Lompat ke isi

Kertas Kraft Aceh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cemara13 (bicara | kontrib)
AbdalRizky (bicara | kontrib)
menghapus situs web yang sudah tidak valid
 
(62 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox company
{{Infobox_Company |
company_name = PT. Kertas Kraft Aceh (Persero)|
| name = PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
| logo = Logo Kertas Kraft Aceh - KKA.jpg
company_logo = [[Berkas:Logo_Kertas_Kraft_Aceh_-_KKA.jpg‎|202x240px]] |
| logo_size = 150px
company_type = [[BUMN]] |
| logo_alt =
company_slogan = |
| logo_caption =
foundation = [[21 Februari]] [[1983]] |
| logo_padding =
location = [[Gampong_Jamuan,_Banda_Baro,_Aceh_Utara|Jamuan]], [[Indonesia]]|
| image =
key_people = [[Bahrumsyah Kasman]], Komisaris Utama {{br}} [[Abdul Aziz Pazsa]], Direktur Utama{{br}} [[T Hasanuddin ]], Ketua OPPA{{br}}|
| image_size =
num_employees = |
| image_alt =
products = [[kertas kraft]]|
| image_caption =
industry = [[kertas kantong semen]]|
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / Perseroan Terbatas
revenue = |
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
net_income = |
| industry = [[Kertas]] dan [[pulp]]
homepage = [http://kka.co.id/ http://kka.co.id/]|
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| fate = Dibubarkan
| predecessor =
| successor =
| foundation = {{start date|1983|02|21}} di [[Aceh Utara]], [[Indonesia]]
| founder =
| defunct = 2023
| locations =
| location_city = [[Aceh Utara]], [[Aceh]]
| location_country = Indonesia
| coordinates =
| area_served =
| key_people = [[Seto Karjanto]] <small>(Plt. Direktur Utama)</small><ref>{{cite news|url=http://ptppa.com/detail/506/penugasan-direktur-pt-kertas-kraft-aceh-persero|publisher=PT PPA|title=Penugasan Direktur PT Kertas Kraft Aceh (Persero)|date=7 Agustus 2017|access-date=2017-11-07|archive-date=2017-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20171107165306/http://ptppa.com/detail/506/penugasan-direktur-pt-kertas-kraft-aceh-persero|dead-url=yes}}></ref>
| products = [[Kertas kraft]]
| brands =
| production =
| services =
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets =
| equity =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]] (96,67%)
| members =
| num_employees =
| parent =
| divisions =
| subsid =
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| footnotes =
}}
}}
'''PT Kertas Kraft Aceh (Persero)''' atau yang biasanya disingkat dengan PT KKA adalah sebuah [[perusahaan]] [[BUMN]] penghasil [[kertas]] kantong [[semen]]. Komplek pabrik PT KKA dibangun pada tahun 1985 dengan nilai investasi USD 424,650,151 berada di atas lahan seluas 219,2 ha yang berlokasi [[Gampong Jamuan, Banda Baro, Aceh Utara|desa Jamuan]], kecamatan [[Banda Baro, Aceh Utara|Banda Baro]], kabupaten [[Aceh Utara]], Provinsi [[Nanggröe Aceh Darussalam]]. Pabrik mulai beroperasi pada tahun 1989 dan berproduksi secara komersil pada tahun 1990.
'''PT Kertas Kraft Aceh (Persero)''' atau biasa disingkat menjadi '''KKA''', adalah bekas [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang produksi [[kertas kraft]]. Perusahaan ini telah berhenti beroperasi sejak akhir tahun 2007 dan akhirnya dibubarkan pada tahun 2023.<ref name="bubar"/>


== Profil Perusahaan ==
== Sejarah ==
Perusahaan ini didirikan sebagai bagian dari program swasembada kertas kraft yang merupakan bahan baku kantong [[semen]]. Perusahaan ini lalu resmi didirikan pada tanggal 21 Februari 1983 sebagai sebuah [[joint venture]] antara pemerintah Indonesia, [[Alas Helau]], dan [[Georgia-Pacific]] dengan status [[Penanaman Modal Asing]] (PMA).<ref name="pma">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/3192/PP0311982.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1982|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=11 April 2023}}</ref> Pada tanggal 19 April 1985, status perusahaan ini diubah menjadi [[Penanaman Modal Dalam Negeri]] (PMDN), karena Georgia-Pacific memutuskan untuk tidak lagi memegang saham perusahaan ini.<ref name="pmdn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/3341/PP0091986.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1986|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=11 April 2023}}</ref> Sebanyak 96,67% saham perusahaan ini pun dipegang oleh pemerintah Indonesia, sementara sisanya dipegang oleh Alas Helau.
[[Berkas:Lokasi_PT_KKA.png‎ |frame|Lokasi PT KKA]]
'''PT KKA''' didirikan terutama untuk program swasembada pengadaan kertas kantong semen di dalam negeri. Didirikan pada tanggal 21 februari 1983 berdasarkan Surat Persetujuan Presiden Republik Indonesia No. I/PMA/1983 tanggal 12 April 1983. Pada saat didirikan, PT KKA ditetapkan sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).


