Lompat ke isi

Arief Budiman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(66 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], [[Nama Tionghoa|marganya]] adalah ''[[Marga Tionghoa umum|Soe (史)]]}}
[[Berkas:Arief budiman.jpg|thumb|Arief Budiman. Sumber : [http://tokohindonesia.com tokohindonesia.com].]]
{{Untuk|Ketua [[Komisi Pemilihan Umum]]|Arief Budiman (komisioner)}}
'''Arief Budiman''' ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|3|1|1941}}), dilahirkan dengan nama Soe Hok Djin,<ref>{{Harvnb|Suryadinata|1995|p=9}}</ref> adalah seorang aktivis demonstran [[Angkatan '66]] bersama dengan adiknya, [[Soe Hok Gie]]. Pada waktu itu ia masih menjadi [[mahasiswa]] [[Fakultas]] [[Psikologi]] [[Universitas Indonesia]] di Jakarta. Ayahnya seorang wartawan yang bernama [[Soe Lie Piet]].
{{Infobox person
|name = Arief Budiman
|residence = [[Salatiga]]
|image = Arief budiman.jpg
|imagesize = 220px
|alt =
|caption =
|birth_name = Soe Hok Djin
|birth_date = {{Birth date|1941|1|3}}
|birth_place = [[Jakarta]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|2020|4|23|1941|1|3}}
|death_place = [[Salatiga]], Jawa Tengah, Indonesia
|nationality = [[Indonesia]]
|other_names =
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
|occupation = [[Guru Besar]]
|known_for = [[Aktivis|Aktivis reformasi]]
|religion = [[Islam]]
|spouse = [[Leila Chairani Budiman]]
|children = Adrian, Santi
|parents = [[Soe Lie Piet]]
|relations = [[Soe Hok Gie]]<br>(saudara)
}}
'''Arief Budiman''' ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|3|1|1941|[[Salatiga]], [[Jawa Tengah]]|23|4|2020}})<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/23/140713165/meninggal-dunia-sosiolog-arief-budiman-dimakamkan-di-taman-makam-bancaan|title=Meninggal Dunia, Sosiolog Arief Budiman Dimakamkan di Taman Makam Bancaan Salatiga|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-04-23|last=Bramasta|first=Dandy Bayu|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari|date=2020-04-23}}</ref> dilahirkan dengan nama '''Soe Hok Djin (史福仁)''',<ref>{{Harvnb|Suryadinata|1995|p=9}}</ref> adalah seorang [[aktivis]] demonstran [[Angkatan '66]] bersama dengan adiknya, [[Soe Hok Gie]] ketika ia masih menjadi [[mahasiswa]] [[Fakultas]] [[Psikologi]] [[Universitas Indonesia]], Jakarta. Arief juga pernah mengajar sebagai [[Guru Besar]] di [[Universitas Melbourne]], [[Australia]]. Semasa hidup, ia juga banyak terlibat dalam bidang budaya di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.tempo.co/read/1334709/kakak-soe-hok-gie-arief-budiman-meninggal/full?view=ok|work=[[Tempo.co]]|title=Kakak Soe Hok Gie, Arief Budiman, Meninggal|accessdate=23 April 2020|editor-last=Persada|editor-first=Syailendra|date=2020-04-23}}</ref>


== Pendidikan dan karier ==
Sejak masa mahasiswanya, Arief sudah aktif dalam kancah politik [[Indonesia]], karena ia ikut menandatangani [[Manifesto Kebudayaan]] pada tahun [[1963]] yang menentang aktivitas [[LEKRA]] yang dianggap memasung kreativitas kaum seniman.
Ia pernah memperdalam ilmu di bidang pendidikan di College d'Europe, Brugge, Belgia pada tahun 1964. Ia menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia pada tahun 1968. Ia kuliah lagi di Paris pada tahun 1972, dan meraih Ph.D. dalam bidang sosiologi dari Universitas Harvard, Amerika Serikat pada tahun 1980. Kembali dari Harvard, Arief mengajar di [[UKSW]] (Universitas Kristen Satya Wacana) di Salatiga sejak 1985 sampai 1995.<ref name="Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia 2004"/> Ketika UKSW dilanda kemelut yang berkepanjangan karena pemilihan rektor yang dianggap tidak adil, Arief melakukan mogok mengajar, dipecat, dan akhirnya hengkang ke Australia, serta menerima tawaran menjadi profesor di [[Universitas Melbourne]].

