Lompat ke isi

Akeldama: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 31°46′06″N 35°13′58″E / 31.76841°N 35.23288°E / 31.76841; 35.23288
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
{{For|album karya The Faceless |Akeldama (album)}}
{{For|album karya The Faceless |Akeldama (album)}}
[[Berkas:Akeldama (12780084274).jpg|thumb|200px|right|Biara Aceldama]]
[[Berkas:Akeldama (12780084274).jpg|jmpl|200px|ka|Biara Aceldama]]


'''Aceldama''', '''Akeldama''' atau '''Hakeldama''' (Aram: חקל דמא; tanah darah) adalah nama [[Aram]] untuk sebuah tempat di [[Yerusalem]] yang dikaitkan dengan [[Yudas Iskariot]], salah satu pengikut [[Yesus]].
'''Aceldama''', '''Akeldama''' atau '''Hakeldama''' (Aram: חקל דמא; tanah darah) adalah nama [[Aram]] untuk sebuah tempat di [[Yerusalem]] yang dikaitkan dengan [[Yudas Iskariot]], salah satu pengikut [[Yesus]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Aceldama.png|thumb|right|200px|Biara di Aceldama pada 1870an, dari ''[[Picturesque Palestine]]'']]
[[Berkas:Aceldama.png|jmpl|ka|200px|Biara di Aceldama pada 1870an, dari ''[[Picturesque Palestine]]'']]
Tanah di kawasan tersebut terdiri dari tanah liat yang kaya dan dulunya digunakan oleh para tukang periuk. Untuk alasan tersebut, tanah tersebut dikenal sebagai [[Tanah Tukang Periuk]]. Tanah liat memiliki warna merah yang kuat, yang merupakan asal muasal dari nama modernnya. Tempat tersebut masih digunakan sebagai tempat penguburan bagi non-Yahudi sampai perempat pertama abad ke-19.
Tanah di kawasan tersebut terdiri dari tanah liat yang kaya dan dulunya digunakan oleh para tukang periuk. Untuk alasan tersebut, tanah tersebut dikenal sebagai [[Tanah Tukang Periuk]]. Tanah liat memiliki warna merah yang kuat, yang merupakan asal muasal dari nama modernnya. Tempat tersebut masih digunakan sebagai tempat penguburan bagi non-Yahudi sampai perempat pertama abad ke-19.


Baris 11: Baris 11:


Tradisi Kristen menghubungkan tempat tersebut dengan Yudas Iskariot, yang mengkhianati [[Yesus]] demi 30 keping perak. Menurut [[Kisah Para Rasul]] 1:18–19, Yudas "telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa k mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah{{'-}}" [[Injil Matius]] memiliki catatan berbeda:<ref>(27:7, dan diyakini merupakan alusi dari Zakaria 11:12–13 dan Yeremia 18:2–3 dan 32:6–15)</ref> Yudas mengembalikan uang tersebut ke otoritas Bait Allah sebelum ia menggantung dirinya sendiri. Dianggap sebagai uang darah, dan sehingga tak sah dijadikan persembahan, mereka menggunakannya untuk membeli lahan sebagai tempat penguburan orang asing: kemudian tersebut tersebut diberi nama "Tanah Darah". Implikasi nama pada ayat tersebut merujuk kepada darah Yesus, sementara dalam Kisah Para Rasul nama tersebut merujuk kepada darah Yudas.<ref>Arie W. Zwiep, ''Judas and the choice of Matthias: a study on context and concern of Acts 1:15–26'' (Mohr Siebeck, 2004) page 150.</ref> Lindars menyatakan bahwa Kisah Para Rasul memberikan penjelasan tentang kisah sebelumnya, dan meskipun peristiwa tersebut tidak dibuat dari pasal-pasal Perjanjian Lama, teks Zakaria 11:12ff menyatakan "dapat digunakan untuk menjawab kejanggalan dalam kisah tersebut ... bagi Gereja perdana merupakan suatu hal prosedut hermenetikal yang sah".<ref>B Lindars, ''New Testament Apologetic'', London, 1961, p122</ref>
Tradisi Kristen menghubungkan tempat tersebut dengan Yudas Iskariot, yang mengkhianati [[Yesus]] demi 30 keping perak. Menurut [[Kisah Para Rasul]] 1:18–19, Yudas "telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa k mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah{{'-}}" [[Injil Matius]] memiliki catatan berbeda:<ref>(27:7, dan diyakini merupakan alusi dari Zakaria 11:12–13 dan Yeremia 18:2–3 dan 32:6–15)</ref> Yudas mengembalikan uang tersebut ke otoritas Bait Allah sebelum ia menggantung dirinya sendiri. Dianggap sebagai uang darah, dan sehingga tak sah dijadikan persembahan, mereka menggunakannya untuk membeli lahan sebagai tempat penguburan orang asing: kemudian tersebut tersebut diberi nama "Tanah Darah". Implikasi nama pada ayat tersebut merujuk kepada darah Yesus, sementara dalam Kisah Para Rasul nama tersebut merujuk kepada darah Yudas.<ref>Arie W. Zwiep, ''Judas and the choice of Matthias: a study on context and concern of Acts 1:15–26'' (Mohr Siebeck, 2004) page 150.</ref> Lindars menyatakan bahwa Kisah Para Rasul memberikan penjelasan tentang kisah sebelumnya, dan meskipun peristiwa tersebut tidak dibuat dari pasal-pasal Perjanjian Lama, teks Zakaria 11:12ff menyatakan "dapat digunakan untuk menjawab kejanggalan dalam kisah tersebut ... bagi Gereja perdana merupakan suatu hal prosedut hermenetikal yang sah".<ref>B Lindars, ''New Testament Apologetic'', London, 1961, p122</ref>
[[Berkas:Aceldama PA180083.JPG|thumb|200px|Biara di Akeldama.]]
[[Berkas:Aceldama PA180083.JPG|jmpl|200px|Biara di Akeldama.]]


