga PT Arema Indonesia) diserahkan Bentoel kepada sebuah konsorsium seiring rencana pergantian kepemilikan dari Rajawali ke BAT, walaupun pihak Bentoel masih menjanjikan bantuan ke klub tersebut hingga 2011.<ref>[https://bola.okezone.com/read/2010/09/03/49/369973/bentoel-pegang-komitmen-di-arema Bentoel Pegang Komitmen di Arema]</ref><ref>[https://www.batikimono.com/2012/01/menyelamatkan-arema-dari-kebangkrutan.html Menyelamatkan Arema dari Kebangkrutan]</ref> Persengketaan dan dualisme pasca pelepasan itu membuat Arema terpecah menjadi dua klub yang berbeda sampai sekarang ([[Arema FC]] dan [[Arema Indonesia]]).<ref>[https://www.panditfootball.com/pandit-sharing/207144/PSH/161226/senjakala-singo-edan Senjakala Singo Edan]</ref>

===Penghapusan pencatatan di bursa saham===
Setelah tercatat di bursa efek sejak 2000 (resminya sejak 1990), PT Bentoel Internasional Investama Tbk memutuskan untuk menjadi perusahaan tertutup (''go private''), yang dimulai sejak suspensi saham perusahaan di BEI pada 5 Agustus 2021.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20210806101922-17-266569/pengumuman-bentoel-ajukan-delisting-sahamnya-disuspensi Pengumuman! Bentoel Ajukan Delisting, Sahamnya Disuspensi]</ref> Usulan ''delisting'' sukarela ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 28 September 2021.<ref>[https://www.inews.id/finance/bisnis/disetujui-rupslb-bentoel-akan-delisting-dari-bursa-efek-indonesia. Disetujui RUPSLB, Bentoel Akan Delisting dari Bursa Efek Indonesia]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dalam rencana ini, Bentoel akan membeli sisa saham publik/''tender offer'' (7,52%) di level Rp 1.000/saham, lebih mahal 226,8% dibanding harga sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yaitu Rp 306/saham.<ref>[https://katadata.co.id/lavinda/finansial/6154388d5a7e6/beragam-aksi-korporasi-bentoel-selama-31-tahun-di-bursa-saham Beragam Aksi Korporasi Bentoel Selama 31 Tahun di Bursa Saham]</ref> Alasan yang disampaikan dalam proses ''go private'' ini, seperti pergerakan saham yang tidak likuid dan kondisi keuangan yang terus merugi sejak 2012 yang memengaruhi dividen dan harga sahamnya.<ref>[https://kampungpasarmodal.com/article/detail/564/rmba-resmi-delisting-demi-go-private-kenapa RMBA : RESMI DELISTING DEMI GO PRIVATE, KENAPA?]</ref><ref>[https://emitenupdate.com/2022/01/06/bentoel-international-investama-tbk-rmba-go-private-ada-apa/ Bentoel International Investama Tbk (RMBA) Go Private, Ada Apa?]</ref>

Secara efektif, sejak 16 Januari 2024, proses ''delisting'' tersebut selesai dilakukan sehingga saham RMBA tidak tercatat lagi di Bursa Efek Indonesia.<Ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20240116082230-17-506151/sayonara-emiten-rokok-bentoel--rmba--resmi-hengkang-dari-bei Sayonara! Emiten Rokok Bentoel (RMBA) Resmi Hengkang dari BEI]</ref>

==Operasional==
===Manajemen===
* Komisaris Utama: Hendro Martowardojo
* Komisaris Independen: Eddy Abdurrachman
* Komisaris Independen: [[Silmy Karim]]<ref>[https://www.bentoelgroup.com/group/sites/BAT_A5EEYP.nsf/vwPagesWebLive/DO9T5KHH?opendocument Dewan Komisaris]</ref>
* Presiden Direktur: Steven Gerald Pore
* Direktur: Shahid Afzal
* Direktur: Martin Arthur Guest
* Direktur: Mercy Francisca Sinaga
* Direktur: Widyo Rulyantoko<ref>[https://www.bentoelgroup.com/group/sites/BAT_A5EEYP.nsf/vwPagesWebLive/DOA4ZJJG?opendocument Board of Directors]</ref>

===Perusahaan patungan===
Bentoel Group sendiri memiliki beberapa kerjasama dalam bentuk [[perusahaan patungan]]. Salah satunya adalah dengan PT Eratel Prima (yang awalnya beroperasi sebagai penyedia layanan komunikasi) dan PR Sejahtera Abadi (produsen rokok "Ares Series"). Keduanya memiliki kerjasama dengan Bentoel dalam bentuk PT Adhitama Sejahtera Abadi (Country International & Commodore Filter) dan PT Adhitama Sejahtera Alami (CLU13).

Rokok merek dari Bentoel juga diproduksi oleh PT Djirak Bukit Abadi Tembakau, Semarang (Kilimanjaro & Rawit), yang merupakan anak usaha dari Restu Sejati. Pabrikan ini hanya memproduksi rokok kretek & filter. Semua produk yang diproduksi, akhirnya didistribusikan oleh Eratel Prima & PT First World Indonesia.

Tidak hanya itu, produksi merk Bentoel lain juga dikerjakan oleh PT Restu Adhitama Jayasentosa (RAJA) (Kansas & Makna), Semarang. Untuk pendistribusian produk mereka, dikerjakan oleh PT Raja Salatiga Ambarawa. Perusahaan ini juga mendistribusikan merek "Gajah Baru".

===Ekspor===
PT Bentoel International Investama Tbk juga sering melakukan ekspor produknya ke berbagai negara, dengan perkiraan pada 2020 sebesar Rp 2,9 triliun ke 23 negara di [[Asia Pasifik]] dan [[Timur Tengah]] dalam berbagai merek yang berkualitas tinggi. Jumlah negara tujuan ekspor perusahaan ini telah naik dari tahun sebelumnya sebanyak 20 tahun.

===Lainnya===
Pihak Bentoel, atas nama perusahaan induknya BAT, juga mulai mengedarkan produk alternatif rokok, seperti Velo yang merupakan kantong nikotin; Glo yang merupakan pemanas tembakau; dan Vuse, [[rokok elektrik]] di Indonesia. Selain itu, Bentoel juga mengklaim mereka telah memberikan kontribusi kepada berbagai bidang dalam penanganan dampak pandemi COVID-19.


