Lompat ke isi

Nekho II: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bulandari27 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(21 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12: Baris 12:
| Horus=''Maaib''
| Horus=''Maaib''
| HorusHiero=<hiero>S32:ib</hiero>
| HorusHiero=<hiero>S32:ib</hiero>
| Reign=610&ndash;595 SM
| Reign=610–595 SM
| Died=595 SM
| Died=595 SM
| Predecessor=[[Psamtik I]]
| Predecessor=[[Psamtik I]]
Baris 22: Baris 22:
'''Nekho II''' (atau '''Nekau'''; {{lang-en|Necho II}}) adalah raja [[Mesir kuno]] dari [[Dinasti ke-26 Mesir|dinasti ke-26]] (610 SM – 595 SM).
'''Nekho II''' (atau '''Nekau'''; {{lang-en|Necho II}}) adalah raja [[Mesir kuno]] dari [[Dinasti ke-26 Mesir|dinasti ke-26]] (610 SM – 595 SM).


Nekho II diyakini adalah [[firaun]] yang disebutkan namanya di sejumlah kitab dalam [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. [[Kitab 2 Raja-raja]] mencatat bahwa Nekho berperang dengan raja [[Yosia]] dari [[Kerajaan Yehuda]] di [[Megido]] and melukainya yang menyebabkan kematiannya.<ref>[[2 Raja-raja 23]]</ref> (dikenal sebagai [[Perang Megido (609 SM)]]). Dalam [[Kitab 2 Tawarikh]] diberikan keterangan lebih panjang, bahwa Nekho sebenarnya maju berperang melawan tentara Babel di [[Karkemis]] dekat [[sungai Efrat]] dan raja Yosia menghalanginya, sehingga kemudian terluka parah oleh panah tentara Mesir. Raja Yosia kemudian dibawa ke Yerusalem dan mati di sana. Tertulis bahwa Nekho <blockquote>mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!" </blockquote><ref>[[2 Tawarikh 35]], terutama {{Alkitab|2 Tawarikh 35:21}}</ref>
Nekho II diyakini adalah [[firaun]] yang disebutkan namanya di sejumlah kitab dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. [[Kitab 2 Raja-raja]] mencatat bahwa Nekho berperang dengan raja [[Yosia]] dari [[Kerajaan Yehuda]] di [[Megido]] dan melukainya yang menyebabkan kematiannya.<ref>[[2 Raja-raja 23]]</ref> (dikenal sebagai [[Perang Megido (609 SM)]]). Dalam [[Kitab 2 Tawarikh]] diberikan keterangan lebih panjang, bahwa Nekho sebenarnya maju berperang melawan tentara Babel di [[Karkemis]] dekat [[sungai Efrat]] dan raja Yosia menghalanginya, sehingga kemudian terluka parah oleh panah tentara Mesir. Raja Yosia kemudian dibawa ke Yerusalem dan mati di sana. Tertulis bahwa Nekho
:''mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"''<ref>[[2 Tawarikh 35]], terutama {{Alkitab|2 Tawarikh 35:21}}</ref>


Menurut [[Kitab Yeremia]][[Yeremia 46| pasal 46]] "Firaun Nekho, raja Mesir", berkemah di tepi sungai Efrat dekat Karkemis dipukul kalah oleh Nebukadnezar, raja Babel, dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda (diperkirakan pada musim panas tahun [[605 SM]]). Tujuan Nekho adalah untuk menghalangi perluasan ke arah barat [[Kerajaan Babel]] dan memotong jalur perdagangannya sepanjang sungai Efrat. Namun tentara Mesir dikalahkan oleh serangan mendadak tentara Babel dan akhirnya dipukul mundur dari wilayah Suriah.
Menurut [[Kitab Yeremia]] [[Yeremia 46#Ayat 2|pasal 46:2]] "Firaun Nekho, raja Mesir", berkemah di tepi sungai Efrat dekat Karkemis dipukul kalah oleh Nebukadnezar, raja Babel, dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda (diperkirakan pada musim panas tahun [[605 SM]]). Tujuan Nekho adalah untuk menghalangi perluasan ke arah barat [[Kerajaan Babel]] dan memotong jalur perdagangannya sepanjang sungai Efrat. Namun tentara Mesir dikalahkan oleh serangan mendadak tentara Babel dan akhirnya dipukul mundur dari wilayah Suriah.


