Plutonisme: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
{{inuseBP|BP41Hillun|selesai|mulai}} |
|||
⚫ | |||
'''Plutonisme''' adalah pendapat dalam [[petrologi]] yang menyatakan bahwa semua batu-batuan adalah akibat dari kegiatan panas perut [[bumi]], termasuk segala peristiwa penyusupan [[magma]] di antara lapisan-lapisan kulit bumi dan hal-hal yang mengenai intrusi serta prosesnya.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi |
'''Plutonisme''' adalah pendapat dalam [[petrologi]] yang menyatakan bahwa semua batu-batuan adalah akibat dari kegiatan panas perut [[bumi]], termasuk segala peristiwa penyusupan [[magma]] di antara lapisan-lapisan kulit bumi dan hal-hal yang mengenai [[Intrusi (geologi)|intrusi]] serta prosesnya.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus)|author=Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily|publisher=Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve}}</ref> Hal ini berlawanan dengan neptunisme yang menyatakan bahwa [[batuan]] terbentuk melalui [[sedimentasi]].<ref name="ox">{{cite web|title=Plutonism|url=http://www.oxforddictionaries.com/us/definition/american_english/plutonism|accessdate=25 Juni 2014|archive-date=2014-09-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20140906202354/http://www.oxforddictionaries.com/us/definition/american_english/plutonism|dead-url=yes}}</ref> Plutonisme awalnya dikemukakan oleh Abbe Anton Moro (1687-1750) berdasarkan studi pulau vulkanik dan dikembangkan oleh [[James Hutton]] (ilmuwan Skotlandia dan pemimpin plutonisme).<ref name="viu">{{cite web|title=Section Two: The Early Development of Modern Geology|url=http://records.viu.ca/~johnstoi/darwin/sect2.htm|accessdate=25 Juni 2014|archive-date=2008-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20080701211900/http://records.viu.ca/~johnstoi/darwin/sect2.htm|dead-url=yes}}</ref><ref name="br"/> Hutton memandang bumi sebagai tubuh yang dinamis yang berfungsi sebagai mesin pemanas.<ref name="br"/> Panas tersebut mengalir ke bawah [[benua]] dan meninggalkan [[sedimen]] di laut.<ref name="br"/> Panas menyebabkan bagian terluar dari bumi meluas dan mengangkat sedimen di laut untuk membentuk benua baru.<ref name="br"> {{cite web|title=Plutonism|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/465270/Plutonism|accessdate= 25 Juni 2014}}</ref> |
||
== Perbedaan plutonisme dengan neptunisme == |
== Perbedaan plutonisme dengan neptunisme == |
||
Perbedaan paling signifikan antara plutonisme dan neptunisme adalah mengenai asumsi awal.<ref name="viu"/> Abrahan Werner (neptunis) percaya pada pemahaman [[sejarah]] bumi dan gagasan proses transformasi bertahap serta [[uniformitarianisme]].<ref name="viu"/> Akan tetapi, ia tidak secara penuh menerima prinsip uniformitarianisme.<ref name="viu"/> Bagi para neptunis, masa sekarang adalah kunci dari masa lalu.<ref name="viu"/> Sementara itu, James Hutton (plutonis) menyatakan bahwa masa sekarang harus bisa menjelaskan semua proses |
Perbedaan paling signifikan antara plutonisme dan neptunisme adalah mengenai asumsi awal.<ref name="viu"/> Abrahan Werner (neptunis) percaya pada pemahaman [[sejarah]] bumi dan gagasan proses transformasi bertahap serta [[uniformitarianisme]].<ref name="viu"/> Akan tetapi, ia tidak secara penuh menerima prinsip uniformitarianisme.<ref name="viu"/> Bagi para neptunis, masa sekarang adalah kunci dari masa lalu.<ref name="viu"/> Sementara itu, James Hutton (plutonis) menyatakan bahwa masa sekarang harus bisa menjelaskan semua proses pada masa lalu.<ref name="viu"/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 6 Februari 2024 09.18
Plutonisme adalah pendapat dalam petrologi yang menyatakan bahwa semua batu-batuan adalah akibat dari kegiatan panas perut bumi, termasuk segala peristiwa penyusupan magma di antara lapisan-lapisan kulit bumi dan hal-hal yang mengenai intrusi serta prosesnya.[1] Hal ini berlawanan dengan neptunisme yang menyatakan bahwa batuan terbentuk melalui sedimentasi.[2] Plutonisme awalnya dikemukakan oleh Abbe Anton Moro (1687-1750) berdasarkan studi pulau vulkanik dan dikembangkan oleh James Hutton (ilmuwan Skotlandia dan pemimpin plutonisme).[3][4] Hutton memandang bumi sebagai tubuh yang dinamis yang berfungsi sebagai mesin pemanas.[4] Panas tersebut mengalir ke bawah benua dan meninggalkan sedimen di laut.[4] Panas menyebabkan bagian terluar dari bumi meluas dan mengangkat sedimen di laut untuk membentuk benua baru.[4]
Perbedaan plutonisme dengan neptunisme
[sunting | sunting sumber]Perbedaan paling signifikan antara plutonisme dan neptunisme adalah mengenai asumsi awal.[3] Abrahan Werner (neptunis) percaya pada pemahaman sejarah bumi dan gagasan proses transformasi bertahap serta uniformitarianisme.[3] Akan tetapi, ia tidak secara penuh menerima prinsip uniformitarianisme.[3] Bagi para neptunis, masa sekarang adalah kunci dari masa lalu.[3] Sementara itu, James Hutton (plutonis) menyatakan bahwa masa sekarang harus bisa menjelaskan semua proses pada masa lalu.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
- ^ "Plutonism". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-06. Diakses tanggal 25 Juni 2014.
- ^ a b c d e f "Section Two: The Early Development of Modern Geology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-01. Diakses tanggal 25 Juni 2014.
- ^ a b c d "Plutonism". Diakses tanggal 25 Juni 2014.