Bayezid II: Perbedaan antara revisi
Sedang proses penyuntingan |
|||
Baris 35: | Baris 35: | ||
}} |
}} |
||
'''Bayezid II''' ([[Bahasa Turki Utsmaniyah|Turki Utsmaniyah]]: بايزيد ثانى ''Bāyezīd-i s̱ānī'', [[Bahasa Turki|Turki]]: ''II. Bayezid'' |
'''Bayezid II''' ([[Bahasa Turki Utsmaniyah|Turki Utsmaniyah]]: بايزيد ثانى ''Bāyezīd-i s̱ānī'', [[Bahasa Turki|Turki]]: ''II. Bayezid'' atau ''II. Beyazıt''; lahir, 3 Desember 1447, wafat, 26 Mei 1512) adalah penguasa Utsmani kedelapan yang berkuasa pada 1481–1512. Dia adalah anak tertua dari [[Mehmed II]].<ref name="WDL">{{cite web |url = http://www.wdl.org/en/item/8832/ |title = Sultan Bajazid's (i.e., Beyazit's) Mosque, Constantinople, Turkey |website = [[World Digital Library]] |date = 1890–1900 |accessdate = 2013-10-19 }}</ref> |
||
Pada masa kekuasaannya, Bayezid menyaksikan kebangkitan [[Dinasti Safawiyah]] yang merupakan salah satu pesaing berat Kekaisaran Utsmani. Bayezid dikenal akan kebijakannya memberikan suaka kepada umat Yahudi dan Muslim yang diusir dari [[Al-Andalus|Andalusia]] setelah [[Perang Granada|Penaklukan Granada]] pada 1492. |
Pada masa kekuasaannya, Bayezid menyaksikan kebangkitan [[Dinasti Safawiyah]] yang merupakan salah satu pesaing berat Kekaisaran Utsmani. Bayezid dikenal akan kebijakannya memberikan suaka kepada umat Yahudi dan Muslim yang diusir dari [[Al-Andalus|Andalusia]] setelah [[Perang Granada|Penaklukan Granada]] pada 1492. |
||
Baris 48: | Baris 48: | ||
Wazir agung saat itu, Karamanlı Mehmed Pasya, berusaha membuat agar Cem dapat tiba lebih dulu di ibukota dan dinobatkan sebagai sultan yang baru. Namun Bayezid sudah memantapkan jaringan politik dengan para pejabat tinggi dan pasukan [[Yanisari]] saat itu. Mengetahui rencana Mehmed Pasya, pasukan Yanisari yang lebih mendukung Bayezid atas Cem melakukan pemberontakan dan membunuh Mehmed Pasya. Kerusuhan meluas di Konstantinopel, sedangkan posisi sultan dan wazir agung kosong. Keadaan yang mengkhawatirkan ini mendorong mantan wazir agung Ishak Pasya untuk turun tangan, memohon agar Bayezid dapat segera tiba di ibukota. Setelah itu Ishak Pasya mengangkat Şehzade Korkut yang berusia sebelas tahun sebagai wali sampai ayahnya tiba di ibukota. |
Wazir agung saat itu, Karamanlı Mehmed Pasya, berusaha membuat agar Cem dapat tiba lebih dulu di ibukota dan dinobatkan sebagai sultan yang baru. Namun Bayezid sudah memantapkan jaringan politik dengan para pejabat tinggi dan pasukan [[Yanisari]] saat itu. Mengetahui rencana Mehmed Pasya, pasukan Yanisari yang lebih mendukung Bayezid atas Cem melakukan pemberontakan dan membunuh Mehmed Pasya. Kerusuhan meluas di Konstantinopel, sedangkan posisi sultan dan wazir agung kosong. Keadaan yang mengkhawatirkan ini mendorong mantan wazir agung Ishak Pasya untuk turun tangan, memohon agar Bayezid dapat segera tiba di ibukota. Setelah itu Ishak Pasya mengangkat Şehzade Korkut yang berusia sebelas tahun sebagai wali sampai ayahnya tiba di ibukota. |
||
