Lompat ke isi

Punarbawa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(30 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
Tumimbal Lahir adalah istilah yang dikenal dalam agama [[Buddha]] sehubungan dengan kelahiran kembali suatu mahluk hidup dalam alam kehidupan yang sama atau berbeda serta tidak membawa kesadaran akan kehidupan dari alam sebelumnya. Konsep ini berbeda dengan konsep reinkarnasi dimana reinkarnasi masih membawa kesadaran akan alam kehidupan dari alam sebelumnya.
{{Buddhisme|dhamma}}
'''Punarbawa''', '''punabbhava''' ([[bahasa Pali]]), '''paṭisandhi''' ([[Bahasa Pali|Pali]]), '''punarbhava''' ([[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]), sering diterjemahkan sebagai '''kelahiran kembali''' atau '''tumimbal lahir''', adalah istilah dalam [[agama Buddha]] tentang terlahirnya kembali suatu [[mahluk hidup]] dalam salah satu dari 31 alam kehidupan menurut [[kosmologi Buddha]] tanpa melibatkan eksistensi roh yang permanen (''[[anatta]]''). Konsep ini berbeda dengan konsep [[reinkarnasi]] yang menurut Hinduisme melibatkan eksistensi roh (Pali: ''atta''; Sanskerta: ''atman''), berupa perpindahan alam kehidupan sebelumnya ke alam kehidupan selanjutnya.

Kelahiran kembali disebut juga suatu proses kelahiran kembali batin-jasmani yang lama mengalami pelapukan dan kesadaran kematian (''cūti viññāṇa'') telah muncul. Setelah hancur, timbul kesadaran penyambung kelahiran kembali (''paṭisandhi viññāṇa'') yang mengondisikan kelahiran kembali di alam berikutnya akibat adanya kekuatan [[kamma|''kamma'']] (perbuatan).

== Tiga Corak Umum ==
{{Main|Tiga Corak Umum}}
Konsep kelahiran kembali yang berbeda dari konsep reinkarnasi sesuai dengan prinsip Tiga Corak Umum ([[Tiga Corak Umum|''tilakkhaṇa'')]] menurut [[Buddhisme]], yaitu:

* '''Tanpa-Roh atau Tanpa-Aku ([[Anatta]])''', segala sesuatu adalah tanpa adanya “roh”, ”jiwa”, atau batin yang kekal.
* '''Ketidakkekalan ([[Anicca]])''', segala sesuatu yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur adalah tidak kekal.
* '''Ketidakpuasan atau Penderitaan ([[Dukkha]])''', segala sesuatu yang tidak kekal membawa penderitaan.

Kelahiran kembali dalam [[Agama Buddha|Buddhisme]] tidak dapat disamakan dengan [[reinkarnasi]] karena jasmani mengalami kehancuran, tetapi roh atau jiwa tidak mengalami kehancuran atau perubahan. Pada konsep reinkarnasi, jiwa kekal tersebut “mencari” dan menempatkan jasmani yang baru. Konsep reinkarnasi demikian dianut oleh [[agama Hindu]] seperti yang dijelaskan dalam salah satu kitab suci [[Bhagavad Gita]]. Buddhisme menolak eksistensi roh dan menekankan bahwa makhluk-makhluk hanya terdiri atas agregat-agregat ([[Khandha|''khanda'']]).

== Referensi ==
{{reflist}}
* {{id}} {{cite web|url=http://artikelindonesia.com/perbedaan-tipis-reinkarnasi-dan-tumimbal-lahirrebirth.html|title=Perbedaan Tipis Reinkarnasi dan Tumimbal Lahir (Rebirth)|format=HTML|accessdate=2012-07-24}}
* [http://walubi.or.id/wacana/wacana_089.shtml Walubi: PATISANDHI / PUNABVHAVA (Tumimbal Lahir)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120908011226/http://www.walubi.or.id/wacana/wacana_089.shtml |date=2012-09-08 }}

== Lihat Pula ==
* [[Patisandhi-vinnana]]
* [[Jajabuja-Yoni]]

[[Kategori:Buddhisme dan Kematian]]

Revisi terkini sejak 19 Agustus 2024 12.07

Punarbawa, punabbhava (bahasa Pali), paṭisandhi (Pali), punarbhava (Sanskerta), sering diterjemahkan sebagai kelahiran kembali atau tumimbal lahir, adalah istilah dalam agama Buddha tentang terlahirnya kembali suatu mahluk hidup dalam salah satu dari 31 alam kehidupan menurut kosmologi Buddha tanpa melibatkan eksistensi roh yang permanen (anatta). Konsep ini berbeda dengan konsep reinkarnasi yang menurut Hinduisme melibatkan eksistensi roh (Pali: atta; Sanskerta: atman), berupa perpindahan alam kehidupan sebelumnya ke alam kehidupan selanjutnya.

Kelahiran kembali disebut juga suatu proses kelahiran kembali batin-jasmani yang lama mengalami pelapukan dan kesadaran kematian (cūti viññāṇa) telah muncul. Setelah hancur, timbul kesadaran penyambung kelahiran kembali (paṭisandhi viññāṇa) yang mengondisikan kelahiran kembali di alam berikutnya akibat adanya kekuatan kamma (perbuatan).

Tiga Corak Umum

[sunting | sunting sumber]

Konsep kelahiran kembali yang berbeda dari konsep reinkarnasi sesuai dengan prinsip Tiga Corak Umum (tilakkhaṇa) menurut Buddhisme, yaitu:

  • Tanpa-Roh atau Tanpa-Aku (Anatta), segala sesuatu adalah tanpa adanya “roh”, ”jiwa”, atau batin yang kekal.
  • Ketidakkekalan (Anicca), segala sesuatu yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur adalah tidak kekal.
  • Ketidakpuasan atau Penderitaan (Dukkha), segala sesuatu yang tidak kekal membawa penderitaan.

Kelahiran kembali dalam Buddhisme tidak dapat disamakan dengan reinkarnasi karena jasmani mengalami kehancuran, tetapi roh atau jiwa tidak mengalami kehancuran atau perubahan. Pada konsep reinkarnasi, jiwa kekal tersebut “mencari” dan menempatkan jasmani yang baru. Konsep reinkarnasi demikian dianut oleh agama Hindu seperti yang dijelaskan dalam salah satu kitab suci Bhagavad Gita. Buddhisme menolak eksistensi roh dan menekankan bahwa makhluk-makhluk hanya terdiri atas agregat-agregat (khanda).

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Lihat Pula

[sunting | sunting sumber]