Lompat ke isi

Mesin roket: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(21 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Scud B4.JPG|200px|jmpl]]
[[Berkas:V-2 Rocket Engine 2 USAF.jpg|300px|jmpl]]
[[Berkas:Rocket engine A4 V2.jpg|200px|jmpl]]
[[Berkas:S-IC engines and Von Braun.jpg|200px|jmpl]]
[[Berkas:F-1 Engine Test Firing.jpg|200px|jmpl]]
'''Mesin roket''', atau hanya "roket", adalah sebuah mesin jet<ref>{{cite book|author=George P. Sutton and Oscar Biblarz|title=Rocket Propulsion Elements|edition=7th|publisher=Wiley Interscience|year=2001|ISBN=0-471-32642-9}} See Chapter 1.</ref> yang menggunakan massa propelan yang hanya disimpan untuk membentuk kecepatan tinggi pada jet pendorong nya. Mesin roket adalah mesin reaksi dan memperoleh daya dorong sesuai dengan hukum ketiga Newton. Karena mereka tidak perlu bahan eksternal untuk membentuk jet mereka, mesin roket dapat digunakan untuk pesawat ruang angkasa propulsi serta penggunaan terestrial, seperti rudal. Kebanyakan mesin roket adalah mesin pembakaran internal, meskipun bentuk non-pembakaran juga ada.
[[Berkas:V2 engine.jpg|150px|jmpl]]
'''Mesin raptor''', adalah sebuah [[mesin jet]]<ref>{{cite book|author=George P. Sutton and Oscar Biblarz|title=Rocket Propulsion Elements|edition=7th|publisher=Wiley Interscience|year=2001|ISBN=0-471-32642-9}} See Chapter 1.</ref> yang menggunakan massa propelan yang hanya disimpan untuk membentuk kecepatan tinggi pada jet pendorong nya. Mesin [[roket]] adalah mesin reaksi dan memperoleh daya dorong sesuai dengan hukum ketiga Newton. Karena mereka tidak perlu bahan eksternal untuk membentuk jet mereka, mesin roket dapat digunakan untuk propulsi wahana antariksa atau [[kendaraan peluncur luar angkasa]] serta penggunaan terestrial, seperti [[rudal]]. Kebanyakan mesin roket adalah mesin pembakaran internal, meskipun bentuk non-pembakaran juga ada.


Mesin roket sebagai sebuah kelompok memiliki knalpot kecepatan tertinggi, yang jauh yang paling ringan, tetapi propelan paling efisien (memiliki impuls spesifik terendah) dari semua jenis mesin jet.
Mesin roket sebagai sebuah kelompok memiliki knalpot kecepatan tertinggi, yang jauh yang paling ringan, tetapi [[propelan]] paling efisien (memiliki impuls spesifik terendah) dari semua jenis mesin jet.


==Deskripsi==
== Deskripsi ==
[[Berkas:Rocket propulsion efficiency.png|jmpl|300px|kiri|Diagram showing the velocity ratio (blue line) and the energy efficiency (green curve) as function of the mass ratio, in logarithmic scale, and highlighting the peak efficiency point]]
Roket pada dasarnya adalah mesin untuk alat transportasi seperti mesin jet, diesel, dan lain-lain. Tapi, berbeda dengan mesin transportasi lain, roket bersifat 'anaerob'. Untuk melakukan pembakaran bahan bakar ia membawa oksigen sendiri, sehingga praktis tak membutuhkan oksigen dari luar. Karenanya, roket dapat digunakan sebagai mesin transportasi ke ruang angkasa yang tak beroksigen.
[[Berkas:Propulsive efficiency.png|jmpl|300px|kiri|Propulsive efficiency of jet and rocket engine at different speeds relative to the exhaust velocity]]
Roket pada dasarnya adalah mesin untuk alat transportasi seperti [[mesin jet]], diesel, dan lain-lain. Tapi, berbeda dengan mesin transportasi lain, roket bersifat 'anaerob'. Untuk melakukan pembakaran bahan bakar ia membawa oksigen sendiri, sehingga praktis tak membutuhkan [[oksigen]] dari luar. Karenanya, roket dapat digunakan sebagai mesin transportasi ke ruang angkasa yang tak beroksigen.


