Lompat ke isi

Daging anjing: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintisan
 
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(73 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:dog meat.jpg|jmpl|Masakan daging anjing dari [[Hanoi]], [[Vietnam]].]]
'''Daging anjing''' adalah daging yang diproduksi dari [[anjing]] yang disembelih. Selain sebagai binatang peliharaan, anjing masih diternakkan dan disembelih sebagai sumber protein di beberapa tempat di dunia. Di negara-negara yang menyayangi anjing sebagai hewan peliharaan, memakan daging anjing merupakan tindakan tabu dan melawan kebiasaan.
[[Berkas:Balibó-Cová--1.jpg|jmpl|Warga Cowa, [[Balibo]], [[Timor Leste]] sedang memanggang daging anjing (k. 1968-1970).]]


{{Nutritionalvalue|name meat|image=Dog Meat.jpg|caption=Daging anjing yang sudah dipotong-potong |water=60.1 g|opt2n=[[Dietary ash|Ash]]|opt2v=0.8 g|kJ=1096|protein=19 g|fat=20.2 g|carbs=0.1 g|fiber=0 g | sodium_mg=72|calcium_mg=8|phosphorus_mg=168|iron_mg=2.8|potassium_mg =270|cholesterol=44.4 mg|vitA_ug = 3.6|thiamin_mg=0.12| riboflavin_mg=0.18|vitC_mg=3|niacin_mg=1.9|right=2|source=Yong-Geun Ann (1999)<ref>Ann Yong-Geun [http://wolf.ok.ac.kr/~annyg/report/r2.htm "Dog Meat Foods in Korea"] {{Webarchive|url=http://archive.wikiwix.com/cache/20071007160723/http://wolf.ok.ac.kr/~annyg/report/r2.htm |date=7 October 2007 }}, Bosintang (in 100g, raw meat), ''Korean Journal of Food and Nutrition'' 12(4) 397 – 408 (1999).</ref>}}
Di beberapa provinsi di Indonesia, daging anjing disantap sebagai sumber protein baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Dalam makanan Manado, daging anjing dikenal sebagai "RW" (singkatan dari "rintek wuuk" yang dalam bahasa Tombulu berarti bulu halus). Masakan Batak juga mengenal masakan daging anjing, walaupun daging anjing yang berkode "B1" bukanlah makanan yang paling populer dalam kuliner Tapanuli. Di [[kota Surakarta|Solo]], sate jamu atau Sengsu adalah sebutan untuk sate dan tongseng daging anjing.


