Lompat ke isi

Dehidrasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Reno-Sifana (bicara | kontrib)
k Perbaikan Kosmetika
 
(31 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Cholera rehydration nurses.jpg|jmpl|perawat rehidrasi kolera]]
{{DiseaseDisorder infobox |
{{Infobox medical condition
Name = Dehydration |
ICD10 = E86 |
| name = Dehidrasi
ICD9 = {{ICD9|276.5}} |
| image =
| alt =
| caption =
| Field =
| DiseasesDB = 3520
| ICD10 = {{ICD10|E|86||e|70}}
| ICD9 = {{ICD9|276.51}}
| ICDO =
| OMIM =
| MedlinePlus = 000982
| eMedicineSubj = article
| eMedicineTopic = 801012
| MeSH =D003681
| GeneReviewsNBK =
| GeneReviewsName =
}}
}}


Dalam ilmu [[fisiologi]], '''dehidrasi''' atau '''pengawahidratan''' adalah kondisi di mana terjadi kekurangan kandungan [[air]] pada tubuh secara keseluruhan,<ref name="Mange K 1997">{{cite journal |author1=Mange K |author2=Matsuura D |author3=Cizman B | year = 1997 | title = Language guiding therapy: the case of dehydration versus volume depletion | url = | journal = Ann. Intern. Med | volume = 127 | issue = 9| pages = 848–53 | pmid = 9382413 | doi=10.7326/0003-4819-127-9-199711010-00020|display-authors=etal}}</ref> disertai dengan gangguan proses [[metabolisme]] tubuh. Dehidrasi juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan [[zat elektrolit]] di dalam tubuh, seperti hipernatremia (tingginya kandungan ion natrium di dalam darah).
'''Dehidrasi''' adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau [[air]] pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan [[zat elektrolit]] tubuh.


Dehidrasi muncul ketika air yang keluar dari tubuh jumlahnya melebihi air yang masuk, umumnya karena olahraga atau penyakit, namun juga dapat disebabkan karena cuaca tinggi. Kebanyakan orang dapat mentoleransi 3 s/d 4 persen penurunan kandungan air di dalam tubuh tanpa mengalami gejala gangguan kesehatan. Penurunan 5 s/d 8 persen dapat menyebabkan rasa lelah dan pusing-pusing. Kekurangan lebih dari 10% kandungan air di tubuh dapat menyebabkan penurunan kemampuan fisik dan jiwa, ditambah rasa haus yang sangat tinggi. Kematian dapat muncul pada kondisi tubuh kekurangan antara 15 s/d 25 persen dari kandungan air di tubuh.<ref name=Ashcroft>Ashcroft F, Life Without Water in Life at the Extremes. Berkeley and Los Angeles, 2000, 134-138.</ref>
Dehidarasi terjadi karena
* kekurangan zat [[natrium]];
* kekurangan air;
* kekurangan natrium dan air.


Dehidrasi ringan umumnya ditandai dengan rasa haus dan kurang enak badan, serta umumnya dapat disembuhkan dengan rehidrasi (minum air).
Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu


== Pencegahan ==
Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan),
Dehidrasi dihindari dengan meminum cukup air; beberapa informasi memberikan perhitungan bahwa orang dewasa membutuhkan 2–3&nbsp;L cairan per hari (termasuk kandungan air pada makanan),<ref name=mednet>{{cite web|last1=Wedro|first1=Benjamin|title=Dehydration|url=http://www.medicinenet.com/dehydration/article.htm|website=MedicineNet|accessdate=10 June 2014}}</ref> namun faktanya tidak ada angka pasti untuk kebutuhan asupan air dalam tubuh manusia. Jumlah asupan air yang dibutuhkan tubuh tidak akan dapat didefinisikan, karena tiap orang akan memiliki karakteristik tubuh dan aktifitas yang berbeda-beda.<ref>{{Cite journal|last=Armstrong|first=Lawrence E.|last2=Johnson|first2=Evan C.|date=2018/12|title=Water Intake, Water Balance, and the Elusive Daily Water Requirement|url=https://www.mdpi.com/2072-6643/10/12/1928|journal=Nutrients|language=en|volume=10|issue=12|pages=1928|doi=10.3390/nu10121928|pmc=PMC6315424|pmid=30563134}}</ref> Dalam menghindari dehidrasi dengan minum, perlu diperhatikan bahwa pada manusia dewasa yang sehat pada umumnya, ginjal dapat membantu mengeluarkan [[kadar air]] dari tubuh sekitar 20 Liter per hari, tetapi tidak lebih dari 0,8 – 1 liter per jam.<ref>{{Cite journal|last=Joo|first=Min A.|last2=Kim|first2=Eun Young|date=2013-06-30|title=Hyponatremia caused by excessive intake of water as a form of child abuse|url=http://e-apem.org/journal/view.php?doi=10.6065/apem.2013.18.2.95|journal=Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism|language=English|volume=18|issue=2|pages=95–98|doi=10.6065/apem.2013.18.2.95|issn=2287-1012|pmc=PMC4027093|pmid=24904860}}</ref>
dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan), dan
dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).