Roket memiliki daya angkut yang luar biasa. Ariane 5, misalnya, dapat menerbangkan 68 orang yang masing-masingnya berbobot 100 kg ke orbit geostasioner. Kecepatan roket juga luar biasa, bisa melewati kecepatan suara, kendati ketika meninggalkan landasan kecepatannya kelihatan rendah. Bila pada detik pertama kecepatannya hanya 12 meter per detik misalnya, maka pada tahap berikutnya roket dapat melaju dengan kecepatan kelipatannya: 24 m/detik, 48 meter per detik, dan begitu seterusnya.
Roket memiliki daya angkut yang luar biasa. Ariane 5, misalnya, dapat menerbangkan 68 orang yang masing-masingnya berbobot 100&nbsp;kg ke orbit geostasioner. Kecepatan roket juga luar biasa, bisa melewati kecepatan suara, kendati ketika meninggalkan landasan kecepatannya kelihatan rendah. Bila pada detik pertama kecepatannya hanya 12 meter per detik misalnya, maka pada tahap berikutnya roket dapat melaju dengan kecepatan kelipatannya: 24 m/detik, 48 meter per detik, dan begitu seterusnya.


Pada umumnya, roket terdiri dari tiga bagian. Bagian pembawa muatan, pengendali, dan bagian mesin. Bagian pembawa muatan berfungsi untuk mengangkut barang -- satelit, objek lainnya, hingga bahan peledak. Bagian pengendali merupakan bagian di mana terdapat piranti untuk mengendalikan roket. Dan, bagian mesin, merupakan bagian di mana terdapat mesin serta bahan bakar roket. Sebagai catatan, mesin roket ini terbagi dalam dua kelompok, tergantung dari jenis bahan bakarnya: cair dan padat.
Pada umumnya, roket terdiri dari tiga bagian. Bagian pembawa muatan, pengendali, dan bagian mesin. Bagian pembawa muatan berfungsi untuk mengangkut barang—satelit, objek lainnya, hingga bahan peledak. Bagian pengendali merupakan bagian di mana terdapat peranti untuk mengendalikan roket. Dan, bagian mesin, merupakan bagian di mana terdapat mesin serta bahan bakar roket. Sebagai catatan, mesin roket ini terbagi dalam dua kelompok, tergantung dari jenis bahan bakarnya: cair dan padat.


Menurut catatan, roket telah digunakan sejak lama, mulai sekitar tahun 1232, di Cina. Akan tetapi ketika itu mesin roket masih sangat sederhana -- berbentuk seperti peluru dan berbahan bakar padat (tak berbeda dengan mercon roket). Mesin roket yang lebih komplek baru diketemukan berabad-abad setelahnya, tahun 1926, oleh periset AS, Robert H. Goddart. Sejak ini, penelitian mengenai roket -- cair maupun padat -- kian marak. Sebagian ditujukan untuk mesin perang, sebagian lagi untuk alat angkut ke angkasa luar. Roket yang paling terkenal pada saat ini, misalnya, Long March (Cina), Delta, Atlas dan Titan (AS), Ariane (Eropa), dan Proton (Rusia).
Menurut catatan, roket telah digunakan sejak lama, mulai sekitar tahun 1232, di Cina. Akan tetapi ketika itu mesin roket masih sangat sederhana—berbentuk seperti peluru dan berbahan bakar padat (tak berbeda dengan mercon roket). Mesin roket yang lebih komplek baru diketemukan berabad-abad setelahnya, tahun 1926, oleh periset AS, Robert H. Goddart. Sejak ini, penelitian mengenai roket—cair maupun padat—kian marak. Sebagian ditujukan untuk mesin perang, sebagian lagi untuk alat angkut ke angkasa luar. Roket yang paling terkenal pada saat ini, misalnya, Long March (Cina), Delta, Atlas dan Titan (AS), Ariane (Eropa), dan Proton (Rusia).


Indonesia juga telah melangkah ke dunia peroketan. Kita pernah punya roket RX (Rocket Experiment) 150/150, sebuah roket berbahan bakar padat dan terdiri dari dua tingkat. Selain itu, sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 produksi Indonesia, berhasil diujicobakan dengan ditembakkan ke sasaran di udara di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Indonesia juga telah melangkah ke dunia peroketan. Kita pernah punya roket RX (Rocket Experiment) 150/150, sebuah roket berbahan bakar padat dan terdiri dari dua tingkat. Selain itu, sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 produksi Indonesia, berhasil diujicobakan dengan ditembakkan ke sasaran di udara di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Baris 21: Baris 25:
'''[[Roket Motor]]''' atau '''[[Motor Roket Propelan padat]]''' ialah istilah yang merujuk pada mesin roket padat.
'''[[Roket Motor]]''' atau '''[[Motor Roket Propelan padat]]''' ialah istilah yang merujuk pada mesin roket padat.


