Kereta api Argo Lawu: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan aplikasi seluler |
Tag: Suntingan aplikasi seluler |
||
Baris 58: | Baris 58: | ||
Saat ini, kereta ini sering bertukar kereta dengan Argo Dwipangga (K1 0 84/86/02 ''xx'') karena kebijakan rotasi dari dipo, sehingga sering kereta milik Argo Lawu dapat tersambung di kereta Argo Dwipangga, maupun sebaliknya. Karena kereta pembangkit asli milik kereta ini juga sering dipakai kereta lain, maka kereta ini dan Argo Dwipangga juga terkadang menggunakan kereta pembangkit yang khas (P 0 78 03 SLO), karena merupakan modifikasi dari kereta bagasi. |
Saat ini, kereta ini sering bertukar kereta dengan Argo Dwipangga (K1 0 84/86/02 ''xx'') karena kebijakan rotasi dari dipo, sehingga sering kereta milik Argo Lawu dapat tersambung di kereta Argo Dwipangga, maupun sebaliknya. Karena kereta pembangkit asli milik kereta ini juga sering dipakai kereta lain, maka kereta ini dan Argo Dwipangga juga terkadang menggunakan kereta pembangkit yang khas (P 0 78 03 SLO), karena merupakan modifikasi dari kereta bagasi. |
||
Kini kereta api Argo Lawu telah menggunakan rangkaian kereta api terbaru buatan INKA tahun 2016. |
|||
== Pada budaya populer == |
== Pada budaya populer == |
Revisi per 8 April 2016 08.48
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Kereta api Argo Lawu | |||||
---|---|---|---|---|---|
Berkas:Plat nama KA Argo Lawu.PNG | |||||
<mapframe>: Isi JSON bukan GeoJSON+simplestyle yang sah. Daftar ini menunjukkan semua upaya untuk menafsirkannya menurut Skema JSON. Tidak semuanya merupakan galat.
|
|||||
Ikhtisar | |||||
Jenis | Eksekutif Argo | ||||
Sistem | Kereta api ekspres | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Lokasi | Daop 6 Jogja | ||||
Terminus | Stasiun Solo Balapan Stasiun Gambir | ||||
Stasiun | 7 | ||||
Layanan | 1 | ||||
Operasi | |||||
Dibuka | 21 September 1996 | ||||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Operator | Daerah Operasi VI Yogyakarta | ||||
Depo | Kereta: Solo Balapan (SLO) Lokomotif: Yogyakarta (YK), Jatinegara (JNG) | ||||
Rangkaian | CC 206 | ||||
Data teknis | |||||
Panjang lintas | 571 km | ||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Elektrifikasi | - | ||||
Kecepatan operasi | 55 s.d. 100 km/jam | ||||
Titik tertinggi | 330 m (Kranggan, Banyumas) | ||||
Jumlah rute | 7-8 | ||||
|
Kereta api Argo Lawu (Hanacaraka: ꧋ꦱꦼꦥꦸꦂꦲꦂꦒꦭꦮꦸ꧉, Sepur Harga Lawu), adalah kereta api kelas eksekutif argo yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) - Solo Balapan (SLO) dan sebaliknya.
Sejarah kereta
Kereta api ini membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 penumpang. Perjalanan Solo-Jakarta (571 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam dan hanya berhenti di Stasiun Klaten, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan Jatinegara (arah Jakarta).
KA ini diluncurkan pada tanggal 21 September 1996 dengan tagline JSO-751 (Jakarta-Solo 7 jam di peringatan 51 tahun Kemerdekaan RI). KA ini mendapat rangkaian baru dari PT INKA dengan kode BP/M1/K1-968xx (no. baru: P/M1/K1 0 96 xx). Rangkaian KA buatan 1996 ini memiliki ciri khas, yaitu menggunakan AC bentuk trapesium, dan letak kaca yang lebih rendah, berbeda dari rangkaian buatan tahun 1995 yang AC-nya berbentuk kotak dan buatan tahun 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung.
Kata Argo berasal dari nama dalam bahasa Jawa harga yang berarti 'gunung', dan juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu) yang terletak disebelah timur laut Kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten Karanganyar dan Magetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km.
Perjalanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta-Solo dilakukan pada malam hari. Artinya, perjalanan Argo Lawu berkebalikan dengan Argo Dwipangga. Rangkaian KA Argo Lawu terdiri dari Lokomotif (CC 206), 7-8 kereta kelas eksekutif argo, 1 Kereta Makan bermotif batik (M1), 1 kereta Bagasi (B), dan 1 gerbong Pembangkit Listrik (P).