Pada tahun 1985, perusahaan ini mulai membangun pabrik dengan [[kapasitas terpasang]] sebesar 135.000 ton per tahun di atas lahan seluas 219,2&nbsp;hektar di dekat [[Lhokseumawe]], [[Aceh Utara]] dengan investasi sebesar US$ 424.650.151. Pabrik tersebut lalu mulai dioperasikan pada tahun 1989 dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1990.
Dalam perkembangannya, pada tanggal 19 April 1985 status PT KKA diubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang ditandai dengan keluarnya kepemilikan Georgia Pacific International Corporation USA.


Pada tanggal 31 Desember 2007, perusahaan ini menghentikan kegiatan produksinya karena ketiadaan bahan baku pinus dan bahan bakar gas dengan jumlah yang memadai dan harga yang wajar.<ref>{{Cite news|url=http://industri.kontan.co.id/news/kka-beroperasi-impor-kertas-kraft-berkurang-1|publisher=Kontan|title=KKA beroperasi, impor kertas kraft berkurang|editor-last=Rafie|editor-first=Barratut Taqiyyah|language=id|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|last=Arifenie|first=Fitri Nur}}></ref><ref>{{cite web|url=http://eportofolio.com/market-news/dahlan-pt-kka-butuh-bahan-baku-bukan-modal.html|publisher=eportofolio|title=Dahlan: PT KKA Butuh Bahan Baku Bukan Modal}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}></ref> Selain itu, perusahaan ini juga memiliki beban utang dengan jumlah yang sangat besar, sehingga membuat perusahaan ini kesulitan untuk mengambil pinjaman maupun mencari mitra strategis.<ref>{{cite web|url=http://www.bumn.go.id/18083/publikasi/berita/mandiri-restrukturisasi-kka/|publisher=bumn.go.id|title=Mandiri restrukturisasi KKA}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}></ref>
Pemegang saham terbesar PT KKA dipegang oleh Pemerintah Indonesia, sebesar 96.67%, sedangkan sisanya, sebesar 3.33%, dipegang oleh PT Alas Helau. PT KKA memiliki pabrik dengan kapasitas terpasang 135.000 ton per tahun yang dibangun di kawasan industri [[Lhokseumawe]], sekitar 30 km dari kota Lhokseumawe, Aceh Utara.


Pada tanggal 29 September 2011, [[Kementerian BUMN]] memutuskan bahwa perusahaan ini akan beroperasi kembali dengan dukungan dana restrukturisasi dan revitalisasi dari BUMN lain. Keputusan tersebut adalah tindak lanjut dari [[surat pernyataan minat]] yang telah ditandatangani pada tanggal 13 Desember 2010 oleh lima BUMN, yakni [[Semen Gresik]], [[Bukit Asam]], [[Perhutani]], [[Perusahaan Pengelola Aset]], dan perusahaan ini.<ref>{{cite web|url=http://majalahtopik.co.id/readnews.php?id=162|publisher=Topik|title=KKA Siap Beroperasi (Lagi)|access-date=2013-05-05|archive-date=2011-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20110209100311/http://www.majalahtopik.co.id/readnews.php?id=162|dead-url=yes}}></ref>
== Bidang Usaha ==
Sesuai anggaran dasar Perseroan, PT KKA bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang Pemerintah [[Indonesia]] di bidang industri, dengan lapangan usaha industri kertas dan pulp serta pembinaan untuk mencapai peningkatan pengembangan di sektor ekonomi lemah. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT KKA menjalankan kegiatan usaha di beberapa bidang.
=== Produksi===
Memproduksi berbagai jenis kertas dan pulp dengan cara mengolah bahan-bahan mentah menjadi bahan baku, yang dipergunakan untuk pembuatan pulp dan kertas


Pada tanggal 7 September 2012, [[PLN]] dan perusahaan ini mulai membahas rencana pengoperasian [[pembangkit listrik]] milik perusahaan ini untuk memasok listrik ke PLN.<ref>{{cite web|url=http://www.centroone.com/news/2012/06/3m/pln-tambah-pasokan-listrik-aceh-dari-pt-kka/|publisher=Centro One|title=PLN Tambah Pasokan Listrik Aceh dari PT KKA|access-date=2013-05-05|archive-date=2014-01-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20140110090208/http://www.centroone.com/news/2012/06/3m/pln-tambah-pasokan-listrik-aceh-dari-pt-kka/|dead-url=yes}}></ref> Pada tanggal 10 September 2012, perusahaan ini pun mengundang [[PJB Services]] untuk membantu perusahaan ini dalam melakukan kajian agar pembangkit listrik yang dimiliki oleh perusahaan ini dapat dioperasikan secara optimal dan berkesinambungan. Pada tahun 2014, pembangkit listrik milik perusahaan ini mulai memasok listrik ke PLN.<ref>{{Cite news|url=http://aceh.tribunnews.com/2014/06/12/kka-mulai-suplai-listrik-ke-pln|publisher=Serambi Indonesia|title=KKA Mulai Suplai Listrik ke PLN|last=Bakri|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}></ref> Dengan dua unit turbin uap, pembangkit listrik milik perusahaan ini dapat memasok listrik sebesar 20 hingga 24 MW.
=== Perdagangan ===
Menyalurkan dan memperdagangkan berbagai hasil produksi serta barang-barang pelengkap lainnya yang diperlukan untuk menunjang pemasaran hasil produksi dengan cara-cara tertentu, serta melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan usaha Perusahaan.


