Nafsul Kamilah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
|||
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Orphan|date=Februari 2023}} |
|||
{{inuseBP|BP47Dhorifah|27 Juni 2014|15 Mei 2014}} |
|||
[[Berkas:Muhammad2.png|jmpl|250px|ka|Nabi Muhammad adalah salah satu Nabi yang memiliki nafsul Kamilah]] |
|||
⚫ | '''Nafsu Kamilah''' adalah [[jiwa]] yang telah benar-[[benar]] [[sempurna]] |
||
⚫ | '''Nafsu Kamilah''' adalah [[jiwa]] yang telah benar-[[benar]] [[sempurna]] dan juga telah mendapatkan [[pancaran]] [[kebenaran]] dari Tuhan, serta telah mencapai [[tingkat]] [[makrifat]].<ref name=a>Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 2325</ref> [[Kebahagiaan]] yang [[hakiki]] baginya ialah hanya berada di [[haribaan]] [[Tuhan]] ([[Arab]]:tawajjuh) dan ber[[dialog]] dengan-Nya.<ref name=a/> |
||
⚫ | |||
Nafsu Kamilah juga dapat di[[arti]]kan sebagai nafsu yang sempurna yang dimiliki oleh para [[Nabi]] dan para [[Rasul]] sebagai hasil dari [[predikat]] mereka sebagai [[manusia]] [[sempurna]] ([Arab:''insanul kamil'').<ref name=b>Susetya, Wawan (2006).''Cermin Hati''.Solo:Tiga Serangkai. Hal 19</ref> Mereka semua adalah [[teladan]] sejati dalam mengemban [[ibadah]] [[lahir]] dan [[batin]], secara [[syariat]] dan [[hakikat]].<ref name=b/> Mereka adalah pemimpin yang diturunkan oleh [[Tuhan]]Yang Maha Perkasa dan Maha Penyayang untuk membentuk [[akhlak]] [[masyarakat]] yang di[[ridho]]i oleh-Nya.<ref name=b/> |
|||
Nafsu ini selalu me[[motivasi]] diri untuk beribadah dan mendapat [[anugerah]] [[ilmu]] keyakinan.<ref name=e>Yasid, Abu.''Fiqh Today:Fatwa Traisional untuk Orang Modern''.Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama. Hal 28</ref> Yang memiliki nafsu ini hanya akan merasakan [[kebahagiaan]] hakiki bila bersama dengan Tuhannya.<ref name=e/> Ada yang ber[[pendapat]] bahwa nafsu ini akan membuat orang yang memilikinya melebur, menyatu ke dalam [[zat]] Tuhan, sehingga mampu menampakkan sifat-[[sifat]] ketuhanan.<ref name=e/> |
|||
⚫ | |||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
Revisi terkini sejak 12 Februari 2023 01.30
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Nafsu Kamilah adalah jiwa yang telah benar-benar sempurna dan juga telah mendapatkan pancaran kebenaran dari Tuhan, serta telah mencapai tingkat makrifat.[1] Kebahagiaan yang hakiki baginya ialah hanya berada di haribaan Tuhan (Arab:tawajjuh) dan berdialog dengan-Nya.[1]
Nafsu Kamilah juga dapat diartikan sebagai nafsu yang sempurna yang dimiliki oleh para Nabi dan para Rasul sebagai hasil dari predikat mereka sebagai manusia sempurna ([Arab:insanul kamil).[2] Mereka semua adalah teladan sejati dalam mengemban ibadah lahir dan batin, secara syariat dan hakikat.[2] Mereka adalah pemimpin yang diturunkan oleh TuhanYang Maha Perkasa dan Maha Penyayang untuk membentuk akhlak masyarakat yang diridhoi oleh-Nya.[2]
Nafsu ini selalu memotivasi diri untuk beribadah dan mendapat anugerah ilmu keyakinan.[3] Yang memiliki nafsu ini hanya akan merasakan kebahagiaan hakiki bila bersama dengan Tuhannya.[3] Ada yang berpendapat bahwa nafsu ini akan membuat orang yang memilikinya melebur, menyatu ke dalam zat Tuhan, sehingga mampu menampakkan sifat-sifat ketuhanan.[3]