Lompat ke isi

Bandar Udara Notohadinegoro: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 08°14′28″S 113°41′38″E / 8.24111°S 113.69389°E / -8.24111; 113.69389
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MohamadRizkySH (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sedikit perbaikan tata bahasa
 
(136 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pemastian}}
{{pemastian}}
{{Infobox airport
{{Kotakinfo bandara
|nama=Bandar Udara Notohadinegoro Notohadinegoro Airport
| name = Bandar Udara Notohadinegoro
| nativename = {{small|Notohadinegoro Airport}}
Jember Airport
| image =
|gambar=|200px
|IATA=JBB
| IATA = JBB
|ICAO=-
| ICAO = WARE
| type = Publik
|melayani=[[Jember]]
| owner = Pemerintah Kabupaten Jember
|lokasi=[[Jember]], [[Jawa Timur]]
| operator =
|negara=[[Indonesia]]
|pengelola=Dinas Perhubungan [[Kabupaten Jember]]
| city-served = [[Jember]]
| location = [[Jember]], [[Jawa Timur]], Indonesia
|pemilik=Pemerintah [[Kabupaten Jember]]
| elevation-f = 281
|tipe=Sipil
| elevation-m = 85,65
|waktu=UTC+7
| website =
|elevasi= 85,65 [[meter|m]] ( 281 [[feet|ft]])
|koordinat={{coor dms|08|14|31.58|S|113|41|39.66|E}}
| coordinates = {{coord|08|14|28|S|113|41|38|E|region:ID-JI|display=it}}
| pushpin_map = Indonesia Java#Indonesia
{{landaspacu|sudut= 02 / 20 |panjang_f=5.118 |panjang_m= 1.560 |permukaan= Aspal Konkret}}
| pushpin_relief =
| pushpin_label = JBB
| pushpin_label_position =
| pushpin_map_caption = Lokasi di Jawa
| metric-rwy = y
| r1-number = 02/20
| r1-length-m = 1705
| r1-length-f = 5594
| r1-surface = [[Aspal]]
| r2-number =
| r2-length-m =
| r2-length-f =
| r2-surface =
| footnotes =
}}
}}
'''Bandar Udara Notohadinegoro ( IATA : JBB | ICAO : - ) ''' adalah sebuah bandar udara yang terletak di [[Wirowongso]], [[Ajung]], [[Jember]], [[Provinsi Jawa Timur]] yang berjarak sekitar 7 (tujuh) kilometer dari pusat kota [[Jember]]. Bandara ini dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Jember. Bandara yang kini memiliki panjang landas pacu 1.560 meter tersebut telah kembali beroperasi sejak tanggal 16 Juli 2014 lalu dengan dilayaninya penerbangan komersil pertama rute [[Bandar Udara Notohadinegoro|Jember]] dari dan/atau ke [[Bandara Internasional Juanda|Surabaya]] oleh maskapai [[Garuda Indonesia]] (dengan sub brand Garuda Indonesia Explore) yang menggunakan pesawat udara jenis [[ATR 72-600]].
'''Bandar Udara Notohadinegoro''' {{airport codes|JBB|WARE}} adalah sebuah [[bandar udara]] perintis yang terletak di Desa [[Wirowongso, Ajung, Jember|Wirowongso]], Kecamatan [[Ajung, Jember|Ajung]], Kabupaten [[Jember]], [[Provinsi Jawa Timur]], yang berjarak sekitar 7 (tujuh) kilometer dari pusat kota [[Jember]]. Bandara ini dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Jember.