'''[[Roket Bahan Bakar Cair]]''' atau '''[[Mesin roket cair-propelan]]''' digunakan dengan menggunakan satu atau lebih propelan cair dicampurkan didalam tangki sebelum terbakar.
'''[[Roket Bahan Bakar Cair]]''' atau '''[[Mesin roket cair-propelan]]''' digunakan dengan menggunakan satu atau lebih propelan cair dicampurkan di dalam tangki sebelum terbakar.


'''[[Roket Campuran]]''' memiliki propelan padat di dalam ruang bakar dan cairan atau gas pengoksidasi atau propelan ditambahkan guna pembakaran.
'''[[Roket Campuran]]''' memiliki propelan padat di dalam ruang bakar dan cairan atau gas pengoksidasi atau propelan ditambahkan guna pembakaran.


'''[[Roket Thermal]]''' adalah roket propelan yang mana lembam, tapi dipanaskan oleh sumber daya seperti tenaga surya atau energi nuklir.
'''[[Roket Thermal]]''' adalah roket propelan yang mana lembam, tetapi dipanaskan oleh sumber daya seperti tenaga surya atau energi nuklir.


'''[[Roket Monopropelan]]''' adalah yang hanya menggunakan 1 propellan, didekomposisi oleh katalis. monopropelan paling umum [[hidrazin]] dan [[hidrogen peroksida]].
'''[[Roket Monopropelan]]''' adalah yang hanya menggunakan 1 propellan, didekomposisi oleh katalis. monopropelan paling umum [[hidrazin]] dan [[hidrogen peroksida]].


==Prinsip Kerja Roket==
== Prinsip Kerja Roket ==
Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket. Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas (sesuai dengan persamaan F=∆p/∆t,gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu ) dengan arah kebawah. sesuai hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga roket akan terdorong ke atas.
Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket. Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas (sesuai dengan persamaan F=∆p/∆t,gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu ) dengan arah ke bawah. sesuai hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga roket akan terdorong ke atas.

== Lihat pula ==
* [[Roket]]
* [[Kendaraan peluncur luar angkasa]]
* [[Pelabuhan angkasa]]