Pada tahun 2015 dan 2016, Presiden [[Joko Widodo]] yang dulu pernah bekerja di perusahaan ini mengungkapkan bahwa ia ingin agar perusahaan ini beroperasi kembali.<ref>{{Cite news|url=http://bisnis.liputan6.com/read/2187872/presiden-jokowi-ingin-pabrik-kertas-kraft-aceh-kembali-beroperasi|publisher=Liputan 6|title=Presiden Jokowi Ingin Pabrik Kertas Kraft Aceh Kembali Beroperasi|last=Wicaksono|first=Pebrianto Eko|editor-last=Nurmayanti|language=id|work=[[Liputan6.com]]}}></ref><ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/16033011/kunjungi.aceh.untuk.keempat.kali.jokowi.dijadwalkan.resmikan.pltmg|publisher=Kompas|title=Kunjungi Aceh untuk Keempat Kali, Jokowi Dijadwalkan Resmikan PLTMG|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|last=Masriadi|work=[[Kompas.com]]}}></ref> Ketua Komisi B DPRK Aceh Utara, Fauzi, juga mengatakan bahwa peluang perusahaan ini untuk beroperasi kembali sangatlah besar.<ref>{{Cite news|url=http://aceh.tribunnews.com/2015/08/05/kka-usul-dana-rp-950-m-ke-pusat|publisher=Serambi Indonesia|title=KKA Usul Dana Rp 950 M ke Pusat|last=Hasyim|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}></ref> Pada akhir tahun 2015, Gubernur [[Aceh]], [[Zaini Abdullah]], menandatangani [[nota kesepahaman]] dengan Floresta Pte Ltd asal [[Singapura]] untuk menghidupkan kembali perusahaan ini. Namun, jika pemerintah pusat tidak mengizinkan perusahaan ini dikelola oleh pemerintah Aceh, maka nota kesepahaman tersebut akan batal dengan sendirinya.<ref>{{cite web|url=http://www.lintasnasional.com/2015/12/08/pt-kka-akan-beroperasi-kembali/|publisher=Lintas Nasional|title=PT KKA Akan Beroperasi Kembali|access-date=2016-06-18|archive-date=2016-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20160614113444/http://www.lintasnasional.com/2015/12/08/pt-kka-akan-beroperasi-kembali/|dead-url=yes}}></ref> Pada bulan April 2023, pemerintah pusat resmi membubarkan perusahaan ini.<ref name="bubar">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176948/Salinan_PP_Nomor_17_Tahun_2023.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2023|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=7 April 2023}}</ref>
=== Pemberian Jasa ===
Memberikan jasa dalam bidang industri kertas dan pulp, mengadakan penelitian, reparasi dan pemeliharaan, pabrikasi alat-alat produksi kertas dan pulp.


=== Usaha Lainnya ===
== Bisnis ==
=== Bahan baku ===
Melakukan usaha atau usaha lainnya yang berkaitan dengan hal-hal diatas, yang mempunyai sarana pelengkap dan penunjang dalam mencapai tujuan Perusahaan.
Perusahaan ini dulu menggunakan kayu pinus sebagai bahan baku, karena karakteristik kayu pinus yang berserat panjang cocok untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini. Ada dua jenis kayu pinus yang digunakan oleh perusahaan ini, yaitu jenis Merkusi (berasal dari hutan di [[Aceh pada Pekan Olahraga Nasional 2021|Aceh]] dan [[Sumatera Utara]]) serta jenis Radiata (berasal dari [[Australia]] dan [[Selandia Baru]]). Untuk sekitar 4,2 ton bahan baku kayu, perusahaan ini dapat menghasilkan 1 ton kertas kraft.


Sejak didirikan, perusahaan ini mendapat pasokan bahan baku dari PT [[Tusam Hutani Lestari]]<ref>{{cite news|url=http://www.ptppa.com/index.php?option=com_content&view=article&id=965%3Apt-kka-diupayakan-beroperasi-kembali&catid=1%3Alatest-news&lang=in|publisher=PT PPA|title=
== Fasilitas ==
PT KKA Diupayakan Beroperasi Kembali}}></ref> yang 60% sahamnya dipegang oleh PT Alas Helau, sementara sisanya dipegang oleh Inhutani berdasarkan kontrak jangka panjang. PT Tusam Hutani Lestari menguasai Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 97.000 hektar di Aceh. Perusahaan ini memperkirakan bahwa kebutuhan bahan baku kayu sebesar 400.000 ton per tahun dapat dipenuhi dengan asumsi bahwa setiap hektar lahan dapat menghasilkan sekitar 200 ton kayu per hektar. Pasokan bahan baku kayu dari PT Tusam Hutani Lestari ke perusahaan ini kemudian mengalami gangguan seiring dengan berbagai permasalahan yang dihadapi terutama berkaitan dengan izin tebang menyusul dikeluarkannya [[Moratorium]] [[Pembalakan liar|Logging]] di Aceh pada bulan Juni 2007,<ref>{{cite news|url=http://www.slideshare.net/guest150909/ingub-no5-tentang-moratorium-logging-hutan-aceh|publisher=Slideshare|title=Ingub No.5 Tentang Moratorium Logging Hutan Aceh|date=29 Mei 2008}}></ref> tingginya jumlah pungutan tidak resmi, dan [[krisis finansial Asia 1997]].
=== Bahan Baku ===
PT KKA menggunakan kayu pinus sebagai bahan baku, karena karakteristik kayu bahan baku yang memiliki serat panjang sesuai untuk produk yang dihasilkan. Ada dua jenis kayu pinus yang digunakan, yaitu jenis Merkusi (berasal dari hutan Aceh dan Sumatera Utara) serta jenis Radiata, yang berasal dari Australia dan Selandia Baru Untuk sekitar 4,2 ton bahan baku kayu, dapat dihasilkan 1 ton kertas Kraft.