== Produk ==
== Produk ==
=== Lokal ===
===Rokok===
====Sigaret Kretek/Putih Tangan ====
* Bentoel Biru Slim
{| class="wikitable"
* Bentoel Mild
|-
* Bentoel Sejati
! Nama Produk !! Diluncurkan !! Tar !! Nikotin !! Isi
* Bintang Buana
|-
* Tali Jagat
| Bentoel Sejati<br>([[Bentoel|Bentoel SJT]], 2019) || 2002 || 40 MG || 2.3 MG || 12's
* Rawit
|-
* Joged
| Tali Jagat Raya || 2007 || 43 MG || 2.3 MG || 12's
* Prins1p
|-
* Star Mild
| Rawit Special || 2007 || 40 MG || 2.4 MG || 12's
** Star Mild Cool Menthol
|-
* X Mild
| Kilimanjaro Kretek || 2020 || 40 MG || 2.4 MG || 12's & 16's
* neO Mild
|-
* unO Mild
| Kilimanjaro Spices Kretek || 2020 || 43 MG || 2.3 MG || 12's
* One Mild
|-
* Club Mild
| Makna Kretek || 2021 || 43 MG || 2.4 MG || 12's & 16's
* [[Dunhill (rokok)|Dunhill]] Fine Cut Mild
|-
| Prins1p || 1997 || 40 MG || 2.4 MG || 12's
|-
| [[Kansas (rokok)|Kansas Non Filter]] || 2022 || 22 MG || 1.5 MG || 12's & 20's
|}
====Sigaret Kretek Mesin ''Full Flavor'' ====
{| class="wikitable"
|-
! Nama Produk !! Diluncurkan !! Tar !! Nikotin !! Isi
|-
| Bentoel International<br>([[Bentoel Biru]], 2002) || 1975 || 30 MG || 1.9 MG || 12's
|-
| [[Dunhill (rokok)|Dunhill Fine Cut Filter 12]] || 2020 || 29 MG || 1.7 MG || 12's
|-
| [[Dunhill (rokok)|Dunhill Fine Cut Filter 16]] || 2014 || 21 MG || 1.5 MG || 16's
|-
| Makna Filter || 2021 || 22 MG || 1.7 MG || 12's
|-
| Makna Sry Filter || 2021 || 27 MG || 1.9 MG || 16's
|-
| Kilimanjaro Filter || 2020 || 22 MG || 1.7 MG || 12's
|}


====Sigaret Kretek Mesin LTLN ====
===Global===
{| class="wikitable"
* Ardath
|-
* Benson & Hedges (bersama [[HM Sampoerna]], [[Djarum]], dan [[Wismilak Group]])
! Nama Produk !! Diluncurkan !! Tar !! Nikotin !! Isi
* Country
|-
* [[Dunhill (rokok)|Dunhill]]
| [[Dunhill (rokok)|Dunhill Fine Cut Mild]] || 2012 || 13 MG || 1 MG || 20's
* Kool (bersama [[Wismilak Group]])
|-
* [[Lucky Strike]]
| [[Dunhill (rokok)|Dunhill Fine Cut Mild]] || 2012 || 13 MG || 1 MG || 16's
* [[Pall Mall (rokok)|Pall Mall]]
|-
| Clu13 (Club) || 2020 || 16 MG || 1.1 MG || 16's
|-
| Sky Mild || 2020 || 12 MG || 1 MG || 16's
|-
| [[Star Mild]] || 1996 || 12 MG || 1 MG || 16's
|-
| X (X Mild) || 2004 || 12 MG || 1 MG || 16's
|-
| unO Mild || 2010 || 12 MG || 1 MG || 16's
|}


== Mantan Produk ==
====Sigaret Putih Mesin ====
{| class="wikitable"
* Bentoel King Size (diberhentikan [[2005]])
|-
* Bentoel International/Bentoel Indonesia Klasik (diberhentikan [[2007]])
! Nama Produk !! Diluncurkan !! Tar !! Nikotin !! Isi
* Bentoel Merah
|-
* Bentoel Djaja
| [[Dunhill (rokok)|Dunhill Internasional Lights]] || 1907 || 8 MG || 0.7 MG || 20's
|-
| [[Dunhill (rokok)|Dunhill Internasional Menthol]] || 1907 || 9 MG || 0.8 MG || 20's
|-
| [[Lucky Strike|Lucky Strike Full Flavor]] || 1871 || 13 MG || 1.0 MG || 20's
|-
| [[Lucky Strike|Lucky Strike Cool Switch]] || 2020 || 9 MG || 0.7 MG || 20's
|-
| [[Lucky Strike|Lucky Strike Purple Boost]] || 2020 || 9 MG || 0.6 MG || 20's
|-
| [[Country (rokok)|Country International]] || 1999 || 12 MG || 0.8 MG || 20's
|-
| [[Commodore Filter]] || 1960 || 12 MG || 0.8 MG || 20's
|}


===Mantan Produk Distribusi===
===Hasil Produk Tembakau Lainnya(HPTL)===
====Tembakau Iris Sigaret====
Pada tahun [[1980]], Bentoel Group pernah mendistribusikan produk [[Philip Morris International]] [[Indonesia]] (hingga [[1 Januari]] [[2005]]).
* [[Dji Sam Soe]]
* Mars Brand Shag
* Mars Brand Shag Phoenix
* L&M
* Mars Brand Shag Paper
* Longbeach
* [[Marlboro (rokok)|Marlboro]]
* ST Dupont [[Paris]]
* [[U Mild]]