Bayezid tiba di Konstantinopel pada 21 Mei 1481 dan dinobatkan sebagai Sultan Bayezid II. Enam hari kemudian, Cem menduduki kota İnegöl dengan kekuatan 4.000 pasukan. Bayezid mengutus salah satu wazir (menteri). Ayas Pasya, untuk memimpin pasukan dan menghukum mati Cem. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Bayezid pada 28 Mei, Cem menyatakan dirinya sebagai Sultan Anatolia. Cem mengajukan perundingan dengan Bayezid agar membagi kekaisaran menjadi dua dengan Bayezid menguasai bagian Eropa. Usulan tersebut ditolak Bayezid dengan peryataan, "antara penguasa, tidak ada hubungan keluarga,"<ref name=":1">{{Cite book|title=Jem Sultan, The adventures of a Captive Turkish Prince in Renaissance Europe|last=Freely|first=John|publisher=Harper Collins Publishers|year=2004|isbn=0007150660|location=Hammersmith, London|pages=145}}</ref> yang kemudian menggalang kekuatan menuju Bursa, pusat pemerintahan Cem. Pertempuran terjadi di Yenişehir pada 19 Juni 1481 dan pihak Bayezid memenangkan pertempuran, menjadikan Cem dan keluarganya mengungsi ke [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|Mamluk Mesir]]. Saat Cem berusaha meminta bantuan [[Ksatria Hospitaller|Ordo Kesatria Santo Yohanes]] untuk menggulingkan Bayezid, pemimpin mereka justru melakukan perjanjian damai dengan Bayezid dan Cem menjadi tahanan mereka. Pada akhirnya, Cem menjadi tahanan [[Paus Innosensius VIII]]. Demi menjaga agar Cem tetap berada dalam tahanan, Bayezid memberikan biaya jaminan kepada Paus sebesar 45.000 dukat. Sebagian besar biaya terkait [[Kapel Sistina]] dibayar dengan dana dari Utsmani.<ref>Duffy, 2006, p. 196.</ref> |
Bayezid tiba di Konstantinopel pada 21 Mei 1481 dan dinobatkan sebagai Sultan Bayezid II. Enam hari kemudian, Cem menduduki kota İnegöl dengan kekuatan 4.000 pasukan. Bayezid mengutus salah satu wazir (menteri). Ayas Pasya, untuk memimpin pasukan dan menghukum mati Cem. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Bayezid pada 28 Mei, Cem menyatakan dirinya sebagai Sultan Anatolia. Cem mengajukan perundingan dengan Bayezid agar membagi kekaisaran menjadi dua dengan Bayezid menguasai bagian Eropa. Usulan tersebut ditolak Bayezid dengan peryataan, "antara penguasa, tidak ada hubungan keluarga,"<ref name=":1">{{Cite book|title=Jem Sultan, The adventures of a Captive Turkish Prince in Renaissance Europe|last=Freely|first=John|publisher=Harper Collins Publishers|year=2004|isbn=0007150660|location=Hammersmith, London|pages=145}}</ref> yang kemudian menggalang kekuatan menuju Bursa, pusat pemerintahan Cem. Pertempuran terjadi di Yenişehir pada 19 Juni 1481 dan pihak Bayezid memenangkan pertempuran, menjadikan Cem dan keluarganya mengungsi ke [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|Mamluk Mesir]]. Saat Cem berusaha meminta bantuan [[Ksatria Hospitaller|Ordo Kesatria Santo Yohanes]] untuk menggulingkan Bayezid, pemimpin mereka justru melakukan perjanjian damai dengan Bayezid dan Cem menjadi tahanan mereka. Pada akhirnya, Cem menjadi tahanan [[Paus Innosensius VIII]]. Demi menjaga agar Cem tetap berada dalam tahanan, Bayezid memberikan biaya jaminan kepada Paus sebesar 45.000 dukat per tahun. Sebagian besar biaya terkait [[Kapel Sistina]] dibayar dengan dana dari Utsmani.<ref>Duffy, 2006, p. 196.</ref> |
||
Saat akhirnya Cem meninggal di Italia pada 1495, Bayezid menyatakan masa berkabung selama tiga hari, tetapi jasadnya baru dikirim ke tanah Utsmani empat tahun kemudian demi mendapat uang tebusan besar dari Bayezid. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Bursa.<ref name=":1" /> |