Bandara ini memiliki areal seluas 120 hektare, dan merupakan bandara umum sipil pertama di [[Indonesia]] yang dibangun sendiri oleh pemerintah kabupaten setempat, yaitu Pemerintah Kabupaten Jember dengan kekuatan APBD Kabupaten. Bandara ini diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dapat mempersingkat waktu tempuh Jember dari dan/atau ke [[Surabaya]] yang hanya menjadi sekitar 30 menit melalui udara, dari sebelumnya sekitar 4 sampai 7 jam menggunakan [[angkutan darat]]. Selain itu bandara ini juga diharapkan dapat memperlancar arus investasi ke dalam wilayah kabupaten setempat.
Bandara yang memiliki areal seluas 120 hektar dan panjang landas pacu 1.560 meter ini merupakan bandara umum sipil pertama di [[Indonesia]] yang dibangun sendiri oleh pemerintah kabupaten setempat dengan kekuatan APBD Kabupaten. Bandara ini diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dapat mempersingkat waktu tempuh dari Jember ke [[Kota Surabaya|Surabaya]] maupun sebaliknya yang hanya menjadi sekitar 30 menit melalui udara, dari sebelumnya sekitar 4 sampai 7 jam menggunakan [[angkutan darat]]. Selain itu bandara ini juga diharapkan dapat memperlancar arus investasi ke dalam wilayah kabupaten setempat serta sebagai sarana akomodasi pendukung sektor pariwisata Jember.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Bandara ini diprakarsai dan dibangun di era pemerintahan [[Samsul Hadi Siswoyo]] sebagai Bupati Jember. Pembangunan dimulai pada tahun 2003 yang telah dianggarkan sejak tahun 2001 dengan menggunakan dana APBD sebesar Rp.30 Miliar. Bandara Notohadinegoro diresmikan pada tahun 2005 dengan panjang landas pacu kala itu masih 1.200 meter.
Bandara ini diprakarsai dan dibangun mulai tahun 2003 pada era pemerintahan bupati saat itu, [[Samsul Hadi Siswoyo]]. Pembangunan yang telah dianggarkan sejak tahun 2001 dengan menggunakan dana APBD sebesar 30 miliar rupiah. Bandara ini diresmikan pada tahun 2005 dengan panjang landas pacu kala itu masih 1.200 meter.


Pada tahun 2008, Bupati Jember [[MZA Djalal]] mengupayakan Bandara Notohadinegoro dapat dilayani penerbangan yang menghubungkannya dengan Bandar Udara Juanda Surabaya di Sidoarjo, sehingga dipergunakanlah pesawat udara jenis turbo LET 410 milik maskapai Tri MG International yang melayani penerbangan Jember - Surabaya pp. sebanyak 3 (tiga) kali sehari dengan sistem sewa/carter. Namun penerbangan sewa/carter tersebut hanya mampu bertahan selama 3 bulan dikarenakan okupansi yang minim sebagai akibat promosi yang kurang dan daya beli masyarakat yang minim saat itu. Bahkan pengoperasian penerbangan sewa/carter tersebut sempat dibawa ke ranah hukum karena telah mengakibatkan kerugian negara yang menyeret 3 orang pejabat Pemkab setempat masuk penjara.
Pada tahun 2008, Bupati Jember [[MZA Djalal]] mengupayakan Bandara Notohadinegoro dapat dilayani penerbangan yang menghubungkannya dengan [[Bandar Udara Internasional Juanda|Bandar Udara Juanda Surabaya di Sidoarjo]], sehingga digunakan pesawat udara jenis turbo LET 410 milik maskapai Tri MG International yang melayani penerbangan Jember–Surabaya pp. sebanyak 3 (tiga) kali sehari dengan sistem sewa/carter. Namun, penerbangan sewa/carter tersebut hanya mampu bertahan selama 3 bulan karena okupansi yang minim sebagai akibat promosi yang kurang dan daya beli masyarakat yang minim saat itu. Bahkan, pengoperasian penerbangan sewa/carter tersebut sempat dibawa ke ranah hukum karena telah mengakibatkan kerugian negara yang menyeret 3 orang pejabat pemkab setempat masuk penjara.


Sempat vakum selama beberapa tahun, bandara ini kembali beroperasi sejak tanggal 16 Juli 2014 dengan dilayaninya penerbangan komersial pertama pada rute Jember–Surabaya pp oleh maskapai [[Garuda Indonesia]] (dengan sub brand [[Garuda Indonesia Explore dan Explore Jet|Garuda Indonesia Explore]]) yang menggunakan pesawat udara jenis [[ATR 72-600]].
== Fasilitas ==
===1. Terminal Bandara===


== Fasilitas ==
Bandara ini memiliki satu bangunan utama yang terdiri dari kantor otoritas bandara, satu terminal keberangkatan, satu terminal kedatangan, yang dilengkapi dengan konter penjualan tiket yaitu Garuda Indonesia dan Susi Air, serta satu bangunan Pos Pengamanan Obyek Vital (Pam Obvit) jajaran Polres Jember.
=== 1. [[Terminal bandara]] ===
Bandara ini memiliki satu bangunan utama yang terdiri dari kantor otoritas bandara, satu terminal keberangkatan, satu terminal kedatangan, yang dilengkapi dengan konter penjualan tiket pesawat Garuda Indonesia dan Susi Air, serta satu bangunan Pos Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) [[Kepolisian Resor Jember|Polres Jember]].