====Vape (Rokok Elektrik)====
== Catatan kaki ==
* Vuse Go
* Vuse ePod


{{col-css3-end}}

== Kontroversi ==
=== Sengketa merek ''Neo Mild''===
PT Bintang Pesona Jagat ternyata mengambil merek rokok "neO Mild" yang dimiliki oleh PT Karya Tajinan Prima yang lebih dulu menggunakan merek tersebut. Kasasi merek "neO Mild" antara Karya Tajinan Prima dengan Bintang Pesona Jagat bermula dari gugatan yang diajukan Karya Tajinan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya atas keputusan Bea dan Cukai pada [[16 Juni]] [[2010]] yang mengizinkan kedua merek rokok itu muncul bersamaan. Tetapi kemudian pihak Bentoel Group mengakali vonis tersebut dengan bukti-bukti bahwa merek "neO Mild" versi Bintang Pesona Jagat yang pertama kali didaftarkan nomor 503266 tanggal [[17 Mei]] [[2001]], untuk kelas 34, jenis barang rokok dan Karya Tajinan Prima melanggar hak eksklusif atas merek dagang terdaftar "neO Mild" dengan menggunakan merek tidak terdaftar "neO Mild" yang memiliki persamaan pada pokoknya.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempo.co/read/news/2011/06/13/090340321/Kalah-Sengketa-Merek-Anak-Usaha-Bentoel-Ajukan-Kasasi |title=Kalah Sengketa Merek, Anak Usaha Bentoel Ajukan Kasasi |access-date=2013-01-16 |archive-date=2014-05-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140516225441/http://www.tempo.co/read/news/2011/06/13/090340321/Kalah-Sengketa-Merek-Anak-Usaha-Bentoel-Ajukan-Kasasi |dead-url=yes }}</ref>

== Artikel referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Perusahaan terkait ==
* [[Djarum]]
* [[Gudang Garam]]
* [[HM Sampoerna]]
* [[Wismilak Group]]
* [[w:en:Imperial Tobacco Group|Imperial Tobacco Group]]
* [[Tri Sakti Purwosari Makmur]]
* [[Putera Jaya Sakti Perkasa]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{Resmi|www.bentoelgroup.com}}
* [http://bentoel.co.id/ Situs resmi Bentoel Group]
* [http://www.bat.com/ Situs resmi British American Tobacco]


{{Bursa Malaysia}}
{{rokok}}


[[Kategori:Perusahaan rokok Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan rokok Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan publik]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1930]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1930]]
[[Kategori:British American Tobacco]]
[[Kategori:Kota Malang]]



{{perusahaan-stub}}
[[en:Bentoel Group]]

Revisi terkini sejak 3 Oktober 2024 10.21

PT Bentoel Internasional Investama
Perusahaan tertutup, anak usaha
IndustriRokok
Tembakau
Nikotin
Tar
Vapor
Pemanas Tembakau
Didirikan10 September 1930 (Perusahaan Rokok Tjap Bentoel)
11 April 1987 (PT Bentoel Internasional Investama)
PendiriOng Hok Liong
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Tokoh kunci
Hendro Martowardojo (Komisaris Utama/Independen)
William Lumentut (Presiden Direktur)
ProdukDunhill
Lucky Strike
Country
Commodore Filter
CLU13 (CLUB Mild)
Bentoel Biru
Star Mild
Bentoel SJT
Tali Jagat Raya
VUSE
glo
PemilikBritish American Tobacco
Karyawan
7.500
Situs webwww.bentoelgroup.com

PT Bentoel Internasional Investama atau Bentoel Group adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berpusat di Jakarta, dengan mayoritas operasionalnya berada di Malang, dan dimiliki oleh raksasa rokok internasional British American Tobacco.

Logo kedua pasca akuisisi (2011-2020)

Sesungguhnya, perusahaan yang pada saat ini bernama PT Bentoel Internasional Investama, bukan merupakan perusahaan Bentoel asli. Awalnya, perusahaan ini bernama PT Rimba Niaga Idola ketika didirikan pada tahun 1987. PT Bentoel Internasional Investama sendiri baru bisa bermain dalam industri rokok ketika mengakuisisi perusahaan rokok Bentoel "sesungguhnya", yaitu PT Bentoel Prima (yang merupakan penerus dari Bentoel yang asli sejak 1930) pada tahun 2000. Bentoel Prima kemudian menjadi anak usaha PT Bentoel Internasional Investama. Saat ini, PT Bentoel Internasional Investama menjadi perusahaan induk dari Bentoel Prima dan Bentoel Distribusi Utama.[1]

PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel dan PT Bentoel Prima

[sunting | sunting sumber]

PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini bermula dari pabrik rokok kecil bernama “Strootjes Fabriek Ong Hok Liong”, yang didirikan oleh Ong Hok Liong di Malang pada 10 September 1930. Pada tahun 1951 perusahaan ini menjadi NV Pertjetakan Hien An (atau Hien An Kongsie),[2] dan pada 1954 pabrik rokok tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel.[3] Dibantu oleh tetangganya, Tjoa Sin Tjhan, Ong merintis perusahaan rokoknya sebagai industri rumahan yang dikerjakan pembuatannya dengan tangan dan dijajakan sendiri.[4] Sebelum memproduksi merek Bentoel, Ong dengan pabriknya sudah merintis banyak merek, seperti Gendang, Kelabang, Lampu, Turki, dan Djeruk Manis namun semuanya gagal dan tidak sukses. Namun, ketika pada 1935 ia berziarah di Gunung Kawi, ia seperti diberi saran oleh juru kunci makam keramat yang sering ia ziarahi, makam Mbah Djoego (EYD: Jugo). Juru kunci itu menyatakan bahwa Ong yang saat itu sering bermimpi bentul (talas belitung), artinya adalah jika nama perusahaan dan mereknya diubah menjadi bentul (ejaan lama: Bentoel) maka ia akan sukses. Entah percaya atau tidak, namun nyatanya bisnis Ong kemudian sukses dan otomatis merek Bentoel tetap dipertahankan, sejak 1935.[5][6]

Sempat berhenti pasca masuknya Jepang ke Indonesia,[7] belakangan bisnis Ong ini pun meluas, pada 1950 ia memiliki 3.000 karyawan dan meluaskan pabriknya di Blitar. Pada akhir tahun 1960-an, akibat masalah ketenagakerjaan, Bentoel Group menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi rokok kretek filter buatan mesin dan membungkus kotak rokoknya dengan plastik. Inovasi-inovasi ini kemudian menjadi standar pada industri tembakau nasional. Pada 1970-an Bentoel sudah menancapkan kukunya sebagai salah satu pemain besar di industri rokok nasional, dengan berada posisi ke-3. Perusahaan ini pun berusaha ekspansif dengan membangun sarana, anak usaha dan meminjam dana dari berbagai bank.[8] Saham PR Tjap Bentoel pada masa ini, tersebar pada sejumlah keluarga dan keturunan Ong.[9]

