Uskup: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 32: | Baris 32: | ||
{{lihat pula|Keuskupan di Indonesia}} |
{{lihat pula|Keuskupan di Indonesia}} |
||
[[Berkas:darmaatmadja.jpg|thumb|right|200px|left|[[Kardinal]] [[Indonesia]], Mgr. [[Julius Darmaatmadja|Julius Riyadi Darmaatmadja]], [[Yesuit|S.J.]] yang juga pernah menjabat sebagai [[Uskup Agung]] [[Jakarta]].]] |
[[Berkas:darmaatmadja.jpg|thumb|right|200px|left|[[Kardinal]] [[Indonesia]], Mgr. [[Julius Darmaatmadja|Julius Riyadi Darmaatmadja]], [[Yesuit|S.J.]] yang juga pernah menjabat sebagai [[Uskup Agung]] [[Jakarta]].]] |
||
Ada beberapa [[Keuskupan]] yang sedang dalam keadaan tidak memiliki Uskup (seperti [[Keuskupan Agung Semarang]] dan [[Keuskupan Pangkal Pinang]]), karena |
Ada beberapa [[Keuskupan]] yang sedang dalam keadaan tidak memiliki Uskup (seperti [[Keuskupan Agung Semarang]] dan [[Keuskupan Pangkal Pinang]]), karena Uskupnya meninggal dunia, maka sebagai pelaksana sementara tugas-tugas Uskup, oleh Dewan Konsultores [[Keuskupan]] tersebut ditunjuklah seorang Imam dari Keuskupan tersebut guna menjadi Administrator Diosesan sampai terpilihnya seorang Uskup yang baru oleh [[Tahta Suci]] [[Vatikan]], [[Roma]]. Ada juga [[Keuskupan]] yang memiliki Uskup Emiritus (seperti [[Keuskupan]] Agung Medan dan [[Keuskupan]] Agung Ende) dan Uskup Coadjutor (seperti [[Keuskupan]] Agung Jakarta). |
||
Beberapa nama Uskup yang terkenal di [[Indonesia]]: |
Beberapa nama Uskup yang terkenal di [[Indonesia]]: |
Revisi per 2 September 2016 13.25
Uskup adalah pimpinan Gereja setempat yang bernama Keuskupan dan merupakan bagian dari hirerarki Gereja Katolik Roma setelah Sri Paus (Uskup Agung Roma) dan Kardinal. Dalam kedudukannya ini, Uskup sering disebut sebagai pengganti dari para rasul Kristus. Setiap Uskup, karena tahbisannya, dengan sendirinya menjadi bagian dari jajaran para Uskup se-dunia (Collegium Episcopale) di bawah pimpinan Sri Paus dan bertanggungjawab atas seluruh Gereja Katolik (Paroki) yang berada di dalam wilayah Keuskupan-nya. Dalam Gereja, kedudukan Uskup bersifat seumur hidup dan diangkat oleh Tahta Suci (The Holy See) di Vatican, Roma. Gereja memberikan gelar Monsigneur kepada seseorang yang secara sah diangkat menjadi Uskup.
Tugas uskup
Bagian dari seri tentang |
Kekristenan |
---|
Portal Kristen |
Uskup memiliki tugas-tugas utama yaitu:
- Menyebarkan Injil atau kabar gembira
- Menggembalakan umat Tuhan
- Misi Klerus
Dalam misi Klerus, seorang Uskup mengemban 3 tugas Kristus yakni sebagai Nabi (mengajar), sebagai Imam (memimpin perayaan Misa), dan sebagai Raja (memimpin umat).
Di Indonesia, tugas kegembalaan para uskup berdasarkan kebijaksanaan dari KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) atau dahulu dikenal dengan sebutan MAWI (Majelis Agung Waligereja Indonesia), akan tetapi keberadaan dari masing-masing Uskup adalah bersifat otonom, yang artinya KWI tidak berada di atas maupun membawahi para Uskup dan KWI tidak mempunyai cabang di daerah, sehingga Keuskupan bukanlah KWI daerah. Yang menjadi anggota KWI adalah para Uskup di Indonesia yang masih aktif, tidak termasuk Uskup yang sudah pensiun (=Uskup Emiritus). KWI bekerja melalui komisi-komisi yang diketuai oleh Uskup-Uskup.
Di Asia, Keuskupan memiliki satu badan persatuan yakni FABC atau Federation of Asian Bishops Conferences.
Berdasarkan tugas kesehariannya, ada dua macam Uskup:
- Uskup Diosesan = Uskup yang diberi tugas untuk bekerja di suatu wilayah Keuskupan. Secara khusus Uskup yang diberi tugas untuk bertugas di suatu wilayah Keuskupan Agung disebut Uskup Agung.
- Uskup Tituler = Uskup yang tidak bertugas pada satu wilayah Keuskupan, misalnya Uskup yang ditunjuk oleh Tahta Suci (The Holy See) di Vatikan, Roma guna melayani kebutuhan khusus seperti di Militer.
Syarat menjadi Uskup
Tidak semua rohaniwan dapat menjadi Uskup karena syarat-syaratnya yang berat. Berikut adalah syarat-syarat untuk menjadi seorang Uskup:
- Memiliki kehidupan rohani yang dalam
- Memiliki nama baik di masyarakat
- Usia minimal 35 tahun
- Sekurang-kurangnya telah 5 tahun ditahbiskan menjadi Imam
- Memiliki gelar Doktor atau sekurang-kurangnya Ahli Kitab Suci, Teologi, dan Hukum Kanonik
Uskup di Indonesia
Ada beberapa Keuskupan yang sedang dalam keadaan tidak memiliki Uskup (seperti Keuskupan Agung Semarang dan Keuskupan Pangkal Pinang), karena Uskupnya meninggal dunia, maka sebagai pelaksana sementara tugas-tugas Uskup, oleh Dewan Konsultores Keuskupan tersebut ditunjuklah seorang Imam dari Keuskupan tersebut guna menjadi Administrator Diosesan sampai terpilihnya seorang Uskup yang baru oleh Tahta Suci Vatikan, Roma. Ada juga Keuskupan yang memiliki Uskup Emiritus (seperti Keuskupan Agung Medan dan Keuskupan Agung Ende) dan Uskup Coadjutor (seperti Keuskupan Agung Jakarta).
Beberapa nama Uskup yang terkenal di Indonesia:
- Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J. (1896-1963) - Uskup pribumi pertama di Indonesia yang ditahbiskan pada tanggal 6 November 1940 untuk Vikaris Apostolik Semarang, yang kemudian berubah menjadi Keuskupan Agung Semarang. Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no 152 tahun 1963 tertanggal 26 Juli 1963.
- Mgr. Gabriel Wilhelmus Manek, S.V.D. - Uskup pribumi kedua di Indonesia dan Uskup pribumi pertama di provinsi Nusa Tenggara Timur.
- Mgr. Adrianus Djajasepoetra, S.J. (1961-1970) - Uskup pribumi pertama di Keuskupan Agung Jakarta.
- Mgr. Leo Soekoto, S.J. (1970-1995) - Uskup pribumi kedua di Keuskupan Agung Jakarta.
- Kardinal Mgr. Yustinus Darmojuwono (1963-1981) - Kardinal Indonesia pertama dan Uskup Agung Semarang.
- Kardinal Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J. (1934-Sekarang) - Kardinal Indonesia kedua dan Uskup Agung Jakarta dari 11 Januari 1996 sampai 28 Juni 2010.
Pranala luar
- (Indonesia) Tanda Wewenang Uskup
- (Indonesia) Kantor Waligereja Indonesia
- (Inggris) Tahta Suci