Bandara ini juga menyediakan lapangan parkir yang mampu menampung hingga sekitar 50 kendaraan roda empat.
Bandara ini juga menyediakan lapangan parkir yang mampu menampung hingga sekitar 50 kendaraan roda empat.


===2. Angkutan Pemadu Moda===
=== 2. [[Angkutan pemadu moda]] ===
Bandara ini memiliki layanan angkutan pemadu moda yang dioperasikan oleh pihak Warna Tour & Travel (point to point: Aston Jember Hotel-Kantor Pusat Warna Tours & Travel-Bandara Notohadinegoro pp.)<ref>https://www.facebook.com/342630577508/photos/a.481814497508.268554.342630577508/10152541826152509/</ref> dan [[DAMRI|Perum DAMRI]]<ref>http://www.antarajatim.com/lihat/berita/148396/pemkab-jember-luncurkan-angkutan-pemadu-moda{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> (point to point: [[Terminal Tawang Alun]]–[[Stasiun Jember]]–Bandara Notohadinegoro pp). Dengan tarif sebesar Rp35.000,00 sekali jalan untuk Warna Tours & Travel dan Rp20.000,00 sekali jalan untuk Perum DAMRI.<ref>http://www.busbandara.com/info-bus-damri-bandara-jember-notohadinegoro/</ref>


Karena jumlah penerbangan yang masih terbatas dari bandara ini, maka jadwal keberangkatan angkutan pemadu moda disesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada tersebut.
Bandara ini memiliki layanan angkutan pemadu moda yang hingga saat ini dioperasikan oleh pihak Warna Tour & Travel (point to point : Aston Jember Hotel-Kantor Pusat Warna Tours & Travel-Bandara Notohadinegoro pp.) <ref>https://www.facebook.com/342630577508/photos/a.481814497508.268554.342630577508/10152541826152509/</ref> dan Perum DAMRI <ref>http://www.antarajatim.com/lihat/berita/148396/pemkab-jember-luncurkan-angkutan-pemadu-moda</ref> (point to point : Terminal Tawang Alun-Stasiun KA Jember-Bandara Notohadinegoro pp.) Dengan tarif sebesar Rp.35.000,-/sekali jalan untuk Warna Tours & Travel, serta sebesar Rp.15.000,-/sekali jalan untuk Perum DAMRI. <ref>http://www.busbandara.com/info-bus-damri-bandara-jember-notohadinegoro/</ref>


=== 3. [[Taksi]] ===
Karena jumlah penerbangan yang masih terbatas dari bandara ini maka jadwal keberangkatan angkutan pemadu moda disesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada tersebut.
Bandara ini juga memiliki layanan taksi yang dioperasikan oleh perusahaan taksi lokal Jember, yaitu Jember Taksi dan Rengganis Perdana Taxi dengan menggunakan armada jenis sedan atau MPV full AC yang layanannya menggunakan tarif berdasarkan [[Taksimeter|argometer]].


== Pajak layanan penumpang bandara (''airport tax'') ==
===3. Taksi===
Pajak layanan penumpang atau biaya PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) atau [[PSC]] (''Passenger Service Charge'') atau yang biasa dikenal dengan istilah ''airport tax'' <ref>http://www.jembergo.com/2014/10/termurah-di-indonesia-bandara.html{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> untuk layanan penumpang dalam negeri/domestik adalah Rp13.000,00 per penumpang (sudah termasuk dalam harga tiket pesawat udara).


== Maskapai penerbangan dan tujuan ==
Bandara ini juga memiliki layanan taksi yang dioperasikan oleh perusahaan taksi lokal Jember, yaitu Jember Taksi dan Rengganis Perdana Taxi dengan menggunakan armada jenis sedan atau MPV full AC yang layanannya menggunakan tarif berdasarkan argometer.
{{Airport destination list
<!-- -->
| [[Susi Air]] | [[Bandar Udara Trunojoyo|Sumenep]]
}}


== Rencana pengembangan ==
== Pajak Layanan Penumpang Bandara (Airport Tax) ==
Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2015 sempat merencanakan perpanjangan landas pacu bandara menjadi 2.600 x 45 meter dan pemasangan lampu ''runway''/landas pacu sehingga memungkinkan bandara ini mampu didarati oleh pesawat [[Boeing]] [[737]] yang berukuran lebih besar yang bermesin jet serta mampu melayani penerbangan di saat gelap karena cuaca ataupun malam hari. Namun, pada kenyataannya rencana tersebut belum pernah terealisasikan hingga saat ini.
Pajak layanan penumpang atau biaya PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) atau [[PSC]] (Passenger Service Charge) atau yang biasa dikenal dengan istilah "Airport Tax" untuk Bandara Notohadinegoro <ref>http://www.jembergo.com/2014/10/termurah-di-indonesia-bandara.html</ref> adalah:
* Pajak layanan penumpang dalam negeri/domestik: Rp5.000,00/penumpang.


