Lompat ke isi

Sitohang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Dikembalikan ke revisi 24150048 oleh 27christian11 (bicara)(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(179 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bedakan||text=[[Sihotang]]. Keduanya merupakan marga yang berbeda '''tanpa''' hubungan kekerabatan}}
{{penghubung}}
{{Infobox Marga Batak|nama=Sitohang|gambar=Tugu Sitohang.jpg|keterangan=Tugu persatuan marga Sitohang di [[Parsaoran Urat, Palipi, Samosir|Bonature]], [[Palipi, Samosir|Palipi]], [[Pulau Samosir|Samosir]].|gambar2=|keterangan2=|marga=Sitohang|alias=|aksara={{btk|ᯘᯪᯖᯬᯂᯰ}} <br> {{small|([[Surat Batak#Bentuk|Surat Batak Toba]])}}|julukan=|arti=|jarak={{Infobox | subbox = yes
[[Berkas:Tugu Sitohang.jpg|thumb|right|200px|Tugu Persatuan Sitohang di Bonature Palipi]]
| labelstyle = background-color:#FF9966;
==Marga Sitohang==
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1|[[Si Raja Batak]]}}}
'''Sitohang''' adalah salah satu marga dari [[Batak]] ([[Toba]]). Marga ini berasal dari desa Urat di Kecamatan Palipi [[Kabupaten Samosir]],[[Sumatera Utara]]. Marga ini termasuk golongan Lontung. Dari Urat Samosir leluhur marga Sitohang merantau ke berbagai penjuru dan membuka kampung (lumban). Diantara beberapa tujuan perantauan leluhur marga Sitohang adalah di Sumbul Dairi dan Baringin di Humbang Hasundutan. Dari situlah keturunan marga Sitohang berpencar ke seluruh penjuru dunia. Di tanah Dairi keturunan marga Sitohang bahkan berhasil menjadi Bupati yaitu Op. Tording Sitohang dan KRA Johnny Sitohang Adinagoro.
| label2 = 2 | data2 =
{{{gen2|[[Tuan Doli]]}}}
| label3 = 3 | data3 =
{{{gen3|[[Guru Tatea Bulan]]}}}
| label4 = 4 | data4 =
{{{gen3|Tuan Saribu Raja}}}
| label5 = 5 | data5 = {{{gen5|[[Si Raja Lontung]]}}}
| label6 = 6 | data6 = {{{gen6|[[Pandiangan|Tuan Situmorang]]}}}
| label7 = 7 | data7 = {{{gen7|Raja Pangaribuan}}}
| label8 = 8 | data8= {{{gen8|'''Raja Babiat''' <br> {{small|('''Sitohang''')}}}}}
}}|nama lengkap=Raja Babiat|nama istri=[[Manurung|boru Manurung]]|nama anak={{unbulleted list
|1. Dori Mangambat
|2. Raja Itubungna
|3. Ompu Bona Ni Onan}}|induk=[[Situmorang|Tuan Situmorang]]|persatuan=Situmorang Si Pitu Ama|kerabat={{unbulleted list|[[Situmorang]]|[[Siringoringo]]|[[Rumapea]]}}|turunan={{unbulleted list|Sitohang Uruk|Sitohang Tongatonga|Sitohang Toruan}}|mataniaribinsar=|padan=|suku=[[Suku Batak|Batak]]|kampung=[[Palipi, Samosir|Palipi]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]]|kawasan={{unbulleted list|[[Palipi, Samosir|Palipi]]|[[Parbuluan, Dairi|Parbuluan]]|[[Baringin, Parlilitan, Humbang Hasundutan|Baringin]]}}|etnis=[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|tugu=[[Parsaoran Urat, Palipi, Samosir|Parsaoran Urat]] <br> {{coord|2|28|01|N|98|49|37|E}}}}
'''Sitohang''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯪᯖᯬᯂᯰ}} ) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang berasal dari [[Palipi, Samosir|Palipi]], [[Pulau Samosir|Samosir]]. Leluhur marga Sitohang adalah Raja Babiat, yang merupakan keturunan dari [[Situmorang|Tuan Situmorang]].<ref>{{Cite book|last=C.|first=Vergouwen, J.|date=2013|url=http://worldcat.org/oclc/1066180715|title=The Social Organisation and Customary Law of the Toba-Batak of Northern Sumatra.|publisher=Springer Netherlands|isbn=978-94-015-1035-6|oclc=1066180715}}</ref>