=== Mesin pemroses ===
Sejak awal berdiri, bahan baku kayu dipasok oleh PT Tasum Hutani Lestari yang sahamnya dimiliki 60% oleh PT Alas Helau dan 40% oleh PT Inhutani (Persero) berdasarkan kontrak jangka panjang. PT Tasum Hutani lestari menguasai HPH sebesar 97.000 ha yang berada di provinsi NAD. PT KKA memperkirakan bahwa kebutuhan bahan baku kayu sebesar 400.000 ton per tahun dapat dipenuhi dengan asumsi bahwa setiap hektar lahan dapat menghasilkan sekitar 200 ton kayu per ha. Pasokan bahan baku kayu dari PT THL kepada PT KKA mengalami gangguan seiring dengan berbagai permasalahan yang dihadapi terutama berkaitan dengan izin terbang menyusul dikeluarkannya [[Moratorium]] [[Pembalakan_liar|Logging]] di Aceh pada bulan juni 2007.<ref>{{cite news|url=http://www.slideshare.net/guest150909/ingub-no5-tentang-moratorium-logging-hutan-aceh|publisher=Slideshare|title=Ingub No.5 Tentang Moratorium Logging Hutan Aceh | date=29 Mei 2008}}></ref> Tingginya pungutan tidak resmi (high cost economic) dan krisis moneter nasional 1998.
Mesin-mesin yang dulu digunakan oleh perusahaan ini untuk memproduksi kertas kantong semen dan sejenisnya menggunakan sistem produksi satu lini, dengan kapasitas Jumbo Roll 280 dan maksimum dipotong menjadi 7 ukuran Shipping Roll.


=== Mesin Pemroses ===
=== Kebutuhan air ===
Kebutuhan air untuk kegiatan pabrik dan sarana penunjang lainnya dulu mencapai 430 liter per detik. Air diambil dari [[Danau Laut Tawar]] yang mengalir melalui Krueng Peusangan. Di pinggir Krueng Peusangan, dibangun tempat pengambilan dan penampungan air serta pengendapan lumpur, untuk selanjutnya air diproses di unit pengolahan air. Air yang sudah diolah kemudian dialirkan melalui pipa ke pabrik.
Mesin-mesin yang digunakan oleh PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) dalam memproduksi kertas kantong semen dan sejenisnya menggunakan mesin-mesin yang modern dengan teknologi terbaru. Mesin kertas yang digunakan dalam pembuatan kertas adalah mesin-mesin dengan sistem produksi satu lini, dengan kapasitas Jumbo Roll 280 dan maksimum dipotong menjadi 7 ukuran Shipping Roll.


=== Kebutuhan Air ===
=== Penanggulangan limbah ===
Sejak awal, perusahaan ini telah mengantisipasi masalah pencemaran terhadap lingkungan pabrik dengan mempersiapkan sarana penanggulangan limbah yang meliputi:
Kebutuhan air untuk kegiatan pabrik dan sarana penunjang lainnya cukup besar, kurang lebih 430 liter perdetik. Sumber air berasal dari [[Danau Laut Tawar]] yang mengalir melalui [[Krueng]] Peusangan. Di pinggir Krueng Peusangan dibangun tempat pengambilan dan penampungan air serta pengendapan lumpur (Water Intake), untuk selanjutnya diproses di unit pengolahan air (Water Treatment). Air yang sudah diolah kemudian dialirkan melalui pipa ke pabrik.

=== Sarana Penanggulangan Limbah ===
Sejak awal perusahaan sudah mengantisipasi penanganan masalah pencemaran terhadap lingkungan pabrik dengan mempersiapkan sarana penanggulangan limbah yang meliputi:


* Sarana penanggulangan limbah gas dan debu
* Sarana penanggulangan limbah gas dan debu
Baris 64: Baris 88:
# Unit pengolahan limbah untuk penurunan COD, BOD dan SS limbah cair dari proses produksi sebelum dialirkan ke laut
# Unit pengolahan limbah untuk penurunan COD, BOD dan SS limbah cair dari proses produksi sebelum dialirkan ke laut


== Hasil Produksi ==
== Hasil produksi ==
Produk yang dulu dihasilkan oleh perusahaan ini adalah kertas kantong semen jenis Multiwall Regular (MWR) dan Multiwall Extensible (MWX). MWX memiliki kekuatan tarik (''stretch'') yang lebih baik, sementara MWR memiliki ketahanan sobek yang lebih kuat. MWX cocok untuk kantong semen dengan model lem (''paste''), sedangkan MWR cocok untuk model jahit. Spesifikasi gramatur kertas yang sudah diproduksi adalah 70,75 dan 80 gsm (gram per square meter).
[[Berkas:Hasil_Produksi_KKA.jpg‎ |frame|Hasil produksi berupa kertas kraft]]
Produk yang dihasilkan PT KKA adalah kertas kantong semen jenis Multiwall Regular (MWR) dan Multiwall Extensible (MWX). MWX memiliki kekuatan tarik (stretch) yang lebih baik, sementara MWR memiliki ketahanan sobek yang lebih kuat. MWX cocok untuk kantong semen dengan model lem (paste) sedangkan MWR cocok untuk model jahit. Spesifikasi gramatur kertas yang sudah di produksi adalah 70,75 dan 80 gsm (gram per square meter).

Selain kantong semen, PT KKA dapat juga memproduksi Kraft Liner Board (Kertas Pelapis Pembuat Kardus) dengan gramatur di bawah 160 gsm. Kertas siap jual dikemas dalam bentuk gulungan/roll dengan diameter gulungan antara 40-45 inci dan diameter inti sebesar 3 inci. Masing-masing gulungan memiliki berat antara 680-750 kg. Ukuran standar untuk lebar gulungan kertas adalah 40 inci. Sebagian besar hasil produksi PT KKA adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan dalam negeri, sedangkan sisanya untuk di ekspor.

== Awal Kemunduran ==
Memasuki millenium baru, PT.KKA mulai mengalami kemunduran. Sempat tidak beroperasi setahun lebih karena tidak ada dana.<ref>{{cite web|url=http://kami-anak-kka.blogspot.com/2010/07/kertas-kraft-aceh-masih-butuh-us60-jt.html|publisher=Lapak Anak KKA|title=Kertas Kraft Aceh Masih Butuh US$60 Jt}}></ref> Lalu, permasalahan terbatasnya ketersediaan kayu pinus untuk bahan baku produksi,<ref>{{cite news|url=http://www.detikfinance.com/read/2009/12/01/082253/1251586/4/pemerintah-cari-lahan-pinus-50000-ha-untuk-hidupkan-kka|publisher=Detik Finance|title=Pemerintah Cari Lahan Pinus 50.000 Ha untuk Hidupkan KKA | date=1 Desember 2009}}></ref> membuat PT.KKA hampir dilikuidasi oleh pemerintah. Akan tetapi, proses penglikuidasian tidak jadi dilakukan karena pemerintah masih meyakini bahwa PT.KKA masih bisa diselamatkan.<ref>{{cite news|url=http://www.detikfinance.com/read/2009/08/18/135758/1184920/4/pt-kertas-kraft-aceh-batal-dilikuidasi|publisher=Detik Finance|title=PT Kertas Kraft Aceh Batal Dilikuidasi | date=18 Agustus 2009}}></ref>

Hampir sebagian karyawannya, baik karyawan tetap maupun yang tidak tetap, dirumahkan.<ref>{{cite news|url=http://www.detikfinance.com/read/2010/05/08/094829/1353429/4/kertas-kraft-aceh-rumahkan-685-karyawan|publisher=Detik Finance|title=Kertas Kraft Aceh Rumahkan 685 Karyawan | date=8 Mei 2010}}></ref> Banyak dari mereka sudah bekerja di tempat lain. Banyak isu yang beredar, tentang akan dihidupkan kembali PT.KKA, seperti rencana pemerintah untuk menghidupkan lagi Pabrik KKA, <ref>{{cite news|url=http://www.serambinews.com/news/view/25365/pemerintah-sepakat-hidupkan-lagi-pt-kka|publisher=Serambi Indonesia|title=Pemerintah Sepakat Hidupkan Lagi PT KKA | date=3 Maret 2010}}></ref> rencana PT KKA yang akan disiapkan menjadi pemasok Kertas PT.Semen Gresik,<ref>{{cite web|url=http://kami-anak-kka.blogspot.com/2010/06/pt-kka-disiapkan-jadi-pemasok-kertas.html|publisher=Lapak Anak KKA|title=PT KKA Disiapkan Jadi Pemasok Kertas Semen Gresik | date=18 Juni 2010}}></ref> atau adanya 2 investor yang berminat mengakuisisi PT.KKA.<ref>{{cite web|url=http://kami-anak-kka.blogspot.com/2010/06/dua-investor-berminat-masuk-kertas.html|publisher=Lapak Anak KKA|title=Dua Investor Berminat Masuk Kertas Kraft Aceh | date=18 Juni 2010}}</ref> Tetapi sampai saat ini, hal itu belum terealisasi.


Selain kantong semen, perusahaan ini dulu juga dapat memproduksi ''Kraft Liner Board'' (kertas pelapis kardus) dengan gramatur di bawah 160 gsm. Kertas siap jual dikemas dalam bentuk gulungan/roll dengan diameter gulungan antara 40-45 inci dan diameter inti sebesar 3 inci. Masing-masing gulungan memiliki berat antara 680–750&nbsp;kg. Ukuran standar untuk lebar gulungan kertas adalah 40 inci. Sebagian besar hasil produksi perusahaan ini dulu adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan dalam negeri, sedangkan sisanya untuk diekspor.
=== Kasus Korupsi ===
Salah satu penyebab kemunduran PT.KKA adalah kasus korupsi yang membelitnya. Pada tahun 2009, Tim jaksa dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) [[Aceh]] menemukan adanya indikasi korupsi dalam proyek pengadaan bahan baku kayu (timber material) di PT.KKA, pada tahun 2008. Kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp 4,6 miliar.<ref>{{cite news|url=http://serambinews.com/news/view/148/jaksa-ungkap-korupsi-di-pt-kka|publisher=Serambi Indonesia|title=Jaksa Ungkap Korupsi di PT KKA | date=11 Maret 2009}}></ref>


== Kompleks perumahan ==
Tidak hanya itu, pada tahun yang sama, Mantan Direktur PT. Kertas Kraft Aceh, HT Suriansyah, mendesak [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) segera menyidik dugaan korupsi senilai Rp.144 miliar lebih terjadi dalam tubuh perusahaan tersebut pada periode 1998-2002.<ref>{{cite news|url=http://www.serambinews.com/news/view/1701/kpk-didesak-sidik-korupsi-di-kka|publisher=Serambi Indonesia|title=KPK Didesak Sidik Korupsi di KKA | date=3 April 2009}}></ref>
Perusahaan ini memiliki sebuah kompleks perumahan yang letaknya tidak jauh dari pabrik. Perumahan tersebut dikhususkan untuk ditinggali oleh karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Di dalam kompleks perumahan tersebut terdapat 350 unit rumah, serta beberapa fasilitas penunjang, seperti sekolah, masjid, klinik, supermarket, lapangan sepak bola, dan wisma. Pagar komplek perumahan tersebut telah roboh, sehingga mengakibatkan sejumlah aset perusahaan ini hilang.


== Komplek Perumahan ==
== Galeri ==
<gallery mode="packed">
PT.KKA juga memiliki sebuah komplek perumahan yang letaknya di dalam pabrik. Perumahan ini dikhususkan untuk tempat tinggal karyawan tetap maupun karyawan tidak tetapnya. Didalam komplek perumahan ini, terdapat beberapa fasilitas penunjang, seperti TK Permata Hati, SD Pinus, Mesjid Al-Mizan,<ref>{{cite web|url=http://www.ilhammaulana.com/2010/09/21/mesjid-al-mizan-oh-mesjid-al-mizan/|publisher=Ilham Maulana|title=Mesjid Al-Mizan, oh… Mesjid Al-Mizan | date=21 September 2010}}</ref> Klinik KKA, Supermarket, Lapangan Sepakbola dan Dormitory/[[Wisma]]. Karena banyak warganya yang sudah pindah, kini banyak rumah di komplek ini yang sudah kumuh karena sudah tidak terawat. Disamping itu, ada beberapa pagar pembatas antara Komplek KKA dengan lingkungan luar yang sudah rubuh. Hal ini mengakibatkan, ada beberapa aset perusahaan yang hilang. <ref>{{cite news|url=http://www.modusaceh.com/html/read/reportase/2277/aaf_dan_pt_kka_riwayatnya_kini.html|publisher=Modus Aceh|title=AAF dan KKA Riwayatnya Kini | date=19 Januari2010}}></ref>
Berkas:Pintu.jpg|Pintu masuk
Berkas:Mesjid PT KKA.jpg|Masjid Al Mizan
Berkas:SD Pinus KKA.jpg|SD Pinus
Berkas:TK Permata Hati KKA.jpg|TK Permata Hati
Berkas:Wisma PT KKA.jpg|Wisma
Berkas:Halte Bus KKA.jpg|Halte bus
</gallery>


== Catatan Kaki ==
== Catatan Kaki ==
{{Reflist|2}}
{{Reflist|2}}


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://kka.co.id Situs resmi PT.KKA (Persero)]
* {{id}} {{official|http://kka.co.id/}}
* {{id}} [http://portal.bumn.go.id/kertasaceh/ Portal PT.KKA di BUMN]
* {{id}} [http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=id&msa=0&msid=100472563133081435904.0004847031ee428b65690&t=h&z=15 Peta Perumahan Komplek PT.KKA di Google Maps]
* {{id}} [http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=id&msa=0&msid=100472563133081435904.0004847031ee428b65690&t=h&z=15 Peta Perumahan Komplek PT.KKA di Google Maps]


{{Mantan BUMN Indonesia}}
[[Kategori:BUMN]]
[[Kategori:Perusahaan kertas]]


[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia yang sudah tidak beroperasi]]
[[jv:Kertas Kraft Aceh]]
[[Kategori:Perusahaan kertas Indonesia]]

Revisi terkini sejak 3 Februari 2024 13.16

PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
BUMN / Perseroan Terbatas
IndustriKertas dan pulp
NasibDibubarkan
Didirikan21 Februari 1983 (1983-02-21) di Aceh Utara, Indonesia
Ditutup2023
Kantor pusat,
Indonesia
Tokoh kunci
Seto Karjanto (Plt. Direktur Utama)[1]
ProdukKertas kraft
PemilikPemerintah Indonesia (96,67%)

PT Kertas Kraft Aceh (Persero) atau biasa disingkat menjadi KKA, adalah bekas badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang produksi kertas kraft. Perusahaan ini telah berhenti beroperasi sejak akhir tahun 2007 dan akhirnya dibubarkan pada tahun 2023.[2]

Perusahaan ini didirikan sebagai bagian dari program swasembada kertas kraft yang merupakan bahan baku kantong semen. Perusahaan ini lalu resmi didirikan pada tanggal 21 Februari 1983 sebagai sebuah joint venture antara pemerintah Indonesia, Alas Helau, dan Georgia-Pacific dengan status Penanaman Modal Asing (PMA).[3] Pada tanggal 19 April 1985, status perusahaan ini diubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), karena Georgia-Pacific memutuskan untuk tidak lagi memegang saham perusahaan ini.[4] Sebanyak 96,67% saham perusahaan ini pun dipegang oleh pemerintah Indonesia, sementara sisanya dipegang oleh Alas Helau.

Pada tahun 1985, perusahaan ini mulai membangun pabrik dengan kapasitas terpasang sebesar 135.000 ton per tahun di atas lahan seluas 219,2 hektar di dekat Lhokseumawe, Aceh Utara dengan investasi sebesar US$ 424.650.151. Pabrik tersebut lalu mulai dioperasikan pada tahun 1989 dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1990.

Pada tanggal 31 Desember 2007, perusahaan ini menghentikan kegiatan produksinya karena ketiadaan bahan baku pinus dan bahan bakar gas dengan jumlah yang memadai dan harga yang wajar.[5][6] Selain itu, perusahaan ini juga memiliki beban utang dengan jumlah yang sangat besar, sehingga membuat perusahaan ini kesulitan untuk mengambil pinjaman maupun mencari mitra strategis.[7]

Pada tanggal 29 September 2011, Kementerian BUMN memutuskan bahwa perusahaan ini akan beroperasi kembali dengan dukungan dana restrukturisasi dan revitalisasi dari BUMN lain. Keputusan tersebut adalah tindak lanjut dari surat pernyataan minat yang telah ditandatangani pada tanggal 13 Desember 2010 oleh lima BUMN, yakni Semen Gresik, Bukit Asam, Perhutani, Perusahaan Pengelola Aset, dan perusahaan ini.[8]

Pada tanggal 7 September 2012, PLN dan perusahaan ini mulai membahas rencana pengoperasian pembangkit listrik milik perusahaan ini untuk memasok listrik ke PLN.[9] Pada tanggal 10 September 2012, perusahaan ini pun mengundang PJB Services untuk membantu perusahaan ini dalam melakukan kajian agar pembangkit listrik yang dimiliki oleh perusahaan ini dapat dioperasikan secara optimal dan berkesinambungan. Pada tahun 2014, pembangkit listrik milik perusahaan ini mulai memasok listrik ke PLN.[10] Dengan dua unit turbin uap, pembangkit listrik milik perusahaan ini dapat memasok listrik sebesar 20 hingga 24 MW.

Pada tahun 2015 dan 2016, Presiden Joko Widodo yang dulu pernah bekerja di perusahaan ini mengungkapkan bahwa ia ingin agar perusahaan ini beroperasi kembali.[11][12] Ketua Komisi B DPRK Aceh Utara, Fauzi, juga mengatakan bahwa peluang perusahaan ini untuk beroperasi kembali sangatlah besar.[13] Pada akhir tahun 2015, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, menandatangani nota kesepahaman dengan Floresta Pte Ltd asal Singapura untuk menghidupkan kembali perusahaan ini. Namun, jika pemerintah pusat tidak mengizinkan perusahaan ini dikelola oleh pemerintah Aceh, maka nota kesepahaman tersebut akan batal dengan sendirinya.[14] Pada bulan April 2023, pemerintah pusat resmi membubarkan perusahaan ini.[2]

Bahan baku

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini dulu menggunakan kayu pinus sebagai bahan baku, karena karakteristik kayu pinus yang berserat panjang cocok untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini. Ada dua jenis kayu pinus yang digunakan oleh perusahaan ini, yaitu jenis Merkusi (berasal dari hutan di Aceh dan Sumatera Utara) serta jenis Radiata (berasal dari Australia dan Selandia Baru). Untuk sekitar 4,2 ton bahan baku kayu, perusahaan ini dapat menghasilkan 1 ton kertas kraft.

Sejak didirikan, perusahaan ini mendapat pasokan bahan baku dari PT Tusam Hutani Lestari[15] yang 60% sahamnya dipegang oleh PT Alas Helau, sementara sisanya dipegang oleh Inhutani berdasarkan kontrak jangka panjang. PT Tusam Hutani Lestari menguasai Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 97.000 hektar di Aceh. Perusahaan ini memperkirakan bahwa kebutuhan bahan baku kayu sebesar 400.000 ton per tahun dapat dipenuhi dengan asumsi bahwa setiap hektar lahan dapat menghasilkan sekitar 200 ton kayu per hektar. Pasokan bahan baku kayu dari PT Tusam Hutani Lestari ke perusahaan ini kemudian mengalami gangguan seiring dengan berbagai permasalahan yang dihadapi terutama berkaitan dengan izin tebang menyusul dikeluarkannya Moratorium Logging di Aceh pada bulan Juni 2007,[16] tingginya jumlah pungutan tidak resmi, dan krisis finansial Asia 1997.

Mesin pemroses

[sunting | sunting sumber]

Mesin-mesin yang dulu digunakan oleh perusahaan ini untuk memproduksi kertas kantong semen dan sejenisnya menggunakan sistem produksi satu lini, dengan kapasitas Jumbo Roll 280 dan maksimum dipotong menjadi 7 ukuran Shipping Roll.

