Lompat ke isi

Angpau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- diantara + di antara )
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{More citations needed|date=Januari 2022}}
{{Chinese|pic=Laisee.jpg|picsize=250px|piccap=Angpau|t=紅包|s=红包|l=|p=hóng bāo|j=hung4 baau1|y=hùhng bāauh|h=Pung Pao|poj=âng-pau|c2=利是 atau 利事|j2=lai6 si6|y2=làih sih|p2=lì shì|l2=|vie=lì xì}}
{{Chinese|pic=Laisee.jpg|picsize=250px|piccap=Angpau|t=紅包|s=红包|l=|p=hóng bāo|j=hung4 baau1|y=hùhng bāauh|h=fùng-pâu|poj=âng-pau|c2=利是 atau 利事|j2=lai6 si6|y2=làih sih|p2=lì shì|l2=|vie=lì xì}}
Dalam kebudayaan masyarakat [[China]] dan Asia, '''angpau''' ([[Hanzi]]: 紅包, [[pinyin]]: hóngbāo) adalah bingkisan dalam amplop [[merah]] yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut [[tahun baru Imlek]] atau perayaan lainnya. Dialek [[Hokkien]] menyebutnya ''angbao'', [[Min Nan]] sebagai ''angpau'', [[Kantonis]] sebagai ''lai see'' (利市/利是), [[Vietnam]] sebagai ''lì xì'', dan [[Korea]] sebagai ''sae bae don'' (세뱃돈/歲拜돈).


'''Angpau''' ({{Lang-zh|s=红包|t=紅包|p=hóngbāo|poj=âng-pau}}) adalah uang yang diberikan sebagai hadiah kepada seseorang yang dibungkus dalam amplop berwarna merah. Menurut tradisi [[Tionghoa]], angpau umum diberikan kepada orang-orang tertentu dalam hari raya tradisional atau perayaan khusus tertentu, misalnya kepada anak-anak, para lajang, dan orang tua (dari anaknya) pada perayaan [[Tahun Baru Imlek]] atau kepada kedua mempelai yang sedang melangsungkan [[upacara pernikahan]].<ref>{{Kamus|angpau}}</ref>
==Etimologi==
Istilah ''angpao'' dalam kamus berbahasa Mandarin didefinisikan sebagai "uang yang dibungkus dalam kemasan merah sebagai hadiah; bonus bayaran; uang bonus yang diberikan kepada pembeli oleh penjual karena telah membeli produknya; sogokan". ''Hong'' memiliki arti ''marga Hong; merah, populer, revolusioner, bonus". ''Bao'' memiliki arti "menutupi, membungkus, memegang, memasukkan, mengurusi, kontrak, kemasan, pembungkus, kontainer, tas, menerima, bungkusan".<ref>MDBG. Akses= 29 Mei 2013. [http://www.mdbg.net/chindict/chindict.php Chinese-English Dictionary].</ref>


Praktik pemberian angpau berakar dari tradisi [[Tionghoa]] dan menjadi salah satu tradisi yang tetap dipraktikkan secara masif oleh [[Tionghoa|orang-orang Tionghoa]], baik di dalam maupun di luar [[Tiongkok]]. Mulai pada pertengahan tahun 2010-an, praktik pemberian angpau secara digital pada Tahun Baru Imlek muncul di [[Tiongkok]] pada layanan [[Perpesanan instan|aplikasi pesan]], khususnya [[WeChat]], dengan sistem [[dompet elektronik]].
==Kegunaan dan kebiasaan==

[[Berkas:Angpao dengan gambar Cai Shen.jpg|thumb|240px|Angpao yang dihiasi gambar [[Cai Shen]]]]
Dalam [[bahasa Kanton]], angpau juga disebut sebagai ''laisi'' ({{Lang-zh|c=利市/利是|p=lìshì|j=lai<sup>6</sup> si<sup>6</sup>/lei<sup>6</sup> si<sup>6</sup>/lei<sup>6</sup> si<sup>5</sup>}}).