== Asal ==
Saat ini keturunan marga Sitohang sudah ada di hampir seluruh pelosok bumi ini. Bahkan beberapa keturunan marga Sitohang sudah ada yang tinggal di benua Eropa dan Amerika serta berketurunan disana.
Leluhur marga Sitohang adalah Raja Babiat, anak laki-laki satu-satunya dari Ompu Raja Pangaribuan Situmorang, yang berasal dari Desa [[Parsaoran Urat, Palipi, Samosir|Urat]] di Kecamatan [[Palipi, Samosir|Palipi]], [[Pulau Samosir|Samosir]]. Berdasarkan catatan kolonial [[Hindia Belanda|Belanda]], marga Sitohang menempati bius di daerah yang sekarang menjadi Kecamatan Palipi, Samosir. Bius ini dipimpin oleh seorang Raja Ihutan (Jaihutan).{{Butuh rujukan}}


Setelah berhasil menghentikan perlawananan [[Sisingamangaraja XII|Si Singamangaraja XII]], Belanda menghapuskan daerah bius sebagai upaya menghilangkan ikatan daerah tersebut dengan Si Singamangaraja XII. Palipi diubah menjadi wilayah administratif [[Hindia Belanda]] dengan status "nagari ". Kepala Nagari Palipi yang terakhir adalah Aleksander Sitohang.
Keturunan marga Sitohang saat ini ada di hampir semua profesi yang ada di muka bumi ini. Mulai dari pekerjaan tradisional seperti petani atau nelayan juga ada yang menjadi rohaniawan, pegawai pemerintah, tentara, polisi, pendidik, konsultan, ahli hukum. dokter, pengusaha, seniman, wartawan, pelaut dan lain sebagainya.


Saat ini, sebagian besar keturunan Ompu Raja Pangaribuan menggunakan nama Sitohang sebagai nama marganya, tetapi terdapat pula keturunan Ompu Raja Pangaribuan yang merantau ke wilayah [[Silindung]] dan menggunakan nama [[Situmorang]] sebagai nama marganya.
Keturunan marga Sitohang sejak beberapa dekade terakhir telah memiliki organisasi paguyuban marga sendiri yang disebut dengan '''Pomparan Sitohang dohot Boruna.'''
== Silsilah ==
Dari silsilah yang banyak digunakan orang [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Situmorang|Ompu Tuan Situmorang]] adalah anak kedua dari [[Si Raja Lontung]] dari istrinya Si Boru Pareme.


Marga Sitohang merupakan keturunan Ompu Raja Pangaribuan, yang merupakan anak kedua dari [[Situmorang|Ompu Tuan Situmorang]].
Untuk menandai tanah asal usul marga Sitohang dan sebagai lambang persatuan marga Sitohang yang saat ini sudah mencapai ribuan, sesuai dengan nama nenek moyangya Ompu Pangaribuan, tahun 90 an didirikan tugu persatuan marga Sitohang yang terletak di Bonature Urat Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir.


Perhitungan nomor silsilah keturunan Situmorang Si Pitu Ama khususnya marga Sitohang biasanya dimulai dari generasi keempat dari mana dia berasal. Saat ini nomor generasi keturunan marga Sitohang yang masih hidup adalah antara nomor 14-19.
==Sejarah==
Dari silsilah Ompu Tuan [[Situmorang]], diketahui bahwa keturunannya saat ini menggunakan marga-marga Situmorang, Siringo-ringo dan Sitohang. Hal itu bisa dijelaskan sebagai berikut: Ompu Tuan Situmorang sebagai anak kedua dari Si Raja Lontung, masih hidup ketika dua anaknya dan tiga cucunya sudah meninggal, sehingga dikumpulkan ketujuh cicitnya dan dibuat suatu Padan (Ikrar) bahwa ketujuh cicitnya menjadi anaknya, Sipitu Ama, berarti ada tujuh bapak yang dapat mewariskan marga dan sub marganya. Situmorang Lumbanpande, Situmorang Lumbannahor, Situmorang Suhutnihuta, Siringo-ringo, Darimangambat (Sitohang Uruk), Raja Itubungna (Sitohang Tonga-tonga), dan Ompu Bonanionan (Sitohang Toruan).