Kebutuhan air

[sunting | sunting sumber]

Kebutuhan air untuk kegiatan pabrik dan sarana penunjang lainnya dulu mencapai 430 liter per detik. Air diambil dari Danau Laut Tawar yang mengalir melalui Krueng Peusangan. Di pinggir Krueng Peusangan, dibangun tempat pengambilan dan penampungan air serta pengendapan lumpur, untuk selanjutnya air diproses di unit pengolahan air. Air yang sudah diolah kemudian dialirkan melalui pipa ke pabrik.

Penanggulangan limbah

[sunting | sunting sumber]

Sejak awal, perusahaan ini telah mengantisipasi masalah pencemaran terhadap lingkungan pabrik dengan mempersiapkan sarana penanggulangan limbah yang meliputi:

  • Sarana penanggulangan limbah gas dan debu
  1. Blow gas treatment di unit pulping
  2. Electro Static Dust Precipitator pada Recovery Boiler
  3. Wet Scrubber di Recausticizing Unit
  • Sarana penanggulangan limbah padat
  1. Bark Boiler untuk pembakaran kulit kayu
  2. Lime Kiln untuk pengolahan lumpur kapur
  3. Penyediaan area penimbunan tanah (land fill)
  • Saran penanggulangan limbah cair
  1. Unit pengolahan limbah untuk penurunan COD, BOD dan SS limbah cair dari proses produksi sebelum dialirkan ke laut

Hasil produksi

[sunting | sunting sumber]

Produk yang dulu dihasilkan oleh perusahaan ini adalah kertas kantong semen jenis Multiwall Regular (MWR) dan Multiwall Extensible (MWX). MWX memiliki kekuatan tarik (stretch) yang lebih baik, sementara MWR memiliki ketahanan sobek yang lebih kuat. MWX cocok untuk kantong semen dengan model lem (paste), sedangkan MWR cocok untuk model jahit. Spesifikasi gramatur kertas yang sudah diproduksi adalah 70,75 dan 80 gsm (gram per square meter).

Selain kantong semen, perusahaan ini dulu juga dapat memproduksi Kraft Liner Board (kertas pelapis kardus) dengan gramatur di bawah 160 gsm. Kertas siap jual dikemas dalam bentuk gulungan/roll dengan diameter gulungan antara 40-45 inci dan diameter inti sebesar 3 inci. Masing-masing gulungan memiliki berat antara 680–750 kg. Ukuran standar untuk lebar gulungan kertas adalah 40 inci. Sebagian besar hasil produksi perusahaan ini dulu adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan dalam negeri, sedangkan sisanya untuk diekspor.

Kompleks perumahan

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini memiliki sebuah kompleks perumahan yang letaknya tidak jauh dari pabrik. Perumahan tersebut dikhususkan untuk ditinggali oleh karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Di dalam kompleks perumahan tersebut terdapat 350 unit rumah, serta beberapa fasilitas penunjang, seperti sekolah, masjid, klinik, supermarket, lapangan sepak bola, dan wisma. Pagar komplek perumahan tersebut telah roboh, sehingga mengakibatkan sejumlah aset perusahaan ini hilang.

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Penugasan Direktur PT Kertas Kraft Aceh (Persero)". PT PPA. 7 Agustus 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-07. >
  2. ^ a b "Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2023" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 7 April 2023. 
  3. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1982" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 11 April 2023. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1986" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 11 April 2023. 
  5. ^ Arifenie, Fitri Nur. Rafie, Barratut Taqiyyah, ed. "KKA beroperasi, impor kertas kraft berkurang". Kontan.co.id. Kontan. >
  6. ^ "Dahlan: PT KKA Butuh Bahan Baku Bukan Modal". eportofolio. [pranala nonaktif permanen]>
  7. ^ "Mandiri restrukturisasi KKA". bumn.go.id. [pranala nonaktif permanen]>
  8. ^ "KKA Siap Beroperasi (Lagi)". Topik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-09. Diakses tanggal 2013-05-05. >
  9. ^ "PLN Tambah Pasokan Listrik Aceh dari PT KKA". Centro One. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-10. Diakses tanggal 2013-05-05. >
  10. ^ Bakri. "KKA Mulai Suplai Listrik ke PLN". Tribunnews.com. Serambi Indonesia. >
  11. ^ Wicaksono, Pebrianto Eko. Nurmayanti, ed. "Presiden Jokowi Ingin Pabrik Kertas Kraft Aceh Kembali Beroperasi". Liputan6.com. Liputan 6. >
  12. ^ Masriadi. Galih, Bayu, ed. "Kunjungi Aceh untuk Keempat Kali, Jokowi Dijadwalkan Resmikan PLTMG". Kompas.com. Kompas. >
  13. ^ Hasyim. "KKA Usul Dana Rp 950 M ke Pusat". Tribunnews.com. Serambi Indonesia. >
  14. ^ "PT KKA Akan Beroperasi Kembali". Lintas Nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-14. Diakses tanggal 2016-06-18. >
  15. ^ "PT KKA Diupayakan Beroperasi Kembali". PT PPA. >
  16. ^ "Ingub No.5 Tentang Moratorium Logging Hutan Aceh". Slideshare. 29 Mei 2008. >

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]