Lompat ke isi

Hendrawan Supratikno: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(37 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:


{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|name = Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
| name = Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
|image = 1296005607_hendrawan_supratikno_bio.jpg
| image = File:Anggota DPR Hendrawan Supratikno.jpg
|imagesize =
| imagesize =
|caption =
| caption =
|office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] RI [[2009]]-[[2014]] dari [[Jawa Tengah]]
| office = Ketua Bidang Perekonomian [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
|order =
| order = 4
|term_start = [[2009]]
| term_start = [[2015]]
|term_end =
| term_end = [[2020]]
|monarch =
| monarch =
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| president = [[Joko Widodo]]
|governor = [[Ganjar Pranowo]]
| governor = [[Ganjar Pranowo]]
|lieutenant = [[Heru Sudjatmoko]]
| lieutenant = [[Heru Sudjatmoko]]
|predecessor =
| predecessor =
|successor =
| successor =
| office2 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] RI [[2009]]- sekarang dari daerah pemilihan [[Jawa Tengah]] 10 (Kabupaten [[Pemalang]],[[Kabupaten Pekalongan]], [[Kabupaten Batang]], dan [[Kota Pekalongan]])
|birth_date = {{birth date and age|1960|04|21}}
| order2 =
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]]
|death_date =
| term_start2 = [[2009]]
|death_place =
| term_end2 =
| president2 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]] <br /> [[Joko Widodo]]
|nationality = Tionghoa-Indonesia
|party = [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
| governor2 = [[Bibit Waluyo]] <br /> [[Ganjar Pranowo]]
|spouse =
| lieutenant2 = [[Rustriningsih]] <br /> [[Heru Sudjatmoko]]
| predecessor2 = [[Ramson Siagian]] <br /> [[Widodo Bujo Wiryono]]
|relations =
|children =
| successor2 =
|parents =
| birth_date = {{birth date and age|1960|04|21}}
|alma_mater = [[Universitas Kristen Satya Wacana]]
| birth_place = [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]]
|occupation = Akademisi Tulen
| death_date =
|profession =
| death_place =
|religion = [[Kristen Protestan]]
| nationality = Indonesia
|signature =
| party = {{Parpolicon|PDIP}}
|website = profhendrawan.com
| spouse =
|facebook =
| relations =
|namafacebook =
| children =
|twitter =
| parents =
|footnotes =
| alma_mater = [[Universitas Kristen Satya Wacana]]
| occupation = Akademisi dan Anggota DPR RI
| profession =
| religion = [[Kristen Protestan]]
| signature =
| website = profhendrawan.com
| facebook =
| namafacebook =
| twitter =
| footnotes =
}}
}}


'''Prof. Dr. Hendrawan Supratikno''' ({{lahirmati|[[Cilacap]]|21|04|1960}}) merupakan [[politisi]] berdarah Tionghoa asli [[Indonesia]]. Beliau merupakan anggota [[DPR]] [[RI]] dari [[Jawa Tengah]] yang bertugas di Komisi VI Fraksi [[PDI Perjuangan]]
'''Prof. Dr. Hendrawan Supratikno''' ({{lahirmati|[[Cilacap]]|21|04|1960}}) merupakan [[politisi]] berdarah [[Tionghoa]] asli [[Indonesia]]. Ia merupakan anggota [[DPR]] [[RI]] dari [[Jawa Tengah]] yang bertugas di Komisi VI pada periode 2009-2014 dan bertugas di [[Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi XI (Perbankan dan Keuangan)]] pada periode 2014-sekarang di Fraksi [[PDI Perjuangan]] sekaligus menjabat sebagai Ketua bidang Perekonomian DPP [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] periode 2015-2020. Anggota Fraksi [[PDI Perjuangan]] DPR RI ini namanya mulai dikenal publik saat terlibat aktif dalam Panitia Khusus Angket [[Century]] akhir 2009 lalu. Performa saat di [[Panitia Khusus Hak Angket Bank Century|Pansus Angket Century]], Hendrawan menunjukkan kelasnya. Penguasaan isu-isu teknis perbankan menjadi modal Hendrawan.


==Profil==
== Riwayat Hidup ==


Pria kelahiran Cilacap, 21 April 1960 ini memang sebelum terjun ke politik praktis merupakan akademisi tulen. Gelar profesor ia raih dari [[Universitas Kristen Satya Wacana]], Salatiga, Jawa Tengah.
Nama Profesor [[Hendrawan Supratikno]] dikenal sebagai [[politisi]] [[Senayan]] beretnis [[Tionghoa]] yang memiliki latar belakang akademik yang kuat. Pemikiran dan sepak terjangnya sangat Indonesia.


Gelar Master dan Doktor ia raih dari kampus di Eropa yakni di [[Belgia]] dan [[Amsterdam]]. Dia juga pernah tercatat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana [[Institut Bisnis Indonesia|Institut Bisnis Indonesia (IBI)]] (Tahun 2004). Hendrawan juga tercatat sebagai dosen [[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia|Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Indonesia (UI)]].
Anggota Fraksi [[PDI Perjuangan]] DPR RI ini namanya mulai dikenal publik saat terlibat aktif dalam Panitia Khusus Angket Century akhir 2009 lalu. Performa saat di Pansus Angket Century, Hendrawan menunjukkan kelasnya. Penguasaan isu-isu teknis perbankan menjadi modal Hendrawan.


Memiliki darah Tinghoa dari jalur ayah dan ibunya, namun tak membuat Hendrawan kurang pergaulan. Bahkan, dirinya kini menjadi Tim Budaya Jawa Tengah-Yogyakarta yang didirikan era Gubernur Jawa Tengah [[Mardiyanto]] dan [[Hamengkubuwana X|Sri Sultan HB X]]. "Saya relatif memahami budaya Jawa," ujarnya.
Pria kelahiran Cilacap, 21 April 1960 ini memang sebelum terjun ke politik praktis merupakan akademisi tulen. Gelar profesor ia raih dari Universitas Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.


=== Karier politik ===
Gelar Master dan Doktor ia raih dari kampus di Eropa yakni di [[Belgia]] dan [[Amsterdam]]. Dia juga pernah tercatat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Institut Bisnis Indonesia (IBI) (Tahun 2004). Hendrawan juga tercatat sebagai dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Indonesia (UI).


Pada 2004 menjadi momentum penting bagi Hendrawan. Karena pada tahun tersebut ia hijrah dari kota Salatiga ke Jakarta. Persingungan dengan politik praktis ia mulai di 2004. Kedekatan dengan [[Kwik Kian Gie]] yang saat itu aktif di [[PDI Perjuangan]] membawa Hendrawan terlibat dan aktif di Megawati Center. "Di situlah saya interaksi dengan banyak politisi dan pak Taufik Kiemas yang merupakan mentor dan guru saya," kata Hendrawan.
Memiliki darah Tinghoa dari jalur ayah dan ibunya, namun tak membuat Hendrawan kurang pergaulan. Bahkan, dirinya kini menjadi Tim Budaya Jawa Tengah-Yogyakarta yang didirikan era Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto dan Sri Sultan HB X. "Saya relatif memahami budaya Jawa," ujarnya.


Pilihan [[politik]] di [[PDI Perjuangan]], bagi Hendrawan telah ia pilih sejak memiliki hak pilih di usia 17 tahun. Ia mengklaim sejak memiliki hak pilih, sudah mencoblos PDI hingga PDI Perjuangan pasca Orde Baru. Selain itu, ia dikenal sebagai aktivis [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]] ([[GMKI]]) yang merupakan dulunya onderbouw [[Parkindo]], partai penyusun [[PDI]] dan [[PDIP]]
Hubungan dirinya dengan budaya yang heterogen sejatinya dilalui sejak kecil. Dia mengaku, istri pertama dari ayahnya merupakan asli Jawa. Interaksi dengan orang di luar etnis Tionghoa cukup intensif.


Terkait persoalan kekinian tentang lemahnya solidaritas antarsesama antar anak bangsa, Hendrawan menyebutkan hal tersebut disebabkan ketidakadilan dan pemerataan yang tidak serius dilakukan. "Karena ketidakadilan dan ketimpangan maka mudah disulut dan dieksploitasi," ujar Hendrawan.
"Teman dan lingkungan saya cukup heterogen. Bahkan saat kuliah di Universitas Satya Wacana, saya tinggal di asrama yang terdiri banyak suku," papar anggota Komisi Perdagangan dan Perindustrian DPR RI ini.