== Keluarga ==
== Keluarga ==
Nekho II adalah putra raja [[Psammetichus I]] dengan permaisuri utama Mehtenweskhet. Prenomen atau nama kerajaannya Wahem-Ib-Re berarti "Dibawa keluar dari hati (atau keinginan) dewa [[Ra|Re]]."<ref>Peter Clayton, Chronicle of the Pharaohs, Thames and Hudson, 1994. p.195</ref>
Nekho II adalah putra raja [[Psamtik I]] dengan permaisuri utama Mehtenweskhet. Prenomen atau nama kerajaannya Wahem-Ib-Re berarti "Dibawa keluar dari hati (atau keinginan) dewa [[Ra|Re]]."<ref>Peter Clayton, Chronicle of the Pharaohs, Thames and Hudson, 1994. p.195</ref>


== Pemerintahan ==
== Pemerintahan ==
Nekho memainkan peranan penting dalam sejarah [[Kekaisaran Asyur]], [[Babilonia]] dan [[Kerajaan Yehuda]]. Begitu naik tahta, Nekho menghadapi kekacauan dari serangan orang [[Kimeria]] dan [[Scythia]], yang tidak hanya menjarah Asia di sebelah barat sungai Efrat, namun juga membantu Babilonia menghancurkan Kekaisaran Asyur. Kerajaan Asyur yang tadinya megah itu kemudian hanya menyisakan tentara, pejabat dan bangsawan yang bertahan di kota [[Harran]] di sekitar raja [[Ashur-uballit II]]. Nekho berniat membantu sisa-sisa kerajaan ini segera setelah naik tahta, tetapi tentara yang dikirimkannya terlalu sedikit dan tentara gabungan dengan Asyur dipaksa mundur ke sebelah barat sungai Efrat.
Nekho memainkan peranan penting dalam sejarah [[Kekaisaran Asyur]], [[Babilonia]] dan [[Kerajaan Yehuda]]. Begitu naik tahta, Nekho menghadapi kekacauan dari serangan orang [[Kimeria]] dan [[Scythia]], yang tidak hanya menjarah Asia di sebelah barat sungai Efrat, tetapi juga membantu Babilonia menghancurkan Kekaisaran Asyur. Kerajaan Asyur yang tadinya megah itu kemudian hanya menyisakan tentara, pejabat dan bangsawan yang bertahan di kota [[Harran]] di sekitar raja [[Ashur-uballit II]]. Nekho berniat membantu sisa-sisa kerajaan ini segera setelah naik tahta, tetapi tentara yang dikirimkannya terlalu sedikit dan tentara gabungan dengan Asyur dipaksa mundur ke sebelah barat sungai Efrat.


== Perang pertama ==
== Perang pertama ==
[[Image:Tel megido.JPG|right|thumb|200px| Pandangan udara [[Tel Megiddo]], tempat Perang Megido (609 SM).]]
[[Berkas:Tel megido.JPG|ka|jmpl|200px| Pandangan udara [[Tel Megiddo]], tempat Perang Megido (609 SM).]]
Pada musim semi tahun 609 SM, Nekho memimpin sendiri tentara dalam jumlah besar (terutama tentara bayaran) untuk membantu Asyur. Nekho mengambil jalur pantai [[Via Maris]] ke Suriah, didukung oleh armada lautnya di Laut Tengah di sepanjang pantai, maju melalui dataran rendah Filistia dan Sharon. Ia bersiap untuk menerobos tebing bukit yang menutup bagian selatan lembah Yizreel, tetapi di sana jalannya dihalangi oleh tentara Yehuda yang dipimpin oleh raja [[Yosia]]. Raja Yosia berpihak kepada Babilonia dan menghalangi Nekho untuk membantu Asyur yang saat itu sedang berperang dengan tentara Babel. Dalam peperangan di Megido, Yosia terbunuh ([[Kitab 2 Raja-raja]][[2 Raja-raja 29| pasal 29]], [[Kitab 2 Tawarikh]][[2 Tawarikh 35| pasal 35]]).
Pada musim semi tahun 609 SM, Nekho memimpin sendiri tentara dalam jumlah besar (terutama tentara bayaran) untuk membantu Asyur. Nekho mengambil jalur pantai [[Via Maris]] ke Suriah, didukung oleh armada lautnya di Laut Tengah di sepanjang pantai, maju melalui dataran rendah Filistia dan Sharon. Ia bersiap untuk menerobos tebing bukit yang menutup bagian selatan lembah Yizreel, tetapi di sana jalannya dihalangi oleh tentara Yehuda yang dipimpin oleh raja [[Yosia]]. Raja Yosia berpihak kepada Babilonia dan menghalangi Nekho untuk membantu Asyur yang saat itu sedang berperang dengan tentara Babel. Dalam peperangan di Megido, Yosia terbunuh ([[Kitab 2 Raja-raja]] [[2 Raja-raja 23|pasal 23]], [[Kitab 2 Tawarikh]] [[2 Tawarikh 35|pasal 35]]).