=== Penambahan penerbangan rute Jember–Surabaya pp ===
== Maskapai Penerbangan dan Tujuan ==
Sementara itu pada tahun yang sama, pihak operator penerbangan, yaitu maskapai [[Garuda Indonesia]], sempat merencanakan penambahan penerbangan rute Jember–Surabaya pp, menjadi 10 (sepuluh) kali dalam sepekan dari semula yang hanya 7 (tujuh) kali dalam sepekan atau 1 (satu) kali dalam sehari.<ref>http://www.jawapos.com/baca/artikel/9008/Penerbangan-JemberSurabaya-Dua-Kali-Sehari{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Penambahan dilakukan menjadi sebanyak 2 (dua) kali penerbangan untuk hari-hari tertentu, yaitu hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Hal tersebut dilakukan mengingat permintaan penambahan penerbangan dari pihak Pemkab setempat dan kalangan pengusaha lokal yang didasarkan pada tingginya tingkat keterisian penumpang rute Jember-Surabaya yang mencapai 75% pada hari biasa (Senin-Kamis) dan mencapai 100% untuk akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu).<ref>http://travel.kompas.com/read/2014/12/30/1439000/Garuda.Tambah.Penerbangan.Jember-Surabaya.Jadi.Dua.Kali.Sehari</ref> Rute ini akhirnya ditutup pada Februari 2023.<ref>{{Cite news|last=Nawawi|first=Imam|date=2023-03-04|title=Pesawat Carter Cessna Stop Layani Rute Penerbangan Jember-Surabaya, Padahal Baru 1 Bulan Beroperasi|url=https://jatim.tribunnews.com/2023/03/04/pesawat-carter-cessna-stop-layani-rute-penerbangan-jember-surabaya-padahal-baru-1-bulan-beroperasi|work=Tribun Jatim|access-date=2024-04-28}}</ref>


=== Sekolah Pilot Nasional (SPN) ===
{{Airport-dest-list
Sekolah Pilot Nasional (SPN) atau [[BP3 Banyuwangi|Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi]] (LP3B) sempat berencana akan membangun ''settle base'' (tempat latihan penerbangan) di bandara ini pada tahun 2015.<ref>{{Cite web |url=http://beritajatim.com/ekonomi/228598/sekolah_pilot_banyuwangi_bangun_settle_base_di_jember.html#.VML_sq0RVoO |title=Salinan arsip |access-date=2015-01-24 |archive-date=2017-08-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170803170702/http://beritajatim.com/ekonomi/228598/sekolah_pilot_banyuwangi_bangun_settle_base_di_jember.html#.VML_sq0RVoO |dead-url=yes }}</ref>
|[[Garuda Indonesia]]|[[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]
|[[Susi Air]]|[[Bandar Udara Trunojoyo|Sumenep]]
}}


=== Rute Perintis Sumenep-Jember pp ===
== Rencana Pengembangan ==
Seiring dengan pengoperasian [[Bandar Udara Trunojoyo]], [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]], [[Pulau Madura|Madura]], untuk penerbangan komersial, rencananya [[Jawa Timur|Pemerintah Provinsi Jawa Timur]] juga akan membuka rute perintis Sumenep-Jember pp. sebanyak 1 (satu) kali dalam sepekan dengan menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan milik maskapai [[Susi Air]] yang berkapasitas 12 penumpang.<ref>http://www.antarajatim.com/lihat/berita/152329/pemprov-tarif-penerbangan-surabaya-sumenep-rp200-ribu{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} maskapai</ref><ref>http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2015/148074-Maret-dan-April,-Bandara-Bawean-dan-Sumenep-Beroperasi{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Rute ini akhirnya terealisasi mulai 10 Januari 2023.<ref>{{Cite news|last=Mulyono|first=Yakub|date=2023-01-02|title=Pesawat Perintis Layani Penerbangan Jember-Sumenep, Harga Tiket Rp 247 Ribu|url=https://www.detik.com/jatim/bisnis/d-6495053/pesawat-perintis-layani-penerbangan-jember-sumenep-harga-tiket-rp-247-ribu|work=Detik.com|access-date=2024-04-28}}</ref>


=== Pengambilalihan pengelolaan bandara ===
Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2015 ini merencanakan perpanjangan landas pacu bandara menjadi 2000 meter dan pemasangan lampu runway/landas pacu sehingga memungkinkan bandara ini mampu didarati oleh pesawat udara yang berukuran lebih besar yang bermesin jet serta mampu melayani penerbangan di saat gelap karena cuaca ataupun malam hari.
PT Angkasa Pura II bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemkab Jember menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan Pengusahaan Bandara Notohadinegoro.


