Yudas Iskariot

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yudas Iskariot
Yudas Iskariot (kanan), mengundurkan diri dari Perjamuan Malam Terakhir, lukisan karya Carl Bloch, akhir abad ke-19
Informasi pribadi
LahirAbad ke-1
Kemungkinan Kerioth, Yudea, Kekaisaran Romawi
MeninggalTahun 30 atau 33 M
Yerusalem, Yudea, Kekaisaran Romawi
Sebab meninggalGantung diri
Orang tuaSimon Iskariot (ayah)
Dikenal sebagaiMengkhianati Yesus

Yudas Iskariot (/ˈdəs ɪˈskæriət/; bahasa Yunani Alkitabiah: Ἰούδας Ἰσκαριώτης; Hebrew: יהודה איש קריות Yəhūda ʾĪš Qǝrīyyōṯ; wafat (c. 30—ca. 33 M), adalah, menurut empat injil kanonik dalam agama Kristen, seorang murid dan salah satu dari Dua Belas Rasul Yesus Kristus yang asli. Yudas mengkhianati Yesus di hadapan Sanhedrin di Taman Getsemani dengan mencium pipi-Nya dan memanggil-Nya dengan sebutan "Tuan" untuk mengungkapkan identitas-Nya dalam kegelapan kepada orang banyak yang datang untuk menangkap-Nya. Seperti Brutus, namanya sering digunakan secara identik dengan pengkhianatan atau pengkhianatan. Yudas Iskariot adalah satu dari tiga murid yang dikenal di kalangan orang Kristen maupun orang Islam (2 murid lainya adalah Yohanes (dalam Islam disebut Yahya) dan Petrus).

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen yang asalnya ditulis dalam bahasa Yunani, nama "Yudas Iskariot" ditulis sebagai Ιούδας Ισκάριωθ dan Ισκαριώτης. "Yudas" (ditulis "Ioudas" dalam bahasa Yunani kuno, "Iudas" dalam bahasa Latin, dilafalkan yudas dalam kedua bahasa tersebut) merupakan bentuk Yunani dari nama umum Ibrani Yehuda (יהודה, Yehûdâh, bahasa Ibrani yang artinya "Allah dipuji"). Ejaan Yunani mendasari penulisan berbagai nama dalam Perjanjian Baru yang kemudian dialihaksarakan dalam berbagai bahasa di dunia.

Arti penting nama "Iskariot" tidak jelas. Ada beberapa teori utama mengenai etimologinya:

  • Suatu penjelasan populer menganggap nama Iskariot diturunkan dari bahasa Ibrani איש־קריות, Κ-Qrîyôth, atau "orang Kerioth". Injil Yohanes menyebut Yudas sebagai "putra Simon Iskariot" (meskipun sejumlah terjemahan hanya merujuknya sebagai "putra Simon" (Yohanes 6:71, Yohanes 13:26, Versi Raja James)),[1] menyiratkan bahwa bukan Yudas, tetapi ayahnya yang berasal dari sana.[2] Ada yang berspekulasi bahwa Kerioth merujuk kepada suatu daerah di Yudea, tetapi juga nama dua kota Yudea yang dikenal.[3]
  • Teori kedua adalah bahwa "Iskariot" mengidentifikasi Yudas sebagai anggota sicarii.[4] Ini adalah suatu kader pembunuh terlatih di antara pemberontak Yahudi yang bermaksud untuk mengusir orang Romawi dari Yudea. Namun, sejumlah sejarawan menunjukkan bahwa sicarii baru muncul pada tahun 40-an atau 50-an pada abad ke-1, sehingga Yudas tidak bisa menjadi anggotanya.[5]

Menurut tradisi Kristen[sunting | sunting sumber]

Di kalangan orang Kristen, nama Yudas Iskariot sudah tidak asing lagi. Dia dianggap sebagai pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus Kristus kepada imam-imam kepala dengan harga 30 keping perak (Matius 26:14–15). Matius 27:5 mencatat bahwa Yudas melemparkan uang perak yang diterimanya ke dalam Bait Suci, lalu pergi bunuh diri dengan cara gantung diri, dan kemudian oleh Imam-Imam uang tersebut dibelikan sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk, sebagai tempat pekuburan orang asing. Dalam Kisah Para Rasul 1:18 kemudian diceritakan bahwa Yudas Iskariot telah membeli sebidang tanah sebelum ia akhirnya "jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar"—tanah tersebut pada akhirnya dinamai Tanah Darah, atau Hakal-Dama.

Dalam suatu pemilihan yang diadakan oleh para murid, posisi Yudas akhirnya digantikan oleh Matias setelah kesebelas murid membuang undi untuk menentukan siapa orang ke-12 yang akan menggantikannya (Kisah Para Rasul 1:26).

Menurut tradisi Islam[sunting | sunting sumber]

Menurut tradisi Islam, Nabi Isa (Yesus) tidak dibunuh atau disalib. Al-Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa, yaitu Yudas Iskariot.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yohanes 6:71 dan Yohanes 13:26
  2. ^ Richard Bauckham, Jesus and the Eyewitnesses: The Gospels as Eyewitness Testimony, Eerdmans (2006), p. 106.
  3. ^ New English Translation Bible, n. 11 in Matthew 11.
  4. ^ Bastiaan van Iersel, Mark: A Reader-Response Commentary, Continuum International (1998), p. 167.
  5. ^ Brown, Raymond E. (1994). The Death of the Messiah: From Gethsemane to the Grave: A Commentary on the Passion Narratives in the Four Gospels v.1 pp. 688–92. New York: Doubleday/The Anchor Bible Reference Library. ISBN 0-385-49448-3; Meier, John P. A Marginal Jew: Rethinking the Historical Jesus (2001). v. 3, p. 210. New York: Doubleday/The Anchor Bible Reference Library. ISBN 0-385-46993-4.
  6. ^ Sebagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang berkhianat, yang dalam tradisi Kristen bernama Yudas Iskariot.