[[Herodotus]] mencatat peperangan ini dalam bukunya ''[[Histories (Herodotus)|Histories]], jilid 2:159'':
[[Herodotus]] mencatat peperangan ini dalam bukunya ''[[Historia (Herodotus)|Historia]], jilid 2:159'':


''{{cquote|''Necos, kemudian, berhenti membangun kanal dan berperang lagi; beberapa "''trireme''"-nya dibangun di laut sebelah utara dan beberapa di Teluk Arab, di pantai Laut Erythrias. "Windlasses" untuk menambatkan kapal-kapal masih dapat dilihat. Ia menempatkan kapal-kapal sesuai kebutuhan, sementara ia berperang di Magdolos dengan orang Suriah, dan mengalahkannya; dan setelahnya ia merebut Cadytis ([[Kadesh]]), kota besar Suriah. Ia mengirimkan pakaian yang dipakainya dalam peperangan itu ke Branchidae di Miletus dan mempersembahkannya kepada dewa Apolo.''}}
''{{cquote|''Necos, kemudian, berhenti membangun kanal dan berperang lagi; beberapa "''trireme''"-nya dibangun di laut sebelah utara dan beberapa di Teluk Arab, di pantai Laut Erythrias. "Windlasses" untuk menambatkan kapal-kapal masih dapat dilihat. Ia menempatkan kapal-kapal sesuai kebutuhan, sementara ia berperang di Magdolos dengan orang Suriah, dan mengalahkannya; dan setelahnya ia merebut Cadytis ([[Kadesh]]), kota besar Suriah. Ia mengirimkan pakaian yang dipakainya dalam peperangan itu ke Branchidae di Miletus dan mempersembahkannya kepada dewa Apolo.''}}
Baris 42: Baris 43:
Nekho menguasai Kadesh di Orontes dan maju bergabung dengan tentara Ashur-uballit menyeberangi sungai Efrat untuk mengepung Harran. Nekho merupakan firaun pertama sejak [[Thutmose III]] yang menyeberangi sungai Efrat. Serangan itu gagal dan ia harus mundur ke Suriah utara. Pada waktu ini Ashur-uballit lenyap dari sejarah dan Kekaisaran Asyur dikuasai oleh Babilonia.
Nekho menguasai Kadesh di Orontes dan maju bergabung dengan tentara Ashur-uballit menyeberangi sungai Efrat untuk mengepung Harran. Nekho merupakan firaun pertama sejak [[Thutmose III]] yang menyeberangi sungai Efrat. Serangan itu gagal dan ia harus mundur ke Suriah utara. Pada waktu ini Ashur-uballit lenyap dari sejarah dan Kekaisaran Asyur dikuasai oleh Babilonia.


Setelah meninggalkan sejumlah tentara, Nekho berangkat pulang ke Mesir. Dalam perjalanan ia mendapati bahwa Kerajaan Yehuda telah memilih [[Yoahas (raja Yehuda)|Yoahas]] sebagai raja menggantikan ayahnya, Yosia. Nekho mencopot Yoahas dari tahta dan menggantikannya dengan saudara laki-lakinya, [Yoyakim]]. Nekho membawa Yoahas ke Mesir sebagai tawanan, sampai mati di sana ({{Alkitab|2 Raja-raja 23:31}}; {{Alkitab|2 Tawarikh 36:1-4}}).
Setelah meninggalkan sejumlah tentara, Nekho berangkat pulang ke Mesir. Dalam perjalanan ia mendapati bahwa Kerajaan Yehuda telah memilih [[Yoahas (raja Yehuda)|Yoahas]] sebagai raja menggantikan ayahnya, Yosia. Nekho mencopot Yoahas dari tahta dan menggantikannya dengan saudara laki-lakinya, [[Yoyakim]]. Nekho membawa Yoahas ke Mesir sebagai tawanan, sampai mati di sana ({{Alkitab|2 Raja-raja 23:31}}; {{Alkitab|2 Tawarikh 36:1-4}}).