Awaluddin mengatakan, seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara ini dengan estimasi investasi sebesar Rp 200 miliar.
Sementara pihak operator penerbangan, yaitu maskapai [[Garuda Indonesia]] merencanakan penambahan penerbangan rute Jember-Surabaya pp. terhitung tanggal 31 Maret 2015 menjadi 10 (sepuluh) kali dalam sepekan dari semula yang hanya 7 (tujuh) kali dalam sepekan atau 1 (satu) kaki dalam sehari.<ref>http://www.jawapos.com/baca/artikel/9008/Penerbangan-JemberSurabaya-Dua-Kali-Sehari</ref> Penambahan dilakukan menjadi sebanyak 2 (dua) kali penerbangan untuk hari-hari tertentu, yaitu hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Hal tersebut dilakukan mengingat permintaan penambahan penerbangan dari pihak Pemkab setempat dan kalangan pengusaha lokal yang didasarkan pada tingginya tingkat keterisian penumpang rute Jember-Surabaya yang mencapai 75% pada hari biasa (Senin-Kamis) dan mencapai 100% untuk akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu).<ref>http://travel.kompas.com/read/2014/12/30/1439000/Garuda.Tambah.Penerbangan.Jember-Surabaya.Jadi.Dua.Kali.Sehari</ref>


Sejumlah rencana akan dilakukan di bandara ini antara lain pengembangan landas pacu (''runway'') dari eksisting 1.645 m x 30 m menjadi 2.250 m x 45 m dan pengembangan terminal penumpang pesawat yang saat ini hanya seluas 618 m<sup>2</sup> akan diperbesar menjadi 1800 m<sup>2</sup>, di mana hal ini untuk mengakomodiasi penerbangan [[Boeing 737|Boeing 737 series]] serta potensi untuk melayani sekitar 300.000 penumpang per tahun.
Sekolah Pilot Nasional (SPN) atau Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) juga akan membangun Settle Base (tempat latihan penerbangan) di Bandara Notohadinegoro, Jember pada tahun 2015 ini. <ref>http://beritajatim.com/ekonomi/228598/sekolah_pilot_banyuwangi_bangun_settle_base_di_jember.html#.VML_sq0RVoO</ref>


PT AP II sempat merencanakan akan mendesain ulang bandara ini seperti bangunan terminal penumpang menjadi lebih modern, dengan langkah awal yaitu menetapkan terminal basic design, lalu akan dikembangkan lagi dalam Detail Engineering Design (DED), bila telah rampung baru kemudian akan ditenderkan.
Seiring dengan rencana pengoperasian [[Bandar Udara Trunojoyo]], Sumenep, Madura untuk penerbangan komersil, rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan membuka rute perintis Sumenep-Jember pp. sebanyak 1 (satu) kali dalam sepekan dengan menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan milik maskapai [[Susi Air]] yang berkapasitas 12 penumpang.<ref>http://www.antarajatim.com/lihat/berita/152329/pemprov-tarif-penerbangan-surabaya-sumenep-rp200-ribu maskapai</ref><ref>http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2015/148074-Maret-dan-April,-Bandara-Bawean-dan-Sumenep-Beroperasi</ref>

Bandara ini bersama dengan Bandara Banyuwangi nantinya akan dioperasikan dengan konsep Multi Airport System di mana kedua bandara tersebut dapat saling mem-''backup'' ketika terjadi sesuatu yang menyebabkan salah satu bandara ditutup. “Bandara Banyuwangi sendiri mengusung konsep Tourism Airport sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan digunakan untuk penerbangan Haji dan Umroh,” tambah Awaluddin.<ref><https://bisnisjakarta.co.id/2018/07/08/ap-ii-ambilalih-pengelolaan-bandara-notohadinegoro-jember{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sayangnya, upaya ini belum terealisasi hingga saat ini

=== Tahun 2020, Pemkab Jember targetkan Bandara Notohadinegoro menjadi subembarkasi haji ===
Bupati Jember saat itu, [[Faida]], mengatakan penargetan bandara itu sebagai sub-mbarkasi karena pertimbangan banyaknya warga Jember yang berangkat umrah. "Ada 10 ribu orang per tahun umrah dari Jember. Jumlah penduduk Jember sendiri mencapai 2,5 juta lebih. Belum lagi dengan lima kabupaten tetangga yang akan memanfaatkan bandara ini bisa ada 7,5 juta orang," kata Faida, Jumat (7/12/2018).

