Lompat ke isi

Siksaan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bacaan lebih lanjut: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bacaan lebih lanjut: minor cosmetic change
Baris 12: Baris 12:
* {{Cite book|author=Conroy, John|title=Unspeakable Acts, Ordinary People: The Dynamics of Torture|publisher= [[University of California Press]]|location=California|year=2001|pages=|isbn= 0-520-23039-6|oclc=|doi=}}
* {{Cite book|author=Conroy, John|title=Unspeakable Acts, Ordinary People: The Dynamics of Torture|publisher= [[University of California Press]]|location=California|year=2001|pages=|isbn= 0-520-23039-6|oclc=|doi=}}
* {{Cite book|author=Rejali, D. M.|title=Torture & Modernity: Self, Society, and State in Modern Iran|publisher= [[Westview Press]]|location=Boulder|year=1994}}
* {{Cite book|author=Rejali, D. M.|title=Torture & Modernity: Self, Society, and State in Modern Iran|publisher= [[Westview Press]]|location=Boulder|year=1994}}
* {{Cite book|author=Vreeland, James Raymond|title=Political Institutions and Human Rights: Why Dictatorships enter into the United Nations Convention Against Torture|publisher= [[International Organization]]|year=2008 |pages=62(1):65–101 }}
* {{Cite book|author=Vreeland, James Raymond|title=Political Institutions and Human Rights: Why Dictatorships enter into the United Nations Convention Against Torture|publisher= [[International Organization]]|year=2008|pages=62(1):65–101 }}
* {{Cite book|author=Wantchekon, L. and A. Healy|title=The "Game" of Torture|publisher= [[Journal of Conflict Resolution]]|year=1999 |pages=43(5): 596–609 }}
* {{Cite book|author=Wantchekon, L. and A. Healy|title=The "Game" of Torture|publisher= [[Journal of Conflict Resolution]]|year=1999|pages=43(5): 596–609 }}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 16 Maret 2016 05.24

Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

Templat:Articles of the Universal Declaration of Human Rights