== Perang kedua ==
== Perang kedua ==
Saat itu raja Babel berencana untuk memperluas kekuasaannya di Suriah. Pada tahun 609 SM, raja [[Nabopolassar]] merebut Kummuh (Kumukh), mengisolasi tentara Mesir yang bermarkas di Karkemis. Nekho merebut kembali Kumukh pada tahun berikutnya setelah mengepungnya selama 4 bulan, dan membunuh tentara-tentara Babel. Nabopolassar mengumpulkan tentara baru yang bermarkas di [[Qurumati]], di tepi sungai Efrat. Namun, kesehatan yang memburuk memaksa Nabopolassar kembali ke [[Babilon]] pada tahun 605 SM. Pada tahun 606 SM tentara Mesir menyerang tentara Babilon yang segera mundur. Nabopolassar yang sudah tua menyerahkan pimpinan tentara kepada putranya [[Nebukadnezar II]], yang mengalahkan tentara Mesir dalam [[Perang Karkemis]], dan mengejar tentara yang mundur sampai ke [[Hamath]]. Impian Nekho untuk memulihkan kekuasaan Kerajaan Mesir di Timur Tengah hancur setelah Nebukadnezar menguasai seluruh tanah milik Mesir dari sungai Efrat sampai ke sungai Mesir ("Brook of Egypt") ([[Kitab Yeremia]] 46:2; [[2 Raja-raja 23]]:29) termasuk [[Kerajaan Yehuda]].
Saat itu raja Babel berencana untuk memperluas kekuasaannya di Suriah. Pada tahun 609 SM, raja [[Nabopolassar]] merebut Kummuh (Kumukh), mengisolasi tentara Mesir yang bermarkas di Karkemis. Nekho merebut kembali Kumukh pada tahun berikutnya setelah mengepungnya selama 4 bulan, dan membunuh tentara-tentara Babel. Nabopolassar mengumpulkan tentara baru yang bermarkas di [[Qurumati]], di tepi sungai Efrat. Namun, kesehatan yang memburuk memaksa Nabopolassar kembali ke [[Babilon]] pada tahun 605 SM. Pada tahun 606 SM tentara Mesir menyerang tentara Babilon yang segera mundur. Nabopolassar yang sudah tua menyerahkan pimpinan tentara kepada putranya [[Nebukadnezar II]], yang mengalahkan tentara Mesir dalam [[Karkhemish#Pertempuran Karkhemish|Perang Karkemis]], dan mengejar tentara yang mundur sampai ke [[Hamath]].<ref>[[Tawarikh Yerusalem]], bagian depan (observe), baris 1-8.</ref> Impian Nekho untuk memulihkan kekuasaan Kerajaan Mesir di Timur Tengah hancur setelah Nebukadnezar menguasai seluruh tanah milik Mesir dari sungai Efrat sampai ke sungai Mesir ("Brook of Egypt") ([[Kitab Yeremia]] [[Yeremia 46#Ayat 2|46:2]]; [[2 Raja-raja 24#Ayat 7|2 Raja-raja 24:7]]) termasuk [[Kerajaan Yehuda]].


