Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi
Baris 416: | Baris 416: | ||
* [[Harco Glodok, Jakarta Pusat.]] |
* [[Harco Glodok, Jakarta Pusat.]] |
||
* [[Pancoran, Jakarta Pusat.]] |
* [[Pancoran, Jakarta Pusat.]] |
||
* [[Menteng Plaza]] |
|||
* [[Mall Blok M, Jakarta Selatan.]] |
* [[Mall Blok M, Jakarta Selatan.]] |
||
* [[Blok M Plaza, Jakarta Selatan.]] |
* [[Blok M Plaza, Jakarta Selatan.]] |
Revisi per 21 Desember 2005 18.56
| |||
Motto: "Jaya Raya" (Bahasa Indonesia): "Jaya dan Besar (Agung)" | |||
Berkas:Locator jakarta final.png | |||
Hari jadi | 22 Juni 1527 | ||
Ibu kota | Jakarta | ||
Gubernur | Sutiyoso | ||
Wilayah - Total: | 661,52 km² | ||
Daerah Tk. II - Jumlah: | 5 Kotamadya dan 1 Kabupaten | ||
Penduduk - Total (2004): - Kepadatan: | 8.792.000 16.667/km² | ||
Suku bangsa | Betawi (+/-10%), Jawa, Sunda, Tionghoa (10%), dll. | ||
Agama | Islam, Kristen, Buddha, dll. | ||
Bahasa | Indonesia, Betawi, Jawa, Sunda, dll. | ||
Zona waktu | (WIB) | ||
Maskot | Elang Bondol | ||
Lagu kedaerahan | tidak ada |
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota Indonesia. Karena Jakarta merupakan sebuah kota yang amat besar dan sekaligus ibu kota Indonesia, maka kota ini mempunyai status yang sama dengan sebuah provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut pulau Jawa. Koordinatnya adalah 6°11′ LS 106°50′ BT. Pada tahun 2004, luasnya adalah sekitar 650 km² dan penduduknya berjumlah 8.792.000 jiwa.
Sejarah
Jakarta pertama kali dikenal sebagai pelabuhan di muara Sungai Ciliwung. Asal-usulnya bisa ditelusuri dari zaman Hindu pada abad ke-5. Orang Eropa pertama yang datang ke Jakarta adalah orang Portugis. Pada abad ke-16, para pendatang Portugis diberi izin mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
Asal-usul hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni adalah penaklukan Sunda Kelapa oleh Fatahillah pada tahun 1527 dan mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti kemenangan.
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 dan pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Dalam masa Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting.
Penjajahan oleh Jepang dimulai pada 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Jakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan pada 1949.
Pada Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang sasarannya kebanyakan adalah orang Tionghoa. Gedung MPR/DPR diduduki oleh para mahasiswa yang menginginkan reformasi. Buntut kerusuhan ini adalah turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan. Lihat Kerusuhan Mei 1998
Budaya
Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta menarik pendatang dari seluruh Indonesia, apalagi melihat kurang meratanya pertumbuhan di pusat dan daerah menyebabkan arus urbanisasi yang besar. Urbanisasi inilah yang membawa berbagai budaya masuk ke Jakarta. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain Suku Betawi, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Tionghoa.
Budaya lain yang juga khas di Jakarta adalah bahasa gaul yang dipakai oleh penduduk yang biasanya berusia remaja. Beberapa contoh penggunaan bahasa ini adalah Please donk ah! dan So what gitu loh!.
Budaya Betawi sebagai penduduk asli agak tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya Barat. Untuk melestarikan budaya Betawi, didirikanlah cagar budaya di Situ Babakan.
Seperti halnya budaya dan etnik di Jakarta yang merupakan perpaduan dari berbagai macam budaya dan etnik baik dari seluruh wilayah di Indonesia maupun dari luar Indonesia seperti halnya Belanda, Tiongkok, Portugis, Arab dan India, musik di Jakarta menggambarkan perpaduan-perpaduan tersebut baik musik tradisional maupun modern. Bahkan sampai saat ini, Jakarta masih dianggap kiblat bagi perkembangan musik di Indonesia.