Tubuh manusia merupakan teknologi tercanggih yang memberikan pesan tentang kekurangan cairan melalui rasa haus dan warna air seni.<ref>{{Cite web|url=https://indowhiz.com/articles/id/cara-menjaga-tubuh-dengan-cukup-minum-air/|title=Cara menjaga tubuh dengan "cukup" minum air|date=2019-11-17|website=Indowhiz|language=id-ID|access-date=2019-11-29}}</ref> Warna air seni yang dapat dilihat saat buang air, yang menunjukkan warna kuning, oranye, atau yang lebih gelap merupakan tanda bahwa tubuh telah mengalami dehidrasi.<ref>{{Cite web|url=https://www.healthline.com/health/hydration-chart|title=Hydration Chart: Learn to Read the Shades of Your Pee|website=Healthline|language=en|access-date=2019-11-29}}</ref> Pada kegiatan rutin, rasa haus merupakan hal yang wajar sebagai tolak ukur yang cukup untuk mengelola kadar air dalam tubuh. Namun saat berolahraga dan/atau terkena panas, yang dapat menyebabkan berkurangnya kepekaan akan rasa haus, kadar air perlu dijaga dengan minum secara periodik. Mengukur kadar air dalam tubuh selama kegiatan (khususnya olahraga) dapat dilakukan dengan menimbang badan sebelum dan sesudah kegiatan tertentu tersebut dilakukan,<ref>{{cite web|url=http://www.webmd.com/balance/features/water-water-everywhere|title=Water, Water, Everywhere|publisher=WebMD}}</ref><ref name="Exercise and Fluid Replacement">{{cite journal |author=Sawka MN, Burke LM, Eichner ER, Maughan RJ, Montain SJ, Stachenfeld NS |title=American College of Sports Medicine position stand. Exercise and fluid replacement |journal=Med Sci Sports Exerc |volume=39 |issue=2 |pages=377–90 |date=February 2007 |pmid=17277604 |doi=10.1249/mss.0b013e31802ca597 |url=http://meta.wkhealth.com/pt/pt-core/template-journal/lwwgateway/media/landingpage.htm?issn=0195-9131&volume=39&issue=2&spage=377 |last2=Sawka |last3=Burke |last4=Eichner |last5=Maughan |last6=Montain |last7=Stachenfeld }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.cbsnews.com/stories/2008/04/02/eveningnews/main3991145.shtml|title=Busting The 8-Glasses-A-Day Myth|publisher=CBS|author=Nancy Cordes|date=April 2, 2008|access-date=2015-02-02|archive-date=2010-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20101205134907/http://www.cbsnews.com/stories/2008/04/02/eveningnews/main3991145.shtml|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://dms.dartmouth.edu/news/2002_h2/08aug2002_water.shtml|title="Drink at Least 8 Glasses of Water a Day" — Really?|publisher=Dartmouth Medical School}}</ref> selanjutnya dapat meminum air secara bertahap sebanyak kurang lebih 0,8 – 1 Liter untuk setiap 1 Kg penurunan berat badan per jam.<ref>{{Cite journal|last=Kenefick|first=Robert W.|date=2018-03|title=Drinking Strategies: Planned Drinking Versus Drinking to Thirst|url=http://link.springer.com/10.1007/s40279-017-0844-6|journal=Sports Medicine|language=en|volume=48|issue=S1|pages=31–37|doi=10.1007/s40279-017-0844-6|issn=0112-1642|pmc=PMC5790864|pmid=29368181}}</ref>
Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, bahkan bisa saja meninggal dunia.
Dan Jangan coba-coba menurunkan berat badan dengan cara dehidrasi karena anda akan menanggung resiko gangguan pada ginjal anda.