Saat akhirnya Cem meninggal di Italia pada 1495, Bayezid menyatakan masa berkabung selama tiga hari, tetapi jasadnya baru dikirim ke tanah Utsmani empat tahun kemudian demi mendapat uang tebusan besar dari Bayezid. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Bursa.<ref name=":1" /> |
||
Baris 74: | Baris 74: | ||
Meski begitu, Keamiran Granada pada akhirnya jatuh pada 1492. Kemal Reis juga mengangkut banyak pengungsi Muslim dari Spanyol ke Afrika Utara. Pada 1493, dia mengungsikan sekitar 6.000 Muslim keluar dari Iberia. Kemal Reis sendiri diperintahkan kembali pada 1495. |
Meski begitu, Keamiran Granada pada akhirnya jatuh pada 1492. Kemal Reis juga mengangkut banyak pengungsi Muslim dari Spanyol ke Afrika Utara. Pada 1493, dia mengungsikan sekitar 6.000 Muslim keluar dari Iberia. Kemal Reis sendiri diperintahkan kembali pada 1495. |
||
Para pengungsi Spanyol yang terdiri dari umat Yahudi dan Muslim ini diterima oleh pihak Utsmani. Di antara mereka adalah seorang Yahudi bernama Moses Hamon yang menjadi tabib terkenal di istana Utsmani. Bayezid mengeluarkan maklumat di seluruh kekaisaran bahwa kedatangan para pengungsi diterima dan mereka dijadikan warga negara Utsmani. Bayezid mengkritik tindakan [[Fernando II (Aragon)|Fernando]] dan [[Isabel dari Kastila|Isabel]] yang mengusir dari Spanyol orang-orang yang berbakat dan berguna bagi negara. Di hadapan para pejabatnya, Bayezid berujar, "Kalian berusaha mengatakan kalau Fernando adalah pemimpin yang bijak. Dia memiskinkan negaranya sendiri dan memakmurkan negaraku!" |
Para pengungsi Spanyol yang terdiri dari umat Yahudi dan Muslim ini diterima oleh pihak Utsmani. Di antara mereka adalah seorang Yahudi bernama Moses Hamon yang menjadi tabib terkenal di istana Utsmani. Bayezid mengeluarkan maklumat di seluruh kekaisaran bahwa kedatangan para pengungsi diterima dan mereka dijadikan warga negara Utsmani. Bayezid mengkritik tindakan [[Fernando II (Aragon)|Raja Aragon Fernando II]] dan [[Isabel dari Kastila|Ratu Kastila Isabel I]] yang mengusir dari Spanyol orang-orang yang berbakat dan berguna bagi negara. Di hadapan para pejabatnya, Bayezid berujar, "Kalian berusaha mengatakan kalau Fernando adalah pemimpin yang bijak. Dia memiskinkan negaranya sendiri dan memakmurkan negaraku!" |
||
== Perang Utsmani-Venesia == |
== Perang Utsmani-Venesia == |
||
Pada masa Bayezid, Utsmani kembali berhadapan dengan [[Republik Venesia]] untuk memperebutkan kepulauan di [[Laut Aegea]], [[Laut Ionia|Ionia]], dan [[Adriatik]]. Januari 1499, Kemal Reis berlayar dari Konstantinopel dengan kekuatan 10 [[galai]] dan 4 kapal jenis lain dan mengambil alih kepemimpinan dari armada Utsmani yang lebih besar pada Juli 1499 untuk mengobarkan perang skala besar dengan Venesia. Armada Utsmani sendiri terdiri dari 67 galai, 20 galiut (galai yang lebih kecil), dan 200 kapal kecil. Agustus 1499, Kemal Reis berhasil mengalahkan armada Venesia di bawah pimpinan Antonio Grimani. Itu adalah pertempuran laut pertama yang menggunakan meriam dalam kapal. Perang ini terjadi dalam empat hari terpisah, yakni tanggal 12, 20, 22, dan 25 Agustus 1499. Setelah mencapai Laut Ionia, Kemal Reis memukul mundur pasukan Venesia yang terdiri dari 47 galai, 17 galiut, dan 100 kapal kecil pimpinan Antonio Grimani. Antonio ditahan pada 29 September tetapi kemudian dibebaskan. 10 galai Venesia hasil rampasan perang diberikan kepada Kemal Reis. |