== Tugu ==
Dalam istilah Batak ada "Martampuk Bulung Marbona Sangkalan" bahwa semua keturunan marga itu akan mencari silsilah yang lebih detail.
Tugu marga Sitohang sebagai simbol persatuan seluruh keturunan marga Sitohang didirikan di [[Palipi, Samosir|Palipi]], [[Pulau Samosir|Samosir]] dan diresmikan pada tahun [[1991]]. Tugu ini berdiri di dekat situs budaya Batak toba Jabi-jabi Maranak. Dalam [[bahasa Batak Toba]] tugu ini dinamai Tugu Pomparan Ompu Pangaribuan Sitohang.


Pembangunan tugu ini dimulai dengan peletakan batu pertama tanggal [[12 Agustus]] [[1989]]. Tugu ini dibangun di atas sebidang tanah berukuran 50x75 meter yang diwakafkan oleh beberapa orang keturunan Ompu Pangaribuan Sitohang. Adapun dana yang dikumpulkan dari ''toktok ripe'' (sumbangan) keturunan marga Sitohang di seluruh Indonesia saat awal pembangunan berjumlah Rp 10.626.975.
==Silsilah Marga Sitohang==
Marga Sitohang merupakan keturunan Op Pangaribuan, yang merupakan anak kedua dari Ompu Tuan Situmorang.


Pembangunan fisik tahap pertama selesai pada tahun [[1991]]. Peresmian tugu ini diresmikan pada tanggal [[5 Juli|5-7 Juli]] [[1991]]. Dalam upacara peresmian tugu ini digelar pesta adat dengan diiringi ''gondang sobangunan ''dan mengundang hula-hula marga [[Limbong]] dan [[Manurung]] serta hahadoli [[Situmorang]]. Boru Limbong adalah istri dari Raja Ompu Pangaribuan, sedangkan boru Manurung adalah istri Raja Babiat, anak satu-satunya Ompu Raja Pangaribuan.
Berikut ini adalah silsilah marga Sitohang ditarik dari Op. Tuan Situmorang:


== Tokoh ==
I. Op Tuan Situmorang anaknya dua:
Beberapa tokoh yang bermarga Sitohang, di antaranya adalah:
1.Panoparaja
* [[Jonathan Ompu Tording Sitohang]]
2.Op. Pangaribuan
* [[Johnny Sitohang]]
* [[Ricky Herbert Parulian Sitohang]]
* [[Choky Sitohang]]
* [[Depriwanto Sitohang]]
* [[Guntur Sitohang]]
* [[Samson Sitohang]]


== Referensi ==
II.1. Panoparaja anaknya dua:
{{reflist}}
1.Ompuniambolas, dan
2.Parhujobung


{{Si Raja Lontung}}
II.2. Op. Pangaribuan anaknya satu:
1. Raja Babiat

III.1 Ompuniambolas anaknya dua:
1. Lumban Pande
2. Lumban Nahor

III.2 Parhujobung anaknya juga dua:
1.Suhutnihuta, dan
2.Tuan Ringo.

III.3. Raja Babiat anaknya tiga:
1. Darimangambat (Sitohang Uruk),
2. Raja Itubungna (Sitohang Tonga-tonga), dan
3. Ompubonanionan (Sitohang Toruan)

Perhitungan nomor silsilah keturunan Sipitu Ama khususnya marga Sitohang biasanya dimulai dari generasi keempat dari mana dia berasal.

==Adat Marga Sitohang==
Sebagaimana orang Batak Toba pada umumnya, keturunan marga Sitohang turut aktif memelihara adat mereka yang bersumber dari falsafah '''Dalihan Natolu''' yang secara harfiah berarti tungku yang tiga yaitu:
*''Somba marhula-hula'', hormat kepada marga isteri;
*''Manat mardongan tubu'', hati-hati dengan semarga; dan
*''Elek marboru'', asih dan tidak semena-mena kepada marga yang menikahi boru (puteri) Sitohang.