Untuk musik tradisional di Jakarta, seperti tanjidor dan gambang kromong, terdapat pengaruh baik etnis dari luar Jakarta Sunda seperti penggunaan rebab dan terompet tradisional. Kemudian pengaruh asing seperti halnya Trombone dan Gitar dari Eropa dan beberapa irama musik tradisional Tionghoa.
Seperti halnya dalam budaya dan musik, seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Tionghoa seperti tariannya yang memiliki corak tari Jaipong dengan kostum penari khas pemain Opera Beijing. Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis.
Cerita rakyat yang berkembang di DKI Jakarta selain cerita rakyat yang sudah dikenal seperti Si Pitung juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial Jagoan Tulen yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal "keras". Selain mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita Nyai Dasima yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial.
Selain budaya Musik, Tari-tarian dan Cerita rakyat, Masyarakat Betawi juga mengenal seni lenong dan topeng betawi. si janthuk yang kini sudah dianggap langka.
Demografi
Jumlah penduduk di Jakarta sekitar 9.792.000 (2004) namun pada siang hari, angka tersebut akan bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota satelit seperti Bekasi dan Depok.
Bahasa yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia. Bahasa daerah juga digunakan oleh orang-orang yang satu suku dan karena di Jakarta terdapat berbagai suku, bahasa Indonesialah yang paling sering dipakai. Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-kata yang terkadang diambil dari bahasa lain.
Agama yang dianut di DKI Jakarta sangat beragam termasuk kelima agama yang diakui pemerintah Indonesia (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha) tempat peribadatan agama tersebut juga tersedia di Jakarta contohnya
- Masjid Istiqlal
- Masjid Agung Al-Azhar
- Gereja Katedral Jakarta
- Gereja Imanuel
- Pura Adhitya Jaya
- Vihara Dhammacakka Jaya
.
|
|
Pemerintahan
DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota. Kota ini dibagi kepada lima kotamadya dan satu kabupaten. Mereka adalah:
- Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
- Jakarta Utara, memiliki kode pos 14xxx.
- Jakarta Pusat, memiliki kode pos 10xxx.
- Jakarta Barat, memiliki kode pos 11xxx.
- Jakarta Timur, memiliki kode pos 13xxx.
- Jakarta Selatan, memiliki kode pos 12xxx.
Daftar Gubernur Jakarta
No. | Periode | Nama Gubernur | Keterangan |
1 | 1945 - 1951 | Suwiryo | |
2 | 1951 - 1953 | Syamsurizal | |
3 | 1953 - 1960 | Sudiro | |
4 | 1960 - 1964 | Dr. Soemarno | |
5 | 1964 - 1965 | Henk Ngantung | |
6 | 1965 - 1966 | Dr. Soemarno | |
7 | 1966 - 1977 | Ali Sadikin | |
8 | 1977 - 1982 | H. Tjokropranolo | |
9 | 1982 - 1987 | Soeprapto | |
10 | 1987 - 1992 | Wiyogo Atmodarminto | |
11 | 1992 - 1997 | Soerjadi Soedirdja | |
12 | 1998 - 2003 | Sutiyoso | |
13 | 2003 - 2008 | Sutiyoso |
Pendidikan
Pendidikan di DKI Jakarta tersedia dari playgroup sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC sampai yang bahkan gedungnya sudah akan rubuh khususnya di tingkat SD dan SMP.
Belakangan ini mulai muncul berbagai sekolah dengan kurikulum yang diserap dari negara lain seperti Singapura dan Australia. Sekolah lain dengan kurikulum Indonesia pun juga muncul yang memiliki pengajaran berbeda.