'''Daging anjing''' berdasarkan surat edaran No. 9874/SE/pk.420/F/09/2018 oleh [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementrian Pertanian]], tidak termasuk dalam kategori pangan, sehingga penjualannya dibatasi.<ref>{{Cite web|date=2021-09-28|title=Wacana larangan konsumsi daging anjing masuk dalam topik Pilpres Korsel, bagaimana dengan di Indonesia?|url=https://www.bbc.com/indonesia/majalah-58716058|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-12-19}}</ref> Perdagangan daging anjing juga sudah dilarang oleh beberapa pemerintah-pemerintah daerah seperti lewat aturan Instruksi Kepala DKPKP DKI Nomor 26 Tahun 2018 di Provinsi DKI Jakarta.<ref>{{Cite news|last=developer|first=mediaindonesia com|date=2021-09-13|title=DKI Pastikan Larangan Penjualan Daging Anjing di Pasar|url=https://mediaindonesia.com/megapolitan/432368/dki-pastikan-larangan-penjualan-daging-anjing-di-pasar|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2021-12-19}}</ref> Tetapi anjing masih diternakkan dan disembelih sebagai sumber [[protein]] di beberapa tempat di dunia. Di negara-negara yang menyayangi anjing sebagai hewan peliharaan, memakan daging anjing merupakan tindakan [[tabu]] dan melawan kebiasaan sehingga konsumsi daging anjing biasa mendapat kecaman keras.{{citation needed}} Daging anjing juga dapat membahayakan kesehatan, salah satunya dikarenakan oleh resiko terkena rabies pada saat memotong anjing atau kucing yang tidak mendapatkan vaksin. Selain rabies, daging anjing juga rawan bakteri dan parasit, seperti Trichinellosis, yang bisa ditemukan pada daging mentah atau yang kurang matang,<ref name="CDC 2018 q646">{{cite web | title=Trichinellosis | website=CDC | date=2018-05-09 | url=https://www.cdc.gov/parasites/trichinellosis/index.html | access-date=2024-01-10}}</ref> bisa menyebabkan peradangan pembuluh darah yang jika tidak diobati dapat berakibat fatal.<ref>{{Cite news|title=Bahaya Mengonsumsi Daging Anjing untuk Kesehatan|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191204162706-255-454114/bahaya-mengonsumsi-daging-anjing-untuk-kesehatan|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-12-19}}</ref> Beberapa patogen lain yang bisa mengkontaminasi daging anjing adalah [[Escherichia coli]], [[Salmonella]], [[Antraks]], [[Brucellosis|Brucella]], [[Virus hepatitis]], dan [[Leptospirosis|Leptospira]].<ref>{{Cite news|date=2019-12-05|title=3 Efek Samping Mengonsumsi Daging Anjing|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/05/183000565/3-efek-samping-mengonsumsi-daging-anjing|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-12-19|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari|last=Anggraini|first=Ariska Puspita}}</ref>
Konsumsi daging anjing biasa mendapat kecaman keras.


Di beberapa daerah di Indonesia, daging anjing masih disantap sebagai sumber protein baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Di [[Kota Manado|Manado]] dan [[Minahasa]], daging anjing dikenal dengan istilah ''RW'' (dibaca: ''erwe''), singkatan dari ''rintek wuuk'' ([[bahasa Manado]]: "bulu halus"), suatu [[eufemisme]] untuk anjing.<ref>Gall, Timothy L. (2009). ''[http://books.google.co.id/books?id=ZLhZAAAAYAAJ&q=rintek+wuuk+fine+hair&dq=rintek+wuuk+fine+hair&hl=en&sa=X&ei=NXryUcOhI46Qrgf_joCYAQ&redir_esc=y Worldmark encyclopedia of cultures and daily life]'', Gale, ISBN 1-4144-4882-1, 9781414448824. Hlm. 653.</ref><ref name="Lonely Planet">Lonely Planet, Ryan Ver Berkmoes, Celeste Brash, Muhammad Cohen, Mark Elliott, Guyan Mitra, John Noble, Adam Skolnick, Iain Stewart, Steve Waters (2010). ''[http://books.google.co.id/books?id=4GMBFsaFNN4C&pg=PA80&dq=B1+biang+anjing&hl=en&sa=X&ei=GnvyUerGDoSrrAe1gIHwAg&ved=0CDAQuwUwAA#v=onepage&q=B1%20biang%20anjing&f=false Lonely Planet Indonesia]'', Lonely Planet, ISBN 1-74220-348-5, 9781742203485. Hlm. 80.</ref>
[[Kategori:Daging]]
Masakan Batak mengenal masakan daging anjing yang diberi kode ''B1'', dari kata ''biang'' ([[bahasa Batak]]: "anjing"),<ref name="Lonely Planet"/> meskipun bukan makanan terpopuler dalam kuliner [[Tapanuli]]. Di beberapa kota di Jawa seperti [[kota Surakarta|Solo]] dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], sate daging anjing disamarkan dengan sebutan "sate jamu";<ref>''[http://www.suaramerdeka.com/harian/0210/17/slo22.htm 80 Ekor Anjing Terjaring Operasi Subuh]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}'', edisi Kamis, 17 Oktober 2002, ©1996 Suara Merdeka. Diakses 26 Juli 2013.</ref> sedangkan sebutan [[tongseng anjing|tongseng daging anjing]] adalah ''sengsu'', singkatan dari ''tongseng asu'' ([[bahasa Jawa]]: "tongseng anjing").<ref>Apriyantono, Anton, Nurbowo (2003). ''[http://books.google.co.id/books?id=jDPYAAAAMAAJ&q=tongseng+asu&dq=tongseng+asu&hl=en&sa=X&ei=xYDyUYKEEsmprAf8oYCgCw&ved=0CDkQ6AEwAg Panduan Belanja dan Konsumsi Halal]'', Khairul Bayaan. Hlm. 126.</ref>


Komedian asal [[Inggris]], [[Ricky Gervais]], artis [[Sophia Latjuba]], dan selebriti lainnya telah menjadi juru bicara Dog Meat Free Indonesia untuk menghentikan perdagangan daging anjing di Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Dog Meat Free Indonesia {{!}} Take Action Now|url=https://www.dogmeatfreeindonesia.org/|website=Dog Meat Free Indonesia|language=en-gb|access-date=2021-12-19}}</ref> Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In, mengajukan wacana untuk melarang konsumsi daging anjing dalam pemilihan presiden 2022.<ref>{{Cite news|date=2021-09-27|title=South Korea's president mulls dog meat ban as consumption dwindles|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-58705602|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2021-12-19}}</ref> Shenzhen menjadi kota pertama di Cina yang melarang konsumsi daging anjing, dan Kementrian Pertanian Cina telah menyusun kebijakan untuk melarang konsumsi daging anjing.<ref>{{Cite web|date=2020-04-09|title=China signals end to dog meat consumption by humans|url=http://www.theguardian.com/environment/2020/apr/09/china-signals-end-to-dog-meat-consumption-by-humans|website=the Guardian|language=en|access-date=2021-12-19}}</ref>
[[en:Dog meat]]

== Lihat pula ==
{{portal|Pertanian}}
* [[Daging kucing]]
* [[Bosintang]]

== Rujukan ==
{{reflist}}

== Bacaan lebih lanjut ==
* {{Cite journal | last=Kim | first=Rakhyun E. | title=Dog Meat in Korea: A Socio-Legal Challenge | journal=Animal Law | volume=14 | issue=2 | year=2008 | pages=201–236 | ssrn=1325574 | postscript=<!--None-->
}}
* {{cite book|last = Colting|first = Fredrik|authorlink =|coauthors = Carl-Johan Gadd|editor = Magnus Andersson Gadd|title = The Pet Cookbook: Have your best Friend for dinner|url = https://archive.org/details/studentcookbook0000colt|date = 2005-07-10|isbn = 91-974883-4-8|publisher = Nicotext|location = Canada }}
* {{cite book|author = Yong-Geun Ann, Ph.D|title = Dog Meat|publisher = Hyoil Book Publishing Company|url = http://wolf.ok.ac.kr/~annyg/english/|language = Korean and English|id = |access-date = 2014-03-23|archive-date = 2011-07-22|archive-url = https://web.archive.org/web/20110722132717/http://wolf.ok.ac.kr/~annyg/english/|dead-url = yes}} (contains some recipes)
* {{cite book|last = Dressler|first = Uwe|coauthors = Alexander Neumeister|title = Der Kalte Hund|date = 2003-05-01|language = German|isbn = 3-8330-0650-1|publisher = IBIS-Ed.|location = Dresden }}

