Kadar air

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komposisi tanah berdasarkan fase: s = soil (tanah), (komponen kering); v = void (kosong atau rongga) (pori-pori tanah yang terisi oleh air dan/atau udara); w = water (air); a = air (udara). V adalah volume dan M adalah massa.

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti tanah (yang disebut juga kelembapan tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air di mana semua pori terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa), basis basah maupun basis kering.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Kadar air volumetrik, θ, didefinisikan dengan:

di mana adalah volume air dan yaitu total volume yang mencakup volume tanah, volume air, dan volume udara.

Kadar air gravimetrik[1] diekspresikan dengan massa:

di mana adalah massa air dan adalah massa curah. Massa curah dapat dianggap sebagai massa total, kecuali pada ilmu geoteknik dan ilmu tanah di mana tanah kering oven () dilambangkan dengan .

Untuk mengubah kadar air gravimetrik menjadi volumetrik, cukup kalikan kadar air gravimetrik dengan berat jenis dari bahan.

Dalam mekanika tanah dan teknik perminyakan, istilah kejenuhan air atau derajat kejenuhan, simbol digunakan, dan didefinisikan sebagai:

di mana adalah porositas dan adalah volume ruang kosong atau pori. Nilai dari Sw dapat bervariasi dari 0 (sangat kering) hingga 1 (jenuh air). Dalam kenyataannya, Sw tidak pernah menyentuh nilai 0 atau 1, karena nilai ini hanyalah idealisasi.

Kadar air normalisasi, , (disebut juga kejenuhan efektif atau ) adalah nilai tak berdimensi yang didefinisikan oleh van Genuchten[2] sebagai:

di mana adalah kadar air volumetrik; adalah kadar air sisa, yaitu kadar air ketika gradien menjadi nol; dan, adalah kadar air jenuh, yang ekuivalen dengan porositas, .

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ T. William Lambe & Robert V. Whitman (1969). "Chapter 3: Description of an Assemblage of Particles". Soil Mechanics (edisi ke-First). John Wiley & Sons, Inc. hlm. 553. ISBN 0-471-51192-7. 
  2. ^ van Genuchten, M.Th. (1980). "A closed-form equation for predicting the hydraulic conductivity of unsaturated soils" (PDF). Soil Science Society of America Journal. 44 (5): 892–898. doi:10.2136/sssaj1980.03615995004400050002x. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-06-18. Diakses tanggal 2013-09-21. 

Bahan bacaan terkait[sunting | sunting sumber]