Ia pernah menjadi redaktur majalah Horison (1966-1972). Sejak 1972 sampai 1922 ia menjadi anggota Dewan Penasehat majalah ini. Ia pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1968-1971). Sejak tahun 1968-1971 ia menjadi anggota Badan Sensor Film.<ref name="Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia 2004"/>

Ia dianggap sebagai tokoh Metode Ganzheit sejak Diskusi Sastra 31 Oktober 1968 di Jakarta dan terlibat polemik dengan M.S Hutagalung sebagai perwakilan Aliran Rawamangun. Ia juga dianggap sebagai tokoh dalam perdebatan [[Sastra kontekstual]] sejak Sarasehan Kesenian di [[Surakarta]], Oktober 1984.<ref name="Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia 2004">Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 79</ref>

Ia pernah menghadiri Konferensi PEN Club International di Seoul pada tahun 1970.<ref name="Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia 2004"/>

== Mendirikan majalah ''Horison'' ==
{{main|Horison (majalah)}}

== Keterlibatan Politik ==
Sejak masa mahasiswa, Arief sudah aktif dalam kancah politik [[Indonesia]], karena ia ikut menandatangani [[Manifesto Kebudayaan]] pada tahun [[1963]] yang menentang aktivitas [[LEKRA]] yang dianggap memasung kreativitas kaum seniman.


Kendati ikut melahirkan [[Orde Baru]], Arief bersikap sangat kritis terhadap politik pemerintahan di bawah [[Soeharto]] yang memberangus oposisi dan kemudian diperparah dengan praktik-praktik korupsinya. Pada pemilu 1973, Arief dan kawan-kawannya mencetuskan apa yang disebut [[Golput]] atau Golongan Putih, sebagai tandingan [[Golkar]] yang dianggap membelokkan cita-cita awal Orde Baru untuk menciptakan pemerintahan yang demokratis.
Kendati ikut melahirkan [[Orde Baru]], Arief bersikap sangat kritis terhadap politik pemerintahan di bawah [[Soeharto]] yang memberangus oposisi dan kemudian diperparah dengan praktik-praktik korupsinya. Pada pemilu 1973, Arief dan kawan-kawannya mencetuskan apa yang disebut [[Golput]] atau Golongan Putih, sebagai tandingan [[Golkar]] yang dianggap membelokkan cita-cita awal Orde Baru untuk menciptakan pemerintahan yang demokratis.


Ia pernah ditahan karena terlibat dalam demonstrasi menentang pendirian Taman Miniatur Indonesia Indah (1972).<ref name="Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia 2004"/>
Belakangan Arief "mengasingkan diri" di [[Universitas Harvard|Harvard]] dan mengambil gelar [[Ph.D.]] dalam ilmu [[sosiologi]] serta menulis disertasi tentang keberhasilan pemerintahan sosialis [[Salvador Allende]] di [[Chili]].


== Kehidupan pribadi ==
Kembali dari Harvard, Arief mengajar di [[UKSW]] (Universitas Kristen Satya Wacana) di Salatiga. Ketika UKSW dilanda kemelut yang berkepanjangan karena pemilihan rektor yang dianggap tidak adil, Arief melakukan mogok mengajar, dipecat dan akhirnya hengkang ke Australia serta menerima tawaran menjadi profesor di [[Universitas Melbourne]].
Ayahnya seorang wartawan yang bernama [[Soe Lie Piet]]. Arief menikah dengan [[Leila Chairani Budiman]], teman kuliahnya di Fakultas Psikologi UI, yang dikenal sebagai pengasuh rubrik psikologi pada [[harian Kompas]]. Perjalanan Arief dan Leila untuk menikah tidaklah mudah karena sempat ditentang oleh orang tua Leila. Namun pada akhirnya mereka dizinkan menikah dengan syarat Arief masuk Islam dan mereka berdua harus lulus kuliah.<ref>{{Cite book|date=2018|url=https://www.worldcat.org/oclc/1044769449|title=Arief Budiman (Soe Hok Djin) : melawan tanpa kebencian|location=Yogyakarta|isbn=978-602-8728-53-9|edition=Cetakan I|others=Amato Assagaf|oclc=1044769449}}</ref>


== Karya ==
Pada bulan Agustus 2006, ia menerima penghargaan [[Bakrie Award]], acara tahunan yang disponsori oleh keluarga Bakrie dan Freedom Institute untuk bidang penelitian sosial.