Pemkab Jember bersama Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) tengah merampungkan rencana induk pembangunan (master plan). Bandara Jember nantinya akan dikelola juga oleh PT Angkasa Pura II. Panjang landasan akan ditambah dari 1.700 menjadi 2.250 meter oleh Angkasa Pura. "Sehingga pesawat jenis Boeing bisa masuk," lanjutnya.<ref>http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/07/tahun-2020-pemkab-jember-targetkan-bandara-notohadinegoro-menjadi-sub-embarkasi-haji?page=all</ref> Namun sayangnya, rencana ini pada akhirnya tidak pernah terealisasi.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
{{Kabupaten Jember}}
{{Topik Jember}}
{{Bandar udara di pulau Jawa|state=autocollapse}}

[[Kategori:Bandar udara di Jawa Timur|Notohadinegoro]]
[[Kategori:Kabupaten Jember]]

Revisi terkini sejak 28 April 2024 11.03

Bandar Udara Notohadinegoro

Notohadinegoro Airport
Informasi
JenisPublik
PemilikPemerintah Kabupaten Jember
MelayaniJember
LokasiJember, Jawa Timur, Indonesia
Ketinggian dpl85,65 mdpl
Koordinat08°14′28″S 113°41′38″E / 8.24111°S 113.69389°E / -8.24111; 113.69389
Peta
JBB di Jawa
JBB
JBB
Lokasi di Jawa
JBB di Indonesia
JBB
JBB
JBB (Indonesia)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
02/20 1.705 5.594 Aspal

Bandar Udara Notohadinegoro (IATA: JBBICAO: WARE) adalah sebuah bandar udara perintis yang terletak di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, yang berjarak sekitar 7 (tujuh) kilometer dari pusat kota Jember. Bandara ini dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Jember.

Bandara yang memiliki areal seluas 120 hektar dan panjang landas pacu 1.560 meter ini merupakan bandara umum sipil pertama di Indonesia yang dibangun sendiri oleh pemerintah kabupaten setempat dengan kekuatan APBD Kabupaten. Bandara ini diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dapat mempersingkat waktu tempuh dari Jember ke Surabaya maupun sebaliknya yang hanya menjadi sekitar 30 menit melalui udara, dari sebelumnya sekitar 4 sampai 7 jam menggunakan angkutan darat. Selain itu bandara ini juga diharapkan dapat memperlancar arus investasi ke dalam wilayah kabupaten setempat serta sebagai sarana akomodasi pendukung sektor pariwisata Jember.

Bandara ini diprakarsai dan dibangun mulai tahun 2003 pada era pemerintahan bupati saat itu, Samsul Hadi Siswoyo. Pembangunan yang telah dianggarkan sejak tahun 2001 dengan menggunakan dana APBD sebesar 30 miliar rupiah. Bandara ini diresmikan pada tahun 2005 dengan panjang landas pacu kala itu masih 1.200 meter.

Pada tahun 2008, Bupati Jember MZA Djalal mengupayakan Bandara Notohadinegoro dapat dilayani penerbangan yang menghubungkannya dengan Bandar Udara Juanda Surabaya di Sidoarjo, sehingga digunakan pesawat udara jenis turbo LET 410 milik maskapai Tri MG International yang melayani penerbangan Jember–Surabaya pp. sebanyak 3 (tiga) kali sehari dengan sistem sewa/carter. Namun, penerbangan sewa/carter tersebut hanya mampu bertahan selama 3 bulan karena okupansi yang minim sebagai akibat promosi yang kurang dan daya beli masyarakat yang minim saat itu. Bahkan, pengoperasian penerbangan sewa/carter tersebut sempat dibawa ke ranah hukum karena telah mengakibatkan kerugian negara yang menyeret 3 orang pejabat pemkab setempat masuk penjara.

Sempat vakum selama beberapa tahun, bandara ini kembali beroperasi sejak tanggal 16 Juli 2014 dengan dilayaninya penerbangan komersial pertama pada rute Jember–Surabaya pp oleh maskapai Garuda Indonesia (dengan sub brand Garuda Indonesia Explore) yang menggunakan pesawat udara jenis ATR 72-600.