Pada masa Bayezid, Utsmani kembali berhadapan dengan [[Republik Venesia]] untuk memperebutkan kepulauan di [[Laut Aegea]], [[Laut Ionia|Ionia]], dan [[Adriatik]]. Januari 1499, Kemal Reis berlayar dari Konstantinopel dengan kekuatan 10 [[galai]] dan 4 kapal jenis lain dan mengambil alih kepemimpinan dari armada Utsmani yang lebih besar pada Juli 1499 untuk mengobarkan perang skala besar dengan Venesia. Armada Utsmani sendiri terdiri dari 67 galai, 20 galiut (galai yang lebih kecil), dan 200 kapal kecil. Agustus 1499, Kemal Reis berhasil mengalahkan armada Venesia di bawah pimpinan Antonio Grimani pada Pertempuran Zonchio (juga dikenal dengan Pertempuran Sapienza dan Pertempuran Lepanto pertama). Itu adalah pertempuran laut pertama yang menggunakan meriam dalam kapal. Perang ini terjadi dalam empat hari terpisah, yakni tanggal 12, 20, 22, dan 25 Agustus 1499. Setelah mencapai Laut Ionia, Kemal Reis memukul mundur pasukan Venesia yang terdiri dari 47 galai, 17 galiut, dan 100 kapal kecil pimpinan Antonio Grimani. Antonio ditahan pada 29 September tetapi kemudian dibebaskan. 10 galai Venesia hasil rampasan perang diberikan kepada Kemal Reis. |
||
Desember 1499, pihak Venesia menyerang Lepanto yang berada di pesisir utara Teluk Korintus dengan harapan dapat mengambil kembali wilayah mereka di kawasan Laut Ionia. Kemal Reis berlayar dari Kefalonia dan mengambil alih kembali Lepanto. Dia berdiam di Lepanto pada bulan April hingga Mei 1500 dan kapal-kapalnya diperbaiki 15.000 perajin Utsmani dari daerah tersebut. Dari sini, Kemal Reis berlayar dan menyerang pelabuhan Venesia di [[Kerkyra]] (Korfu) dan kembali mengalahkan Venesia. Kemal Reis juga menyerang benteng Modon (Methoni) yang terletak di [[Peloponnesa]] barat daya |
Desember 1499, pihak Venesia menyerang Lepanto yang berada di pesisir utara Teluk Korintus dengan harapan dapat mengambil kembali wilayah mereka di kawasan Laut Ionia. Kemal Reis berlayar dari Kefalonia dan mengambil alih kembali Lepanto. Dia berdiam di Lepanto pada bulan April hingga Mei 1500 dan kapal-kapalnya diperbaiki 15.000 perajin Utsmani dari daerah tersebut. Dari sini, Kemal Reis berlayar dan menyerang pelabuhan Venesia di [[Kerkyra]] (Korfu) dan kembali mengalahkan Venesia. Kemal Reis juga menyerang benteng Modon (Methoni) dari laut dan menduduki kota tersebut. Pasukan Utsmani dengan cepat mengambil alih wilayah kekuasaan Venesia di Yunani, termasuk Modon dan [[Koroni]] yang keduanya terletak di [[Peloponnesa]] barat daya. [[Doge Venesia|Doge]] (pemimpin/adipati) Venesia saat itu, Agostino Barbarigo, meminta bantuan Paus, juga Raja Fernando dan Ratu Isabel. Pada 24 Desember, pasukan gabungan Spanyol-Venesia di bawah kepemimpinan Gonzalo Fernández de Córdoba menduduki [[Kefalonia]], menahan laju serangan Utsmani ke wilayah timur Venesia untuk sementara. |
||
Serangan Utsmani ke [[Dalmasia]] memaksa Venesia untuk mengadakan perjanjian dengan Raja Hongaria Vladislaus II dan [[Paus Aleksander VI]] untuk membayar 140.000 dukat setiap tahun kepada Kerajaan Hongaria demi mendapat bantuan perlindungan di kawasan Kroasia selatan, termasuk mempertahankan Dalmasia. Perjanjian ditandatangani pada 13 Mei 1501 setelah perundingan alot. Pada 1501, pasukan Utsmani di bawah Firuz Bey menduduki [[Durrës]] yang berada di kawasan Venesia Albania. |
|||
Pihak Utsmani dan Venesia sepakat melakukan gencatan senjata pada akhir 1502. Januari 1503, Venesia menandatangani perjanjian lain dengan Vladislaus II, yang telah membayar 124.000 dukat sesuai perjanjian terdahulu, untuk membayar 30.000 dukat per tahun dengan tujuan yang sama. |
|||
Pada 1503, pasukan kavaleri Utsmani menyerang wilayah Venesia di [[Italia Utara|Italia utara]], memaksa Venesia mengakui pencapaian Utsmani dan mengakhiri perang. |
|||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
||
Baris 88: | Baris 94: | ||
* {{cite book |last=Chase |first=Kenneth Warren |title=Firearms: A Global History to 1700 |url=http://www.cambridge.org/us/knowledge/isbn/item1170512/?site_locale=en_US |accessdate=June 16, 2013 |year=2003 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge; New York |isbn=978-0-521-82274-9 |oclc=51022846 |lccn=2002041026 |ref=Chase}} |
* {{cite book |last=Chase |first=Kenneth Warren |title=Firearms: A Global History to 1700 |url=http://www.cambridge.org/us/knowledge/isbn/item1170512/?site_locale=en_US |accessdate=June 16, 2013 |year=2003 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge; New York |isbn=978-0-521-82274-9 |oclc=51022846 |lccn=2002041026 |ref=Chase}} |
||
* {{cite book |author=Duffy, Eamon|year=2006 |title=Saints & Sinners – A History of the Popes |publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-11597-0}} |
* {{cite book |author=Duffy, Eamon|year=2006 |title=Saints & Sinners – A History of the Popes |publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-11597-0}} |
||
* {{cite book |last=Finkel |first=Caroline |title=Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire 1300–1923 |url=http://www.perseusbooksgroup.com/basic/book_detail.jsp?isbn=0465023975 |accessdate=June 16, 2013 |year=2006 |publisher= |
* {{cite book |last=Finkel |first=Caroline |title=Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire 1300–1923 |url=http://www.perseusbooksgroup.com/basic/book_detail.jsp?isbn=0465023975 |accessdate=June 16, 2013 |year=2006 |publisher=John Murray |location=London |pages=|isbn=978-0-7195-6112-2 |oclc=65203332 |lccn=2008297857 |ref=Finkel}} |
||
* {{cite book |author=Freely, John|year=2004 |title=Jem Sultan – The Adventures of a Captive Turkish Prince in Renaissance Europe |publisher=Harper Perennial |isbn=978-0-00-715066-3}} |
* {{cite book |author=Freely, John|year=2004 |title=Jem Sultan – The Adventures of a Captive Turkish Prince in Renaissance Europe |publisher=Harper Perennial |isbn=978-0-00-715066-3}} |
||
* {{cite book |last=Shaw |first=Stanford J.|title=History of the Ottoman Empire and modern Turkey: Empire of the Gazis: The Rise and Decline of the Ottoman Empire 1280–1808 |url=http://www.cambridge.org/us/knowledge/isbn/item1130771/?site_locale=en_US |accessdate=June 16, 2013 |volume=1 |year=1976 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |isbn=978-0-521-29163-7 |oclc=725935950 |ref=Shaw}} |
* {{cite book |last=Shaw |first=Stanford J.|title=History of the Ottoman Empire and modern Turkey: Empire of the Gazis: The Rise and Decline of the Ottoman Empire 1280–1808 |url=http://www.cambridge.org/us/knowledge/isbn/item1130771/?site_locale=en_US |accessdate=June 16, 2013 |volume=1 |year=1976 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |isbn=978-0-521-29163-7 |oclc=725935950 |ref=Shaw}} |