Pada akhir 1980-an, PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel menghadapi masalah ketika pabrik kretek ini tidak mampu membayar pinjamannya ke BRI dan Bank Bumi Daya senilai US$ 170 juta.[10] Masalah ini baru terungkap ke publik pada September 1991 dan menjadi pemberitaan berbagai media massa.[11] Memasuki tahun tersebut, hutang Bentoel, termasuk ke kreditor asing sudah menggelembung menjadi US$ 350 juta dan perusahaan ini terikat krisis likuiditas.[12][13] Ada yang menganggap masalah ini merupakan efek dari devaluasi mata uang oleh pemerintah, ada juga yang menganggap bahwa ini merupakan akibat dari pertikaian keluarga pemilik, namun ada juga yang menganggap Presiden Direktur Bentoel pada saat itu, Budhiwijaya Kusumanegara (yang merupakan generasi ketiga keturunan Ong Hok Liong)[14] tidak bagus dalam mengelola salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia ini. Budhiwijaya dituduh telah menyelewengkan pinjaman itu untuk kepentingannya sendiri.[15][16][17]

Keluarga pendiri kemudian memutuskan untuk menawarkan 70% sahamnya dan sepanjang Juni-Oktober 1991 sejumlah pengusaha, termasuk putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra berusaha untuk membelinya walaupun gagal. Pada akhirnya, yang mendapatkan PR Bentoel adalah Peter Sondakh dan Rajawali Wira Bhakti Utama-nya. Dalam kesepakatan keduanya, tidak ada bayaran yang diberikan Peter kecuali bahwa pemilik lama tidak akan dituntut akan hutangnya tersebut, dan pada 5 November 1991 70% saham Bentoel beralih kepada Rajawali.[16][18] Butuh waktu beberapa tahun agar Peter mampu menyehatkan perusahaan rokok ini (misalnya dengan menempatkan manajemen baru), karena banyak kreditor bank asing tersebut bahkan hampir menuntut agar Bentoel segera dilikuidasi. Walaupun demikian, kemudian pengadilan tidak menyetujui tuntutan para kreditor itu. Pada akhirnya, restrukturisasi Bentoel tuntas pada tahun 1997 dengan asetnya diserahkan pada perusahaan baru bernama PT Bentoel Prima, sedangkan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel ditutup.[19]

PT Bentoel Prima

[sunting | sunting sumber]

Pendirian PT Bentoel Prima merupakan wujud dari upaya Rajawali untuk memprofesionalisasikan manajemen perusahaan yang sebelumnya dikelola keluarga Ong selama 60 tahun tersebut. PT Bentoel Prima didirikan pada tahun 1997, dan sebagai modal awalnya adalah aset PT PR Tjap Bentoel yang diserahkan pada perusahaan ini. Untuk memuluskan rencananya, Peter secara langsung melakukan negosiasi dengan para kreditor agar perusahaan ini bisa berjalan dan berusaha mengatasi 21 masalah/akar kerugian yang menimpa Bentoel. Hasil baiknya, sejak 24 Maret 1997, PT Bentoel Prima sudah terlepas dari aneka hutang lamanya, tanpa melakukan PHK dan di tahun 1999 perusahaan ini sudah bisa mendapatkan untung.[3][20][21]

Hingga tahun 2000, Bentoel Prima merupakan perusahaan non-publik/tertutup, ketika pada tahun itu lewat mekanisme backdoor listing PT Bentoel Prima bisa masuk ke bursa saham. Akibat hal tersebut, struktur kepemilikan Bentoel Prima berubah, dari yang awalnya dimiliki langsung oleh PT Rajawali Corporation kemudian menjadi di bawah perusahaan lain bernama PT Transindo Multi Prima Tbk (yang selanjutnya pada tahun 2000 berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk), sampai sekarang. Namun, peristiwa ini tidak terlalu mengubah kepemilikan perusahaan ini karena hingga 2009, Rajawali (Peter Sondakh) tetap menjadi pemegang saham utama di perusahaan induk PT Bentoel Prima tersebut, dan selanjutnya oleh British American Tobacco. Artinya, kepemilikan yang berubah adalah dari perusahaan induknya, bukan kepemilikan atas pabriknya secara langsung.

Sampai saat ini, Bentoel Prima masih beroperasi sebagai anak usaha utama dalam PT Bentoel Internasional Investama Tbk yang memproduksi rokok.[22] Awalnya, Bentoel Prima memiliki beberapa perusahaan anak, namun pada 2017-2019, PT Bentoel Prima melakukan penyederhanaan usaha dengan menggabungkan berbagai anak usahanya ke induknya ini dengan PT Bentoel Prima sebagai perusahaan penerima penggabungan. Perusahaan-perusahaan yang digabungkan, yaitu:

  • Pada 20 Desember 2017, Bentoel Group dimerger dengan PT Lestariputra Wirasejati (berdiri 1995), PT Java Tobacco (berdiri 2007, dahulu milik BAT Indonesia sebelum merger), PT Pantura Tobacco dan PT Cipta Pesona Bintang (belum beroperasi). Anak-anak usaha dari perusahaan-perusahaan ini, yaitu PT Bintang Boladunia dan PT Bintang Jagat Sejati (masing-masing beroperasi pada 2011 dan 2010, milik PT Lestariputra Wirasejati) dan PT Amiseta (berdiri 1957, milik PT Perusahaan Dagang Suburaman, anak usaha Bentoel Prima yang lain) juga digabungkan dalam merger dengan Bentoel Prima sebagai perusahaan penerima penggabungan.[23]
  • Pada 17 Desember 2018 dimerger dengan PT Perusahaan Dagang Suburaman (didirikan 1993).[24]
  • Pada 17 Desember 2019 dimerger dengan PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno (didirikan 1955).[25]

PT Bentoel Internasional Investama

[sunting | sunting sumber]

