Lompat ke isi

Kerajaan Galunggung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Catatan kaki: Merapihkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De tussen rijstvelden gelegen weg naar Tasikmalaja. TMnr 60002470.jpg|thumb|right|300px|Sebuah jalan menuju Kabupaten Tasikmalaya, sementara Gunung Galunggung terlihat di kejauhan - 1920-1940.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De tussen rijstvelden gelegen weg naar Tasikmalaja. TMnr 60002470.jpg|jmpl|ka|300px|Sebuah jalan menuju Kabupaten Tasikmalaya, sementara Gunung Galunggung terlihat di kejauhan - 1920-1940.]]
[[Kerajaan Galunggung]] adalah kerajaan di Tatar Pasundan yang berdiri pada tanggal 13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111 dengan penguasa pertamanya yaitu Batari Hyang, berdasarkan [[Prasasti Geger Hanjuang]] yang ditemukan di bukit Geger Hanjuang, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya. Dari Sang Batari inilah mengemuka ajarannya yang dikenal sebagai Sang Hyang Siksakanda ng Karesian. Ajarannya ini masih dijadikan ajaran resmi pada zaman Prabu Siliwangi (1482-1521 M) yang bertahta di Pakuan Pajajaran. Kerajaan Galunggung ini bertahan sampai 6 raja berikutnya yang masih keturunan Batari Hyang.<ref name="history" />
'''Kerajaan Galunggung''' adalah kerajaan bercorak Hindu di [[Tatar Sunda]] yang merupakan kerajaan daerah dari [[Kerajaan Galuh]]. Tanggal 13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111 dengan penguasa pertamanya yaitu Batari Hyang, berdasarkan [[Prasasti Geger Hanjuang]] yang ditemukan di bukit Geger Hanjuang, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya membuka ''Rajyamandala Galunggung'' (kerajaan bawahan Galunggung). Dari Sang Batari inilah mengemuka ajarannya yang dikenal sebagai Sang Hyang Siksakanda ng Karesian. Ajarannya ini masih dijadikan ajaran resmi pada zaman Prabu Siliwangi (1482-1521 M) yang bertahta di Pakuan Pajajaran. Kerajaan Galunggung ini bertahan sampai 6 raja berikutnya yang masih keturunan Batari Hyang.<ref name="history" /> Saat pengaruh Islam menguat, pusat tersebut pindah ke daerah Pamijahan dengan [[Syekh Abdul Muhyi]] (abad ke XVII) sebagai tokoh ulama panutan.


Dimulai pada abad ke VII sampai abad ke XII di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Tasikmalaya, diketahui adanya suatu bentuk Pemerintahan Kebataraan dengan pusat pemerintahannya di sekitar Galunggung, dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja (dari Kerajaan Galuh) atau dengan kata lain raja baru dianggap syah bila mendapat persetujuan Batara yang bertahta di Galunggung. Batara atau sesepuh yang memerintah pada masa abad tersebut adalah sang Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang yang pada masa pemerintahannya mengalami perubahan bentuk dari kebataraan menjadi kerajaan.<ref name="history">{{cite web |url=http://www.tasikmalayakab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46&Itemid=53 |title=Sejarah Singkat Kabupaten Tasikmalaya |authorlink=http://www.tasikmalayakab.go.id |publisher=Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya |accessdate= 06 January 2011}}</ref>
Dimulai pada abad ke VII sampai abad ke XII di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Tasikmalaya, diketahui adanya suatu bentuk Pemerintahan Kebataraan dengan pusat pemerintahannya di sekitar Galunggung, dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja (dari Kerajaan Galuh) atau dengan kata lain raja baru dianggap syah bila mendapat persetujuan Batara yang bertahta di Galunggung. Batara atau sesepuh yang memerintah pada masa abad tersebut adalah sang Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang yang pada masa pemerintahannya mengalami perubahan bentuk dari kebataraan menjadi kerajaan.<ref name="history">{{cite web |url=http://www.tasikmalayakab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46&Itemid=53 |title=Sejarah Singkat Kabupaten Tasikmalaya |authorlink=http://www.tasikmalayakab.go.id |publisher=Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya |accessdate= 06 January 2011}}</ref>
Baris 14: Baris 14:
* [[Kerajaan Sunda]]
* [[Kerajaan Sunda]]
* [[Kerajaan Talaga Manggung]]
* [[Kerajaan Talaga Manggung]]
* [[Kerajaan Galunggung]]
* Kerajaan Galunggung
* [[Kerajaan Sunda Galuh]]
* [[Kerajaan Sunda Galuh]]
{{Col-2}}
* [[Kerajaan Pajajaran]]
* [[Kerajaan Pajajaran]]
{{Col-2}}
* [[Kerajaan Sumedang Larang]]
* [[Kerajaan Sumedang Larang]]
* [[Prabu Geusan Ulun]]
* [[Prabu Geusan Ulun]]
* [[Kesultanan Cirebon]]
* [[Kesultanan Banten]]
* [[Provinsi Pasundan]]
* [[Provinsi Pasundan]]
* [[Kabupaten Tasikmalaya]]
* [[Kabupaten Tasikmalaya]]
Baris 29: Baris 31:
</div>
</div>