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Bandara ini memiliki satu bangunan utama yang terdiri dari kantor otoritas bandara, satu terminal keberangkatan, satu terminal kedatangan, yang dilengkapi dengan konter penjualan tiket pesawat Garuda Indonesia dan Susi Air, serta satu bangunan Pos Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polres Jember.

Bandara ini juga menyediakan lapangan parkir yang mampu menampung hingga sekitar 50 kendaraan roda empat.

Bandara ini memiliki layanan angkutan pemadu moda yang dioperasikan oleh pihak Warna Tour & Travel (point to point: Aston Jember Hotel-Kantor Pusat Warna Tours & Travel-Bandara Notohadinegoro pp.)[1] dan Perum DAMRI[2] (point to point: Terminal Tawang AlunStasiun Jember–Bandara Notohadinegoro pp). Dengan tarif sebesar Rp35.000,00 sekali jalan untuk Warna Tours & Travel dan Rp20.000,00 sekali jalan untuk Perum DAMRI.[3]

Karena jumlah penerbangan yang masih terbatas dari bandara ini, maka jadwal keberangkatan angkutan pemadu moda disesuaikan dengan jadwal penerbangan yang ada tersebut.

Bandara ini juga memiliki layanan taksi yang dioperasikan oleh perusahaan taksi lokal Jember, yaitu Jember Taksi dan Rengganis Perdana Taxi dengan menggunakan armada jenis sedan atau MPV full AC yang layanannya menggunakan tarif berdasarkan argometer.

Pajak layanan penumpang bandara (airport tax)

[sunting | sunting sumber]

Pajak layanan penumpang atau biaya PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) atau PSC (Passenger Service Charge) atau yang biasa dikenal dengan istilah airport tax [4] untuk layanan penumpang dalam negeri/domestik adalah Rp13.000,00 per penumpang (sudah termasuk dalam harga tiket pesawat udara).

Maskapai penerbangan dan tujuan

[sunting | sunting sumber]
MaskapaiTujuan
Susi Air Sumenep

Rencana pengembangan

[sunting | sunting sumber]

Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2015 sempat merencanakan perpanjangan landas pacu bandara menjadi 2.600 x 45 meter dan pemasangan lampu runway/landas pacu sehingga memungkinkan bandara ini mampu didarati oleh pesawat Boeing 737 yang berukuran lebih besar yang bermesin jet serta mampu melayani penerbangan di saat gelap karena cuaca ataupun malam hari. Namun, pada kenyataannya rencana tersebut belum pernah terealisasikan hingga saat ini.

Penambahan penerbangan rute Jember–Surabaya pp

[sunting | sunting sumber]

Sementara itu pada tahun yang sama, pihak operator penerbangan, yaitu maskapai Garuda Indonesia, sempat merencanakan penambahan penerbangan rute Jember–Surabaya pp, menjadi 10 (sepuluh) kali dalam sepekan dari semula yang hanya 7 (tujuh) kali dalam sepekan atau 1 (satu) kali dalam sehari.[5] Penambahan dilakukan menjadi sebanyak 2 (dua) kali penerbangan untuk hari-hari tertentu, yaitu hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Hal tersebut dilakukan mengingat permintaan penambahan penerbangan dari pihak Pemkab setempat dan kalangan pengusaha lokal yang didasarkan pada tingginya tingkat keterisian penumpang rute Jember-Surabaya yang mencapai 75% pada hari biasa (Senin-Kamis) dan mencapai 100% untuk akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu).[6] Rute ini akhirnya ditutup pada Februari 2023.[7]

Sekolah Pilot Nasional (SPN)

[sunting | sunting sumber]

Sekolah Pilot Nasional (SPN) atau Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) sempat berencana akan membangun settle base (tempat latihan penerbangan) di bandara ini pada tahun 2015.[8]

Rute Perintis Sumenep-Jember pp

[sunting | sunting sumber]

Seiring dengan pengoperasian Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep, Madura, untuk penerbangan komersial, rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan membuka rute perintis Sumenep-Jember pp. sebanyak 1 (satu) kali dalam sepekan dengan menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan milik maskapai Susi Air yang berkapasitas 12 penumpang.[9][10] Rute ini akhirnya terealisasi mulai 10 Januari 2023.[11]

Pengambilalihan pengelolaan bandara

[sunting | sunting sumber]

PT Angkasa Pura II bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemkab Jember menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan Pengusahaan Bandara Notohadinegoro.