Ada satu umpasa (nasehat) dalam bahasa Batak yang senantiasa diucapkan sebagai doa agar keturunan Sitohang tetap merasa saudara dan saling memperhatian dan tolong menolong yaitu:

''Napuran tano-tano''
''Rongging marsiranggoman''
''Nangpe badanta padao-dao''
''Anggo tondita tontong do marsigomgoman''

"Asa balintang ma pagabe''
''Tumundalhon ni sitadoan''
''Asa arinta ma gabe''
''Molo hita marsitungkol-tungkolan marsipaolo-oloan''

Keturunan marga Sitohang pada umumnya sangat hormat pada adat istiadatnya. Hal ini tampak dari aktifnya keturunan marga Sitohang mengambil bagian dalam acara adat Batak di tempat di mana mereka tingga. Hal ini tidak terlepas dari nasihat leluhur marga Sitohang kepada keturunannya agar melestarikan adat Batak di manapun berada. Nasihat ini biasanya diungkapkan dalam umpasa (nasihat) dalam bahasa Batak berikut ini:

''Opputa Raja Ijolo''
''Martungkot sialagundi''
''Adat nauli napinungka ni omputta na parjolo''
''Asa ihuttononni hita na parpudi''

Salam khas marga Sitohang sebagaimana salam orang Batak pada umumnya adalah "Horas".

==Beberapa Keturunan Sitohang Terkemuka==

Rohaniwan:
*Pdt. Bangun Marhoza Sitohang (HKBP)
*P. Stefanus Sitohang, OFM. Cap. (Katolik)
*P. Venantius Sitohang, OFM. Cap. (Katolik)
*Pdt. Yonas Sitohang (GBI)

Hakim:
*Johni Sitohang, SH.

Politisi:
*KRA Johnny Sitohang Adinagoro (Bupati Dairi)
*Johannes Sitohang (DPRD Tapanuli Utara)
*Depriwanto Sitohang (DPRD Dairi)
*Asrida Sitohang (DPRD Pematang Siantar)

TNI/ Polri:
*Brigjen. (Pol.) Ricky HP Sitohang
*Kol.(CPM) Benny A. Sitohang
*May.(Mar.) Samson Sitohang
*Kom.(Pol) Luhut Sitohang

Akademisi:
*Prof. Dr. Ir. Benhard Sitohang (Guru Besar ITB)
*Dr. John Sitohang, Sp.B. (FK. USU)
*Dr. Menari Sitohang, MM. (FE Univ. Mpu Tantular)
*Nur Asnah Sitohang, S.Kep., M.Kep. (FKP USU)
*Dr. B.O Sitohang, S.Rad. (ATRO Medan)

Seniman/ Selebritis:
*Guntur Sitohang
*[[Choky Sitohang]]
*Martogi Sitohang
*Hardoni Sitohang
*Martahan Sitohang
*Marsius Sitohang
*Tekken Sitohang
*Darwis Sitohang
*Michael Boni Sitohang

Konsultan:
*Manatar Halomoan Sitohang
*Perry Cornelius Sitohang

Blogger:
*Petrus M. Sitohang
*Johannes Sitohang

Pengusaha/ Eksekutif:
*Helman Sitohang
*Nimrod Sitohang
*Janto Sitohang

Aktivis:
*Vayireh Sitohang
*Veryanto Sitohang
*Bangun Sitohang
*Henry Hamonangan Sitohang

Penulis:
*Rudy Yanto Hasudungan Sitohang
*Ferdinan Sitohang

Wartawan/Jurnalis:
*Toga Sitohang
*Denny Sitohang
*Tagor Leo Sitohang

Atlit:
*Simsim Sitohang

Tokoh Adat:
*Anggiat Sitohang
*Hotma Sitohang
*KH Jailani Sitohang
*DU Sitohang

==Referensi==
http://sitohanguntuktapanuli.wordpress.com/


[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Si Raja Lontung]]
[[Kategori:Marga Situmorang]]
[[Kategori:Marga Si Pitu Ama]]
[[Kategori:Marga Sitohang]]
[[Kategori:Marga Sitohang]]