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 36: Baris 45:
File:SpaceX factory Merlin engine.jpg
File:SpaceX factory Merlin engine.jpg
File:Merlin 1D engines and octaweb harness.jpg
File:Merlin 1D engines and octaweb harness.jpg
File:Kennedy Space Center 5491 (5586277374) (2).jpg
File:Kennedy Space Center Titan II with LR87 engine (2).jpg
File:Both Cassini main engines.jpg
File:Both Cassini main engines.jpg
File:Gemini and Apollo rocket engines.jpg
File:Gemini and Apollo rocket engines.jpg
File:R-7 Engine.jpg
File:RD-107 Engine.jpg
File:XLR-11 Rocket Engine 2 USAF (cropped).jpg
File:XLR-11 Rocket Engine 2 USAF (cropped).jpg
File:94-707-6 hybrid rocket test.jpg
File:94-707-6 hybrid rocket test.jpg
Baris 76: Baris 85:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}
==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{commonscat|Rocket engines}}
{{commonscat|Rocket engines}}
{{Wiktionary}}
{{Wiktionary}}
*[http://www.pwrengineering.com/articles/longterm.htm Designing for rocket engine life expectancy]
* [http://www.pwrengineering.com/articles/longterm.htm Designing for rocket engine life expectancy]
*[http://www.pwrengineering.com/articles/plume.htm Rocket Engine performance analysis with Plume Spectrometry]
* [http://www.pwrengineering.com/articles/plume.htm Rocket Engine performance analysis with Plume Spectrometry]
*[http://www.pwrengineering.com/articles/heart.htm Rocket Engine Thrust Chamber technical article]
* [http://www.pwrengineering.com/articles/heart.htm Rocket Engine Thrust Chamber technical article]
*[http://www.lpre.de/resources/software/RPA_en.htm Design Tool for Liquid Rocket Engine Thermodynamic Analysis]
* [http://www.lpre.de/resources/software/RPA_en.htm Design Tool for Liquid Rocket Engine Thermodynamic Analysis]
*[http://www.braeunig.us/space/propuls.htm Rocket & Space Technology - Rocket Propulsion]
* [http://www.braeunig.us/space/propuls.htm Rocket & Space Technology - Rocket Propulsion]
*[http://www.erichwarsitz.com The official website of test pilot Erich Warsitz (world’s first jet pilot) which includes videos of the Heinkel He 112 fitted with von Braun’s and Hellmuth Walter’s rocket engines (as well as the He 111 with ATO Units)]
* [http://www.erichwarsitz.com The official website of test pilot Erich Warsitz (world’s first jet pilot) which includes videos of the Heinkel He 112 fitted with von Braun’s and Hellmuth Walter’s rocket engines (as well as the He 111 with ATO Units)]
* http://copsub.com/technology-2/liquid-rocket-engines/
* http://copsub.com/technology-2/liquid-rocket-engines/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140614021905/http://copsub.com/technology-2/liquid-rocket-engines/ |date=2014-06-14 }}
* [http://www.youtube.com/watch?v=Ejx3jTRD_ME http://www.youtube.com/ SpaceX Tests the New Merlin 1D Rocket Engine | NASA COTS Program Falcon Dragon HD]
* [http://www.youtube.com/watch?v=Ejx3jTRD_ME http://www.youtube.com/ SpaceX Tests the New Merlin 1D Rocket Engine | NASA COTS Program Falcon Dragon HD]
* [http://www.youtube.com/watch?v=bqASqda0ylc http://www.youtube.com/ TM65 Liquid Propellant Rocket Engine - Episode 1] [http://www.youtube.com/watch?v=i1pRXKewNfM Episode 2]
* [http://www.youtube.com/watch?v=bqASqda0ylc http://www.youtube.com/ TM65 Liquid Propellant Rocket Engine - Episode 1] [http://www.youtube.com/watch?v=i1pRXKewNfM Episode 2]
* [http://www.youtube.com/watch?v=aPXgD4XPM9c http://www.youtube.com/ Cryogenic Rocket Engine Assembly Animation ]
* [http://www.youtube.com/watch?v=aPXgD4XPM9c http://www.youtube.com/ Cryogenic Rocket Engine Assembly Animation ]
* [http://www.youtube.com/watch?v=3NL05jtvfh4 http://www.youtube.com/ 中国航天 - China YF-100 LOX-Kerosene Rocket Engine for CZ-5 ]
* [http://www.youtube.com/watch?v=LjG-4oR7JxI http://www.youtube.com/watch?v=LjG-4oR7JxI India's Indigenous Cryogenic Engine On GSLV-D5/GSAT-14 Mission - ISRO Documentary]


[[Kategori:Mesin roket| ]]
{{mesin-stub}}
[[Kategori:Mesin roket]]
[[Kategori:Propulsi roket]]
[[Kategori:Propulsi roket]]
[[Kategori:Aeronautika]]
[[Kategori:Aeronautika]]
[[Kategori:Komponen pesawat angkasa]]
[[Kategori:Komponen wahana antariksa]]
[[Kategori:Propulsi pesawat angkasa]]
[[Kategori:Propulsi wahana antariksa]]
[[Kategori:Teknologi penerbangan luar angkasa]]
[[Kategori:Teknologi penerbangan antariksa]]

Revisi terkini sejak 29 September 2023 22.36

Mesin raptor, adalah sebuah mesin jet[1] yang menggunakan massa propelan yang hanya disimpan untuk membentuk kecepatan tinggi pada jet pendorong nya. Mesin roket adalah mesin reaksi dan memperoleh daya dorong sesuai dengan hukum ketiga Newton. Karena mereka tidak perlu bahan eksternal untuk membentuk jet mereka, mesin roket dapat digunakan untuk propulsi wahana antariksa atau kendaraan peluncur luar angkasa serta penggunaan terestrial, seperti rudal. Kebanyakan mesin roket adalah mesin pembakaran internal, meskipun bentuk non-pembakaran juga ada.

Mesin roket sebagai sebuah kelompok memiliki knalpot kecepatan tertinggi, yang jauh yang paling ringan, tetapi propelan paling efisien (memiliki impuls spesifik terendah) dari semua jenis mesin jet.