== Pranala luar ==
{{Commons category|Dog meat}}
{{cookbook|Grilled Dog}}
{{cookbook|Dog}}
* [http://search.dmoz.org/cgi-bin/search?search=dog+meat Dog meat]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} at the [[Dmoz|Open Directory Project]]
* [http://wolf.ok.ac.kr/~annyg/english/index.html Dr. Dogmeat's website]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Website for Dr. Ahn Yong-keun, a well-known advocate of dog meat consumption in Korea.
* [http://articles.cnn.com/2010-03-09/world/china.animals_1_dog-meat-cats-and-dogs-number-of-pet-owners?_s=PM:WORLD CNN: Inside the cat and dog meat market in China]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://news.bbc.co.uk/1/hi/7501768.stm BBC News: China bans dog meat from Olympic menu]
* [http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-pacific-13268235 BBC News: Chinese dogs rescued from dinner table]
* [http://www.dailymail.co.uk/news/article-1246454/Cat-dog-meat-soon-menu-China-animal-abuse-law-edges-closer.html Daily Mail: Cat and Dog meat could soon be off the menu in China as first animal abuse law edges closer]
* {http://www.wpdcmt.org} Website for British Charity 1154524 World Protection for Dogs and Cats in the Meat Trade

{{daging}}

{{DEFAULTSORT:Anjing}}
[[Kategori:Daging berdasarkan jenis hewan|anjing]]
[[Kategori:Anjing]]
[[Kategori:Kesejahteraan hewan]]

Revisi terkini sejak 10 Januari 2024 17.34

Masakan daging anjing dari Hanoi, Vietnam.
Warga Cowa, Balibo, Timor Leste sedang memanggang daging anjing (k. 1968-1970).
Daging anjing
Daging anjing yang sudah dipotong-potong
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi1.096 kJ (262 kcal)
0.1 g
Serat pangan0 g
20.2 g
19 g
VitaminKuantitas
%AKG
Vitamin A equiv.
0%
3.6 μg
Tiamina (B1)
10%
0.12 mg
Riboflavin (B2)
15%
0.18 mg
Niasin (B3)
13%
1.9 mg
Vitamin C
4%
3 mg
MineralKuantitas
%AKG
Kalsium
1%
8 mg
Zat besi
22%
2.8 mg
Fosfor
24%
168 mg
Potasium
6%
270 mg
Sodium
5%
72 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air60.1 g
Kolesterol44.4 mg
Ash0.8 g
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: Yong-Geun Ann (1999)[1]

Daging anjing berdasarkan surat edaran No. 9874/SE/pk.420/F/09/2018 oleh Kementrian Pertanian, tidak termasuk dalam kategori pangan, sehingga penjualannya dibatasi.[2] Perdagangan daging anjing juga sudah dilarang oleh beberapa pemerintah-pemerintah daerah seperti lewat aturan Instruksi Kepala DKPKP DKI Nomor 26 Tahun 2018 di Provinsi DKI Jakarta.[3] Tetapi anjing masih diternakkan dan disembelih sebagai sumber protein di beberapa tempat di dunia. Di negara-negara yang menyayangi anjing sebagai hewan peliharaan, memakan daging anjing merupakan tindakan tabu dan melawan kebiasaan sehingga konsumsi daging anjing biasa mendapat kecaman keras.[butuh rujukan] Daging anjing juga dapat membahayakan kesehatan, salah satunya dikarenakan oleh resiko terkena rabies pada saat memotong anjing atau kucing yang tidak mendapatkan vaksin. Selain rabies, daging anjing juga rawan bakteri dan parasit, seperti Trichinellosis, yang bisa ditemukan pada daging mentah atau yang kurang matang,[4] bisa menyebabkan peradangan pembuluh darah yang jika tidak diobati dapat berakibat fatal.[5] Beberapa patogen lain yang bisa mengkontaminasi daging anjing adalah Escherichia coli, Salmonella, Antraks, Brucella, Virus hepatitis, dan Leptospira.[6]

Di beberapa daerah di Indonesia, daging anjing masih disantap sebagai sumber protein baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Di Manado dan Minahasa, daging anjing dikenal dengan istilah RW (dibaca: erwe), singkatan dari rintek wuuk (bahasa Manado: "bulu halus"), suatu eufemisme untuk anjing.[7][8] Masakan Batak mengenal masakan daging anjing yang diberi kode B1, dari kata biang (bahasa Batak: "anjing"),[8] meskipun bukan makanan terpopuler dalam kuliner Tapanuli. Di beberapa kota di Jawa seperti Solo dan Yogyakarta, sate daging anjing disamarkan dengan sebutan "sate jamu";[9] sedangkan sebutan tongseng daging anjing adalah sengsu, singkatan dari tongseng asu (bahasa Jawa: "tongseng anjing").[10]