Kehilangan cairan melalui pernafasan (sekitar 350ml), melalui penguapan pada kulit (100ml) dan melalui [[keringat]] (350ml), atau melalui ginjal dalam bentuk air seni (1000–2000ml, sekitar 900ml mutlak diperlukan untuk membuang partikel-partikel yang tidak diperlukan. Sejumlah air (sekitar 150–200ml, bukan [[diare]]) juga hilang melalui BAB.<ref>{{Cite journal|url=http://www.sparknotes.com/health/minerals/major/section1.html|title=Major Minerals|publisher=SparkNotes|postscript=<!--None-->}}</ref> Pada suhu udara yang hangat dan lembap atau melakukan kegiatan yang berat, bagaimanapun kehilangan air dapat mencapai 10 kali lipat atau lebih{{Citation needed|date=March 2011}} melalui pernafasan; yang mana semua ini harus segera diganti. Pada kasus yang ekstrem, kehilangan cairan mungkin cukup untuk melampaui kemampuan tubuh untuk menyerap air dari saluran pencernaan; pada kasus ini, minum tidak akan cukup untuk menghindari dehidrasi, satu-satunya cara menghindari dehidrasi adalah pre-hydrate<ref name="Exercise and Fluid Replacement"/> atau mencari cara-cara untuk mengurangi penguapan melalui nafas (istirahat, pindah ke tempat yang lebih sejuk, ''dsb-nya,'')
Penyebab tersering dehidrasi diantaranya intens, muntah, demam, atau berkeringat yang berlebihan.


Jika kehilangan cairan yang banyak melalui pernafasan segera diganti dengan minum yang cukup, masalahnya adalah mengelola keseimbangan elektrolit. Minum cairan hipertonik maupun hipotonik mengundang konsekuensi berbahaya akan ([[hyponatremia]] atau [[hypernatremia]]) karena jumlah perputaran/sirkulasi cairan yang meningkat.
{{penyakit-stub}}

== Referensi ==
{{Reflist}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Gejala penyakit]]
[[Kategori:Gejala penyakit]]

{{penyakit-stub}}

Revisi terkini sejak 9 Juli 2024 01.07

perawat rehidrasi kolera
Dehidrasi
Informasi umum
SpesialisasiEndokrinologi, Kedokteran perawatan intensif Sunting ini di Wikidata

Dalam ilmu fisiologi, dehidrasi atau pengawahidratan adalah kondisi di mana terjadi kekurangan kandungan air pada tubuh secara keseluruhan,[1] disertai dengan gangguan proses metabolisme tubuh. Dehidrasi juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan zat elektrolit di dalam tubuh, seperti hipernatremia (tingginya kandungan ion natrium di dalam darah).

Dehidrasi muncul ketika air yang keluar dari tubuh jumlahnya melebihi air yang masuk, umumnya karena olahraga atau penyakit, namun juga dapat disebabkan karena cuaca tinggi. Kebanyakan orang dapat mentoleransi 3 s/d 4 persen penurunan kandungan air di dalam tubuh tanpa mengalami gejala gangguan kesehatan. Penurunan 5 s/d 8 persen dapat menyebabkan rasa lelah dan pusing-pusing. Kekurangan lebih dari 10% kandungan air di tubuh dapat menyebabkan penurunan kemampuan fisik dan jiwa, ditambah rasa haus yang sangat tinggi. Kematian dapat muncul pada kondisi tubuh kekurangan antara 15 s/d 25 persen dari kandungan air di tubuh.[2]

Dehidrasi ringan umumnya ditandai dengan rasa haus dan kurang enak badan, serta umumnya dapat disembuhkan dengan rehidrasi (minum air).

Pencegahan[sunting | sunting sumber]

Dehidrasi dihindari dengan meminum cukup air; beberapa informasi memberikan perhitungan bahwa orang dewasa membutuhkan 2–3 L cairan per hari (termasuk kandungan air pada makanan),[3] namun faktanya tidak ada angka pasti untuk kebutuhan asupan air dalam tubuh manusia. Jumlah asupan air yang dibutuhkan tubuh tidak akan dapat didefinisikan, karena tiap orang akan memiliki karakteristik tubuh dan aktifitas yang berbeda-beda.[4] Dalam menghindari dehidrasi dengan minum, perlu diperhatikan bahwa pada manusia dewasa yang sehat pada umumnya, ginjal dapat membantu mengeluarkan kadar air dari tubuh sekitar 20 Liter per hari, tetapi tidak lebih dari 0,8 – 1 liter per jam.[5]

Tubuh manusia merupakan teknologi tercanggih yang memberikan pesan tentang kekurangan cairan melalui rasa haus dan warna air seni.[6] Warna air seni yang dapat dilihat saat buang air, yang menunjukkan warna kuning, oranye, atau yang lebih gelap merupakan tanda bahwa tubuh telah mengalami dehidrasi.[7] Pada kegiatan rutin, rasa haus merupakan hal yang wajar sebagai tolak ukur yang cukup untuk mengelola kadar air dalam tubuh. Namun saat berolahraga dan/atau terkena panas, yang dapat menyebabkan berkurangnya kepekaan akan rasa haus, kadar air perlu dijaga dengan minum secara periodik. Mengukur kadar air dalam tubuh selama kegiatan (khususnya olahraga) dapat dilakukan dengan menimbang badan sebelum dan sesudah kegiatan tertentu tersebut dilakukan,[8][9][10][11] selanjutnya dapat meminum air secara bertahap sebanyak kurang lebih 0,8 – 1 Liter untuk setiap 1 Kg penurunan berat badan per jam.[12]

