Sukmawati Soekarnoputri: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 81: | Baris 81: | ||
==Kehidupan pribadi== |
==Kehidupan pribadi== |
||
Sukmawati menikah dengan Putra Mahkota Puri Mangkunegara yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma (sekarang Adipati Mangkunegara). Di kemudian Hari Pangeran Kusuma naik tahta dan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX. Beberapa tahun kemudian, ia dan Sujiwa Kusuma memutuskan untuk cerai. |
Sukmawati menikah dengan Putra Mahkota Puri Mangkunegara yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma (sekarang Adipati Mangkunegara). Di kemudian Hari Pangeran Kusuma naik tahta dan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX. Beberapa tahun kemudian, ia dan Sujiwa Kusuma memutuskan untuk cerai. |
||
==Kontroversi== |
|||
Pada 2 April 2018, Sukmawati membacakan puisi yang didalamnya mengandung unsur SARA dengan menyebut suara kidung lebih merdu dari alunan adzan dan disebut melecehkan agama Islam.<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/3950035/buka-bukaan-sukmawati-soal-puisi-yang-disebut-lecehkan-islam |title=Buka-bukaan Sukmawati soal Puisi yang Disebut Lecehkan Islam |date=2 April 2018 |access-date=3 April 2018 |newspaper=detikNews| first=Idham |last=Kholid |editor-first= |editor-last=}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 3 April 2018 01.36
Sukmawati Soekarnoputri | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 26 Oktober 1951 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PNI Marhaenisme |
Suami/istri | Mangkunegara IX (cerai) |
Anak | GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara GRA Putri Agung Suniwati Muhammad Putra Perwira Utama |
Orang tua | Soekarno Fatmawati |
Pekerjaan | Politisi, Pengusaha |
Profesi | Seniman |
Sunting kotak info • L • B |
Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri (lahir 26 Oktober 1951) adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Sukmawati juga merupakan adik dari Megawati Soekarnoputri, mantan presiden Indonesia.[1]
Pendidikan
Sukmawati mengawali pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat (SR) dan tamat tahun 1964. Ia melanjutkan pendidikannya Akademi Tari di di LPKJ, Jakarta, tahun 1970-1974 hingga kemudian menjadi mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, sejak tahun 2003.
Karir Politik
Pada tahun 1998, ia mendirikan dan menghidupkan kembali Partai Nasional Indonesia dengan nama PNI Soepeni.[2]. Nama PNI Soepeni diubah menjadi menjadi PNI Marhaenisme pada tahun 2002 dan Sukmawati ditunjuk sebagai ketua umum.
Pada tahun 2011, ia menuliskan kesaksian sejarah terkait dengan kehidupannya selama 15 tahun di Istana Merdeka dalam sebuah buku yang berjudul Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto. Buku ini mengungkapkan kisah hidup Sukmawati sejak dilahirkan di Istana merdeka dan menceritakan kesaksian sejarahnya terkait kudeta yang dialami Soekarno pada tahun 1965–1967.
Sukmawati meyakini adanya kudeta yang dilakukan oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto (saat itu, yang kemudian menjadi Presiden Soeharto menggantikan Bung karno) bersama anggota-anggota militer lainnya dengan menggunakan Surat Perintah 11 Maret 1966. Dalam pengakuannya, Sukmawati mengaku tidak akan memaafkan Soeharto karena telah melakukan pelanggaran HAM pasca peristiwa 1965.[3]
Kehidupan pribadi
Sukmawati menikah dengan Putra Mahkota Puri Mangkunegara yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma (sekarang Adipati Mangkunegara). Di kemudian Hari Pangeran Kusuma naik tahta dan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX. Beberapa tahun kemudian, ia dan Sujiwa Kusuma memutuskan untuk cerai.
Referensi
- ^ "Profil Sukmawati Soekarnoputri". Tirto.id. Diakses tanggal 3 April 2018.
- ^ "Profil Partai - PNI Marhaenisme: "Kaum Marhaen Indonesia, Bersatulah!"". AntaraNews.com. 25 Oktober 2008. Diakses tanggal 3 April 2018.
- ^ "Profil Sukmawati Soekarnoputri". Merdeka.com. Diakses tanggal 3 April 2018.