Menurut [[I. Howard Marshall|Ian Howard Marshall]], Kisah Para Rasul mencatat kisah (tak akurat) yang dikabarkan di Yerusalem.<ref>I Howard–Marshall Acts, Tyndale, 1980, pp 64–65</ref>
Menurut [[I. Howard Marshall|Ian Howard Marshall]], Kisah Para Rasul mencatat kisah (tak akurat) yang dikabarkan di Yerusalem.<ref>I Howard–Marshall Acts, Tyndale, 1980, pp 64–65</ref>

Revisi per 23 November 2017 14.32

Biara Aceldama

Aceldama, Akeldama atau Hakeldama (Aram: חקל דמא; tanah darah) adalah nama Aram untuk sebuah tempat di Yerusalem yang dikaitkan dengan Yudas Iskariot, salah satu pengikut Yesus.

Sejarah

Biara di Aceldama pada 1870an, dari Picturesque Palestine

Tanah di kawasan tersebut terdiri dari tanah liat yang kaya dan dulunya digunakan oleh para tukang periuk. Untuk alasan tersebut, tanah tersebut dikenal sebagai Tanah Tukang Periuk. Tanah liat memiliki warna merah yang kuat, yang merupakan asal muasal dari nama modernnya. Tempat tersebut masih digunakan sebagai tempat penguburan bagi non-Yahudi sampai perempat pertama abad ke-19.

Pada era Perang Salib, tempat tersebut digunakan untuk mengubur lima puluh lebih pasien yang tewas setiap hari di rumah sakit yang dijalankan oleh Knights Hospitaller di Yerusalem.[1]

Tradisi Kristen menghubungkan tempat tersebut dengan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Yesus demi 30 keping perak. Menurut Kisah Para Rasul 1:18–19, Yudas "telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa k mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah'" Injil Matius memiliki catatan berbeda:[2] Yudas mengembalikan uang tersebut ke otoritas Bait Allah sebelum ia menggantung dirinya sendiri. Dianggap sebagai uang darah, dan sehingga tak sah dijadikan persembahan, mereka menggunakannya untuk membeli lahan sebagai tempat penguburan orang asing: kemudian tersebut tersebut diberi nama "Tanah Darah". Implikasi nama pada ayat tersebut merujuk kepada darah Yesus, sementara dalam Kisah Para Rasul nama tersebut merujuk kepada darah Yudas.[3] Lindars menyatakan bahwa Kisah Para Rasul memberikan penjelasan tentang kisah sebelumnya, dan meskipun peristiwa tersebut tidak dibuat dari pasal-pasal Perjanjian Lama, teks Zakaria 11:12ff menyatakan "dapat digunakan untuk menjawab kejanggalan dalam kisah tersebut ... bagi Gereja perdana merupakan suatu hal prosedut hermenetikal yang sah".[4]

Biara di Akeldama.

Menurut Ian Howard Marshall, Kisah Para Rasul mencatat kisah (tak akurat) yang dikabarkan di Yerusalem.[5]

Akeldama (Hakl-ed-damm) sekarang merupakan sebuah makam persegi besar dimana setengah bagian selatannya diekskavasi dalam bebatuan, sisanya dibangun biara masif. Di bagian tengahnya, berdiri sebuah tiang tinggi, yang sebagian dibangun dengan blok melingkar dan sebagian bebatuan yang dipoleskan. Sebagian besar tanah liatnya dibawa oleh Permaisuri Helena dan orang Kristen penting lainnya, untuk membuat sarkofagi. Tempat tersebut berada pada teras bertingkat yang sempit di bagian selatan yang menghadap selatan ke lembah Hinnom.

Referensi

  1. ^ Adrian J. Boas, Archaeology of the military orders, (Taylor & Francis, 2006) page 49.
  2. ^ (27:7, dan diyakini merupakan alusi dari Zakaria 11:12–13 dan Yeremia 18:2–3 dan 32:6–15)
  3. ^ Arie W. Zwiep, Judas and the choice of Matthias: a study on context and concern of Acts 1:15–26 (Mohr Siebeck, 2004) page 150.
  4. ^ B Lindars, New Testament Apologetic, London, 1961, p122
  5. ^ I Howard–Marshall Acts, Tyndale, 1980, pp 64–65

Pranala luar

Artikel ini menggunakan sebagian teks dari Kamus Alkitab Easton, sebuah buku ranah publik, aslinya diterbitkan pada 1897.

31°46′06″N 35°13′58″E / 31.76841°N 35.23288°E / 31.76841; 35.23288