Di atas semua itu, Hendrawan masih memiliki sejumput optimisme terhadap masa depan Indoenesia. Langkah ini menurut dia penting agar stamina dalam berkarya untuk Indonesia tidak loyo. "''For Better Indonesia is Possible''. Ini agar kita tidak loyo," cetusnya.
Begitu juga saat studi di luar negeri, rumah Hendrawan tak jarang dijadikan tempat ibadah salat bagi rekan-rekannya yang beragama Islam. Padahal, kenang Hendrawan, tempat ibadah sudah tersedia.


== Kehidupan pribadi ==
Interaksi beragam latarbelakang inilah yang menjadikan pemahaman Hendrawan tidak sempit. Dia pun mengaku, sedikitnya tiga tokoh yang ia kagumi dan mempengaruhi cara pandangnya yakni [[Abdurrahman Wahid|KH Abdurrahman Wahid]], [[Kwik Kian Gie]], dan [[Arif Budiman]]. "Mereka saya kagumi karena karakter dan keberaniannya," ujar ayah satu anak ini.


Hubungan dirinya dengan budaya yang heterogen sejatinya dilalui sejak kecil. Dia mengaku, istri pertama dari ayahnya merupakan asli Jawa. Interaksi dengan orang di luar etnis Tionghoa cukup intensif.
Pada 2004 menjadi momentum penting bagi Hendrawan. Karena di tahun tersebut ia hijrah dari kota Salatiga ke Jakarta. Persingungan dengan politik praktis ia mulai di 2004. Kedekatan dengan [[Kwik Kian Gie]] yang saat itu aktif di PDI Perjuangan membawa Hendrawan terlibat dan aktif di Megawati Center. "Di situlah saya interaksi dengan banyak politisi dan pak Taufik Kiemas yang merupakan mentor dan guru saya," kata Hendrawan.


"Teman dan lingkungan saya cukup heterogen. Bahkan saat kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana, saya tinggal di asrama yang terdiri banyak suku," papar anggota Komisi Perdagangan dan Perindustrian DPR RI ini.
Pilihan [[politik]] di [[PDI Perjuangan]], bagi Hendrawan telah ia pilih sejak memiliki hak pilih di usia 17 tahun. Ia mengklaim sejak memiliki hak pilih, sudah mencoblos PDI hingga PDI Perjuangan pasca Orde Baru. Selain itu, beliau dikenal sebagai aktivis [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]] ([[GMKI]]) yang merupakan onderbouw [[Parkindo]], partai penyusun [[PDI]] dan [[PDIP]]


Begitu juga saat studi di luar negeri, rumah Hendrawan tak jarang dijadikan tempat ibadah salat bagi rekan-rekannya yang beragama Islam. Padahal, kenang Hendrawan, tempat ibadah sudah tersedia.
Transformasi Hendrawan yang berasal dari etnis Tinghoa tidaklah begitu sulit bagi dirinya. Struktur keluarga, lingkungan, hingga pergaulan yang pluralis membuat ia lupa etnis asalnya. "Saya tidak pernah mengaitkan kinerja dan capaian dengan suku. Bahkan saya lupa etnis saya, karena saya sudah sangat Indonesia," tegas Hendrawan.


Interaksi beragam latar belakang inilah yang menjadikan pemahaman Hendrawan tidak sempit. Dia pun mengaku, sedikitnya tiga tokoh yang ia kagumi dan mempengaruhi cara pandangnya yakni [[Abdurrahman Wahid|KH Abdurrahman Wahid]], [[Kwik Kian Gie]], dan [[Arief Budiman]]. "Mereka saya kagumi karena karakter dan keberaniannya," ujar ayah satu anak ini.
Meski demikian, di setiap perayaan Imlek, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah 10 ini, tradisi Tionghoa masih ia lakukan seperti membagi angpau termasuk kue keranjang. "Angpau pasti, kita berikan kepada keponakan," katanya.


Transformasi Hendrawan yang berasal dari etnis Tinghoa tidaklah begitu sulit bagi dirinya. Struktur keluarga, lingkungan, hingga pergaulan yang pluralis membuat ia lupa etnis asalnya. "Saya tidak pernah mengaitkan kinerja dan capaian dengan suku. Bahkan saya lupa etnis saya, karena saya sudah sangat Indonesia," tegas Hendrawan.
Terkait persoalan kekinian tentang lemahnya solidaritas antarsesama antar anak bangsa, Hendrawan menyebutkan hal tersebut disebabkan ketidakadilan dan pemerataan yang tidak serius dilakukan. "Karena ketidakadilan dan ketimpangan maka mudah disulut dan dieksploitasi," ujar Hendrawan.