Kehilangan cairan melalui pernafasan (sekitar 350ml), melalui penguapan pada kulit (100ml) dan melalui keringat (350ml), atau melalui ginjal dalam bentuk air seni (1000–2000ml, sekitar 900ml mutlak diperlukan untuk membuang partikel-partikel yang tidak diperlukan. Sejumlah air (sekitar 150–200ml, bukan diare) juga hilang melalui BAB.[13] Pada suhu udara yang hangat dan lembap atau melakukan kegiatan yang berat, bagaimanapun kehilangan air dapat mencapai 10 kali lipat atau lebih[butuh rujukan] melalui pernafasan; yang mana semua ini harus segera diganti. Pada kasus yang ekstrem, kehilangan cairan mungkin cukup untuk melampaui kemampuan tubuh untuk menyerap air dari saluran pencernaan; pada kasus ini, minum tidak akan cukup untuk menghindari dehidrasi, satu-satunya cara menghindari dehidrasi adalah pre-hydrate[9] atau mencari cara-cara untuk mengurangi penguapan melalui nafas (istirahat, pindah ke tempat yang lebih sejuk, dsb-nya,)

Jika kehilangan cairan yang banyak melalui pernafasan segera diganti dengan minum yang cukup, masalahnya adalah mengelola keseimbangan elektrolit. Minum cairan hipertonik maupun hipotonik mengundang konsekuensi berbahaya akan (hyponatremia atau hypernatremia) karena jumlah perputaran/sirkulasi cairan yang meningkat.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Mange K; Matsuura D; Cizman B; et al. (1997). "Language guiding therapy: the case of dehydration versus volume depletion". Ann. Intern. Med. 127 (9): 848–53. doi:10.7326/0003-4819-127-9-199711010-00020. PMID 9382413. 
  2. ^ Ashcroft F, Life Without Water in Life at the Extremes. Berkeley and Los Angeles, 2000, 134-138.
  3. ^ Wedro, Benjamin. "Dehydration". MedicineNet. Diakses tanggal 10 June 2014. 
  4. ^ Armstrong, Lawrence E.; Johnson, Evan C. (2018/12). "Water Intake, Water Balance, and the Elusive Daily Water Requirement". Nutrients (dalam bahasa Inggris). 10 (12): 1928. doi:10.3390/nu10121928. PMC 6315424alt=Dapat diakses gratis. PMID 30563134. 
  5. ^ Joo, Min A.; Kim, Eun Young (2013-06-30). "Hyponatremia caused by excessive intake of water as a form of child abuse". Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism (dalam bahasa English). 18 (2): 95–98. doi:10.6065/apem.2013.18.2.95. ISSN 2287-1012. PMC 4027093alt=Dapat diakses gratis. PMID 24904860. 
  6. ^ "Cara menjaga tubuh dengan "cukup" minum air". Indowhiz. 2019-11-17. Diakses tanggal 2019-11-29. 
  7. ^ "Hydration Chart: Learn to Read the Shades of Your Pee". Healthline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-29. 
  8. ^ "Water, Water, Everywhere". WebMD. 
  9. ^ a b Sawka MN, Burke LM, Eichner ER, Maughan RJ, Montain SJ, Stachenfeld NS; Sawka; Burke; Eichner; Maughan; Montain; Stachenfeld (February 2007). "American College of Sports Medicine position stand. Exercise and fluid replacement". Med Sci Sports Exerc. 39 (2): 377–90. doi:10.1249/mss.0b013e31802ca597. PMID 17277604. [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ Nancy Cordes (April 2, 2008). "Busting The 8-Glasses-A-Day Myth". CBS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-05. Diakses tanggal 2015-02-02. 
  11. ^ ""Drink at Least 8 Glasses of Water a Day" — Really?". Dartmouth Medical School. 
  12. ^ Kenefick, Robert W. (2018-03). "Drinking Strategies: Planned Drinking Versus Drinking to Thirst". Sports Medicine (dalam bahasa Inggris). 48 (S1): 31–37. doi:10.1007/s40279-017-0844-6. ISSN 0112-1642. PMC 5790864alt=Dapat diakses gratis. PMID 29368181. 
  13. ^ "Major Minerals". SparkNotes.