Lompat ke isi

Gula pereduksi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Lihat Pula: http://frequencia89.blogspot.com/2010/12/apa-yang-disebut-dengan-gula-reduksi.html
k clean up
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Glucose chain structure.svg|thumb|Struktur [[glukosa]]]]
[[Berkas:Glucose chain structure.svg|jmpl|Struktur [[glukosa]]]]
[[Berkas:L-Fructose_chain_horiz.svg|thumb|Struktur [[fruktosa]]]]
[[Berkas:L-Fructose_chain_horiz.svg|jmpl|Struktur [[fruktosa]]]]
'''Gula reduksi''' merupakan golongan gula ([[karbohidrat]]) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah [[glukosa]] dan [[fruktosa]].<ref name="Lehninger">Lehninger AL. 1982.'' Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1''. Suhartono MT, penerjemah. Jakarta: Erlangga.</ref> Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus [[aldehida]] atau [[keton|keto bebas]]. Semua [[monosakarida]] (glukosa, fruktosa, [[galaktosa]]) dan [[disakarida]] ([[laktosa]],[[maltosa]]), kecuali [[sukrosa]] dan [[pati]] ([[polisakarida]]), termasuk sebagai gula pereduksi.<ref name="Lehninger"/> Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktivitas [[enzim]], yaitu semakin tinggi aktivitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan.<ref name="Lehninger"/> Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi [[asam dinitro salisilat]]/''dinitrosalycilic acid'' (DNS) pada panjang gelombang 540 nm.<ref name="Lehninger"/> Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.<ref name="Kanti">Kanti A. 2005. ''Actinomycetes'' selulolitik dari tanah hutan Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi. ''Biodiversitas'' 6(2):85-89.</ref>
'''Gula pereduksi''' merupakan golongan gula ([[karbohidrat]]) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah [[glukosa]] dan [[fruktosa]].<ref name="Lehninger">Lehninger AL. 1982.'' Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1''. Suhartono MT, penerjemah. Jakarta: Erlangga.</ref> Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus [[aldehida]] atau [[keton|keto bebas]]. Semua [[monosakarida]] (glukosa, fruktosa, [[galaktosa]]) dan [[disakarida]] ([[laktosa]],[[maltosa]]), kecuali [[sukrosa]] dan [[pati]] ([[polisakarida]]), termasuk sebagai gula pereduksi.<ref name="Lehninger"/> Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktivitas [[enzim]], yaitu semakin tinggi aktivitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan.<ref name="Lehninger"/> Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi [[asam dinitro salisilat]]/''dinitrosalycilic acid'' (DNS) pada panjang gelombang 540&nbsp;nm.<ref name="Lehninger"/> Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.<ref name="Kanti">Kanti A. 2005. ''Actinomycetes'' selulolitik dari tanah hutan Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi. ''Biodiversitas'' 6(2):85-89.</ref>


== Lihat Pula ==
== Lihat pula ==
* [[Glukosa]]
* [[Glukosa]]
* [[Fruktosa]]
* [[Fruktosa]]
Baris 10: Baris 10:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{stub}}
ya banyak lah yang bisa kita ketahui bisa dilihat dibuku-buku referensi juga banyak


[[Kategori:Karbohidrat]]
[[Kategori:Karbohidrat]]


{{stub}}

Revisi terkini sejak 30 Desember 2022 05.36

Struktur glukosa
Struktur fruktosa

Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa.[1] Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keto bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.[1] Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktivitas enzim, yaitu semakin tinggi aktivitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan.[1] Jumlah gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi asam dinitro salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS) pada panjang gelombang 540 nm.[1] Semakin tinggi nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.[2]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Suhartono MT, penerjemah. Jakarta: Erlangga.
  2. ^ Kanti A. 2005. Actinomycetes selulolitik dari tanah hutan Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi. Biodiversitas 6(2):85-89.