* ''Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan]'' (skripsi sarjana psikologi UI) (Pustaka Jaya, 1976)
Arief menikah dengan [[Leila Chairani Budiman]], teman kuliahnya di Fak. ilmu komunikasi, UI.
* ''Perdebatan Sastra Kontekstual'' (editor Ariel Heryanto; memuat tulisan Arief Budiman tentang topik ini) (1985)
* ''Transmigrasi di Indonesia: Ringkasan Tulisan dan Hasil-Hasil Penelitian'' (1985)
* ''Jalan Demokrasi ke Sosialisme: Pengalaman Chile di Bawah Allende'' (Desertasi untuk gelar Doktor sosiologi pada Universitas Harvard) (terbit 1986)
* ''Pembagian kerja secara seksual: sebuah pembahasan sosiologis tentang peran wanita di dalam masyarakat'' (Gramedia, 1982)
* ''Teori Pembangunan Dunia Ketiga'' (Gramedia, 1995)


== Karya Buku ==
== Penghargaan ==
Esainya, "Manusia dan Seni", mendapatkan Hadiah Ketiga majalah Sastra pada tahun 1963.<ref name="Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia 2004"/>
* Sebuah Pertemuan (Esei mengenai [[Chairil Anwar]], skripsi sarjana psikologi UI)

* Esei mengenai Sastra Kontekstual
Pada bulan Agustus 2006 ia menerima penghargaan [[Bakrie Award]], acara tahunan yang disponsori oleh keluarga Bakrie dan Freedom Institute untuk bidang penelitian sosial.
* Chili di bawah pemerintahan Salvador Allende (Desertasi untuk gelar Doktor sosiologi pada Universitas Harvard)


== Kutipan ==
== Kutipan ==

* "Saya terima penghargaan ini sebagai penghinaan. Saya ini orang kiri yang menolak paradigma modernisasi dan pembangunanisme, tetapi saya malah mendapatkan penghargaan dari orang kanan.", Pidatonya saat menerima penghargaan Achmad Bakrie 2006.
* "Saya terima penghargaan ini sebagai penghinaan. Saya ini orang kiri yang menolak paradigma modernisasi dan pembangunanisme, tetapi saya malah mendapatkan penghargaan dari orang kanan.", Pidatonya saat menerima penghargaan Achmad Bakrie 2006.


== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}


== Pustaka ==
== Pustaka ==

*{{cite news | last = Anggraeni | first = Dewi | title = Arief Budiman: Defying the Chinese stereotype | url = http://www.thejakartapost.com/news/2008/02/06/arief-budiman-defying-chinese-stereotype.html | work = [[The Jakarta Post]] | date = 6 February 2008 | accessdate = 8 January 2010}}
* {{cite news|last = Anggraeni|first = Dewi|title = Arief Budiman: Defying the Chinese stereotype|url = http://www.thejakartapost.com/news/2008/02/06/arief-budiman-defying-chinese-stereotype.html|work = [[The Jakarta Post]]|date = 6 February 2008|accessdate = 8 January 2010}}
*{{Citation | last = Suryadinata | first = Leo | title = Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches | edition = 3rd | publisher = Institute of Southeast Asian Studies | place = Singapore | year = 1995 | isbn = 978-981-3055-04-9 | postscript = .}}
* {{Citation |last = Suryadinata |first = Leo |title = Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches |edition = 3rd |publisher = Institute of Southeast Asian Studies |place = Singapore |year = 1995 |isbn = 978-981-3055-04-9 |postscript = .}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/arief-budiman/index.shtml
* {{id}} http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1998/08/30/0011.html
* {{en}} [http://www.mials.unimelb.edu.au/people/staff/budiman.html Biodata di situs Universitas Melbourne]


* {{id}} http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/arief-budiman/index.shtml {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050828221219/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/arief-budiman/index.shtml |date=2005-08-28 }}
{{lifetime|1941|}}
* {{id}} http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1998/08/30/0011.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041227092040/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1998/08/30/0011.html |date=2004-12-27 }}
* {{id}} http://scientiarum.com/2009/02/06/inspirator-tiga-zaman/
* {{id}} http://scientiarum.com/2008/04/10/persatuan-sais-dokar-tetap-eksis/
* {{id}} http://scientiarum.com/2008/12/31/jas-merah-satya-wacana/
* {{en}} [http://www.mials.unimelb.edu.au/people/staff/budiman.html Biodata di situs Universitas Melbourne] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051030191338/http://www.mials.unimelb.edu.au/people/staff/budiman.html |date=2005-10-30 }}


{{lifetime|1941|2020}}
{{DEFAULTSORT:Budiman, Arief}}
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Islam]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Kolese Kanisius]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Harvard]]


{{DEFAULTSORT:Budiman, Arief}}

[[Kategori:Sosiolog Indonesia|Budiman]]
{{Indo-bio-stub}}
[[Kategori:Profesor Indonesia|Budiman]]
[[Kategori:Tokoh diaspora Indonesia|Budiman]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta|Budiman]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66|Budiman]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Katolik ke Islam|Budiman]]
[[Kategori:Tokoh sosialis Indonesia|Budiman]]
[[Kategori:Aktivis politik Indonesia|Budiman]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia|Budiman]]
[[Kategori:Muslim Tionghoa|Budiman]]
[[Kategori:Alumni Kolese Kanisius|Budiman]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia|Budiman]]
[[Kategori:Alumni Universitas Harvard|Budiman]]
[[Kategori:Seniman Orde Baru|Budiman]]
[[Kategori:Perserikatan Orde Baru|Budiman]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru|Budiman]]

Revisi terkini sejak 2 November 2024 21.16

Arief Budiman
LahirSoe Hok Djin
(1941-01-03)3 Januari 1941
Jakarta, Hindia Belanda
Meninggal23 April 2020(2020-04-23) (umur 79)
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
Tempat tinggalSalatiga
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Indonesia
PekerjaanGuru Besar
Dikenal atasAktivis reformasi
Suami/istriLeila Chairani Budiman
AnakAdrian, Santi
Orang tuaSoe Lie Piet
KerabatSoe Hok Gie
(saudara)

Arief Budiman (3 Januari 1941 – 23 April 2020)[1] dilahirkan dengan nama Soe Hok Djin (史福仁),[2] adalah seorang aktivis demonstran Angkatan '66 bersama dengan adiknya, Soe Hok Gie ketika ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta. Arief juga pernah mengajar sebagai Guru Besar di Universitas Melbourne, Australia. Semasa hidup, ia juga banyak terlibat dalam bidang budaya di Indonesia.[3]

Pendidikan dan karier

[sunting | sunting sumber]

Ia pernah memperdalam ilmu di bidang pendidikan di College d'Europe, Brugge, Belgia pada tahun 1964. Ia menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia pada tahun 1968. Ia kuliah lagi di Paris pada tahun 1972, dan meraih Ph.D. dalam bidang sosiologi dari Universitas Harvard, Amerika Serikat pada tahun 1980. Kembali dari Harvard, Arief mengajar di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) di Salatiga sejak 1985 sampai 1995.[4] Ketika UKSW dilanda kemelut yang berkepanjangan karena pemilihan rektor yang dianggap tidak adil, Arief melakukan mogok mengajar, dipecat, dan akhirnya hengkang ke Australia, serta menerima tawaran menjadi profesor di Universitas Melbourne.

Ia pernah menjadi redaktur majalah Horison (1966-1972). Sejak 1972 sampai 1922 ia menjadi anggota Dewan Penasehat majalah ini. Ia pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1968-1971). Sejak tahun 1968-1971 ia menjadi anggota Badan Sensor Film.[4]

Ia dianggap sebagai tokoh Metode Ganzheit sejak Diskusi Sastra 31 Oktober 1968 di Jakarta dan terlibat polemik dengan M.S Hutagalung sebagai perwakilan Aliran Rawamangun. Ia juga dianggap sebagai tokoh dalam perdebatan Sastra kontekstual sejak Sarasehan Kesenian di Surakarta, Oktober 1984.[4]

Ia pernah menghadiri Konferensi PEN Club International di Seoul pada tahun 1970.[4]

Mendirikan majalah Horison

[sunting | sunting sumber]

Keterlibatan Politik

[sunting | sunting sumber]

Sejak masa mahasiswa, Arief sudah aktif dalam kancah politik Indonesia, karena ia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan pada tahun 1963 yang menentang aktivitas LEKRA yang dianggap memasung kreativitas kaum seniman.

Kendati ikut melahirkan Orde Baru, Arief bersikap sangat kritis terhadap politik pemerintahan di bawah Soeharto yang memberangus oposisi dan kemudian diperparah dengan praktik-praktik korupsinya. Pada pemilu 1973, Arief dan kawan-kawannya mencetuskan apa yang disebut Golput atau Golongan Putih, sebagai tandingan Golkar yang dianggap membelokkan cita-cita awal Orde Baru untuk menciptakan pemerintahan yang demokratis.

Ia pernah ditahan karena terlibat dalam demonstrasi menentang pendirian Taman Miniatur Indonesia Indah (1972).[4]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Ayahnya seorang wartawan yang bernama Soe Lie Piet. Arief menikah dengan Leila Chairani Budiman, teman kuliahnya di Fakultas Psikologi UI, yang dikenal sebagai pengasuh rubrik psikologi pada harian Kompas. Perjalanan Arief dan Leila untuk menikah tidaklah mudah karena sempat ditentang oleh orang tua Leila. Namun pada akhirnya mereka dizinkan menikah dengan syarat Arief masuk Islam dan mereka berdua harus lulus kuliah.[5]

  • Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan] (skripsi sarjana psikologi UI) (Pustaka Jaya, 1976)
  • Perdebatan Sastra Kontekstual (editor Ariel Heryanto; memuat tulisan Arief Budiman tentang topik ini) (1985)
  • Transmigrasi di Indonesia: Ringkasan Tulisan dan Hasil-Hasil Penelitian (1985)
  • Jalan Demokrasi ke Sosialisme: Pengalaman Chile di Bawah Allende (Desertasi untuk gelar Doktor sosiologi pada Universitas Harvard) (terbit 1986)
  • Pembagian kerja secara seksual: sebuah pembahasan sosiologis tentang peran wanita di dalam masyarakat (Gramedia, 1982)
  • Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Gramedia, 1995)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Esainya, "Manusia dan Seni", mendapatkan Hadiah Ketiga majalah Sastra pada tahun 1963.[4]

Pada bulan Agustus 2006 ia menerima penghargaan Bakrie Award, acara tahunan yang disponsori oleh keluarga Bakrie dan Freedom Institute untuk bidang penelitian sosial.

  • "Saya terima penghargaan ini sebagai penghinaan. Saya ini orang kiri yang menolak paradigma modernisasi dan pembangunanisme, tetapi saya malah mendapatkan penghargaan dari orang kanan.", Pidatonya saat menerima penghargaan Achmad Bakrie 2006.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bramasta, Dandy Bayu (2020-04-23). Hardiyanto, Sari, ed. "Meninggal Dunia, Sosiolog Arief Budiman Dimakamkan di Taman Makam Bancaan Salatiga". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-04-23. 
  2. ^ Suryadinata 1995, hlm. 9
  3. ^ Persada, Syailendra, ed. (2020-04-23). "Kakak Soe Hok Gie, Arief Budiman, Meninggal". Tempo.co. Diakses tanggal 23 April 2020. 
  4. ^ a b c d e f Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 79
  5. ^ Arief Budiman (Soe Hok Djin) : melawan tanpa kebencian. Amato Assagaf (edisi ke-Cetakan I). Yogyakarta. 2018. ISBN 978-602-8728-53-9. OCLC 1044769449. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]