== Proyek-proyek ==
== Proyek-proyek ==
Pada suatu saat selama perang di Suriah, Nekho II memulai tetapi tidak dapat menyelesaikan proyek pembuatan kanal dari cabang sungai Nil di [[Pelusium]] ke [[Laut Merah]]. Kanal ini merupakan cikal bakal [[Terusan Suez]].<ref>Redmount, Carol A. "The Wadi Tumilat and the "Canal of the Pharaohs"" ''Journal of Near Eastern Studies'', Vol. 54, No. 2 (Apr., 1995), pp. 127-135</ref> Dalam rangka proyek tersebut Nekho mendirikan kota baru ''Per-Temu Tjeku'' (artinya "Rumah dewa [[Atum]] di Tjeku") yang sekarang dikenal sebagai "Tell el-Maskhuta",<ref>Shaw & Nicholson, p.201</ref> sekitar 15&nbsp;km sebelah barat [[Ismailia]]. Jalur air itu dimaksudkan mempermudah perdagangan antara Laut Tengah dengan Samudera Hindia. Nekho juga membangun angkatan laut Mesir dengan merekrut orang-orang Yunani Ionia yang mengungsi. Hal ini unik karena umumnya orang Mesir tidak suka dan takut akan lautan.<ref>Clayton, p.196</ref> Angkatan laut yang dibangun oleh Nekho beroperasi di sepanjang pantai Laut Tengah dan Laut Merah.<ref>[[Herodotus]] 2.158; [[Pliny the Elder|Pliny]] N.H. 6.165ff; [[Diodorus Siculus]] 3.43</ref>
Pada suatu saat selama perang di Suriah, Nekho II memulai tetapi tidak dapat menyelesaikan proyek pembuatan kanal dari cabang sungai Nil di [[Pelusium]] ke [[Laut Merah]]. Kanal ini merupakan cikal bakal [[Terusan Suez]].<ref>Redmount, Carol A. "The Wadi Tumilat and the "Canal of the Pharaohs"" ''Journal of Near Eastern Studies'', Vol. 54, No. 2 (Apr., 1995), pp. 127-135</ref> Dalam rangka proyek tersebut Nekho mendirikan kota baru ''Per-Temu Tjeku'' (artinya "Rumah dewa [[Atum]] di Tjeku") yang sekarang dikenal sebagai "Tell el-Maskhuta",<ref>Shaw & Nicholson, p.201</ref> sekitar 15&nbsp;km sebelah barat [[Ismailia]]. Jalur air itu dimaksudkan mempermudah perdagangan antara Laut Tengah dengan Samudera Hindia. Nekho juga membangun angkatan laut Mesir dengan merekrut orang-orang Yunani Ionia yang mengungsi. Hal ini unik karena umumnya orang Mesir tidak suka dan takut akan lautan.<ref>Clayton, p.196</ref> Angkatan laut yang dibangun oleh Nekho beroperasi di sepanjang pantai Laut Tengah dan Laut Merah.<ref>[[Herodotus]] 2.158; [[Pliny the Elder|Pliny]] N.H. 6.165ff; [[Diodorus Siculus]] 3.43</ref>


Herodotus (4.42) juga mencatat bahwa Nekho mengirim ekspedisi ke [[Fenisia]], yang membutuhkan 3 tahun untuk berlayar dari Laut Merah mengelilingi benua Afrika sampai ke muara sungai Nil.<ref>Perlu diketahui bahwa meskipun dokumen aslin menulis "Laut Merah", banyak naskah kuno juga menyebut "Laut Tengah" sebagai "Laut Merah". Lihat ''History of Suez Canal'' dan lukisan [[Wybylack]] untuk lebih jelasnya.''</ref>
Herodotus (4.42) juga mencatat bahwa Nekho mengirim ekspedisi ke [[Fenisia]], yang membutuhkan 3 tahun untuk berlayar dari Laut Merah mengelilingi benua Afrika sampai ke muara sungai Nil.<ref>Perlu diketahui bahwa meskipun dokumen asli menulis "Laut Merah", banyak naskah kuno juga menyebut "Laut Tengah" sebagai "Laut Merah". Lihat ''History of Suez Canal'' dan lukisan [[Wybylack]] untuk lebih jelasnya.''</ref>


== Kematian dan pengganti ==
== Kematian dan pengganti ==
Baris 57: Baris 58:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Lihat pula ==
* [[Asyur]]
* [[Babel]]
* [[Karkhemish]]
* [[Kerajaan Yehuda]]
* [[Nabopolassar]]
* [[Nebukadnezar]]
* [[Tawarikh Babilonia]]
* [[Tawarikh Yerusalem]]
* [[Yoahas (raja Yehuda)|Yoahas]]
* [[Yosia]]
* [[Yoyakim]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[2 Raja-raja 23]], [[2 Raja-raja 24]], [[2 Tawarikh 35]], [[Yeremia 46]]