== Etimologi ==
Istilah ''angpau'' dalam kamus berbahasa Mandarin didefinisikan sebagai "uang yang dibungkus dalam kemasan merah sebagai hadiah; bonus bayaran; uang bonus yang diberikan kepada pembeli oleh penjual karena telah membeli produknya; sogokan". ''Hong'' memiliki arti ''marga Hong; merah, populer, revolusioner, bonus". ''Bao'' memiliki arti "menutupi, membungkus, memegang, memasukkan, mengurusi, kontrak, kemasan, pembungkus, kontainer, tas, menerima, bungkusan".<ref>MDBG. Akses= 29 Mei 2013. [http://www.mdbg.net/chindict/chindict.php Chinese-English Dictionary].</ref>

== Kegunaan dan kebiasaan ==
[[Berkas:Angpao dengan gambar Cai Shen.jpg|jmpl|240px|Angpau yang dihiasi gambar [[Cai Shen]]]]
Angpau umumnya muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti [[pernikahan]], ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya seperti [[tahun baru Imlek]], memberi bonus kepada pemain [[barongsai]], beramal kepada guru religius atau tempat ibadah, dan sebagainya. Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan. Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.
Angpau umumnya muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti [[pernikahan]], ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya seperti [[tahun baru Imlek]], memberi bonus kepada pemain [[barongsai]], beramal kepada guru religius atau tempat ibadah, dan sebagainya. Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan. Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.


Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif. Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.
Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif. Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.


===Pemberi dan penerima===
=== Pemberi dan penerima ===
[[Berkas:Angpao bergambar kartun untuk anak.jpg|thumb|240px|Berbagai angpau dengan desain lucu untuk anak-anak]]
[[Berkas:Angpao bergambar kartun untuk anak.jpg|jmpl|240px|Berbagai angpau dengan desain lucu untuk anak-anak]]
Para pemberi angpau biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, sementara penerimanya adalah orang yang belum menikah atau anak kecil.
Para pemberi angpau biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, sementara penerimanya adalah orang yang belum menikah atau anak kecil.


Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk memberi uang dalam bentuk koin atau berupa lembaran dalam jumlah banyak supaya penerima tidak bisa memperkirakan jumlah uang yang ia terima. Masyarakat biasanya juga melarang anak-anak untuk membuka angpau pada saat masih berkumpul bersama-sama supaya tidak terjadi kecanggungan di antara para pemberi angpau (misalnya karena jumlah uang yang diberikan berbeda).
Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk memberi uang dalam bentuk koin atau berupa lembaran dalam jumlah banyak supaya penerima tidak bisa memperkirakan jumlah uang yang ia terima. Masyarakat biasanya juga melarang anak-anak untuk membuka angpau pada saat masih berkumpul bersama-sama supaya tidak terjadi kecanggungan di antara para pemberi angpau (misalnya karena jumlah uang yang diberikan berbeda).


===Jumlah uang===
=== Jumlah uang ===
Jumlah uang yang ada dalam sebuah amplop angpau bervariasi. Untuk perhelatan yang bersifat suka cita biasanya besarnya dalam angka genap, angka ganjil untuk kematian. Menurut kepercayaan masyarakat China, angka ganjil dihubungkan dengan pemakaman, dan angka "empat" ([[Hanzi]]=四, [[pinyin]]=sì) [[homofon]] dengan kata "mati" ([[Hanzi]]=死; [[pinyin]]= sǐ). Namun, pada wilayah tertentu di China, masyarakat biasanya memberikan nominal ganjil kepada pasangan yang menikah sebagai lambang angka ganjil tidak dapat dibagi lagi.
Jumlah uang yang ada dalam sebuah amplop angpau bervariasi. Untuk perhelatan yang bersifat suka cita biasanya besarnya dalam angka genap, angka ganjil untuk kematian. Menurut kepercayaan masyarakat China, angka ganjil dihubungkan dengan pemakaman, dan angka "empat" ([[Hanzi]]=四, [[pinyin]]=sì) [[homofon]] dengan kata "mati" ([[Hanzi]]=死; [[pinyin]]= sǐ). Namun, pada wilayah tertentu di China, masyarakat biasanya memberikan nominal ganjil kepada pasangan yang menikah sebagai lambang angka ganjil tidak dapat dibagi lagi.


Dalam pernikahan, pemberi angpau memperkirakan nominal yang ia berikan apakah dapat menutupi biaya yang dikeluarkan oleh pasangan menikah untuk menjamunya. Selain itu, nominal yang digunakan terkadang juga menunjukkan ungkapan selamat si pemberi kepada pasangan menikah, misalnya $288 (2 melambangkan pasangan dan 88 melambangkan [[囍|shuangxi]] atau kebahagiaan berganda) dan $388 (3 melambangkan pasangan segera dianugerahi keturunan [2 orangtua + 1 anak]). Karena angka 8 melambangkan kekayaan, biasanya orang berusaha memberi uang dalam angpau dengan nominal 8.
Dalam pernikahan, pemberi angpau memperkirakan nominal yang ia berikan apakah dapat menutupi biaya yang dikeluarkan oleh pasangan menikah untuk menjamunya. Selain itu, nominal yang digunakan terkadang juga menunjukkan ungkapan selamat si pemberi kepada pasangan menikah, misalnya $288 (2 melambangkan pasangan dan 88 melambangkan [[囍|shuangxi]] atau kebahagiaan berganda) dan $388 (3 melambangkan pasangan segera dianugerahi keturunan [2 orang tua + 1 anak]). Karena angka 8 melambangkan kekayaan, biasanya orang berusaha memberi uang dalam angpau dengan nominal 8.


==Sejarah==
== Sejarah ==
Pada masa [[Dinasti Qin]] di [[China]], orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut ''yāsuì qián'' (壓祟錢) yang berarti "uang pengusir roh jahat", dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian. ''Yāsuì qián'' kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa [[China]] menemukan metode printing. Uang tersebut selanjutnya disebut ''yāsuì qián'' (壓歲錢), aksara ''sui'' yang digunakan bukan berarti "roh jahat" melainkan "usia tua".
Pada masa [[Dinasti Qin]] di [[China]], orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut ''yāsuì qián'' (壓祟錢) yang berarti "uang pengusir roh jahat", dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian. ''Yāsuì qián'' kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa [[China]] menemukan metode printing. Uang tersebut selanjutnya disebut ''yāsuì qián'' (壓歲錢), aksara ''sui'' yang digunakan bukan berarti "roh jahat" melainkan "usia tua".


==Kebiasaan di berbagai negara==
== Kebiasaan di berbagai negara ==
===Vietnam===
=== Vietnam ===
Masyarakat [[Vietnam]] menyebut angpau sebagai ''lì xì'' (mirip dengan dialek [[Kantonis]]) atau dalam beberapa kasus sebagai ''phong bao mừng tuổi'' (amplop tahun baru).
Masyarakat [[Vietnam]] menyebut angpau sebagai ''lì xì'' (mirip dengan dialek [[Kantonis]]) atau dalam beberapa kasus sebagai ''phong bao mừng tuổi'' (amplop tahun baru).


===Negara-negara Asia Tenggara===
=== Negara-negara Asia Tenggara ===
Masyarakat [[Thailand]] menyebut ''ang pow'' (menyerupai dialek [[Teochew]]) atau ''tae ea'' oleh warga China-Thailand. [[Myanmar]] (Burma)menyebutnya ''an-pao'' ({{lang-my|}}''') dan di [[Kamboja|Kamboja]] sebagai ''ang pao''.'''
Masyarakat [[Thailand]] menyebut ''ang pow'' (menyerupai dialek [[Teochew]]) atau ''tae ea'' oleh warga China-Thailand. [[Myanmar]] (Burma) menyebutnya ''an-pao'' ({{lang-my|}}''') dan di [[Kamboja]] sebagai ''ang pao''.'''


===Filipina===
=== Filipina ===
Warga China di [[Filipina]] saling menukar ''ang pao'' pada saat perayaan [[tahun baru Imlek]]. Bagi masyarakat [[Filipina]] yang bukan China, ''ang paw'' (atau ''ampaw'') secara umum dianggap melambangkan tahun baru Imlek. Beberapa penduduk pribumi telah mengadopsi kebudayaan tersebut untuk ulang tahun, terutama memberi ''[[aguinaldo]]'' pada saat perayaan [[Natal]].
Warga China di [[Filipina]] saling menukar ''ang pao'' pada saat perayaan [[tahun baru Imlek]]. Bagi masyarakat [[Filipina]] yang bukan China, ''ang paw'' (atau ''ampaw'') secara umum dianggap melambangkan tahun baru Imlek. Beberapa penduduk pribumi telah mengadopsi kebudayaan tersebut untuk ulang tahun, terutama memberi ''[[aguinaldo]]'' pada saat perayaan [[Natal]].


===Korea Selatan===
=== Korea Selatan ===
Masyarakat Korea Selatan menggunakan amplop putih yang disebut "sae bae don".
Masyarakat Korea Selatan menggunakan amplop putih yang disebut "sae bae don".


===Jepang===
=== Jepang ===
Di [[Jepang]], pemberian uang yang disebut ''otoshidama'' diberikan kepada anak-anak oleh seluruh kerabatnya pada saat perayaan tahun baru Jepang. Namun, amplop yang digunakan berwarna putih dan ditulisi nama orang yang menerima. Praktik yang mirip, ''Shūgi-bukuro'', digunakan dalam pesta pernikahan, tetapi amplopnya dilipat bukan dilem serta dihiasi oleh pita.
Di [[Jepang]], pemberian uang yang disebut ''otoshidama'' diberikan kepada anak-anak oleh seluruh kerabatnya pada saat perayaan tahun baru Jepang. Namun, amplop yang digunakan berwarna putih dan ditulisi nama orang yang menerima. Praktik yang mirip, ''Shūgi-bukuro'', digunakan dalam pesta pernikahan, tetapi amplopnya dilipat bukan dilem serta dihiasi oleh pita.


===Amplop hijau===
=== Malaysia ===
Angpau di Malaysia disebut berdasarkan bahasa [[Kantonis]], yaitu ''àng pao''. Tradisi ini kurang populer di wilayah Semenanjung Malaysia, tetapi sangat populer di [[Sabah]]. Warga Tionghoa di Sabah memberi ang pao kepada cucu, rekan karib, murid, dan tetangga mereka, atau digunakan untuk mengemas dana yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak dana di [[klenteng]].

== Amplop hijau ==
{{Main|Amplop hijau}}
{{Main|Amplop hijau}}
Warga muslim di [[Malaysia]], [[Brunei]], [[Indonesia]], dan [[Singapura]] telah mengadopsi kebudayaan China sebagai bagian dari [[Idul Fitri]] atau pernikahan. Namun, mereka tidak menggunakan angpau berwarna merah, melainkan amplop dengan desain menyerupai angpau tetapi berwarna hijau. Warna hijau merupakan warna tradisional yang digunakan oleh [[Islam]] dan adaptasi tersebut didasarkan pada tradisi ''[[sadaqah]]''. Dalam [[Qur'an]], [[sadaqah]] bersifat lebih tidak formal dibandingkan [[zakat]], dan dalam berbagai kebudayaan lebih mendekati ''pemberian di antara teman'' dibandingkan beramal yang lebih ditetapkan untuk orang yang ''membutuhkan''.
Warga muslim di [[Malaysia]], [[Brunei]], [[Indonesia]], dan [[Singapura]] telah mengadopsi kebudayaan China sebagai bagian dari [[Idul Fitri]] atau pernikahan. Namun, mereka tidak menggunakan angpau berwarna merah, melainkan amplop dengan desain menyerupai angpau tetapi berwarna hijau. Warna hijau merupakan warna tradisional yang digunakan oleh [[Islam]] dan adaptasi tersebut didasarkan pada tradisi [[sedekah]]. Dalam [[Alquran]], sedekah bersifat lebih tidak formal dibandingkan [[zakat]], dan dalam berbagai kebudayaan lebih mendekati pemberian di antara teman dibandingkan beramal yang lebih ditetapkan untuk orang yang membutuhkan.


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
*[[囍]]
* [[囍]]
*[[Fu_Lu_Shou#Aksara_Fu]]
* [[Fu Lu Shou#Aksara Fu]]


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

==Pranala luar==
* [http://gohongkong.about.com/od/chinesenewyear/a/laisee.htm How to Give Lai See in Hong Kong]
* [http://www.char4u.com/article_info.php?articles_id=68 Red Packet: Sign of Prosperity]

{{Commons category|Red envelope}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/15950 Mengapa ada tradisi angpau pada tahun baru Imlek]
* [http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/15950 Mengapa ada tradisi angpau pada tahun baru Imlek]
* [http://www.wartakita.com/warta/126 Tradisi yang biasa dilakukan saat Imlek]
* [http://www.tionghoa.com Budaya & Tradisi Tionghoa]
* [http://www.tionghoa.com Budaya & Tradisi Tionghoa]
* [http://www.tionghoa.info/tradisi-memberikan-angpao/ Tradisi Memberikan Angpao]
{{Budaya-stub}}


[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Cina]]
[[Kategori:Budaya Tionghoa]]
[[Kategori:Filantropi]]
[[Kategori:Keberuntungan]]
[[Kategori:Keberuntungan]]

Revisi terkini sejak 27 Januari 2024 07.26

Angpau

Angpau
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 紅包
Hanzi sederhana: 红包
nama alternatif
Hanzi: 利是 atau 利事
Nama Vietnam
Vietnam: lì xì

Angpau (Hanzi sederhana: 红包; Hanzi tradisional: 紅包; Pinyin: hóngbāo; Pe̍h-ōe-jī: âng-pau) adalah uang yang diberikan sebagai hadiah kepada seseorang yang dibungkus dalam amplop berwarna merah. Menurut tradisi Tionghoa, angpau umum diberikan kepada orang-orang tertentu dalam hari raya tradisional atau perayaan khusus tertentu, misalnya kepada anak-anak, para lajang, dan orang tua (dari anaknya) pada perayaan Tahun Baru Imlek atau kepada kedua mempelai yang sedang melangsungkan upacara pernikahan.[1]

Praktik pemberian angpau berakar dari tradisi Tionghoa dan menjadi salah satu tradisi yang tetap dipraktikkan secara masif oleh orang-orang Tionghoa, baik di dalam maupun di luar Tiongkok. Mulai pada pertengahan tahun 2010-an, praktik pemberian angpau secara digital pada Tahun Baru Imlek muncul di Tiongkok pada layanan aplikasi pesan, khususnya WeChat, dengan sistem dompet elektronik.

Dalam bahasa Kanton, angpau juga disebut sebagai laisi (Hanzi: 利市/利是; Pinyin: lìshì; Jyutping: lai6 si6/lei6 si6/lei6 si5).

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Istilah angpau dalam kamus berbahasa Mandarin didefinisikan sebagai "uang yang dibungkus dalam kemasan merah sebagai hadiah; bonus bayaran; uang bonus yang diberikan kepada pembeli oleh penjual karena telah membeli produknya; sogokan". Hong memiliki arti marga Hong; merah, populer, revolusioner, bonus". Bao memiliki arti "menutupi, membungkus, memegang, memasukkan, mengurusi, kontrak, kemasan, pembungkus, kontainer, tas, menerima, bungkusan".[2]

Kegunaan dan kebiasaan

[sunting | sunting sumber]
Angpau yang dihiasi gambar Cai Shen

Angpau umumnya muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya seperti tahun baru Imlek, memberi bonus kepada pemain barongsai, beramal kepada guru religius atau tempat ibadah, dan sebagainya. Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan. Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.

Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif. Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.

Pemberi dan penerima

[sunting | sunting sumber]
Berbagai angpau dengan desain lucu untuk anak-anak

Para pemberi angpau biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, sementara penerimanya adalah orang yang belum menikah atau anak kecil.

Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk memberi uang dalam bentuk koin atau berupa lembaran dalam jumlah banyak supaya penerima tidak bisa memperkirakan jumlah uang yang ia terima. Masyarakat biasanya juga melarang anak-anak untuk membuka angpau pada saat masih berkumpul bersama-sama supaya tidak terjadi kecanggungan di antara para pemberi angpau (misalnya karena jumlah uang yang diberikan berbeda).

Jumlah uang

[sunting | sunting sumber]

Jumlah uang yang ada dalam sebuah amplop angpau bervariasi. Untuk perhelatan yang bersifat suka cita biasanya besarnya dalam angka genap, angka ganjil untuk kematian. Menurut kepercayaan masyarakat China, angka ganjil dihubungkan dengan pemakaman, dan angka "empat" (Hanzi=四, pinyin=sì) homofon dengan kata "mati" (Hanzi=死; pinyin= sǐ). Namun, pada wilayah tertentu di China, masyarakat biasanya memberikan nominal ganjil kepada pasangan yang menikah sebagai lambang angka ganjil tidak dapat dibagi lagi.

Dalam pernikahan, pemberi angpau memperkirakan nominal yang ia berikan apakah dapat menutupi biaya yang dikeluarkan oleh pasangan menikah untuk menjamunya. Selain itu, nominal yang digunakan terkadang juga menunjukkan ungkapan selamat si pemberi kepada pasangan menikah, misalnya $288 (2 melambangkan pasangan dan 88 melambangkan shuangxi atau kebahagiaan berganda) dan $388 (3 melambangkan pasangan segera dianugerahi keturunan [2 orang tua + 1 anak]). Karena angka 8 melambangkan kekayaan, biasanya orang berusaha memberi uang dalam angpau dengan nominal 8.

Pada masa Dinasti Qin di China, orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut yāsuì qián (壓祟錢) yang berarti "uang pengusir roh jahat", dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian. Yāsuì qián kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa China menemukan metode printing. Uang tersebut selanjutnya disebut yāsuì qián (壓歲錢), aksara sui yang digunakan bukan berarti "roh jahat" melainkan "usia tua".

Kebiasaan di berbagai negara

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Vietnam menyebut angpau sebagai lì xì (mirip dengan dialek Kantonis) atau dalam beberapa kasus sebagai phong bao mừng tuổi (amplop tahun baru).

Negara-negara Asia Tenggara

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Thailand menyebut ang pow (menyerupai dialek Teochew) atau tae ea oleh warga China-Thailand. Myanmar (Burma) menyebutnya an-pao (bahasa Burma: ') dan di Kamboja sebagai ang pao.

Warga China di Filipina saling menukar ang pao pada saat perayaan tahun baru Imlek. Bagi masyarakat Filipina yang bukan China, ang paw (atau ampaw) secara umum dianggap melambangkan tahun baru Imlek. Beberapa penduduk pribumi telah mengadopsi kebudayaan tersebut untuk ulang tahun, terutama memberi aguinaldo pada saat perayaan Natal.

Korea Selatan

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Korea Selatan menggunakan amplop putih yang disebut "sae bae don".

Di Jepang, pemberian uang yang disebut otoshidama diberikan kepada anak-anak oleh seluruh kerabatnya pada saat perayaan tahun baru Jepang. Namun, amplop yang digunakan berwarna putih dan ditulisi nama orang yang menerima. Praktik yang mirip, Shūgi-bukuro, digunakan dalam pesta pernikahan, tetapi amplopnya dilipat bukan dilem serta dihiasi oleh pita.

Angpau di Malaysia disebut berdasarkan bahasa Kantonis, yaitu àng pao. Tradisi ini kurang populer di wilayah Semenanjung Malaysia, tetapi sangat populer di Sabah. Warga Tionghoa di Sabah memberi ang pao kepada cucu, rekan karib, murid, dan tetangga mereka, atau digunakan untuk mengemas dana yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak dana di klenteng.

Amplop hijau

[sunting | sunting sumber]

Warga muslim di Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Singapura telah mengadopsi kebudayaan China sebagai bagian dari Idul Fitri atau pernikahan. Namun, mereka tidak menggunakan angpau berwarna merah, melainkan amplop dengan desain menyerupai angpau tetapi berwarna hijau. Warna hijau merupakan warna tradisional yang digunakan oleh Islam dan adaptasi tersebut didasarkan pada tradisi sedekah. Dalam Alquran, sedekah bersifat lebih tidak formal dibandingkan zakat, dan dalam berbagai kebudayaan lebih mendekati pemberian di antara teman dibandingkan beramal yang lebih ditetapkan untuk orang yang membutuhkan.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]