Wacana gombal: Perbedaan antara revisi
mengubah sedikit format Tag: BP2014 |
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(29 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Orphan|date=Januari 2023}} |
|||
[[Berkas:Operavanjava.jpg|thumb|170px|right|Opera van Java menjadi salah satu program televisi yang memuat wacana gombal]] |
|||
'''Wacana |
'''Wacana gombal''' adalah bentuk [[komunikasi]] [[verbal]] yang membutuhkan kreativitas melalui permainan [[bahasa]].<ref name="sony">{{cite journal|title=Permainan Bahasa Dalam Wacana Gombal|year=2013|author=Sony Christian Sudarsono|publisher= Universitas Sanata Dharma|edition=1st|volume=7}}</ref> Wacana gombal sempat menjadi sangat populer di kalangan kaum muda dalam pergaulan sehari-hari.<ref name="sony"/> Publikasi wacana gombal banyak terdapat di situs web, bahkan muncul juga dalam beberapa program [[televisi]].<ref name="sony"/> Wacana gombal adalah bagian dari wacana [[humor]].<ref name="sony2">{{cite thesis|title=Wacana Gombal dalam Bahasa Indonesia:Kajian Struktural, Pragmatis, dan Kultural|author=Sony Christian Sudarsono|year=2013|publisher=Universitas Sanata Dharma|page=15,26,28,29,31,41,42,79}}</ref> Dengan demikian, wacana gombal sering kali menyimpang dari aturan-aturan berkomunikasi yang ditentukan oleh prinsip pragmatik, baik secara [[tekstual]] maupun inter[[personal]].<ref name="sony2"/> Dewasa ini wacana gombal muncul sebagai suatu hiburan ringan yang merakyat.<ref name="sony2"/> Wacana gombal biasanya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak [[baku]].<ref name="sotya">{{cite thesis|title=Pemakaian Bahasa dalam Wacana Rayuan Gombal di Internet|author=Sotya Manggasri|year=2013|publisher=Universitas Gajah Mada|page=120}}</ref> |
||
==Struktur Wacana Gombal== |
== Struktur Wacana Gombal == |
||
Wacana merupakan komunikasi verbal atau percakapan.<ref name="kamus">{{cite web|url=http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=22 April 2014|archive-date=2014-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20140527102944/http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php|dead-url=yes}}</ref><ref name="KBBI">{{cite book|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|author=Depdiknas|year=2008|publisher=Gramedia|location=Jakarta|ISBN=978-979-22-3841-9|page=1552}}</ref> Gombal memiliki arti omong kosong atau rayuan.<ref name="kamus2">{{cite web|url=http://kbbi.web.id/gombal-2|title=KBBI daring|accessdate=22 April 2014}}</ref> Bentuk wacana gombal adalah [[dialog]].<ref name="sony"/> Maka, wacana gombal melibatkan dua pihak yang berperan sebagai [[pembicara]] dan [[pendengar]] secara bergantian.<ref name="sony"/> Dua bagian pokok dalam wacana gombal adalah pengantar dan ketidakterdugaan.<ref name="sony"/> Pengantar adalah bagian yang memberikan rangsangan kepada mitra tutur untuk membuat penasaran mitra tutur.<ref name="sony"/> Ketidakterdugaan merupakan bagian yang berfungsi membelokkan persepsi untuk menciptakan rasa gombal dan efek [[lucu]].<ref name="sony"/> |
|||
⚫ | |||
[[Berkas:Denny Cagur.jpg|thumb|150px|left|Deny "Cagur" sering memainkan wacana gombal dalam penampilannya sebagai komedian]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Wacana gombal sederhana terdiri dari dialog [[sederhana]] berisi inisiatif dari pembicara pertama lalu disusul [[tanggapan]] dari pihak pendengar (kedua).<ref name=" |
||
Contoh: |
Contoh: |
||
A |
A: ''Butuh waktu tiga detik untuk bilang aku cinta kamu. Tiga jam ngejelasin. Dan tiga abad untuk ngebuktiinnya''.. |
||
B |
B: ''Gitu ya? Makasi sayank''...<ref name="sony"/> |
||
===Wacana Gombal Kompleks=== |
=== Wacana Gombal Kompleks === |
||
