Lompat ke isi

Kabupaten Aceh Tenggara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(307 revisi perantara oleh 82 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{dati2
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama=Kabupaten Aceh Tenggara
|nama = Kabupaten Aceh Tenggara
|propinsi=[[Aceh]]
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|ibukota=[[Kutacane]]
|perrow = 1/2/2/2
|luas=4231.41
|image1=Masjid Aceh Tenggara.jpg
|penduduk=218111
|caption1=<center>Masjid Agung At-Taqwa Kutacane
|penduduktahun=<ref>http://www.nad.go.id/uploadfiles/PENDUDUK/PENDUDUKBULANJUNI_08.pdf</ref>
|image2=Sungai Alas.jpg
|kecamatan=16
|caption2=<center> Sungai Alas
|kelurahan=164
|image3=Lowland forest in Mt. Leuser NP (8187201955).jpg
|kodearea=0629
|caption3=<center>Kawasan [[Gunung Leuser]]
|motto= '''SEPAKAT SEGENEP'''
|lambang=[[Berkas:Lambang Kabupaten Aceh Tenggara.png|120px]]
|peta=[[Berkas:Lokasi Aceh Kabupaten Aceh Tenggara.svg|300px]]
|koordinat=-
| dau = Rp. 345.178.284.000,-
| dauref =(2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
|dasar hukum= [[UU No.4/1974]]
|tanggal=[[26-juni-1974]]
|pemekaran=kabupaten Aceh tengah
|kepadatan=52
|kepala daerah=[[Bupati]]
|nama kepala daerah=[[Hasanuddin Beruh]]
|web=http://acehtenggarakab.go.id/
}}
}}
|lambang = Lambang Kabupaten Aceh Tenggara.png
{{coor title dm|3|22|N|97|41|E|region:ID-AC_type:adm2nd|display=title}}
|peta = Lokasi Aceh Kabupaten Aceh Tenggara.svg
|koordinat =
|julukan = ''Tanoh Alas''
|motto = Sepakat segenep<br/>{{small|{{lang icon|Alas|Alas}} Kompak dan toleran}}
|semboyan =
|propinsi = [[Aceh]]
|ibukota = [[Babussalam, Aceh Tenggara|Babussalam]] (Kutacane)
|dasar hukum = UU Nomor 4 Tahun 1974<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=8 Desember 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|ref jumlah satuan pemerintahan = <ref>"Permendagri-137-2017"</ref>
|tanggal = 4 Juni 1974<ref name="UU"/>
|hari jadi =
|kepala daerah = Bupati
|nama kepala daerah = [[Syakir (birokrat)|Syakir]] (Pj.)
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|sekretaris daerah = Yusrizal Sekedang
|ketua DPRD = [[Denny Febrian Roza]]
|luas = 4242,04
|luasref =
|penduduk = 233627
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|82,31% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 17,69% [[Kekristenan]]
** 16,70% [[Protestan]]
** 0,99% [[Katolik]]<ref name="DUKCAPIL"/>
{{Tree list/end}}}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br/>[[Bahasa Alas-Kluet|Alas-Kluet]] (dominan)<br/>[[Bahasa Aceh|Aceh]], [[Bahasa Pakpak|Pakpak]], [[Bahasa Singkil|Singkil]]
|IPM = {{increase}} 72,93 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://aceh.bps.go.id/indicator/26/74/1/ipm.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2021-2023|website=www.aceh.bps.go.id|accessdate=28 Januari 2024}}</ref>
|kecamatan = 16
|gampong = 385
|kodearea = 0629
|kodepos =
|nomor_polisi = BL ''xxxx'' H**
|apbd = Rp. 1.219.440.000.000 (TA 2023)<ref>{{cite web|url=https://https/|title=APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara|last=Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id|first=|date=2023|website=djpk.kemenkeu.go.id|access-date=24 Agustus 2023|archive-date=2020-06-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20200625000000/https://https//udn.com/news/story/121424/4659358|dead-url=no}}</ref>
|pad = Rp. 92.330.000.000 (TA 2023)<ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2023&provinsi=01&pemda=06|title=APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara|last=Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id|first=|date=2023|website=djpk.kemenkeu.go.id|access-date=24 Agustus 2023}}</ref>
|dau = Rp. 558.735.916.000 [[2023]] <ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2022/09/Rincian-DTU-TA-2023.pdf|title=Rincian Dana Transfer Umum Tahun Anggaran 2023 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota|last=Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id|first=|date=September 2022|website=djpk.kemenkeu.go.id|access-date=24Agustus 2023|archive-date=2023-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230616164408/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2022/09/Rincian-DTU-TA-2023.pdf|dead-url=no}}</ref>
|flora =
|fauna =
|zona waktu = UTC +7 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|web = {{url|acehtenggarakab.go.id}}
}}
'''Aceh Tenggara''' merupakan salah satu [[kabupaten]] yang berada di provinsi [[Aceh]], [[Indonesia]]. Pusat pemerintahan kabupaten ini adalah [[Kota Kutacane, Babussalam, Aceh Tenggara|Kota Kutacane]], Kabupaten ini terdiri dari wilayah dataran tinggi yang termasuk [[Taman Nasional Gunung Leuser]], serta wilayah dataran rendah yang berada di [[Lembah Alas]]. Letak kabupaten ini berada di wilayah tenggara provinsi [[Provinsi Aceh|Aceh]] yang langsung berbatasan dengan provinsi [[Sumatera Utara]]. Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk Aceh Tenggara sebanyak 233.627 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/| title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=10 Agustus 2024|format=Visual}}</ref>


==Sejarah==
'''Kabupaten Aceh Tenggara''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[Aceh]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, yakni bagian dari pegunungan Bukit Barisan. [[Taman Nasional Gunung Leuser]] yang merupakan daerah cagar alam nasional terbesar terdapat di kabupaten ini. Pada dasarnya wilayah Kabupaten Aceh Tenggara kaya akan potensi wisata alam, salah satu diantaranya adalah Sungai Alas yang sudah dikenal luas sebagai tempat olah raga Arung Sungai yang sangat menantang.
Sejarah awal Kabupaten Aceh Tenggara dimulai dari penyusunan pemerintahan di seluruh wilayah Aceh pada awal tahun 1946 dengan mengelompokkan daerah-daerah yang berada kawasan tengah Aceh, yakni Takengon, Gayo Lues, dan Tanah Alas ke dalam satu "keluhakan" yang disebut Keluhakan Aceh Tengah. Ibu kota keluhakan direncanakan digilir setiap enam bulan antara [[Takengon]], [[Blangkejeren]], dan Kutacane.
Secara umum ditinjau dari potensi pengembangan ekonomi, wilayah ini termasuk Zona Pertanian. Potensi ekonomi daerah berhawa sejuk ini adalah kopi dan hasil hutan. Dalam bidang Pertambangan, Aceh Tenggara memiliki deposit bahan galian golongan-C yang sangat beragam dan potensial dalam jumlah cadangannya.
== Masyarakat ==
Aceh tenggara lebih multikultural di banding aceh bagian tengah (Aceh tengah, bener meriah dan gayo lues) yakni di diami oleh lebih dari 3 suku yaitu: suku [[Alas]] sebagai suku tempatan di kabupaten ini di ikuti oleh suku singkil,[[Aceh]],[[Karo]],[[Batak]],[[Gayo]],[[Jawa]],[[Minangkabau]], [[Mandailing]], [[Nias]] dan suku [[Aneuk Jamee]].


Jarak yang sangat jauh dan waktu yang sangat lama antara Kutacane Takengon, sekitar 250&nbsp;km ditempuh dalam waktu 5-8 hari dengan kaki, atau jika menggunakan kendaraan harus melalui [[Aceh Timur]] dan [[Aceh Utara]] dengan menempuh jarak sekitar 850&nbsp;km, menyebabkan pelaksanaan pemerintahan tidak berjalan efektif sehingga pada tanggal 21 September 1953 beberapa tokoh yang berasal dari Sumatera Utara mencoba memasukkan daerah Tanah Alas ke dalam wilayah Sumatera Utara.
[[Kabupaten]] ini memiliki suatu keunikan, di mana mempunyai masyarakat yang majemuk tetapi hampir tidak ada terdengar sama sekali kerusuhan yang melibatkan [[Sara]](suku,Agama,dan Ras),masyarakatnya mampu menjaga perdamaian sampai saat ini.{{fact|date=29 Mei 2011}}


Namun upaya ini tidak mendapat dukungan dari rakyat di Tanah Alas dan perlawanan dari [[Daud Beureueh]] sebagai pimpinan militer Aceh. Hal ini mendorong pemimpin di Tanah Alas dan Gayo Lues untuk membentuk kabupaten sendiri, terlepas dari Kabupaten Aceh Tengah. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Wali kota Syahadat berhasil membuat Pangkowilhan I Letjend. Koesno Oetomo secara de facto mengesahkan Daerah Tanah Alas dan Gayo Lues Menjadi Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 14 November 1967.
== sejarah ==
[[kabupaten Aceh Tenggara]] adalah pemekaran dari [[Kabupaten Aceh Tengah]],awal berdirinya kab,Agara(kabupaten Aceh tenggara) adalah di mulai ketika pada tgl 06-Desember-1957 terbentuk panitia tuntutan rakyat [[Alas]] dan [[Gayo Lues]] melalui sebuah rapat di sekolah Min prapat hulu yg di hadiri oleh 60 pemuka adat [[Alas]] dan Gayo lues, dan hasilnya adalah. :


Pada tahun 1974, setelah berjuang selama 17 tahun sejak tahun 1956, Pemerintah akhirnya menerbitkan UU No. 4 tahun 1974 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara dan peresmiannya dilakukan oleh [[Kementerian Dalam Negeri|Menteri Dalam Negeri]], [[Amir Machmud]] pada tanggal 26 Juni 1974 dalam suatu acara peresmian di Kutacane. Pada hari itu juga Gubernur Daerah Istimewa Aceh A. Muzakkir Walad melantik Wali kota Syahadat sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 24 Juli 1975 Wali kota Syahadat secara definitif diangkat sebagai Bupati Aceh Tenggara yang pertama.
1) Ibukota Aceh tengah di pindahkan dari [[Takengon]] ke [[kutacane]].


Kemudian pada tanggal 10 April 2002, 57% dari wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dimekarkan untuk membentuk [[Kabupaten Gayo Lues]] berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002.
2) jika tidak memungkinkan memindahkan ibukota ke [[Kutacane]],maka kewedanan [[Alas]] dan gayo lues di jadikan satu kabupaten yg tidak terlepas dari Provinsi [[Aceh]].


== Geografi ==
Atas tuntutan itu diadakanlah rapat raksasa di [[Kutacane]] yg di hadiri lebih dari [[200.000]] orang. Akhirnya pada tanggal 26-juni-1974 kab,Agara di resmikan oleh mentri dalam negeri H,Amir machmud sebagai kabupaten yg terlepas dari kabupaten Aceh tengah,sekaligus diangkatlah Bupati pertama yakni (Alm) H,syahadat.
===Batas wilayah===
{{batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Gayo Lues]]
|selatan = [[Kota Subulussalam]] dan [[Kabupaten Aceh Selatan]]
|barat = [[Kabupaten Aceh Selatan]] dan [[Kota Subulussalam]]
|timur = [[Kabupaten Karo]], [[Kabupaten Dairi]], dan [[Kabupaten Langkat]], [[Sumatera Utara]]
}}


== Pemerintahan ==
== Masa kesultanan Iskandar muda ==
=== Bupati ===
sebelum datangnya Pengaruh Kesultanan [[Aceh]] tanah [[Alas]] sudah mengenal yang namanya sistem Kerajaan yang di mulai dengan kerajaan mbatu bulan yang di dirikan oleh Raja lembing anak dari Raja lotung dari Tanah Samosir Laut yang di ikuti oleh berdirinya kerajaan Bambel, dan kerajaan mbiak moli.
{{utama|Daftar Bupati Aceh Tenggara}}
Berbeda dengan daerah inti [[Kesultanan Aceh Darussalam]] yang memimpin setiap [[Mukim]] adalah Ullebalang, Di Tanah [[Alas]] dan Gayo Lues tidak mengenal sistem [[Mukim]] melainkan Kejuruan yang masing-masing kejuruan di perintah oleh Geuchik yang langsung bertanggung jawab kepada Sultan di ibu kota kerajaan [[Banda Aceh]].
pada masa [[Sultan Iskandar Muda]] Tanah Alas di bagi menjadi Dua kejuruan yakni kejuruan Bambel dan Kejuruan Mbatu bulan yang masing-masing kejuruan telah mendapatakan [[Cap Sikureung]] dari [[Kesultanan Aceh Darussalam]] selain cap sekureung [[Sultan Iskandar Muda]] juga memberikan sebuah Bawar Pedang(sejenis Tongkat komando).