Meski demikian, di setiap perayaan Imlek, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) [[Jawa Tengah X (daerah pemilihan)|Jawa Tengah X]] ini, tradisi Tionghoa masih ia lakukan seperti membagi angpau termasuk kue keranjang. "Angpau pasti, kita berikan kepada keponakan," katanya.
Di atas semua itu, Hendrawan masih memiliki sejumput optimisme terhadap masa depan Indoenesia. Langkah ini menurut dia penting agar stamina dalam berkarya untuk Indonesia tidak loyo. "''For Better Indonesia is Possible''. Ini agar kita tidak loyo," cetusnya.

== Pendidikan ==


==Pendidikan==
* Free University (VUA), [[Amsterdam]] meraih gelar Ph. D. ([[1998]])
* Free University (VUA), [[Amsterdam]] meraih gelar Ph. D. ([[1998]])
* [[Katholieke Universiteit Leuven]], [[Belgia]] meraih gelar M. Ba. ([[1986]])
* [[Katholieke Universiteit Leuven]], [[Belgia]] meraih gelar M. Ba. ([[1986]])
Baris 80: Baris 90:
* SD Kristen, Sidareja (1971)
* SD Kristen, Sidareja (1971)


== Perjalanan politik ==
==Pranala Luar==
* [http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/3310/04/01.pdf Daftar Riwayat Hidup Hendrawan di dct.kpu.go.id]
* [http://www.profhendrawan.com/ Situs Resmi Hendrawan]


* Anggota DPR RI daerah pemilihan [[Jawa Tengah]] 10 (Kabupaten [[Pemalang]], Kabupaten [[Pekalongan]], [[Kota Pekalongan]], [[Kabupaten Batang]]) ([[2009]]-sekarang)
{{indo-bio-stub}}
* Ketua bidang perekonomian DPP [[PDI Perjuangan]] ([[2015]]-sekarang)
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
* Anggota Megawati Center
[[Kategori:Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]]
* Anggota [[PDI Perjuangan]]
[[Kategori:Tokoh Cina Indonesia]]
* Anggota [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]] ([[GMKI]])

== Pranala luar ==

* [http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/3310/04/01.pdf Daftar Riwayat Hidup Hendrawan di dct.kpu.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140512213300/http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/3310/04/01.pdf |date=2014-05-12 }}
* [http://www.profhendrawan.com/ Situs Resmi Hendrawan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140512213809/http://www.profhendrawan.com/ |date=2014-05-12 }}
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Tengah, 2019}}
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Akademikus Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Katolik Leuven]]
[[Kategori:Alumni Universitas Kristen Satya Wacana]]
[[Kategori:Alumni Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Cilacap]]
[[Kategori:Tokoh dari Cilacap]]
[[Kategori:Tokoh dari Salatiga]]
[[Kategori:Tokoh Salatiga]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh GMKI]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2009–2014]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]

Revisi terkini sejak 25 Januari 2024 16.01

Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
[[Ketua Bidang Perekonomian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] 4
Masa jabatan
2015 – 2020
PresidenJoko Widodo
GubernurGanjar Pranowo
[[Wakil Ketua Bidang Perekonomian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|Wakil]]Heru Sudjatmoko
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI 2009- sekarang dari daerah pemilihan Jawa Tengah 10 (Kabupaten Pemalang,Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kota Pekalongan)
Mulai menjabat
2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
GubernurBibit Waluyo
Ganjar Pranowo
[[Wakil Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI 2009- sekarang dari daerah pemilihan Jawa Tengah 10 (Kabupaten Pemalang,Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kota Pekalongan)|Wakil]]Rustriningsih
Heru Sudjatmoko
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir21 April 1960 (umur 64)
Cilacap, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia
Partai politikPDI-P
Alma materUniversitas Kristen Satya Wacana
PekerjaanAkademisi dan Anggota DPR RI
Situs webprofhendrawan.com
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. Hendrawan Supratikno (lahir 21 April 1960) merupakan politisi berdarah Tionghoa asli Indonesia. Ia merupakan anggota DPR RI dari Jawa Tengah yang bertugas di Komisi VI pada periode 2009-2014 dan bertugas di Komisi XI (Perbankan dan Keuangan) pada periode 2014-sekarang di Fraksi PDI Perjuangan sekaligus menjabat sebagai Ketua bidang Perekonomian DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2015-2020. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini namanya mulai dikenal publik saat terlibat aktif dalam Panitia Khusus Angket Century akhir 2009 lalu. Performa saat di Pansus Angket Century, Hendrawan menunjukkan kelasnya. Penguasaan isu-isu teknis perbankan menjadi modal Hendrawan.