== Pustaka tambahan ==
== Pustaka tambahan ==
;Informasi umum
;Informasi umum
*Budge, E. A. W. (1894). [http://books.google.com/books?id=J0tCAAAAIAAJ The mummy: Chapters on Egyptian funereal archaeology]. Cambridge [England]: University Press. [http://books.google.com/books?id=J0tCAAAAIAAJ&pg=PA56 page 56+].
* Budge, E. A. W. (1894). [http://books.google.com/books?id=J0tCAAAAIAAJ The mummy: Chapters on Egyptian funereal archaeology]. Cambridge [England]: University Press. [http://books.google.com/books?id=J0tCAAAAIAAJ&pg=PA56 page 56+].
* Budge, E. A. W. (1904). [http://books.google.com/books?id=U9ajVYHEpi4C A history of Egypt from the end of the Neolithic period to the death of Cleopatra VII, B.C. 30]. Books on Egypt and Chaldaea, v. 9-16. London: K. Paul, Trench, Trübner & Co. [http://books.google.com/books?id=U9ajVYHEpi4C&pg=PA218 Page218+].
* Budge, E. A. W. (1904). [http://books.google.com/books?id=U9ajVYHEpi4C A history of Egypt from the end of the Neolithic period to the death of Cleopatra VII, B.C. 30]. Books on Egypt and Chaldaea, v. 9-16. London: K. Paul, Trench, Trübner & Co. [http://books.google.com/books?id=U9ajVYHEpi4C&pg=PA218 Page218+].
;Bacaan tambahan
;Bacaan tambahan
*Peter Clayton (1994). Chronicle of the Pharaohs, Thames and Hudson.
* Peter Clayton (1994). Chronicle of the Pharaohs, Thames and Hudson.
*[http://www.digitalegypt.ucl.ac.uk/chronology/nekauii.html Nekau (II) Wehemibre]., digitalegypt.ucl.ac.uk
* [http://www.digitalegypt.ucl.ac.uk/chronology/nekauii.html Nekau (II) Wehemibre]., digitalegypt.ucl.ac.uk


{{Persondata <!-- Metadata: see [[Wikipedia:Persondata]]. -->
| NAME = Necho II
| ALTERNATIVE NAMES =
| SHORT DESCRIPTION =
| DATE OF BIRTH =
| PLACE OF BIRTH =
| DATE OF DEATH =
| PLACE OF DEATH =
}}
{{DEFAULTSORT:Necho Ii}}
{{DEFAULTSORT:Necho Ii}}
[[Category:Kematian 595 SM]]
[[Kategori:Kematian 595 SM]]
[[Kategori:Raja dalam Alkitab]]
[[Category:Firaun Mesir]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Kitab 2 Raja-raja]]
[[Kategori:Kitab 2 Raja-raja]]
[[Kategori:Kitab 2 Tawarikh]]
[[Kategori:Kitab 2 Tawarikh]]
[[Kategori:Kitab Yeremia]]

[[Kategori:Dinasti kedua puluh enam Mesir]]
[[ar:نخاو الثاني]]
[[bg:Нехо II]]
[[ca:Necó II]]
[[cs:Neko II.]]
[[de:Necho II.]]
[[en:Necho II]]
[[es:Necao II]]
[[eu:Nekao II.a]]
[[fr:Nékao II]]
[[it:Necao II]]
[[he:נכו השני]]
[[hu:II. Nékó]]
[[nl:Necho II]]
[[ja:ネコ2世]]
[[pl:Necho II]]
[[pt:Necho II]]
[[ru:Нехо II]]
[[sk:Neko II.]]
[[sh:Neho II]]
[[fi:Nekau II]]
[[sv:Necho II]]
[[tl:Necho II]]
[[yo:Necho 2k]]
[[zh:尼科二世]]

Revisi terkini sejak 6 Oktober 2024 02.35

Nekho II (atau Nekau; bahasa Inggris: Necho II) adalah raja Mesir kuno dari dinasti ke-26 (610 SM – 595 SM).

Nekho II diyakini adalah firaun yang disebutkan namanya di sejumlah kitab dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab 2 Raja-raja mencatat bahwa Nekho berperang dengan raja Yosia dari Kerajaan Yehuda di Megido dan melukainya yang menyebabkan kematiannya.[1] (dikenal sebagai Perang Megido (609 SM)). Dalam Kitab 2 Tawarikh diberikan keterangan lebih panjang, bahwa Nekho sebenarnya maju berperang melawan tentara Babel di Karkemis dekat sungai Efrat dan raja Yosia menghalanginya, sehingga kemudian terluka parah oleh panah tentara Mesir. Raja Yosia kemudian dibawa ke Yerusalem dan mati di sana. Tertulis bahwa Nekho

mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"[2]

Menurut Kitab Yeremia pasal 46:2 "Firaun Nekho, raja Mesir", berkemah di tepi sungai Efrat dekat Karkemis dipukul kalah oleh Nebukadnezar, raja Babel, dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda (diperkirakan pada musim panas tahun 605 SM). Tujuan Nekho adalah untuk menghalangi perluasan ke arah barat Kerajaan Babel dan memotong jalur perdagangannya sepanjang sungai Efrat. Namun tentara Mesir dikalahkan oleh serangan mendadak tentara Babel dan akhirnya dipukul mundur dari wilayah Suriah.