Rangkaian kereta
Dengan diluncurkannya KA Argo Lawu pada 21 September 1996, maka kereta ini juga mendapat rangkaian baru dari PT Inka dengan kode BP/M1/K1-968xx (no. baru: P/M1/K1 0 96 xx). Rangkaian KA buatan 1996 ini memiliki ciri khas, yaitu menggunakan AC bentuk trapesium, dan letak kaca yang lebih rendah serta ukuran kereta yang lebih tinggi, berbeda dari rangkaian buatan tahun 1995 yang AC-nya berbentuk kotak dan buatan tahun 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung.
Ini dikarenakan kereta ini merupakan modifikasi dari kereta ekonomi buatan tahun 50-an, namun setelah diretrofit di PT INKA, diganti bogienya menjadi tipe K8, menjadi kereta yang benar-benar baru, dan dapat dianggap buatan tahun 1996.
Rangkaian ini digunakan sekitar tahun 1996 sampai 2000-an awal, sampai kereta ini mendapat surplus kereta kelas Anggrek K9. Rangkaian buatan 1996 pun dihibahkan ke Taksaka maupun Argo Dwipangga.
Sejak awal tahun 2000-an KA Argo Lawu pernah menggunakan gerbong Anggrek K9 setelah adanya surplus rangkaian pada tahun 2000-an awal, karena salah satu dari dua rangkaian Argo Muria telah memakai kereta baru dari INKA pada tahun 2002. Rangkaian ini menggunakan warna ungu, berbeda dengan saat digunakan oleh KA Argo Bromo Anggrek/Muria. Sayangnya, KA ini sering anjlok di jalur selatan yang notabene tidak lurus, maka KA Argo Lawu kembali menggunakan KA eksekutif biasa pada akhirnya. Akhirnya, sejak Oktober 2008, KA Argo Lawu menggunakan rangkaian kereta baru buatan PT INKA, untuk menggantikan rangkaian generasi pertama buatan 1996 yang dialihkan ke Taksaka ataupun Argo Dwipangga dan rangkaian Anggrek K9 yang sering anjlok saat dipakai oleh Argo Lawu.
Saat ini, kereta ini sering bertukar kereta dengan Argo Dwipangga (K1 0 84/86/02 xx) karena kebijakan rotasi dari dipo, sehingga sering kereta milik Argo Lawu dapat tersambung di kereta Argo Dwipangga, maupun sebaliknya. Karena kereta pembangkit asli milik kereta ini juga sering dipakai kereta lain, maka kereta ini dan Argo Dwipangga juga terkadang menggunakan kereta pembangkit yang khas (P 0 78 03 SLO), karena merupakan modifikasi dari kereta bagasi.
Pada budaya populer
Kereta api Argo Lawu bersama kereta api kelas Argo lainnya diangkat menjadi lagu campur sari karya Cak Diqin, "Sepur Argo Lawu".[1] Pada lagu tersebut disebutkan nama Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, dan Sri Tanjung.
Jadwal perjalanan
Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Argo Lawu per 1 April 2015 (berdasarkan Gapeka 2015).
Stasiun | Kedatangan | Keberangkatan |
---|---|---|
KA 7 Argo Lawu (Solo Balapan-Yogyakarta-Gambir) | ||
Solobalapan | - | 08.00 |
Klaten | 08.25 | 08.28 |
Yogyakarta | 08.52 | 08.57 |
Kutoarjo | 09.49 | 09.53 |
Purwokerto | 11.23 | 11.30 |
Cirebon | 13.27 | 13.34 |
Jatinegara | 16.09 | 16.11 |
Gambir | 16.22 | - |
KA 8 (Gambir-Yogyakarta-Solo Balapan) | ||
Gambir | - | 20.15 |
Cirebon | 22.56 | 23.08 |
Purwokerto | 01.05 | 01.15 |
Kutoarjo | 02.50 | 02.54 |
Yogyakarta | 03.45 | 03.52 |
Klaten | 04.16 | 04.19 |
Solo Balapan | 04.45 | - |
Tarif
Tarif kereta api ini adalah Rp 215.000,00 - Rp 445.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan pada stasiun-stasiun yang berada di dalam rute berikut.
- Yogyakarta - Solo maupun sebaliknya: Rp 50.000,00
- Yogyakarta - Kutoarjo maupun sebaliknya: Rp 40.000,00
- Kutoarjo - Solo maupun sebaliknya: Rp 70.000,00
- Cirebon - Jakarta maupun sebaliknya: Rp 150.000,00.
Galeri
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia