Uniformitarianisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bentang alam yang mempunyai kemiripan dengan bentang alam pada masa lalu

Uniformitarianisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa dalam alam semesta ada keteraturan sehingga suatu peristiwa akan terulang kembali.[1] Keseragaman yang diamati pada masa lalu akan muncul pada masa kini maupun masa depan.[2] Prinsip keseragaman alam digunakan untuk membenarkan baik penalaran induktif maupun penelitian ilmiah.[3] Hal ini dapat dipahami secara sederhana bahwa masa depan akan terlihat seperti masa lalu.[3] Dengan demikian, kita dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan dengan melihat apa yang terjadi pada masa lalu.[3]

Sebuah ilmu sangat bergantung pada keseragaman karena tanpa hal tersebut tidak akan mungkin menyimpulkan peristiwa masa lalu yang dapat kita perkirakan akan terjadi pada masa depan.[3] Selain itu, prediksi ilmiah dan teori ilmiah tidak akan mungkin tanpa keseragaman.[3] Secara umum, penalaran induktif bergantung pada keseragaman karena hal tersebut memungkinkan kita untuk mengambil kasus-kasus tertentu dan menyimpulkannya dengan aturan dan prinsip umum.[3] Namun, keseragaman alam sendiri tidak bisa bergantung pada penalaran induktif.[3]

Dalam ilmu geologi, uniformitarianisme telah memasukkan konsep gradualistik di mana "masa kini adalah kunci untuk masa lalu" dan bahwa peristiwa geologis saat ini terjadi pada laju yang sama seperti yang selalu terjadi, meskipun banyak ahli geologi modern yang tidak lagi berpegang pada gradualisme yang ketat.[4] Diciptakan oleh William Whewell, uniformitarianisme awalnya diusulkan sebagai lawan dari teori katastrofisme[5] yang dikemukakan oleh naturalis Inggris di akhir abad ke-18. Teori tersebut dipelopori melalui karya oleh geolog James Hutton dalam banyak bukunya yang berjudul Theory of the Earth.[6] Karya Hutton kemudian disempurnakan oleh ilmuwan John Playfair dan dipopulerkan oleh ahli geologi Charles Lyell dalam bukunya Principles of Geology pada tahun 1830.[7] Saat ini, sejarah Bumi dianggap sebagai proses yang lambat dan bertahap, yang terkadang diselingi oleh peristiwa bencana alam yang sesekali terjadi dalam tempo waktu yang cepat.

Status Epistemologi[sunting | sunting sumber]

Uniformitarianisme, dinyatakan sebagai invarian spasial dan temporal dari hukum alam dan proses-prosesnya, yang artinya adalah pengetahuan priori atau anggapan yang seharusnya benar sebelum pengamatan dilakukan, bukan sesuatu yang didapatkan setelah dilakukannya pengamatan.[8] Ini adalah asumsi filosofis dalam domain metafisika[8] dan postulat tanpa bukti yang tidak dapat diverifikasi menggunakan analisis ilmiah[9]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Konsepsi-konsepsi lebih awal cenderung memiliki sedikit pengaruh pada penjelasan geologi mengenai pembentukan bumi menurut bangsa eropa pada abad ke-18. Abraham Gottlob Werner mengusulkan Neptunisme dimana strata yang terendapkan dari laut terpresipitasi menjadi batu primordial seperti granit. Pada tahun 1785 James Hutton mengusulkan hal yang berlawanan, yakni berdasarkan siklus abadi sejarah alam bukan berdasarkan sejarah biblikal.[10][11]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. 
  2. ^ "Probable reasoning has no rational basis" (PDF). Diakses tanggal 20 Juni 2014. 
  3. ^ a b c d e f g "Uniformity of Nature". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 20 Juni 2014. 
  4. ^ FARIA, Felipe. Actualismo,Catastrofismo y Uniformitarismo. In: Pérez, María Luisa Bacarlett & Caponi, Gustavo. Pensar la vida: Filosofía, naturaleza y evolución. Toluca: Universidad Autónoma del Estado de México, p. 55-80, 2015.[1]
  5. ^ Pidwirny & Scott 1999, "the idea that Earth was shaped by a series of sudden, short-lived, violent events."
  6. ^ James, Hutton (1785). Theory of the Earth. CreateSpace Independent Publishing. 
  7. ^ "Uniformitarianism: World of Earth Science". 
  8. ^ a b Gould, Stephen J (1987). Time's Arrow, Time's Cycle: Myth and Metaphor in the Discovery of Geological Time. Cambridge, MA: Harvard University Press. p. 118.
  9. ^ Simpson 1963, pp. 24–48, "Uniformity is an unprovable postulate justified, or indeed required, on two grounds. First, nothing in our incomplete but extensive knowledge of history disagrees with it. Second, only with this postulate is a rational interpretation of history possible, and we are justified in seeking—as scientists we must seek—such a rational interpretation."
  10. ^ Bowler 2003, pp. 57–62
  11. ^ Hutton, J. (1785). "Abstract, The System of the Earth, Its Duration and Stability". As it is not in human record, but in natural history, that we are to look for the means of ascertaining what has already been, it is here proposed to examine the appearances of the earth, in order to be informed of operations which have been transacted in time past. It is thus that, from principles of natural philosophy, we may arrive at some knowledge of order and system in the economy of this globe, and may form a rational opinion with regard to the course of nature, or to events which are in time to happen.