Nekho II adalah putra raja Psamtik I dengan permaisuri utama Mehtenweskhet. Prenomen atau nama kerajaannya Wahem-Ib-Re berarti "Dibawa keluar dari hati (atau keinginan) dewa Re."[3]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Nekho memainkan peranan penting dalam sejarah Kekaisaran Asyur, Babilonia dan Kerajaan Yehuda. Begitu naik tahta, Nekho menghadapi kekacauan dari serangan orang Kimeria dan Scythia, yang tidak hanya menjarah Asia di sebelah barat sungai Efrat, tetapi juga membantu Babilonia menghancurkan Kekaisaran Asyur. Kerajaan Asyur yang tadinya megah itu kemudian hanya menyisakan tentara, pejabat dan bangsawan yang bertahan di kota Harran di sekitar raja Ashur-uballit II. Nekho berniat membantu sisa-sisa kerajaan ini segera setelah naik tahta, tetapi tentara yang dikirimkannya terlalu sedikit dan tentara gabungan dengan Asyur dipaksa mundur ke sebelah barat sungai Efrat.

Perang pertama

[sunting | sunting sumber]
Pandangan udara Tel Megiddo, tempat Perang Megido (609 SM).

Pada musim semi tahun 609 SM, Nekho memimpin sendiri tentara dalam jumlah besar (terutama tentara bayaran) untuk membantu Asyur. Nekho mengambil jalur pantai Via Maris ke Suriah, didukung oleh armada lautnya di Laut Tengah di sepanjang pantai, maju melalui dataran rendah Filistia dan Sharon. Ia bersiap untuk menerobos tebing bukit yang menutup bagian selatan lembah Yizreel, tetapi di sana jalannya dihalangi oleh tentara Yehuda yang dipimpin oleh raja Yosia. Raja Yosia berpihak kepada Babilonia dan menghalangi Nekho untuk membantu Asyur yang saat itu sedang berperang dengan tentara Babel. Dalam peperangan di Megido, Yosia terbunuh (Kitab 2 Raja-raja pasal 23, Kitab 2 Tawarikh pasal 35).

Herodotus mencatat peperangan ini dalam bukunya Historia, jilid 2:159:

Necos, kemudian, berhenti membangun kanal dan berperang lagi; beberapa "trireme"-nya dibangun di laut sebelah utara dan beberapa di Teluk Arab, di pantai Laut Erythrias. "Windlasses" untuk menambatkan kapal-kapal masih dapat dilihat. Ia menempatkan kapal-kapal sesuai kebutuhan, sementara ia berperang di Magdolos dengan orang Suriah, dan mengalahkannya; dan setelahnya ia merebut Cadytis (Kadesh), kota besar Suriah. Ia mengirimkan pakaian yang dipakainya dalam peperangan itu ke Branchidae di Miletus dan mempersembahkannya kepada dewa Apolo.

Nekho menguasai Kadesh di Orontes dan maju bergabung dengan tentara Ashur-uballit menyeberangi sungai Efrat untuk mengepung Harran. Nekho merupakan firaun pertama sejak Thutmose III yang menyeberangi sungai Efrat. Serangan itu gagal dan ia harus mundur ke Suriah utara. Pada waktu ini Ashur-uballit lenyap dari sejarah dan Kekaisaran Asyur dikuasai oleh Babilonia.

Setelah meninggalkan sejumlah tentara, Nekho berangkat pulang ke Mesir. Dalam perjalanan ia mendapati bahwa Kerajaan Yehuda telah memilih Yoahas sebagai raja menggantikan ayahnya, Yosia. Nekho mencopot Yoahas dari tahta dan menggantikannya dengan saudara laki-lakinya, Yoyakim. Nekho membawa Yoahas ke Mesir sebagai tawanan, sampai mati di sana (2 Raja–raja 23:31; 2 Tawarikh 36:1–4).