{{Suku-Batak-stub}}
== Lain-lain ==
{{lihat pula disambiguasi}}

{{disambig nama}}

Revisi terkini sejak 14 Januari 2024 07.42

Sitohang
Tugu persatuan marga Sitohang di Bonature, Palipi, Samosir.
Aksara Batakᯘᯪᯖᯬᯂᯰ
(Surat Batak Toba)
Nama margaSitohang
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Tuan Doli
3Guru Tatea Bulan
4Tuan Saribu Raja
5Si Raja Lontung
6Tuan Situmorang
7Raja Pangaribuan
8Raja Babiat
(Sitohang)
Nama lengkap
tokoh
Raja Babiat
Nama istriboru Manurung
Nama anak
  • 1. Dori Mangambat
  • 2. Raja Itubungna
  • 3. Ompu Bona Ni Onan
Kekerabatan
Induk margaTuan Situmorang
Persatuan
marga
Situmorang Si Pitu Ama
Kerabat
marga
Turunan
  • Sitohang Uruk
  • Sitohang Tongatonga
  • Sitohang Toruan
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Toba
Daerah asalPalipi, Samosir
Kawasan
dengan
populasi
signifikan
Paguyuban
Lokasi tuguParsaoran Urat
2°28′01″N 98°49′37″E / 2.46694°N 98.82694°E / 2.46694; 98.82694

Sitohang (Surat Batak: ᯘᯪᯖᯬᯂᯰ ) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Palipi, Samosir. Leluhur marga Sitohang adalah Raja Babiat, yang merupakan keturunan dari Tuan Situmorang.[1]

Leluhur marga Sitohang adalah Raja Babiat, anak laki-laki satu-satunya dari Ompu Raja Pangaribuan Situmorang, yang berasal dari Desa Urat di Kecamatan Palipi, Samosir. Berdasarkan catatan kolonial Belanda, marga Sitohang menempati bius di daerah yang sekarang menjadi Kecamatan Palipi, Samosir. Bius ini dipimpin oleh seorang Raja Ihutan (Jaihutan).[butuh rujukan]

Setelah berhasil menghentikan perlawananan Si Singamangaraja XII, Belanda menghapuskan daerah bius sebagai upaya menghilangkan ikatan daerah tersebut dengan Si Singamangaraja XII. Palipi diubah menjadi wilayah administratif Hindia Belanda dengan status "nagari ". Kepala Nagari Palipi yang terakhir adalah Aleksander Sitohang.

Saat ini, sebagian besar keturunan Ompu Raja Pangaribuan menggunakan nama Sitohang sebagai nama marganya, tetapi terdapat pula keturunan Ompu Raja Pangaribuan yang merantau ke wilayah Silindung dan menggunakan nama Situmorang sebagai nama marganya.

Dari silsilah yang banyak digunakan orang Batak Toba, Ompu Tuan Situmorang adalah anak kedua dari Si Raja Lontung dari istrinya Si Boru Pareme.

Marga Sitohang merupakan keturunan Ompu Raja Pangaribuan, yang merupakan anak kedua dari Ompu Tuan Situmorang.

Perhitungan nomor silsilah keturunan Situmorang Si Pitu Ama khususnya marga Sitohang biasanya dimulai dari generasi keempat dari mana dia berasal. Saat ini nomor generasi keturunan marga Sitohang yang masih hidup adalah antara nomor 14-19.

Tugu marga Sitohang sebagai simbol persatuan seluruh keturunan marga Sitohang didirikan di Palipi, Samosir dan diresmikan pada tahun 1991. Tugu ini berdiri di dekat situs budaya Batak toba Jabi-jabi Maranak. Dalam bahasa Batak Toba tugu ini dinamai Tugu Pomparan Ompu Pangaribuan Sitohang.

Pembangunan tugu ini dimulai dengan peletakan batu pertama tanggal 12 Agustus 1989. Tugu ini dibangun di atas sebidang tanah berukuran 50x75 meter yang diwakafkan oleh beberapa orang keturunan Ompu Pangaribuan Sitohang. Adapun dana yang dikumpulkan dari toktok ripe (sumbangan) keturunan marga Sitohang di seluruh Indonesia saat awal pembangunan berjumlah Rp 10.626.975.

Pembangunan fisik tahap pertama selesai pada tahun 1991. Peresmian tugu ini diresmikan pada tanggal 5-7 Juli 1991. Dalam upacara peresmian tugu ini digelar pesta adat dengan diiringi gondang sobangunan dan mengundang hula-hula marga Limbong dan Manurung serta hahadoli Situmorang. Boru Limbong adalah istri dari Raja Ompu Pangaribuan, sedangkan boru Manurung adalah istri Raja Babiat, anak satu-satunya Ompu Raja Pangaribuan.

Beberapa tokoh yang bermarga Sitohang, di antaranya adalah:

Referensi

[sunting | sunting sumber]