DKI Jakarta juga menjadi lokasi berbagai universitas yang terkemuka seperti
- Universitas Indonesia
- Universitas Negeri Jakarta (dahulu IKIP Jakarta)
- Universitas Trisakti
- Universitas Atma Jaya
- Universitas Pancasila
- Universitas Bina Nusantara
- Universitas Kristen Krida Wacana
- Universitas Tarumanagara
- Universitas 17 Agustus
- Universitas Bung Karno
- Universitas Mercu Buana
- Universitas Gunadarma
- Universitas Pelita Harapan
- Universitas Jayabaya
- Universitas Pembangunan Nasional
- President University
- Universitas Muhammadiyah
- Universitas Indonusa Esa Unggul
- STIE IBII
- Universitas Kristen Indonesia
- Yayasan Administrasi Indonesia, YAI
- Perbanas
- STIE Trisakti
Transportasi
Dalam kota
Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang melayani seluruh kota namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangat timpang (5-10% dengan 4-5%).
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Kawasan yang memiliki lebih dari empat titik simpang rawan macet adalah:
- Kawasan Ancol/Gunung Sahari
- Kawasan Jatibaru/Tanah Abang
- Kawasan Kalimalang
- Kawasan Mampang/Buncit
- Kawasan Pasar Minggu
- Kawasan Pondok Indah
- Kawasan Pulo Gadung
- Kawasan Tambora.
Jakarta sebagai pusat ekonomi juga turut memperparah kemacetan di Jakarta karena selain dilalui penduduk DKI, jalan di Jakarta juga melayani para pelaju dari kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Sudirman apalagi di jam-jam pulang kantor.
Pemda DKI telah menghadirkan layanan transportasi umum yang dikenal sebagai TransJakarta menggunakan bus dan halte yang berada di jalur khusus. Koridor Busway yang ada di Jakarta adalah
- Koridor I Blok M- Stasiun Kota
- Koridor II Pulogadung - Harmoni (sedang diuji coba)
- Koridor III Kalideres - Harmoni (sedang diuji coba)
Selain itu, Pemda juga sedang membangun dua jalur monorel yairu Green Line dan Blue Line'.
Dari dan ke
Untuk ke kota-kota di Pulau Jawa, bisa dicapai dari Jakarta dengan jaringan jalan dan beberapa ruas jalan tol. Jalan tol yang paling baru adalah Jalan Tol Cipularang yang mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 1,5 jam. Untuk ke Sumatera, tersedia layanan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni.
Bandara yang terdapat di Jakarta adalah
- Bandara Internasional Soekarno Hatta yang berfungsi sebagai pintu masuk internasional utama.
- Bandara Halim Perdanakusuma
Kondisi dan sumber daya alam
Pada tahun 2004, untuk kesekian kalinya, Kota Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan meraih penghargaan Bangun Praja kategori "Kota Terbersih dan Terindah di Indonesia" (dulu disebut "Adipura"). Salah satu faktor penentu keberhasilan kedua kota tersebut adalah keberadaan kawasan Menteng (Jakpus) dan Kebayoran Baru (Jaksel).
Kawasan di DKI Jakarta yang identik dengan pepohonan adalah
- Kosambi (Schleichera oleosa), Jakarta Barat
- Menteng (Baccauera dulciss Muell), Jakarta Pusat
- Cempaka Putih (Michelia alba) Jakarta Pusat
- Karet (Ficus elastica), Jakarta Pusat
- Kemang (Mangifera caecea) Jakarta Selatan
- Kebayoran/Kebayuran (bayur=Pterospermum javanicum), Jakarta Selatan
- Kelapa Gading (Cocos capitata), Jakarta Utara
- Sunda Kelapa (Cocos nucifera), Jakarta Utara
- Kapuk (Ceiba petandra), Jakarta Utara
- Kayu Putih (Eucalyptus alba), Jakarta Timur
- Kebon Pala (Myristica fragrans), Jakarta Timur
Hingga kini eksistensi pohon telah menjadi identik dengan nama kawasan-kawasan itu. Namun, penebangan pohon kota memusnahkan pohon sebagai identitas karakter lanskap kawasan yang memakai nama-nama pohon tersebut.