Wacana gombal [[kompleks]] memiliki paling tidak dua bagian inisiatif dari pihak pertama dan dua bagian tanggapan dari pihak kedua.<ref name=" |
Wacana gombal [[kompleks]] memiliki paling tidak dua bagian inisiatif dari pihak pertama dan dua bagian tanggapan dari pihak kedua.<ref name="sony"/> Dalam wacana gombal kompleks dialog bisa menjadi lebih beragam.<ref name="sony"/> |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
A: ''Kok tangan Neng kasar banget sich?'' |
|||
⚫ | |||
B: ''Ah masa sich?'' |
|||
⚫ | |||
B : ''Ah masa sich?'' |
|||
== Latar Belakang Munculnya Wacana Gombal == |
|||
⚫ | |||
⚫ | Wacana gombal hadir sebagai hiburan lewat [[media massa]].<ref name="sony"/> Pelopor wacana gombal dalam media televisi adalah dua stasiun televisi, yaitu [[Trans TV]] dan [[Trans7]].<ref name="sony"/> Dua stasiun tersebut memang ingin hadir sebagai stasiun televisi hiburan.<ref name="sony"/> Hiburan yang paling umum adalah humor dan wacana gombal menjadi bagian darinya.<ref name="sony"/> Kehadiran wacana gombal dalam stasiun televisi menjadi model bagi masyarakat banyak, sehingga muncul [[fenomena]] ''nggombal'' dalam kehidupan sehari-hari.<ref name="sony"/> Selanjutnya, wacana gombal muncul juga di dunia maya lewat situs web.<ref name="sony"/> Akhirnya, wacana gombal menjadi bagian dari [[budaya populer]] dalam masyarakat,adapun para penggombal yang bisa dibilang sangat mahir dalam memainkan kata yang selalu sampai ke hati seperti, [[Denny Cagur]], [[Ardiansyah Ali]], dan [[Indra Hermawan]] alias ubed dengan selogan andalannya "Aku gini cuman ke kamu aja" .<ref name="sony"/> |
||
== |
== Aspek Linguistik dalam Wacana Gombal == |
||
Wacana gombal memanfaatkan beberapa aspek kebahasaan:<ref name="sony"/> |
|||
⚫ | Wacana gombal hadir sebagai hiburan lewat [[media massa]].<ref name=" |
||
⚫ | |||
==Aspek Linguistik dalam Wacana Gombal== |
|||
Wacana gombal memanfaatkan beberapa aspek kebahasaan:<ref name="sony9"> {{cite thesis|title=Wacana Gombal dalam Bahasa Indonesia:Kajian Struktural, Pragmatis, dana Kultural|author=Sony Christian Sudarsono|year=2013|publisher=Universitas Sanata Dharma|page=79}} </ref> |
|||
⚫ | |||
## Permainan [[fonem]] |
## Permainan [[fonem]] |
||
## Penambahan suku kata |
## Penambahan suku kata |
||
# [[Ketaksaan]] <ref name=" |
# [[Ketaksaan]] <ref name="sony"/> |
||
## Ketaksaan [[leksikal]]: [[polisemi]] dan [[homonimi]] |
## Ketaksaan [[leksikal]]: [[polisemi]] dan [[homonimi]] |
||
## Ketaksaan [[gramatikal]] |
## Ketaksaan [[gramatikal]]: [[idiom]] dan [[peribahasa]] |
||
# [[Gaya bahasa]]<ref name=" |
# [[Gaya bahasa]]<ref name="sony"/> |
||
## [[ |
## [[Hiperbol]] |
||
## [[Elipsis]] |
## [[Elipsis]] |
||
## [[Metafora]] |
## [[Metafora]] |
||
## [[Personifikasi]] |
## [[Personifikasi]] |
||
==Rujukan== |
== Rujukan == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[http://katabuatpacar.com/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140911173542/http://katabuatpacar.com/ |date=2014-09-11 }} |
|||
[[Kategori:Linguistik]] |
[[Kategori:Linguistik]] |
Revisi terkini sejak 1 Oktober 2024 11.35
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Wacana gombal adalah bentuk komunikasi verbal yang membutuhkan kreativitas melalui permainan bahasa.[1] Wacana gombal sempat menjadi sangat populer di kalangan kaum muda dalam pergaulan sehari-hari.[1] Publikasi wacana gombal banyak terdapat di situs web, bahkan muncul juga dalam beberapa program televisi.[1] Wacana gombal adalah bagian dari wacana humor.[2] Dengan demikian, wacana gombal sering kali menyimpang dari aturan-aturan berkomunikasi yang ditentukan oleh prinsip pragmatik, baik secara tekstual maupun interpersonal.[2] Dewasa ini wacana gombal muncul sebagai suatu hiburan ringan yang merakyat.[2] Wacana gombal biasanya menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baku.[3]