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]
Diagram showing the velocity ratio (blue line) and the energy efficiency (green curve) as function of the mass ratio, in logarithmic scale, and highlighting the peak efficiency point
Propulsive efficiency of jet and rocket engine at different speeds relative to the exhaust velocity

Roket pada dasarnya adalah mesin untuk alat transportasi seperti mesin jet, diesel, dan lain-lain. Tapi, berbeda dengan mesin transportasi lain, roket bersifat 'anaerob'. Untuk melakukan pembakaran bahan bakar ia membawa oksigen sendiri, sehingga praktis tak membutuhkan oksigen dari luar. Karenanya, roket dapat digunakan sebagai mesin transportasi ke ruang angkasa yang tak beroksigen.

Roket memiliki daya angkut yang luar biasa. Ariane 5, misalnya, dapat menerbangkan 68 orang yang masing-masingnya berbobot 100 kg ke orbit geostasioner. Kecepatan roket juga luar biasa, bisa melewati kecepatan suara, kendati ketika meninggalkan landasan kecepatannya kelihatan rendah. Bila pada detik pertama kecepatannya hanya 12 meter per detik misalnya, maka pada tahap berikutnya roket dapat melaju dengan kecepatan kelipatannya: 24 m/detik, 48 meter per detik, dan begitu seterusnya.

Pada umumnya, roket terdiri dari tiga bagian. Bagian pembawa muatan, pengendali, dan bagian mesin. Bagian pembawa muatan berfungsi untuk mengangkut barang—satelit, objek lainnya, hingga bahan peledak. Bagian pengendali merupakan bagian di mana terdapat peranti untuk mengendalikan roket. Dan, bagian mesin, merupakan bagian di mana terdapat mesin serta bahan bakar roket. Sebagai catatan, mesin roket ini terbagi dalam dua kelompok, tergantung dari jenis bahan bakarnya: cair dan padat.

Menurut catatan, roket telah digunakan sejak lama, mulai sekitar tahun 1232, di Cina. Akan tetapi ketika itu mesin roket masih sangat sederhana—berbentuk seperti peluru dan berbahan bakar padat (tak berbeda dengan mercon roket). Mesin roket yang lebih komplek baru diketemukan berabad-abad setelahnya, tahun 1926, oleh periset AS, Robert H. Goddart. Sejak ini, penelitian mengenai roket—cair maupun padat—kian marak. Sebagian ditujukan untuk mesin perang, sebagian lagi untuk alat angkut ke angkasa luar. Roket yang paling terkenal pada saat ini, misalnya, Long March (Cina), Delta, Atlas dan Titan (AS), Ariane (Eropa), dan Proton (Rusia).

Indonesia juga telah melangkah ke dunia peroketan. Kita pernah punya roket RX (Rocket Experiment) 150/150, sebuah roket berbahan bakar padat dan terdiri dari dua tingkat. Selain itu, sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 produksi Indonesia, berhasil diujicobakan dengan ditembakkan ke sasaran di udara di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Terminologi

[sunting | sunting sumber]

Roket Kimia ialah roket yang ditenagai oleh reaksi kimia eksotermis dari propelan.

Roket Motor atau Motor Roket Propelan padat ialah istilah yang merujuk pada mesin roket padat.

Roket Bahan Bakar Cair atau Mesin roket cair-propelan digunakan dengan menggunakan satu atau lebih propelan cair dicampurkan di dalam tangki sebelum terbakar.

Roket Campuran memiliki propelan padat di dalam ruang bakar dan cairan atau gas pengoksidasi atau propelan ditambahkan guna pembakaran.

Roket Thermal adalah roket propelan yang mana lembam, tetapi dipanaskan oleh sumber daya seperti tenaga surya atau energi nuklir.

Roket Monopropelan adalah yang hanya menggunakan 1 propellan, didekomposisi oleh katalis. monopropelan paling umum hidrazin dan hidrogen peroksida.

Prinsip Kerja Roket

[sunting | sunting sumber]

Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket. Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas (sesuai dengan persamaan F=∆p/∆t,gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu ) dengan arah ke bawah. sesuai hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga roket akan terdorong ke atas.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ George P. Sutton and Oscar Biblarz (2001). Rocket Propulsion Elements (edisi ke-7th). Wiley Interscience. ISBN 0-471-32642-9.  See Chapter 1.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]