Komedian asal Inggris, Ricky Gervais, artis Sophia Latjuba, dan selebriti lainnya telah menjadi juru bicara Dog Meat Free Indonesia untuk menghentikan perdagangan daging anjing di Indonesia.[11] Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In, mengajukan wacana untuk melarang konsumsi daging anjing dalam pemilihan presiden 2022.[12] Shenzhen menjadi kota pertama di Cina yang melarang konsumsi daging anjing, dan Kementrian Pertanian Cina telah menyusun kebijakan untuk melarang konsumsi daging anjing.[13]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ann Yong-Geun "Dog Meat Foods in Korea" Diarsipkan 7 October 2007 di Wikiwix, Bosintang (in 100g, raw meat), Korean Journal of Food and Nutrition 12(4) 397 – 408 (1999).
  2. ^ "Wacana larangan konsumsi daging anjing masuk dalam topik Pilpres Korsel, bagaimana dengan di Indonesia?". BBC News Indonesia. 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  3. ^ developer, mediaindonesia com (2021-09-13). "DKI Pastikan Larangan Penjualan Daging Anjing di Pasar". Media Indonesia. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  4. ^ "Trichinellosis". CDC. 2018-05-09. Diakses tanggal 2024-01-10. 
  5. ^ "Bahaya Mengonsumsi Daging Anjing untuk Kesehatan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  6. ^ Anggraini, Ariska Puspita (2019-12-05). Hardiyanto, Sari, ed. "3 Efek Samping Mengonsumsi Daging Anjing". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  7. ^ Gall, Timothy L. (2009). Worldmark encyclopedia of cultures and daily life, Gale, ISBN 1-4144-4882-1, 9781414448824. Hlm. 653.
  8. ^ a b Lonely Planet, Ryan Ver Berkmoes, Celeste Brash, Muhammad Cohen, Mark Elliott, Guyan Mitra, John Noble, Adam Skolnick, Iain Stewart, Steve Waters (2010). Lonely Planet Indonesia, Lonely Planet, ISBN 1-74220-348-5, 9781742203485. Hlm. 80.
  9. ^ 80 Ekor Anjing Terjaring Operasi Subuh[pranala nonaktif permanen], edisi Kamis, 17 Oktober 2002, ©1996 Suara Merdeka. Diakses 26 Juli 2013.
  10. ^ Apriyantono, Anton, Nurbowo (2003). Panduan Belanja dan Konsumsi Halal, Khairul Bayaan. Hlm. 126.
  11. ^ "Dog Meat Free Indonesia | Take Action Now". Dog Meat Free Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-19. 
  12. ^ "South Korea's president mulls dog meat ban as consumption dwindles". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2021-09-27. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  13. ^ "China signals end to dog meat consumption by humans". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2020-04-09. Diakses tanggal 2021-12-19. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Kim, Rakhyun E. (2008). "Dog Meat in Korea: A Socio-Legal Challenge". Animal Law. 14 (2): 201–236. SSRN 1325574alt=Dapat diakses gratis. 
  • Colting, Fredrik (2005-07-10). Magnus Andersson Gadd, ed. The Pet Cookbook: Have your best Friend for dinner. Canada: Nicotext. ISBN 91-974883-4-8. 
  • Yong-Geun Ann, Ph.D. Dog Meat (dalam bahasa Korean and English). Hyoil Book Publishing Company. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22. Diakses tanggal 2014-03-23.  (contains some recipes)
  • Dressler, Uwe (2003-05-01). Der Kalte Hund (dalam bahasa German). Dresden: IBIS-Ed. ISBN 3-8330-0650-1. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]