Struktur Wacana Gombal
[sunting | sunting sumber]Wacana merupakan komunikasi verbal atau percakapan.[4][5] Gombal memiliki arti omong kosong atau rayuan.[6] Bentuk wacana gombal adalah dialog.[1] Maka, wacana gombal melibatkan dua pihak yang berperan sebagai pembicara dan pendengar secara bergantian.[1] Dua bagian pokok dalam wacana gombal adalah pengantar dan ketidakterdugaan.[1] Pengantar adalah bagian yang memberikan rangsangan kepada mitra tutur untuk membuat penasaran mitra tutur.[1] Ketidakterdugaan merupakan bagian yang berfungsi membelokkan persepsi untuk menciptakan rasa gombal dan efek lucu.[1]
Tipe-tipe Wacana Gombal
[sunting | sunting sumber]Wacana Gombal Sederhana
[sunting | sunting sumber]Wacana gombal sederhana terdiri dari dialog sederhana berisi inisiatif dari pembicara pertama lalu disusul tanggapan dari pihak pendengar (kedua).[1] Tanggapan dari pihak kedua biasanya berupa ungkapan perasaan semata atau juga sekadar pertanyaan retoris.[1]
Contoh:
A: Butuh waktu tiga detik untuk bilang aku cinta kamu. Tiga jam ngejelasin. Dan tiga abad untuk ngebuktiinnya..
B: Gitu ya? Makasi sayank...[1]
Wacana Gombal Kompleks
[sunting | sunting sumber]Wacana gombal kompleks memiliki paling tidak dua bagian inisiatif dari pihak pertama dan dua bagian tanggapan dari pihak kedua.[1] Dalam wacana gombal kompleks dialog bisa menjadi lebih beragam.[1]
Contoh:
A: Neng, boleh lihat tangannya?
B: Boleh Bang..
A: Kok tangan Neng kasar banget sich?
B: Ah masa sich?
A: Pasti Neng sering nyuci hatiku ya?[1]
Latar Belakang Munculnya Wacana Gombal
[sunting | sunting sumber]Wacana gombal hadir sebagai hiburan lewat media massa.[1] Pelopor wacana gombal dalam media televisi adalah dua stasiun televisi, yaitu Trans TV dan Trans7.[1] Dua stasiun tersebut memang ingin hadir sebagai stasiun televisi hiburan.[1] Hiburan yang paling umum adalah humor dan wacana gombal menjadi bagian darinya.[1] Kehadiran wacana gombal dalam stasiun televisi menjadi model bagi masyarakat banyak, sehingga muncul fenomena nggombal dalam kehidupan sehari-hari.[1] Selanjutnya, wacana gombal muncul juga di dunia maya lewat situs web.[1] Akhirnya, wacana gombal menjadi bagian dari budaya populer dalam masyarakat,adapun para penggombal yang bisa dibilang sangat mahir dalam memainkan kata yang selalu sampai ke hati seperti, Denny Cagur, Ardiansyah Ali, dan Indra Hermawan alias ubed dengan selogan andalannya "Aku gini cuman ke kamu aja" .[1]
Aspek Linguistik dalam Wacana Gombal
[sunting | sunting sumber]Wacana gombal memanfaatkan beberapa aspek kebahasaan:[1]
- Aspek Fonologi [1]
- Permainan fonem
- Penambahan suku kata
- Ketaksaan [1]
- Ketaksaan leksikal: polisemi dan homonimi
- Ketaksaan gramatikal: idiom dan peribahasa
- Gaya bahasa[1]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y Sony Christian Sudarsono (2013). "Permainan Bahasa Dalam Wacana Gombal". 7 (edisi ke-1st). Universitas Sanata Dharma.
- ^ a b c Sony Christian Sudarsono (2013). Wacana Gombal dalam Bahasa Indonesia:Kajian Struktural, Pragmatis, dan Kultural (Tesis). Universitas Sanata Dharma. p. 15,26,28,29,31,41,42,79.
- ^ Sotya Manggasri (2013). Pemakaian Bahasa dalam Wacana Rayuan Gombal di Internet (Tesis). Universitas Gajah Mada. p. 120.
- ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-27. Diakses tanggal 22 April 2014.
- ^ Depdiknas (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. hlm. 1552. ISBN 978-979-22-3841-9.
- ^ "KBBI daring". Diakses tanggal 22 April 2014.
[1] Diarsipkan 2014-09-11 di Wayback Machine.