PT Bentoel Internasional Investama sesungguhnya hanyalah perusahaan induk dari Bentoel Prima dan tidak memproduksi rokok secara langsung. Bentoel Internasional didirikan pada 11 April 1987 dengan nama PT Rimba Niaga Idola dan mulai beroperasi pada tahun 1989. Sebelum menjadi PT, bentuk usahanya adalah CV bernama CV Rimba Niaga yang sudah berdiri sejak 19 Januari 1979[26][27][28] dengan bisnis awalnya adalah mengumpulkan, mengolah dan memproses rotan mentah untuk kebutuhan industri maupun ekspor[29] di Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian, setelah bentuk usahanya berubah dari CV menjadi PT serta menyandang nama baru, kantor pusatnya pindah ke Jakarta dan usahanya diperluas dengan memproduksi furnitur dari rotan maupun kayu yang sebagian untuk ekspor.[28][30] Setelah tiga tahun berdiri, pada 5 Maret 1990 PT Rimba resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dengan harga Rp 3.800/saham. Kode sahamnya adalah RMBA, yang masih digunakan sampai sekarang oleh PT Bentoel Internasional Investama.[27]

Perusahaan ini kemudian memiliki pabrik furnitur di Tangerang dan Purwakarta, namun selanjutnya pada 1994 merencanakan beralih usaha ke bidang produksi tekstil karena mengalami kesulitan bahan baku.[28][31][32] Beberapa waktu kemudian, PT Rimba resmi meninggalkan bisnis rotan dan menjadi industri tekstil, dalam hal ini memiliki pabrik percetakan dan pewarnaan tekstil.[33] Belakangan, di tanggal 27 Desember 1996,[26] PT Rimba Niaga Idola Tbk mengubah namanya menjadi PT Transindo Multi Prima Tbk. Manajemen baru Transindo kemudian memperluas bisnisnya ke bidang perdagangan umum, termasuk distribusi rokok Bentoel.[34][35] Walaupun demikian, Transindo pada saat itu tidak memiliki prospek atau bisnis yang besar. Asetnya pada 1999 hanya mencapai Rp 6,8 miliar.[36]

Di tahun 2000, PT Bentoel Prima mengalami masalah karena terjerat hutang ke BPPN senilai Rp 281 miliar. Hadirlah pada saat itu orang lain, yaitu Bhakti Investama (milik Hary Tanoesoedibjo). Dengan bantuan dana dari George Soros (ada rumor yang menyatakan bahwa sebenarnya Soros-lah yang ingin mengakuisisi perusahaan rokok ini), Bhakti berniat untuk mengakuisisi PT Bentoel Prima. Caranya adalah, Bhakti mengakuisisi saham PT Transindo dahulu lewat skema rights issue, dimana pada Februari 2000 Hary Tanoe sudah menjadi Presiden Komisaris PT Transindo. Sebelum akuisisi ini, 65% saham Transindo sebenarnya sudah dimiliki Rajawali (lewat PT Amanat Surya Kudus dan PT Rajawali Corporation) sehingga kemungkinan Peter Sondakh juga menyetujui transaksi ini (karena rupanya PT Amanat juga terjerat hutang senilai Rp 8 miliar).[37][38][39] Lalu, pada Maret 2000, PT Transindo yang sudah dibawah kendali Bhakti kemudian mengakuisisi 75% saham Bentoel Prima dari tangan Rajawali (dan 75% PT Lestariputra Wirasejati, yang memproduksi rokok Star Mild) dengan total transaksi Rp 349 miliar. Sejak saat itu, praktis saham mayoritas PT Bentoel Prima dimiliki oleh PT Transindo Multi Prima dengan sisanya dimiliki langsung oleh Rajawali dan pihak lain.[37][40][41][42] Artinya, bisa dikatakan bahwa PT Bentoel Prima kini bisa masuk ke bursa saham dengan metode backdoor listing.[35][36] Seiring proses ini, pada 11 Februari 2000,[26] PT Transindo Multi Prima resmi berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk, yang menjadi perusahaan induk dari dua pabrik rokok yang sudah diakuisisinya tersebut.[43]

Namun, kepemilikan Bhakti hanya berusia pendek, jelas tampaknya bahwa Hary Tanoe hanya sekedar investasi dan "numpang lewat" di perusahaan ini. Pada Maret 2001, Bhakti melepas 75% saham mereka (bisa dibilang menjual kembali) di PT Bentoel Internasional Investama ke pemilik aslinya, yaitu Rajawali Corporation.[44] Konon, pelepasan saham ini dilakukan karena adanya pergesekan antara Bhakti dan Rajawali Corpora dalam pengelolaan perusahaan.[20][45] Sejak saat itu, PT Bentoel Internasional Investama Tbk, kembali dikuasai oleh Rajawali Corpora kembali. Kemudian pada tanggal 17 Juni 2009, Rajawali akhirnya melepaskan sahamnya (56%) di perusahaan induk ini kepada British American Tobacco dengan harga total US$ 494 juta.[46] British American Tobacco kemudian menaikkan kepemilikannya menjadi 85%[47] dan selanjutnya 99,74% pada 25 Agustus 2009.[48]

PT Bentoel Internasional Investama Tbk kemudian bergabung dengan PT BAT Indonesia Tbk efektif sejak tanggal 4 Desember 2009[26] dengan tetap mempertahankan nama Bentoel di mana PT Bentoel Internasional Investama Tbk menjadi entitas yang menerima penggabungan. Namun, pada 7 September 2011, BAT resmi menjual 13% saham Bentoel ke pihak UBS cabang London.[49] Saat ini, PT Bentoel Internasional Investama memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Bentoel Prima yang memproduksi rokok dan PT Bentoel Distribusi Utama yang berperan dalam distribusi produk Bentoel.

Sejarah perusahaan lainnya yang berkaitan

[sunting | sunting sumber]

PT Tresno

[sunting | sunting sumber]

PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno (disingkat PT Tresno atau PDIT) didirikan pada 26 Mei 1955 dengan nama NV Perusahaan Dagang dan Industri Tresno dan berpusat di Kabupaten Malang. Perusahaan ini memproduksi rokok, seperti induknya terutama rokok putih. PT Bentoel Internasional Investama Tbk, lewat anak usahanya PT Bentoel Prima memiliki 99% saham di PT Tresno.[50] Awalnya, perusahaan ini diberi lisensi oleh Philip Morris untuk memproduksi dan mendistribusikan merek rokok putih internasional, Marlboro.[51] Kerjasama ini masih bertahan hingga 1990-an dengan kapasitas 6 milyar batang.[52] Namun, perlahan-lahan Philip Morris juga membangun pabriknya sendiri, sehingga produksi rokok PT Tresno mulai menurun, walaupun masih dipertahankan oleh Philip Morris sebagai distributor eksklusif produk-produknya. Untuk menyiasatinya, PT Tresno kemudian meluncurkan rokok putih bermerek Country sejak 1994 dengan target awal pasar ekspor, yang 5 tahun kemudian juga mulai dipasarkan di dalam negeri.[53] Hubungan Tresno (dan Bentoel) dengan Philip Morris akhirnya dihentikan pada 2005, setelah Philip Morris menggandeng PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas yang dimiliki HM Sampoerna untuk mendistribusikan secara eksklusif produk-produknya.[54] PT Tresno kemudian tetap bertahan sebagai pabrik rokok putih di bawah Bentoel, dan setelah diakusisi oleh British American Tobacco juga memproduksi merek rokok asing (kembali) seperti Dunhill. Pada 17 Desember 2019, PT Tresno resmi digabungkan dengan induk usahanya, PT Bentoel Prima.[25]

PT Lestariputra Wirasejati

[sunting | sunting sumber]

PT Lestariputra didirikan pada tahun 1995 dan berpusat di Malang. Perusahaan ini memproduksi rokok bermerek Star Mild dan Pesona.[55][56] Pada awalnya perusahaan ini tidak tercatat sebagai milik Bentoel Prima, hingga pada 2000 lewat aksi korporasi yang dilakukan oleh Bhakti Investama maka perusahaan ini diakuisisi seharga Rp 35 miliar. Perusahaan ini kemudian menjadi anak usaha induk Bentoel, PT Transindo Multi Prima (kemudian menjadi Bentoel Internasional Investama), lalu dijadikan anak usaha dari anak perusahaan Bentoel Internasional Investama yaitu Bentoel Prima. Pada 2017, perusahaan ini akhirnya merger dengan induknya Bentoel Prima.

PT Perusahaan Dagang Suburaman

[sunting | sunting sumber]

PT PD Suburaman didirikan pada 1993 dan memproduksi rokok bermerek Neo Mild. Pada tahun 2018, perusahaan ini dimerger dengan induknya, Bentoel Prima dan mereknya kemudian dijual ke British American Tobacco.[57][58]

Museum Sejarah Bentoel

[sunting | sunting sumber]

Museum Bentoel adalah museum khusus yang menceritakan sejarah pembuatan merek rokok Bentoel, beralamat di Jl. Wiromargo Nomor 32, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Awalnya, museum ini adalah rumah pribadi pendiri Bentoel, Ong Hok Liong. Museum Bentoel terbagi menjadi dua bangunan atau galeri yaitu galeri foto & galeri cengkeh. Galeri-galeri ini memberikan informasi tentang berbagai merek rokok, sejarah dan perkembangan Bentoel Group. Koleksi lainnya ialah patung.

Namun, pada 8 September 2019, Bentoel Group memutuskan untuk menjual asetnya untuk pengembangan bisnis. Director of Legal & External Affairs menyebut pihaknya terus melakukan kajian terhadap setiap lini usaha dan aset-aset perusahaan dan memutuskan untuk melepaskan semua aset yang sebelumnya digunakan untuk Museum Bentoel agar dapat lebih fokus kepada prioritas perusahaan dalam menumbuhkan bisnis dan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan merek atau produk dan sumber daya manusia.[59] Kini koleksi-koleksi museum tersebut telah dipindahkan ke berbagai lokasi milik Bentoel Group.[60]

Pengelola Arema Malang

[sunting | sunting sumber]

Bentoel juga tercatat pernah menjadi pemilik dari klub sepak bola papan atas nasional Arema Malang, terhitung sejak 29 Januari 2003. Bentoel masuk setelah manajemen lama Arema Malang mengalami kesulitan membiayai keuangannya. Selama masa pengendalian itu, Bentoel membentuk sebuah perseroan terbatas (PT) untuk menjadi pengelola baru Arema, yaitu PT Arema Indonesia menggantikan Yayasan Arema. Sedangkan Yayasan Arema menjadi induk dari PT Arema Indonesia sejak 3 September 2004.[61] Pengendalian ini tetap berlangsung hingga ketika pada 3 Agustus 2009 pengelolaan pada Yayasan Arema (dan berarti juga PT Arema Indonesia) diserahkan Bentoel kepada sebuah konsorsium seiring rencana pergantian kepemilikan dari Rajawali ke BAT, walaupun pihak Bentoel masih menjanjikan bantuan ke klub tersebut hingga 2011.[62][63] Persengketaan dan dualisme pasca pelepasan itu membuat Arema terpecah menjadi dua klub yang berbeda sampai sekarang (Arema FC dan Arema Indonesia).[64]

Penghapusan pencatatan di bursa saham

[sunting | sunting sumber]

Setelah tercatat di bursa efek sejak 2000 (resminya sejak 1990), PT Bentoel Internasional Investama Tbk memutuskan untuk menjadi perusahaan tertutup (go private), yang dimulai sejak suspensi saham perusahaan di BEI pada 5 Agustus 2021.[65] Usulan delisting sukarela ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 28 September 2021.[66] Dalam rencana ini, Bentoel akan membeli sisa saham publik/tender offer (7,52%) di level Rp 1.000/saham, lebih mahal 226,8% dibanding harga sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yaitu Rp 306/saham.[67] Alasan yang disampaikan dalam proses go private ini, seperti pergerakan saham yang tidak likuid dan kondisi keuangan yang terus merugi sejak 2012 yang memengaruhi dividen dan harga sahamnya.[68][69]