Perang kedua

[sunting | sunting sumber]

Saat itu raja Babel berencana untuk memperluas kekuasaannya di Suriah. Pada tahun 609 SM, raja Nabopolassar merebut Kummuh (Kumukh), mengisolasi tentara Mesir yang bermarkas di Karkemis. Nekho merebut kembali Kumukh pada tahun berikutnya setelah mengepungnya selama 4 bulan, dan membunuh tentara-tentara Babel. Nabopolassar mengumpulkan tentara baru yang bermarkas di Qurumati, di tepi sungai Efrat. Namun, kesehatan yang memburuk memaksa Nabopolassar kembali ke Babilon pada tahun 605 SM. Pada tahun 606 SM tentara Mesir menyerang tentara Babilon yang segera mundur. Nabopolassar yang sudah tua menyerahkan pimpinan tentara kepada putranya Nebukadnezar II, yang mengalahkan tentara Mesir dalam Perang Karkemis, dan mengejar tentara yang mundur sampai ke Hamath.[4] Impian Nekho untuk memulihkan kekuasaan Kerajaan Mesir di Timur Tengah hancur setelah Nebukadnezar menguasai seluruh tanah milik Mesir dari sungai Efrat sampai ke sungai Mesir ("Brook of Egypt") (Kitab Yeremia 46:2; 2 Raja-raja 24:7) termasuk Kerajaan Yehuda.

Proyek-proyek

[sunting | sunting sumber]

Pada suatu saat selama perang di Suriah, Nekho II memulai tetapi tidak dapat menyelesaikan proyek pembuatan kanal dari cabang sungai Nil di Pelusium ke Laut Merah. Kanal ini merupakan cikal bakal Terusan Suez.[5] Dalam rangka proyek tersebut Nekho mendirikan kota baru Per-Temu Tjeku (artinya "Rumah dewa Atum di Tjeku") yang sekarang dikenal sebagai "Tell el-Maskhuta",[6] sekitar 15 km sebelah barat Ismailia. Jalur air itu dimaksudkan mempermudah perdagangan antara Laut Tengah dengan Samudera Hindia. Nekho juga membangun angkatan laut Mesir dengan merekrut orang-orang Yunani Ionia yang mengungsi. Hal ini unik karena umumnya orang Mesir tidak suka dan takut akan lautan.[7] Angkatan laut yang dibangun oleh Nekho beroperasi di sepanjang pantai Laut Tengah dan Laut Merah.[8]

Herodotus (4.42) juga mencatat bahwa Nekho mengirim ekspedisi ke Fenisia, yang membutuhkan 3 tahun untuk berlayar dari Laut Merah mengelilingi benua Afrika sampai ke muara sungai Nil.[9]

Kematian dan pengganti

[sunting | sunting sumber]

Nekho II mati pada tahun 595 SM dan digantikan oleh putranya, Psamtik II, sebagai firaun Mesir. Psamtik II kemudian menghapus nama Nekho dari hampir semua monumen ayahnya dengan alasan yang tidak diketahui.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ 2 Raja-raja 23
  2. ^ 2 Tawarikh 35, terutama 2 Tawarikh 35:21
  3. ^ Peter Clayton, Chronicle of the Pharaohs, Thames and Hudson, 1994. p.195
  4. ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 1-8.
  5. ^ Redmount, Carol A. "The Wadi Tumilat and the "Canal of the Pharaohs"" Journal of Near Eastern Studies, Vol. 54, No. 2 (Apr., 1995), pp. 127-135
  6. ^ Shaw & Nicholson, p.201
  7. ^ Clayton, p.196
  8. ^ Herodotus 2.158; Pliny N.H. 6.165ff; Diodorus Siculus 3.43
  9. ^ Perlu diketahui bahwa meskipun dokumen asli menulis "Laut Merah", banyak naskah kuno juga menyebut "Laut Tengah" sebagai "Laut Merah". Lihat History of Suez Canal dan lukisan Wybylack untuk lebih jelasnya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pustaka tambahan

[sunting | sunting sumber]
Informasi umum
Bacaan tambahan
  • Peter Clayton (1994). Chronicle of the Pharaohs, Thames and Hudson.
  • Nekau (II) Wehemibre., digitalegypt.ucl.ac.uk