Pariwisata
DKI Jakarta juga memiliki berbagai tujuan pariwisata seperti
- Kebun Binatang Ragunan
- Monumen Nasional
- Museum Gajah
- Taman Mini Indonesia Indah
- Taman Impian Jaya Ancol
- Pulau Seribu
Lihat pula: Museum-museum di Jakarta
Pusat perbelanjaan
Pada program "Enjoy Jakarta", Pemda menonjolkan pariwisata di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat di Jakarta. Beberapa tahun terakhir ini memang terjadi tren pembangunan pusat perbelanjaan dari yang mewah sampai pusat grosir. Di pusat perbelanjaan tersebut juga muncul berbagai waralaba internasional yang mulai merebak seperti Starbucks selain juga waralaba nasional seperti Es Teler 77, di beberapa wilayah Kecamatan juga tersedia pusat belanja kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau seperti Indomaret dan Alfamart.
Kota Jakarta juga merupakan salah satu kota di Asia yang banyak dibangun pusat perbelanjaan.
Adapun pusat-pusat perbelanjaan dikota Jakarta seperti di bawah ini:
- Mall Taman Anggrek, jakarta Barat
- Mall Ciputra (d/h Citraland Mall), Jakarta Barat
- Mall Daan Mogot, Jakarta Barat.
- Mall Puri Indah, Jakarta Barat.
- ITC Roxy Mas, Jakarta Barat.
- Slipi Jaya Plaza, Jakarta Barat.
- Lokasari Plaza, Jakarta Barat.
- Mall Kelapa Gading, Jakarta utara.
- Mega Mall, Jakarta Utara.
- Pasar Pagi Mangga Dua, Jakarta utara.
- ITC Mangga Dua, Jakarta Utara.
- Mall Mangga Dua, Jakarta Utara.
- WTC Mangga Dua, Jakarta Utara.
- Harco Mas Mangga Dua, Jakarta Utara.
- Dusit Mangga Dua, Jakarta Utara.
- Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
- Plaza Indonesia EX, Jakarta Pusat.
- Sarinah Plaza, Jakarta Pusat.
- ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat.
- Gajah Mada Plaza, Jakarta Pusat.
- Plaza Senayan, Jakarta Pusat.
- Glodok Plaza, Jakarta Pusat.
- Pusat Pertokoan Duta Merlin, Jakarta Pusat.
- Hayam Wuruk Lindeteves, Jakarta Pusat.
- Harco Glodok, Jakarta Pusat.
- Pancoran, Jakarta Pusat.
- Menteng Plaza
- Mall Blok M, Jakarta Selatan.
- Blok M Plaza, Jakarta Selatan.
- Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.
- ITC Fatmawati, Jakarta Selatan.
- Melawai Plaza, Jakarta Selatan.
- Pasar Raya Dept. Store, Jakarta Selatan
- Mall Pondok Indah I & II, Jakarta Selatan.
- Cilandak Town Square, Jakarta Timur.
- Mall Kalibata, Jakarta Timur.
By Aurell
Permasalahan sosial
Posisi DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian telah mendorong orang-orang di luar Jakarta dan luar pulau Jawa untuk berbondong-bondong mencari rezeki di ibu kota Indonesia ini. Banyak dari orang-orang yang datang ke Jakarta tidak dibekali dengan keahlian atau keterampilan khusus, sehingga beberapa dampak sosial yang sering muncul adalah masalah pengangguran yang berkaitan erat dengan masalah kemiskinan dan kriminalitas.
Jumlah pendatang di Jakarta (2002-2005)
|
Catatan: * perkiraan
Sumber: Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi Pemerintah DKI
- (Indonesia) Situs Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI