Sungai Melawi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
[[Kategori:Sungai di Sintang|Melawi]] |
[[Kategori:Sungai di Sintang|Melawi]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori: Sintang|Melawi]] |
||
[[Kategori:Kabupaten Melawi|Melawi]] |
[[Kategori:Kabupaten Melawi|Melawi]] |
Revisi per 2 Agustus 2018 17.30
Sungai Melawi | |
---|---|
Peta OpenStreetMap
Koordinat: 0°5′N 111°29′E / 0.083°N 111.483°E
| |
Ciri-ciri fisik | |
Muara sungai | Sungai Kapuas |
Panjang | km |
Luas DAS | DAS: km² |
Sungai Melawi adalah salah satu sungai yang membentang di wilayah Kabupaten melawi. Sungai Melawi bermuara pada Sungai Kapuas tepatnya berada di daerah kota Sintang dan berpuasat di salah satunya Air Terjun Nokan Nayan yang terletak di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang.
Sungai Melawi berwarna coklat kekuningan karena endapan lumpur yang dibawanya. Sungai Melawi menjadi aset penting Kabupaten Melawi karena transportasi darat belum sampai ke desa-desa di pedalaman arah timur Kabupaten Melawi sehingga sarana angkutan air biasa dipakai oleh warga kecamatan Menukung dan Kecamatan Ella Hilir serta kecamatan serawai dan juga ambalau untuk menuju ibu kota Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi.
Sungai Melawi mengalami pasang surut yang drastis. pada musim kemarau sungai dangkal sehingga menyulitkan jalur tranportasi air. Kapal tranport besar (bandong) dan tongkang hanya bisa lewat pada musim hujan atau air besar. Pada beberapa tempat dijumpai riam yang deras. jalur sungai relatif sempit tetapi sangat dikuasai oleh para juragan (nakhoda) kapal.
Kesultanan Banjar menamakan sungai Melawi dengan nama sungai Batang Lawai atau Belitang Lawai, bahkan dipakai untuk menamakan semua daerah aliran sungai Kapuas. Dahulu kala penduduk wilayah ini berhubungan dengan Banjarmasin (Kalimantan Selatan) melalui sungai Katingan di Kalimantan Tengah.