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Pria kelahiran Cilacap, 21 April 1960 ini memang sebelum terjun ke politik praktis merupakan akademisi tulen. Gelar profesor ia raih dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Gelar Master dan Doktor ia raih dari kampus di Eropa yakni di Belgia dan Amsterdam. Dia juga pernah tercatat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Institut Bisnis Indonesia (IBI) (Tahun 2004). Hendrawan juga tercatat sebagai dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Indonesia (UI).

Memiliki darah Tinghoa dari jalur ayah dan ibunya, namun tak membuat Hendrawan kurang pergaulan. Bahkan, dirinya kini menjadi Tim Budaya Jawa Tengah-Yogyakarta yang didirikan era Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto dan Sri Sultan HB X. "Saya relatif memahami budaya Jawa," ujarnya.

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Pada 2004 menjadi momentum penting bagi Hendrawan. Karena pada tahun tersebut ia hijrah dari kota Salatiga ke Jakarta. Persingungan dengan politik praktis ia mulai di 2004. Kedekatan dengan Kwik Kian Gie yang saat itu aktif di PDI Perjuangan membawa Hendrawan terlibat dan aktif di Megawati Center. "Di situlah saya interaksi dengan banyak politisi dan pak Taufik Kiemas yang merupakan mentor dan guru saya," kata Hendrawan.

Pilihan politik di PDI Perjuangan, bagi Hendrawan telah ia pilih sejak memiliki hak pilih di usia 17 tahun. Ia mengklaim sejak memiliki hak pilih, sudah mencoblos PDI hingga PDI Perjuangan pasca Orde Baru. Selain itu, ia dikenal sebagai aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang merupakan dulunya onderbouw Parkindo, partai penyusun PDI dan PDIP

Terkait persoalan kekinian tentang lemahnya solidaritas antarsesama antar anak bangsa, Hendrawan menyebutkan hal tersebut disebabkan ketidakadilan dan pemerataan yang tidak serius dilakukan. "Karena ketidakadilan dan ketimpangan maka mudah disulut dan dieksploitasi," ujar Hendrawan.

Di atas semua itu, Hendrawan masih memiliki sejumput optimisme terhadap masa depan Indoenesia. Langkah ini menurut dia penting agar stamina dalam berkarya untuk Indonesia tidak loyo. "For Better Indonesia is Possible. Ini agar kita tidak loyo," cetusnya.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Hubungan dirinya dengan budaya yang heterogen sejatinya dilalui sejak kecil. Dia mengaku, istri pertama dari ayahnya merupakan asli Jawa. Interaksi dengan orang di luar etnis Tionghoa cukup intensif.

"Teman dan lingkungan saya cukup heterogen. Bahkan saat kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana, saya tinggal di asrama yang terdiri banyak suku," papar anggota Komisi Perdagangan dan Perindustrian DPR RI ini.

Begitu juga saat studi di luar negeri, rumah Hendrawan tak jarang dijadikan tempat ibadah salat bagi rekan-rekannya yang beragama Islam. Padahal, kenang Hendrawan, tempat ibadah sudah tersedia.

Interaksi beragam latar belakang inilah yang menjadikan pemahaman Hendrawan tidak sempit. Dia pun mengaku, sedikitnya tiga tokoh yang ia kagumi dan mempengaruhi cara pandangnya yakni KH Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie, dan Arief Budiman. "Mereka saya kagumi karena karakter dan keberaniannya," ujar ayah satu anak ini.

Transformasi Hendrawan yang berasal dari etnis Tinghoa tidaklah begitu sulit bagi dirinya. Struktur keluarga, lingkungan, hingga pergaulan yang pluralis membuat ia lupa etnis asalnya. "Saya tidak pernah mengaitkan kinerja dan capaian dengan suku. Bahkan saya lupa etnis saya, karena saya sudah sangat Indonesia," tegas Hendrawan.

Meski demikian, di setiap perayaan Imlek, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah X ini, tradisi Tionghoa masih ia lakukan seperti membagi angpau termasuk kue keranjang. "Angpau pasti, kita berikan kepada keponakan," katanya.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Perjalanan politik

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]