==Bacaan lanjut==
== Bacaan lanjut ==
* {{cite book|title=Sajarah Sukapura|year=1979|first=Emuch Herman|last=Soemantri|publisher=Universitas Indonesia|location=Jakarta}}
* {{cite book|title=Sajarah Sukapura|year=1979|first=Emuch Herman|last=Soemantri|publisher=Universitas Indonesia|location=Jakarta}}


==Pranala==
== Pranala ==
* {{cite web|url=http://hamdanarfani.blogspot.com/2009/10/topik-sunda-kabuyutan-galunggung.html|title=Kabuyutan Galunggung : Misteri yang Belum Terpecahkan|authors=Hamdan Arfani|publisher=Hamdan Arfani|date=|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://hamdanarfani.blogspot.com/2009/10/topik-sunda-kabuyutan-galunggung.html|title=Kabuyutan Galunggung : Misteri yang Belum Terpecahkan|authors=Hamdan Arfani|publisher=Hamdan Arfani|date=|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://akibalangantrang.blogspot.com/2010/04/galunggung.html|title=Galunggung|authors=Agus Setia Permana|publisher=Aki Balagantrang|date=11 April 2010|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://akibalangantrang.blogspot.com/2010/04/galunggung.html|title=Galunggung|authors=Agus Setia Permana|publisher=Aki Balagantrang|date=11 April 2010|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://juxutrieut.blogspot.com/2012/03/kerajaan-galunggung.html|title=Kerajaan Galunggung|authors=Asep CH|publisher=Juxutrieut|date=9 Maret 2012|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://juxutrieut.blogspot.com/2012/03/kerajaan-galunggung.html|title=Kerajaan Galunggung|authors=Asep CH|publisher=Juxutrieut|date=9 Maret 2012|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Archive/Sejarah-Indonesia/Zaman-Pra-Kolonial/Tahun-600-799/Tahun-670-Kerajaan-Sunda-Galuh-Berdiri|title=Tahun 670: Kerajaan Sunda-Galuh Berdiri|authors=|publisher=Kidnesia.com|date=|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Archive/Sejarah-Indonesia/Zaman-Pra-Kolonial/Tahun-600-799/Tahun-670-Kerajaan-Sunda-Galuh-Berdiri|title=Tahun 670: Kerajaan Sunda-Galuh Berdiri|authors=|publisher=Kidnesia.com|date=|accessdate=27 Agustus 2015|archive-date=2015-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20150213144824/http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Archive/Sejarah-Indonesia/Zaman-Pra-Kolonial/Tahun-600-799/Tahun-670-Kerajaan-Sunda-Galuh-Berdiri|dead-url=yes}}
* {{cite web|url=http://candradityaa.blogspot.com/2014/02/ceritra-mistik-dibalik-meletusnya.html|title=Cerita mistik dibalik meletusnya Gunung Galunggung|authors=Candra Aditya|publisher=|date=Jumat, 21 Februari 2014|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://candradityaa.blogspot.com/2014/02/ceritra-mistik-dibalik-meletusnya.html|title=Cerita mistik dibalik meletusnya Gunung Galunggung|authors=Candra Aditya|publisher=|date=Jumat, 21 Februari 2014|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://ajiriswand.blogspot.com/2013/03/kerajaan-galunggung.html|title=Kerajaan Galunggung|authors=Aji Riswand|publisher=Allbandung.com|archiveurl=http://ajiriswand.blogspot.com/2013/03/kerajaan-galunggung.html|archivedate=Maret 2013|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=http://ajiriswand.blogspot.com/2013/03/kerajaan-galunggung.html|title=Kerajaan Galunggung|authors=Aji Riswand|publisher=Allbandung.com|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160305053556/http://ajiriswand.blogspot.com/2013/03/kerajaan-galunggung.html|archivedate=2016-03-05|accessdate=27 Agustus 2015|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=https://ariesaksono.wordpress.com/2010/05/13/gunung-galunggung-mengagumi-sang-macan-tidur/|title=Gunung Galunggung mengagumi sang macan tidur|authors=Arie Saksono|publisher=National Geographic Traveler, Edisi Koleksi : 55 Pendakian Terindah|year=Desember 2009|date=|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=https://ariesaksono.wordpress.com/2010/05/13/gunung-galunggung-mengagumi-sang-macan-tidur/|title=Gunung Galunggung mengagumi sang macan tidur|authors=Arie Saksono|publisher=National Geographic Traveler, Edisi Koleksi : 55 Pendakian Terindah|year=Desember 2009|date=|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=https://www.facebook.com/SuratKabarUmumLintasMetro/posts/318609591581474|title=Kerajaan Galunggung|authors=|publisher=Surat Kabar Umum Lintas Metro|date=December 30, 2012|accessdate=27 Agustus 2015}}
* {{cite web|url=https://www.facebook.com/SuratKabarUmumLintasMetro/posts/318609591581474|title=Kerajaan Galunggung|authors=|publisher=Surat Kabar Umum Lintas Metro|date=December 30, 2012|accessdate=27 Agustus 2015}}