{| class="wikitable" style="text-align:center;"
== Suku perantau ==
|-
yang di maksud suku Perantau adalah suku [[Minangkabau]], bagi suku [[Alas]] etnik Minangkabau sudah tidak asing lagi bagi Tanah [[Alas]], Bahkan menantu Raja Lembing pendiri kerajaan mbatu bulan adalah pria minang dari pariaman Yang bernama Raja dewa dia adalah penyiar Agama [[Islam]] yang pertama di Tanah [[Alas]], untuk mempercepat proses pengislaman Rakyat Alas, Raja dewa dan Raja Lembing membuat suatu prastasti di daerah desa mbatu bulan sekarang, di mana Raja dewa akan menikahi putri sulung dari Raja lembing dan Raja lembing akan memberikan takhta kerajaan mbatu bulan ke Raja Dewa, Tetapi sayang keturunan [[Minangkabau]] di Tanah Alas harus berhenti di raja dewa, di akibatkan sistem adat [[Minangkabau]], yang menarik garis keturunan dari Ibu.
!style="background:#fad000;"| No
Barulah pada zaman kemerdekaan Terjadi kembali Transmigrasi secara besar-besaran dari daerah Pariaman pesisir, permukiman Minang di Kabupaten Aceh Tenggara masih ada sampai sekarang terbukti dengan adanya Desa Trandam dengan populasi Terbesar di kab,Agara di ikuti Dengan Desa Pasar belakang, desa strak pisang, dan kota [[Kutacane]].
!style="background:#fad000;" colspan=2| Bupati
Suku perantau lainnya adalah suku [[Jawa]] yang sekarang bermukim di desa purwodadi, dan pada Akhir-akhir ini etnis pendatang bertambah kembali dengan datangnya Suku [[Sunda]] dari Provinsi Jawa Barat.
!style="background:#fad000;"| Mulai menjabat
!style="background:#fad000;"| Akhir menjabat
!style="background:#fad000;"| Ket.
!style="background:#fad000;"| Wakil Bupati
|-
| *
| [[Berkas:Pj Bupati Syakir.jpg|100px]]
|[[Syakir (birokrat)|Syakir]]<br><small>([[Penjabat]])</small>
| 11 Oktober 2022
|''Petahana''
|<ref>{{Cite web|last=Redaksi|title=Kemendagri Tunjuk Drs, Syakir M.Si Pj Bupati Aceh Tenggara {{!}} Rakyat Aceh|url=https://harianrakyataceh.com/2022/10/08/kemendagri-tunjuk-drs-syakir-m-si-pj-bupati-aceh-tenggara/|language=en-US|access-date=2023-01-18}}</ref>
|''Lowong''
|-
|}


== pemekaran ==
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara}}
pada tanggal 10-April-2002 terjadi kembali pemekaran di tubuh Aceh tenggara yakni berdirinya kabupaten yang baru [[Kabupaten Gayo Lues]] dengan ibu kota [[Blangkejeren]].[[Kabupaten]] baru ini menguasai hampir 57% wilayah induk yang lama yakni [[Kabupaten Aceh Tenggara]], karna mempunyai daerah yg bergunung-gunung membuat [[kabupaten Gayo Lues]] menjadi kabupaten terisolasi di provinsi [[Aceh]] kabupaten baru ini amat tergantung dari suplai bahan-bahan pokok dari [[Kutacane]] sebagai kabupaten induknya yg lama. Titel sebagai penghasil [[Tembakau]] terbesar di Provinsi [[Aceh]] pun harus rela di berikan oleh Aceh tenggara kepada [[Kabupaten Gayo Lues]], karena daerah penghasil [[Tembakau]], Blangkejeren,Trangon, dan Rikit Gaib telah Masuk ke kabupaten baru ini.
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara}}


== makan khas ==
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Tenggara}}
di aceh tenggara terkenal dengan makanan chimpe,gelame,puket labar
{{:Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Tenggara}}
== Batas wilayah ==

{{batas_USBT
== Demografi ==
|utara = [[Kabupaten Gayo Lues]]
Kabupaten Aceh Tenggara dihuni oleh suku asli di wilayah tersebut, yakni [[suku Alas]] yang mendiami sebagian besar wilayah Aceh Tenggara, terdapat juga suku Gayo, [[suku Karo]], suku Singkil, dan suku lainya.
|selatan = [[Kabupaten Aceh Selatan]] dan [[Kota Subulussalam]]

|barat = [[Kabupaten Aceh Selatan]]
== Ekonomi ==
|timur = Provinsi [[Sumatera Utara]]
=== Komoditi Sektor Peternakan<ref>{{Cite web |url=http://2012.acehinvestment.com/cmspro/Potensi-Investasi-Peternakan.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-12-09 |archive-date=2015-07-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150707060310/http://2012.acehinvestment.com/cmspro/Potensi-Investasi-Peternakan.html |dead-url=yes }}</ref> ===
}}
# Sapi: 35.137 ekor/thn
# Kerbau: 3.386 ekor/thn
# Kambing: 7.998 ekor/thn
# Domba: 8.341 ekor/thn
# Ayam Buras: 302.906 ekor/thn
# Ayam Pedaging: 39.380 ekor/thn
# Itik: 182.003 ekor/thn
# Kuda: 198 ekor/thn

=== Komoditi Sektor Buah-buahan<ref name="penghubung.acehprov.go.id">{{Cite web |url=http://penghubung.acehprov.go.id/potensi-investasi/kabupaten-aceh-tenggara/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-12-26 |archive-date=2015-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151226185348/http://penghubung.acehprov.go.id/potensi-investasi/kabupaten-aceh-tenggara/ |dead-url=no }}</ref> ===
{| class="wikitable"
|-
! Nomor !! Nama Komoditas !! Jumlah (Ton/Tahun) !! Persentase
|-
| 1. || Pisang || 1.205 ||
|-
|2.
|Salak
|1.078
|
|-
|3.
|Rambutan
|707
|
|-
|4.
|Mangga
|621
|
|-
|5.
|Durian
|605
|
|-
|6.
|Manggis
|277
|
|-
|7.
|Duku/Langsat
|273
|
|-
|8.
|Nangka/Cempedak
|106
|
|-
|9.
|Avokad
|95
|
|-
|10.
|Pepaya
|89
|
|-
|11.
|Melinjo
|69
|
|-
|12.
|Petai
|62
|
|}

=== Komoditi Sektor Perkebunan<ref name="penghubung.acehprov.go.id"/> ===
{| class="wikitable"
|-
! Nomor !! Nama Komoditas !! Jumlah (Ton/Tahun) !! Persentase
|-1.
| 1. ||Padi||70.31||
|-
|2.
|Kakao
|10.491
|
|-
| 3. ||Kelapa Sawit||4.595||
|-
| 4. ||Karet||2.891||
|-
| 5. ||Kemiri||1.282||
|-
|6.
|Cabai Besar
|264
|
|-
|7.
|Cabai Rawit
|228
|
|-
|8.
|Kacang Panjang
|101
|
|-
|9.
|Terung
|67
|
|-
|10.
|Bawang Putih
|46
|
|-
|11.
|Bawang Merah
|24
|
|-
|12.
|Ketimun
|19
|
|}

=== Komoditi ===
Kabupaten Aceh Tenggara adalah penghasil tertinggi kakao (Cokelat) terbesar di Provinsi Aceh dengan luas 19.994 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 8.843 ton/hektare dengan hasil produktipitas 455 Kg/hektare/tahun dari sebanyak 21.623 jumlah petani. selain itu Kabupaten Aceh Tenggara juga dikenal sebagai penghasil kemiri terbesar di Aceh dan salah satu lumbung padi tak hanya bagi Provinsi Aceh tetapi juga bagi provinsi Sumatera Utara. Komoditas unggulan lainnya adalah karet, kayu gelondongan, ikan air tawar dengan luas area Darat 3782.84 ton dan sungai 1583.21 ton.<ref>{{Cite web |url=http://alabaspos.com/view/7/3006/Tanaman-Kakao-Komoditi-Andalan-Aceh-Tenggara.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-12-09 |archive-date=2018-06-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180612141307/http://alabaspos.com/view/7/3006/Tanaman-Kakao-Komoditi-Andalan-Aceh-Tenggara.html |dead-url=yes }}</ref>

== Pariwisata ==
=== Tempat Wisata ===
{{col|3}}
* [[Tragedi Benteng Kuta Reh|Benteng Kuta Reh]]
* [[Taman Nasional Gunung Leuser]]
* [[Sungai Alas|Arung Jeram Sungai Alas]]
* Air Terjun Lawe Gurah (Simpur Jaya, Ketambe)
* Air Terjun Ketambe
* Air Terjun Lawe Dua
* Air Terjun Gulo
* Air Terjun Bakbahu (Deleng Pokhisen)
* Air Terjun Pokhisen (Jambur Lateng)
* Air Terjun Sampuran Manuk
* Air Terjun Lawe Sikap (Mbarung)
* Festival Seni Gayo-Alas
* Bukit Cinta (Bukit Mbarung)
* Pemandian Air Panas Lawe Ger-ger
* Pemandian Air Panas Uning Sigugur
* Jamur Mamang
* Pantai Goyang
* Pantai Barat
* Pantai Timur
* Masjid Agung At-Taqwa
* Intan Waterboom
* Pondok Jamniz
* Pondok Wisata Batu Mbogoh
* Alas Hills (Bukit Mbarung)
{{EndDiv}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
=== Sumber ===
{{reflist}}


=== Pranala luar ===
== Pranala luar ==
* {{id}}[http://www.agaramedia.com/ Situs Independen Putera Daerah Kabupaten Aceh Tenggara]
* {{id}} [http://www.agaramedia.com/ Situs Independen Putera Daerah Kabupaten Aceh Tenggara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210425133220/http://agaramedia.com/ |date=2021-04-25 }}


{{Kabupaten Aceh Tenggara}}
{{Kabupaten Aceh Tenggara}}
{{Aceh}}
{{Aceh}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Kabupaten Aceh Tenggara| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Aceh|Aceh Tenggara]]
[[Kategori:Kabupaten di Aceh|Aceh Tenggara]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Aceh Tenggara]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Aceh Tenggara]]
[[Kategori:Kabupaten Aceh Tenggara| ]]

[[ace:Kabupaten Acèh Teunggara]]
[[en:Southeast Aceh Regency]]
[[jv:Kabupatèn Acèh Kidul-wétan]]
[[ms:Aceh Tenggara]]
[[pt:Aceh do Sudeste (regência)]]
[[ru:Юго-Восточный Ачех]]

Revisi terkini sejak 10 Agustus 2024 14.20

Kabupaten Aceh Tenggara
Masjid Agung At-Taqwa Kutacane
Sungai Alas
Lambang resmi Kabupaten Aceh Tenggara
Julukan: 
Tanoh Alas
Motto: 
Sepakat segenep
(Alas) Kompak dan toleran
Peta
Peta
Kabupaten Aceh Tenggara di Sumatra
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara
Peta
Kabupaten Aceh Tenggara di Indonesia
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara (Indonesia)
Koordinat: 3°22′N 97°41′E / 3.37°N 97.68°E / 3.37; 97.68
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri4 Juni 1974[1]
Dasar hukumUU Nomor 4 Tahun 1974[1]
Ibu kotaBabussalam (Kutacane)
Jumlah satuan pemerintahan[2]
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Gampong: 385
Pemerintahan
 • BupatiSyakir (Pj.)
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahYusrizal Sekedang
 • Ketua DPRDDenny Febrian Roza
Luas
 • Total4.242,04 km2 (1,637,86 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[3]
 • Total233.627
 • Kepadatan55/km2 (140/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 82,31% Islam
 • BahasaIndonesia (resmi)
Alas-Kluet (dominan)
Aceh, Pakpak, Singkil
 • IPMKenaikan 72,93 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1104 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0629
Pelat kendaraanBL xxxx H**
Kode Kemendagri11.02 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp. 1.219.440.000.000 (TA 2023)[5]
PADRp. 92.330.000.000 (TA 2023)[6]
DAURp. 558.735.916.000 2023 [7]
Situs webacehtenggarakab.go.id

Aceh Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini adalah Kota Kutacane, Kabupaten ini terdiri dari wilayah dataran tinggi yang termasuk Taman Nasional Gunung Leuser, serta wilayah dataran rendah yang berada di Lembah Alas. Letak kabupaten ini berada di wilayah tenggara provinsi Aceh yang langsung berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Aceh Tenggara sebanyak 233.627 jiwa.[3]

Sejarah awal Kabupaten Aceh Tenggara dimulai dari penyusunan pemerintahan di seluruh wilayah Aceh pada awal tahun 1946 dengan mengelompokkan daerah-daerah yang berada kawasan tengah Aceh, yakni Takengon, Gayo Lues, dan Tanah Alas ke dalam satu "keluhakan" yang disebut Keluhakan Aceh Tengah. Ibu kota keluhakan direncanakan digilir setiap enam bulan antara Takengon, Blangkejeren, dan Kutacane.

Jarak yang sangat jauh dan waktu yang sangat lama antara Kutacane Takengon, sekitar 250 km ditempuh dalam waktu 5-8 hari dengan kaki, atau jika menggunakan kendaraan harus melalui Aceh Timur dan Aceh Utara dengan menempuh jarak sekitar 850 km, menyebabkan pelaksanaan pemerintahan tidak berjalan efektif sehingga pada tanggal 21 September 1953 beberapa tokoh yang berasal dari Sumatera Utara mencoba memasukkan daerah Tanah Alas ke dalam wilayah Sumatera Utara.

Namun upaya ini tidak mendapat dukungan dari rakyat di Tanah Alas dan perlawanan dari Daud Beureueh sebagai pimpinan militer Aceh. Hal ini mendorong pemimpin di Tanah Alas dan Gayo Lues untuk membentuk kabupaten sendiri, terlepas dari Kabupaten Aceh Tengah. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Wali kota Syahadat berhasil membuat Pangkowilhan I Letjend. Koesno Oetomo secara de facto mengesahkan Daerah Tanah Alas dan Gayo Lues Menjadi Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 14 November 1967.

Pada tahun 1974, setelah berjuang selama 17 tahun sejak tahun 1956, Pemerintah akhirnya menerbitkan UU No. 4 tahun 1974 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara dan peresmiannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Amir Machmud pada tanggal 26 Juni 1974 dalam suatu acara peresmian di Kutacane. Pada hari itu juga Gubernur Daerah Istimewa Aceh A. Muzakkir Walad melantik Wali kota Syahadat sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 24 Juli 1975 Wali kota Syahadat secara definitif diangkat sebagai Bupati Aceh Tenggara yang pertama.

Kemudian pada tanggal 10 April 2002, 57% dari wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dimekarkan untuk membentuk Kabupaten Gayo Lues berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]
Utara Kabupaten Gayo Lues
Timur Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Selatan Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Selatan
Barat Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Ket. Wakil Bupati
* Syakir
(Penjabat)
11 Oktober 2022 Petahana [8] Lowong

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Aceh Tenggara dalam tiga periode terakhir.[9][10]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014 2014–2019 2019–2024
PKB 0 Steady 0 Kenaikan 1
Gerindra (baru) 1 Kenaikan 2 Kenaikan 5
PDI-P 0 Kenaikan 3 Penurunan 1
Golkar 4 Kenaikan 11 Penurunan 10
NasDem (baru) 3 Penurunan 1
PKS 2 Penurunan 0 Steady 0
Hanura (baru) 1 Kenaikan 5 Kenaikan 9
PAN 1 Penurunan 0 Kenaikan 1
Demokrat 0 Kenaikan 3 Penurunan 1
Partai Aceh (baru) 1 Kenaikan 3 Penurunan 1
PKPI 2 Penurunan 0 Steady 0
PNI 2
PPD 2
PDP 2
PPI 2
Sarikat 1
PNBK 1
PKNU 1
PDK 1
Patriot 1
Jumlah Anggota 25 Kenaikan30 Steady 30
Jumlah Partai 16 Penurunan 7 Kenaikan 9


Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dan 385 kute dengan kode pos 24651-24678 (dari total 289 kecamatan dan 6.497 gampong/desa/kute/kampong di seluruh Aceh). Pada tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah ini adalah 178.852 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 89.305 pria dan 89.547 wanita (rasio 99,73). Dengan luas daerah 416.963 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 42 jiwa/m² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2020, jumlah penduduknya sebanyak 220.860 jiwa dengan luas wilayahnya 4.242,04 km² dan sebaran penduduk 52 jiwa/km².[11][12]

Daftar kecamatan dan kute di Kabupaten Aceh Tenggara, adalah sebagai berikut:

Kemendagri Kecamatan Jumlah Kute Daftar Kute
11.02.05 Badar 18
11.02.04 Babussalam 27
11.02.03 Bambel 33
11.02.06 Babul Makmur 21
11.02.11 Babul Rahmah 27
11.02.09 Bukit Tusam 23
11.02.07 Darul Hasanah 28
11.02.13 Deleng Phokisen 22
11.02.12 Ketambe 25
11.02.01 Lawe Alas 28
11.02.08 Lawe Bulan 24
11.02.02 Lawe Sigala-Gala 35
11.02.14 Lawe Sumur 18
11.02.16 Leuser 23
11.02.10 Semadam 19
11.02.15 Tanah Alas 14
TOTAL 385

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Aceh Tenggara dihuni oleh suku asli di wilayah tersebut, yakni suku Alas yang mendiami sebagian besar wilayah Aceh Tenggara, terdapat juga suku Gayo, suku Karo, suku Singkil, dan suku lainya.