Revisi per 23 September 2018 09.40
Bayezid II بايزيد ثانى | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sultan Utsmaniyah | |||||
Berkuasa | 22 Mei 1481 – 24 April 1512 | ||||
Pendahulu | Mehmed II | ||||
Penerus | Selim I | ||||
Kelahiran | 3 Desember 1447 | ||||
Kematian | 26 Mei 1512 Büyükçekmece | (umur 64)||||
Pemakaman | |||||
Pasangan | Nigar Hatun Şirin Hatun Gülruh Hatun Bülbül Hatun Hüsnüşah Hatun Ayşe Gülbahar Hatun Muhtereme Hatun | ||||
| |||||
Wangsa | Utsmani | ||||
Ayah | Mehmed II | ||||
Ibu | Emine Gülbahar Hatun[1][2] | ||||
Agama | Islam Sunni | ||||
Tughra |
Bayezid II (Turki Utsmaniyah: بايزيد ثانى Bāyezīd-i s̱ānī, Turki: II. Bayezid atau II. Beyazıt; lahir, 3 Desember 1447, wafat, 26 Mei 1512) adalah penguasa Utsmani kedelapan yang berkuasa pada 1481–1512. Dia adalah anak tertua dari Mehmed II.[3]
Pada masa kekuasaannya, Bayezid menyaksikan kebangkitan Dinasti Safawiyah yang merupakan salah satu pesaing berat Kekaisaran Utsmani. Bayezid dikenal akan kebijakannya memberikan suaka kepada umat Yahudi dan Muslim yang diusir dari Andalusia setelah Penaklukan Granada pada 1492.
Masa kekuasaan
Bayezid naik takhta pada tahun 1481. Sebagaimana ayahnya, dia juga merupakan pelindung kebudayaan barat dan timur. Tak seperti sultan lainnya, Bayezid bekerja keras untuk memastikan kelancaran politik domestik, yang membuatnya mendapatkan julukan "Yang Adil". Pada masa kekuasaannya, dia mengadakan kampanye untuk mengakhiri pengaruh Venesia di Morea yang merupakan wilayah kunci bagi kekuatan armada laut Utsmani di Laut Tengah bagian timur. Perang-perang ini berakhir pada 1501 dengan Bayezid II dikontrol dari benteng utama Mistra dan Monemvasia. Bayezid juga bertanggung jawab untuk diri tertentu menimbulkan luka intelektual dalam peradaban Islam, seperti melarang semua percetakan di Arab dan Turki, larangan abadi dalam dunia Islam ini sampai tahun 1729. Pada akhir pemerintahannya sekali lagi terjadi perebutan kekuasaan di antara anaknya sendiri yaitu antara Selim I dan Ahmet.
Perseteruan dengan Cem
Bayezid lahir pada 1447 dan merupakan putra tertua ayahnya, Sultan Mehmed II. Pada saat Mehmed mangkat pada 3 Mei 1481, Bayezid memerintah daerah Sivas, Tokat, dan Amasya, sedangkan Cem yang merupakan adik tiri Bayezid memerintah Karaman dan Konya. Mehmed tidak menunjuk salah seorang dari keduanya sebagai putra mahkota, sehingga perang perebutan takhta segera meletus sepeninggal Mehmed.
Wazir agung saat itu, Karamanlı Mehmed Pasya, berusaha membuat agar Cem dapat tiba lebih dulu di ibukota dan dinobatkan sebagai sultan yang baru. Namun Bayezid sudah memantapkan jaringan politik dengan para pejabat tinggi dan pasukan Yanisari saat itu. Mengetahui rencana Mehmed Pasya, pasukan Yanisari yang lebih mendukung Bayezid atas Cem melakukan pemberontakan dan membunuh Mehmed Pasya. Kerusuhan meluas di Konstantinopel, sedangkan posisi sultan dan wazir agung kosong. Keadaan yang mengkhawatirkan ini mendorong mantan wazir agung Ishak Pasya untuk turun tangan, memohon agar Bayezid dapat segera tiba di ibukota. Setelah itu Ishak Pasya mengangkat Şehzade Korkut yang berusia sebelas tahun sebagai wali sampai ayahnya tiba di ibukota.