Awaluddin mengatakan, seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara ini dengan estimasi investasi sebesar Rp 200 miliar.

Sejumlah rencana akan dilakukan di bandara ini antara lain pengembangan landas pacu (runway) dari eksisting 1.645 m x 30 m menjadi 2.250 m x 45 m dan pengembangan terminal penumpang pesawat yang saat ini hanya seluas 618 m2 akan diperbesar menjadi 1800 m2, di mana hal ini untuk mengakomodiasi penerbangan Boeing 737 series serta potensi untuk melayani sekitar 300.000 penumpang per tahun.

PT AP II sempat merencanakan akan mendesain ulang bandara ini seperti bangunan terminal penumpang menjadi lebih modern, dengan langkah awal yaitu menetapkan terminal basic design, lalu akan dikembangkan lagi dalam Detail Engineering Design (DED), bila telah rampung baru kemudian akan ditenderkan.

Bandara ini bersama dengan Bandara Banyuwangi nantinya akan dioperasikan dengan konsep Multi Airport System di mana kedua bandara tersebut dapat saling mem-backup ketika terjadi sesuatu yang menyebabkan salah satu bandara ditutup. “Bandara Banyuwangi sendiri mengusung konsep Tourism Airport sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan digunakan untuk penerbangan Haji dan Umroh,” tambah Awaluddin.[12] Sayangnya, upaya ini belum terealisasi hingga saat ini

Tahun 2020, Pemkab Jember targetkan Bandara Notohadinegoro menjadi subembarkasi haji

[sunting | sunting sumber]

Bupati Jember saat itu, Faida, mengatakan penargetan bandara itu sebagai sub-mbarkasi karena pertimbangan banyaknya warga Jember yang berangkat umrah. "Ada 10 ribu orang per tahun umrah dari Jember. Jumlah penduduk Jember sendiri mencapai 2,5 juta lebih. Belum lagi dengan lima kabupaten tetangga yang akan memanfaatkan bandara ini bisa ada 7,5 juta orang," kata Faida, Jumat (7/12/2018).

Pemkab Jember bersama Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) tengah merampungkan rencana induk pembangunan (master plan). Bandara Jember nantinya akan dikelola juga oleh PT Angkasa Pura II. Panjang landasan akan ditambah dari 1.700 menjadi 2.250 meter oleh Angkasa Pura. "Sehingga pesawat jenis Boeing bisa masuk," lanjutnya.[13] Namun sayangnya, rencana ini pada akhirnya tidak pernah terealisasi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://www.facebook.com/342630577508/photos/a.481814497508.268554.342630577508/10152541826152509/
  2. ^ http://www.antarajatim.com/lihat/berita/148396/pemkab-jember-luncurkan-angkutan-pemadu-moda[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ http://www.busbandara.com/info-bus-damri-bandara-jember-notohadinegoro/
  4. ^ http://www.jembergo.com/2014/10/termurah-di-indonesia-bandara.html[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ http://www.jawapos.com/baca/artikel/9008/Penerbangan-JemberSurabaya-Dua-Kali-Sehari[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ http://travel.kompas.com/read/2014/12/30/1439000/Garuda.Tambah.Penerbangan.Jember-Surabaya.Jadi.Dua.Kali.Sehari
  7. ^ Nawawi, Imam (2023-03-04). "Pesawat Carter Cessna Stop Layani Rute Penerbangan Jember-Surabaya, Padahal Baru 1 Bulan Beroperasi". Tribun Jatim. Diakses tanggal 2024-04-28. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-03. Diakses tanggal 2015-01-24. 
  9. ^ http://www.antarajatim.com/lihat/berita/152329/pemprov-tarif-penerbangan-surabaya-sumenep-rp200-ribu[pranala nonaktif permanen] maskapai
  10. ^ http://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2015/148074-Maret-dan-April,-Bandara-Bawean-dan-Sumenep-Beroperasi[pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Mulyono, Yakub (2023-01-02). "Pesawat Perintis Layani Penerbangan Jember-Sumenep, Harga Tiket Rp 247 Ribu". Detik.com. Diakses tanggal 2024-04-28. 
  12. ^ <https://bisnisjakarta.co.id/2018/07/08/ap-ii-ambilalih-pengelolaan-bandara-notohadinegoro-jember[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/07/tahun-2020-pemkab-jember-targetkan-bandara-notohadinegoro-menjadi-sub-embarkasi-haji?page=all

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]