Komoditi Sektor Peternakan[13]

[sunting | sunting sumber]
  1. Sapi: 35.137 ekor/thn
  2. Kerbau: 3.386 ekor/thn
  3. Kambing: 7.998 ekor/thn
  4. Domba: 8.341 ekor/thn
  5. Ayam Buras: 302.906 ekor/thn
  6. Ayam Pedaging: 39.380 ekor/thn
  7. Itik: 182.003 ekor/thn
  8. Kuda: 198 ekor/thn

Komoditi Sektor Buah-buahan[14]

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama Komoditas Jumlah (Ton/Tahun) Persentase
1. Pisang 1.205
2. Salak 1.078
3. Rambutan 707
4. Mangga 621
5. Durian 605
6. Manggis 277
7. Duku/Langsat 273
8. Nangka/Cempedak 106
9. Avokad 95
10. Pepaya 89
11. Melinjo 69
12. Petai 62

Komoditi Sektor Perkebunan[14]

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama Komoditas Jumlah (Ton/Tahun) Persentase
1. Padi 70.31
2. Kakao 10.491
3. Kelapa Sawit 4.595
4. Karet 2.891
5. Kemiri 1.282
6. Cabai Besar 264
7. Cabai Rawit 228
8. Kacang Panjang 101
9. Terung 67
10. Bawang Putih 46
11. Bawang Merah 24
12. Ketimun 19

Kabupaten Aceh Tenggara adalah penghasil tertinggi kakao (Cokelat) terbesar di Provinsi Aceh dengan luas 19.994 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 8.843 ton/hektare dengan hasil produktipitas 455 Kg/hektare/tahun dari sebanyak 21.623 jumlah petani. selain itu Kabupaten Aceh Tenggara juga dikenal sebagai penghasil kemiri terbesar di Aceh dan salah satu lumbung padi tak hanya bagi Provinsi Aceh tetapi juga bagi provinsi Sumatera Utara. Komoditas unggulan lainnya adalah karet, kayu gelondongan, ikan air tawar dengan luas area Darat 3782.84 ton dan sungai 1583.21 ton.[15]

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Tempat Wisata

[sunting | sunting sumber]
  • Benteng Kuta Reh
  • Taman Nasional Gunung Leuser
  • Arung Jeram Sungai Alas
  • Air Terjun Lawe Gurah (Simpur Jaya, Ketambe)
  • Air Terjun Ketambe
  • Air Terjun Lawe Dua
  • Air Terjun Gulo
  • Air Terjun Bakbahu (Deleng Pokhisen)
  • Air Terjun Pokhisen (Jambur Lateng)
  • Air Terjun Sampuran Manuk
  • Air Terjun Lawe Sikap (Mbarung)
  • Festival Seni Gayo-Alas
  • Bukit Cinta (Bukit Mbarung)
  • Pemandian Air Panas Lawe Ger-ger
  • Pemandian Air Panas Uning Sigugur
  • Jamur Mamang
  • Pantai Goyang
  • Pantai Barat
  • Pantai Timur
  • Masjid Agung At-Taqwa
  • Intan Waterboom
  • Pondok Jamniz
  • Pondok Wisata Batu Mbogoh
  • Alas Hills (Bukit Mbarung)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  2. ^ "Permendagri-137-2017"
  3. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2024. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2021-2023". www.aceh.bps.go.id. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  5. ^ Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (2023). "APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara" Periksa nilai |url= (bantuan). djpk.kemenkeu.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-25. Diakses tanggal 24 Agustus 2023. 
  6. ^ Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (2023). "APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara". djpk.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 24 Agustus 2023. 
  7. ^ Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (September 2022). "Rincian Dana Transfer Umum Tahun Anggaran 2023 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). djpk.kemenkeu.go.id. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-06-16. Diakses tanggal 24Agustus 2023. 
  8. ^ Redaksi. "Kemendagri Tunjuk Drs, Syakir M.Si Pj Bupati Aceh Tenggara | Rakyat Aceh" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-18. 
  9. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tenggara 2014-2019
  10. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tenggara 2019-2024
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  13. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-07. Diakses tanggal 2015-12-09. 
  14. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-26. Diakses tanggal 2015-12-26. 
  15. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 2015-12-09. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]