Secara efektif, sejak 16 Januari 2024, proses delisting tersebut selesai dilakukan sehingga saham RMBA tidak tercatat lagi di Bursa Efek Indonesia.[70]

Operasional

[sunting | sunting sumber]

Manajemen

[sunting | sunting sumber]
  • Komisaris Utama: Hendro Martowardojo
  • Komisaris Independen: Eddy Abdurrachman
  • Komisaris Independen: Silmy Karim[71]
  • Presiden Direktur: Steven Gerald Pore
  • Direktur: Shahid Afzal
  • Direktur: Martin Arthur Guest
  • Direktur: Mercy Francisca Sinaga
  • Direktur: Widyo Rulyantoko[72]

Perusahaan patungan

[sunting | sunting sumber]

Bentoel Group sendiri memiliki beberapa kerjasama dalam bentuk perusahaan patungan. Salah satunya adalah dengan PT Eratel Prima (yang awalnya beroperasi sebagai penyedia layanan komunikasi) dan PR Sejahtera Abadi (produsen rokok "Ares Series"). Keduanya memiliki kerjasama dengan Bentoel dalam bentuk PT Adhitama Sejahtera Abadi (Country International & Commodore Filter) dan PT Adhitama Sejahtera Alami (CLU13).

Rokok merek dari Bentoel juga diproduksi oleh PT Djirak Bukit Abadi Tembakau, Semarang (Kilimanjaro & Rawit), yang merupakan anak usaha dari Restu Sejati. Pabrikan ini hanya memproduksi rokok kretek & filter. Semua produk yang diproduksi, akhirnya didistribusikan oleh Eratel Prima & PT First World Indonesia.

Tidak hanya itu, produksi merk Bentoel lain juga dikerjakan oleh PT Restu Adhitama Jayasentosa (RAJA) (Kansas & Makna), Semarang. Untuk pendistribusian produk mereka, dikerjakan oleh PT Raja Salatiga Ambarawa. Perusahaan ini juga mendistribusikan merek "Gajah Baru".

PT Bentoel International Investama Tbk juga sering melakukan ekspor produknya ke berbagai negara, dengan perkiraan pada 2020 sebesar Rp 2,9 triliun ke 23 negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah dalam berbagai merek yang berkualitas tinggi. Jumlah negara tujuan ekspor perusahaan ini telah naik dari tahun sebelumnya sebanyak 20 tahun.

Pihak Bentoel, atas nama perusahaan induknya BAT, juga mulai mengedarkan produk alternatif rokok, seperti Velo yang merupakan kantong nikotin; Glo yang merupakan pemanas tembakau; dan Vuse, rokok elektrik di Indonesia. Selain itu, Bentoel juga mengklaim mereka telah memberikan kontribusi kepada berbagai bidang dalam penanganan dampak pandemi COVID-19.

Sigaret Kretek/Putih Tangan

[sunting | sunting sumber]
Nama Produk Diluncurkan Tar Nikotin Isi
Bentoel Sejati
(Bentoel SJT, 2019)
2002 40 MG 2.3 MG 12's
Tali Jagat Raya 2007 43 MG 2.3 MG 12's
Rawit Special 2007 40 MG 2.4 MG 12's
Kilimanjaro Kretek 2020 40 MG 2.4 MG 12's & 16's
Kilimanjaro Spices Kretek 2020 43 MG 2.3 MG 12's
Makna Kretek 2021 43 MG 2.4 MG 12's & 16's
Prins1p 1997 40 MG 2.4 MG 12's
Kansas Non Filter 2022 22 MG 1.5 MG 12's & 20's

Sigaret Kretek Mesin Full Flavor

[sunting | sunting sumber]
Nama Produk Diluncurkan Tar Nikotin Isi
Bentoel International
(Bentoel Biru, 2002)
1975 30 MG 1.9 MG 12's
Dunhill Fine Cut Filter 12 2020 29 MG 1.7 MG 12's
Dunhill Fine Cut Filter 16 2014 21 MG 1.5 MG 16's
Makna Filter 2021 22 MG 1.7 MG 12's
Makna Sry Filter 2021 27 MG 1.9 MG 16's
Kilimanjaro Filter 2020 22 MG 1.7 MG 12's

Sigaret Kretek Mesin LTLN

[sunting | sunting sumber]
Nama Produk Diluncurkan Tar Nikotin Isi
Dunhill Fine Cut Mild 2012 13 MG 1 MG 20's
Dunhill Fine Cut Mild 2012 13 MG 1 MG 16's
Clu13 (Club) 2020 16 MG 1.1 MG 16's
Sky Mild 2020 12 MG 1 MG 16's
Star Mild 1996 12 MG 1 MG 16's
X (X Mild) 2004 12 MG 1 MG 16's
unO Mild 2010 12 MG 1 MG 16's

Sigaret Putih Mesin

[sunting | sunting sumber]
Nama Produk Diluncurkan Tar Nikotin Isi
Dunhill Internasional Lights 1907 8 MG 0.7 MG 20's
Dunhill Internasional Menthol 1907 9 MG 0.8 MG 20's
Lucky Strike Full Flavor 1871 13 MG 1.0 MG 20's
Lucky Strike Cool Switch 2020 9 MG 0.7 MG 20's
Lucky Strike Purple Boost 2020 9 MG 0.6 MG 20's
Country International 1999 12 MG 0.8 MG 20's
Commodore Filter 1960 12 MG 0.8 MG 20's

Hasil Produk Tembakau Lainnya(HPTL)

[sunting | sunting sumber]

Tembakau Iris Sigaret

[sunting | sunting sumber]
  • Mars Brand Shag
  • Mars Brand Shag Phoenix
  • Mars Brand Shag Paper

Vape (Rokok Elektrik)

[sunting | sunting sumber]
  • Vuse Go
  • Vuse ePod


Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Sengketa merek Neo Mild

[sunting | sunting sumber]