==Catatan kaki==
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Linimasa Kerajaan Sunda==
== Linimasa Kerajaan Sunda ==
{{Kerajaan Sunda}}
{{Kerajaan Sunda}}



Revisi terkini sejak 6 Januari 2024 04.58

Sebuah jalan menuju Kabupaten Tasikmalaya, sementara Gunung Galunggung terlihat di kejauhan - 1920-1940.

Kerajaan Galunggung adalah kerajaan bercorak Hindu di Tatar Sunda yang merupakan kerajaan daerah dari Kerajaan Galuh. Tanggal 13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111 dengan penguasa pertamanya yaitu Batari Hyang, berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di bukit Geger Hanjuang, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya membuka Rajyamandala Galunggung (kerajaan bawahan Galunggung). Dari Sang Batari inilah mengemuka ajarannya yang dikenal sebagai Sang Hyang Siksakanda ng Karesian. Ajarannya ini masih dijadikan ajaran resmi pada zaman Prabu Siliwangi (1482-1521 M) yang bertahta di Pakuan Pajajaran. Kerajaan Galunggung ini bertahan sampai 6 raja berikutnya yang masih keturunan Batari Hyang.[1] Saat pengaruh Islam menguat, pusat tersebut pindah ke daerah Pamijahan dengan Syekh Abdul Muhyi (abad ke XVII) sebagai tokoh ulama panutan.

Dimulai pada abad ke VII sampai abad ke XII di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Tasikmalaya, diketahui adanya suatu bentuk Pemerintahan Kebataraan dengan pusat pemerintahannya di sekitar Galunggung, dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja (dari Kerajaan Galuh) atau dengan kata lain raja baru dianggap syah bila mendapat persetujuan Batara yang bertahta di Galunggung. Batara atau sesepuh yang memerintah pada masa abad tersebut adalah sang Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang yang pada masa pemerintahannya mengalami perubahan bentuk dari kebataraan menjadi kerajaan.[1]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Soemantri, Emuch Herman (1979). Sajarah Sukapura. Jakarta: Universitas Indonesia. 

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Sejarah Singkat Kabupaten Tasikmalaya". Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Diakses tanggal 06 January 2011. 

Linimasa Kerajaan Sunda

[sunting | sunting sumber]

Templat:Kerajaan Sunda