PT Bintang Pesona Jagat ternyata mengambil merek rokok "neO Mild" yang dimiliki oleh PT Karya Tajinan Prima yang lebih dulu menggunakan merek tersebut. Kasasi merek "neO Mild" antara Karya Tajinan Prima dengan Bintang Pesona Jagat bermula dari gugatan yang diajukan Karya Tajinan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya atas keputusan Bea dan Cukai pada 16 Juni 2010 yang mengizinkan kedua merek rokok itu muncul bersamaan. Tetapi kemudian pihak Bentoel Group mengakali vonis tersebut dengan bukti-bukti bahwa merek "neO Mild" versi Bintang Pesona Jagat yang pertama kali didaftarkan nomor 503266 tanggal 17 Mei 2001, untuk kelas 34, jenis barang rokok dan Karya Tajinan Prima melanggar hak eksklusif atas merek dagang terdaftar "neO Mild" dengan menggunakan merek tidak terdaftar "neO Mild" yang memiliki persamaan pada pokoknya.[73]

Artikel referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Laporan keuangan juni 2019 bentoel investama
  2. ^ Mengenal Ong Hok Liong, Pendiri Rokok Bentoel
  3. ^ a b BENTOEL
  4. ^ Profil Perusahaan dan Produk Rokok Bentoel
  5. ^ Gunung Kawi: Dari Burung Sampai Turki, Akhirnya Bentoel
  6. ^ Mark Hanusz (2000). Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia's Clove Cigarettes. Equinox Pub. hlm. 126–127. ISBN 978-979-95898-0-4. 
  7. ^ Akhir Jalan Rokok Bentoel Sebagai Perusahaan Publik Setelah 30 Tahun
  8. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 18,Masalah 13-20
  9. ^ The Rise of Ersatz Capitalism in South-East Asia
  10. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 4,Masalah 19-20
  11. ^ Perkara kredit macet
  12. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 11,Masalah 11-19
  13. ^ Agenda ekonomi Indonesia
  14. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 11-19
  15. ^ Demokrasi masih terbenam: catatan keadaan hak-hak asasi manusia di Indonesia, 1991
  16. ^ a b A Nation in Waiting: Indonesia's Search for Stability
  17. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 9,Masalah 11-12
  18. ^ Historia Bisnis : Kiat Budhiwijaya Kusumanegara Memimpin Bentoel
  19. ^ Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put-47325/PP/M.I/16/2013
  20. ^ a b Full Circle
  21. ^ Ketika Mimpi & Usaha Berbuah Manis
  22. ^ Bentoel Prima dan Bentoel Distribusi Utama Sepakat Tanda Tangani PJSB
  23. ^ Laporan Keuangan Bentoel Juni 2018
  24. ^ Bentoel Internasional (RMBA) menggabungkan dua anak usaha
  25. ^ a b PT Bentoel Gabungan Dua Anak Usaha[pranala nonaktif permanen]
  26. ^ a b c d KETERBUKAAN INFORMASI...
  27. ^ a b Sejarah dan Profil Singkat RMBA (Bentoel Internasional Investama Tbk)
  28. ^ a b c Moody's International Manual, Volume 2
  29. ^ Capital Market Directory
  30. ^ PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk - IDX
  31. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 5,Masalah 41-52
  32. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 7,Masalah 5-6
  33. ^ Textile Asia, Volume 26,Masalah 1-6
  34. ^ INFORMATION DISCLOSURE OF PT BENTOEL
  35. ^ a b REKAYASA SKENARIO KODOK MELAHAP GAJAH
  36. ^ a b Indonesian Business: The Year in Review
  37. ^ a b JP/Soros to acquire Bentoel through third party
  38. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 14-19
  39. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 13,Masalah 3-4
  40. ^ Ekonomi Politik Media Penyiaran
  41. ^ Tempo, Volume 28,Masalah 38-46
  42. ^ Bentoel Prima became a 'Public' Company
  43. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13
  44. ^ Gamma, Volume 3,Masalah 6-14
  45. ^ Panji masyarakat
  46. ^ BAT Ambil Alih Bentoel
  47. ^ Akuisisi Bentoel, BAT Incar Pasar Kretek Indonesia
  48. ^ "BAT Kuasai 99,74% Saham Bentoel
  49. ^ British American Tobacco Jual Saham Bentoel Rp 737 Miliar
  50. ^ Tresno Keterangan tentang Tresno dan BAT Korea
  51. ^ Far Eastern Economic Review, Volume 153
  52. ^ Informasi, Masalah 209-214
  53. ^ Pemasaran Gerilya ala Country
  54. ^ Putus Dengan Bentoel, Philip Moris Gandeng Sampoerna
  55. ^ Putusan PN SLEMAN Nomor 592/Pid.Sus/2017/PN Smn
  56. ^ PT. LESTARIPUTRA WIRASEJATI (INDONESIA)[pranala nonaktif permanen]
  57. ^ PT. PERUSAHAAN DAGANG SUBURAMAN (INDONESIA)[pranala nonaktif permanen]
  58. ^ Bentoel Alihkan Hak Merek Neo Mild ke Perusahaan Ini
  59. ^ Ini Alasan Museum Sejarah Bentoel di Malang Dijual
  60. ^ Museum Sejarah Bentoel di Malang Dijual, Wali Kota Prihatin
  61. ^ Kisruh PSSI, Dualisme Arema, dan Tak Ada Saham Yayasan di Arema FC
  62. ^ Bentoel Pegang Komitmen di Arema
  63. ^ Menyelamatkan Arema dari Kebangkrutan
  64. ^ Senjakala Singo Edan
  65. ^ Pengumuman! Bentoel Ajukan Delisting, Sahamnya Disuspensi
  66. ^ Disetujui RUPSLB, Bentoel Akan Delisting dari Bursa Efek Indonesia[pranala nonaktif permanen]
  67. ^ Beragam Aksi Korporasi Bentoel Selama 31 Tahun di Bursa Saham
  68. ^ RMBA : RESMI DELISTING DEMI GO PRIVATE, KENAPA?
  69. ^ Bentoel International Investama Tbk (RMBA) Go Private, Ada Apa?
  70. ^ Sayonara! Emiten Rokok Bentoel (RMBA) Resmi Hengkang dari BEI
  71. ^ Dewan Komisaris
  72. ^ Board of Directors
  73. ^ "Kalah Sengketa Merek, Anak Usaha Bentoel Ajukan Kasasi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-16. Diakses tanggal 2013-01-16. 

Perusahaan terkait

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]