Bayezid tiba di Konstantinopel pada 21 Mei 1481 dan dinobatkan sebagai Sultan Bayezid II. Enam hari kemudian, Cem menduduki kota İnegöl dengan kekuatan 4.000 pasukan. Bayezid mengutus salah satu wazir (menteri). Ayas Pasya, untuk memimpin pasukan dan menghukum mati Cem. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Bayezid pada 28 Mei, Cem menyatakan dirinya sebagai Sultan Anatolia. Cem mengajukan perundingan dengan Bayezid agar membagi kekaisaran menjadi dua dengan Bayezid menguasai bagian Eropa. Usulan tersebut ditolak Bayezid dengan peryataan, "antara penguasa, tidak ada hubungan keluarga,"[4] yang kemudian menggalang kekuatan menuju Bursa, pusat pemerintahan Cem. Pertempuran terjadi di Yenişehir pada 19 Juni 1481 dan pihak Bayezid memenangkan pertempuran, menjadikan Cem dan keluarganya mengungsi ke Mamluk Mesir. Saat Cem berusaha meminta bantuan Ordo Kesatria Santo Yohanes untuk menggulingkan Bayezid, pemimpin mereka justru melakukan perjanjian damai dengan Bayezid dan Cem menjadi tahanan mereka. Pada akhirnya, Cem menjadi tahanan Paus Innosensius VIII. Demi menjaga agar Cem tetap berada dalam tahanan, Bayezid memberikan biaya jaminan kepada Paus sebesar 45.000 dukat per tahun. Sebagian besar biaya terkait Kapel Sistina dibayar dengan dana dari Utsmani.[5]
Saat akhirnya Cem meninggal di Italia pada 1495, Bayezid menyatakan masa berkabung selama tiga hari, tetapi jasadnya baru dikirim ke tanah Utsmani empat tahun kemudian demi mendapat uang tebusan besar dari Bayezid. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Bursa.[4]
Perang Utsmani-Mamluk
Utsmani maupun Mamluk adalah negara besar di kawasan Timur Tengah saat itu. Utsmani menguasai Balkan dan Anatolia, sedangkan Mamluk menguasai Mesir, Syam, dan Hijaz, dan keduanya sama-sama berusaha menguasai jalur perdagangan rempah. Di sisi lain, Utsmani sendiri ingin menguasai kota Makkah dan Madinah yang berada di wilayah kekuasaan Mamluk.[6] Kedua negara ini dipisahkan oleh negara-negara bangsa Turki (Turkmen) seperti Karaman, Aq Qoyunlu, Dulkadir, dan Ramazanid, yang mereka ini kerap berganti dari memihak satu pihak ke pihak lain.
Perang dimulai saat Bozkurt (juga dikenal dengan nama "Alaüddevle"), Adipati Dulkadir, menyerang kota Malatya yang termasuk wilayah Mamluk dengan dukungan Bayezid. Mamluk melakukan serangan balik dan meskipun mengalami kekalahan dalam perang pertama, pihak Alaüddevle dan Utsmani dapat dipukul mundur.[7]
Pada 1485, pasukan Utsmani di bawah pimpinan Karagöz Mehmed Pasya yang kebanyakan merupakan pasukan provinsi melancarkan serangan darat dan laut kepada Mamluk dan berhasil menundukkan suku Turgudlu dan Vasak yang memberontak dan merebut beberapa benteng di Kilikia, wilayah pesisir selatan Anatolia.[6] Namun mereka dikalahkan di luar Adana pada 9 Februari 1486 dan meski telah mendapat bantuan pasukan pimpinan Hersekzade Ahmed Pasya, Mamluk dapat kembali mengalahkan Utsmani pada 15 Maret di tahun yang sama. Kilikia sendiri kembali dikuasai Mamluk.[8][9]
Pada 1487, Utsmani mengerahkan pasukan besar di bawah pimpinan wazir agung Koca Davud Pasya dan didukung pasukan Dulkadir, tetapi Davud menghindari untuk menyerang Mamluk dan lebih memusatkan perhatian untuk menundukkan pemberontakan suku Turgudlu dan Vasak agar bagian belakang mereka tetap aman.[8]
Tahun 1488, pasukan Utsmani melancarkan serangan skala besar dari darat dan laut. Armada laut dipimpin Hersekzade Ahmed Pasya, sedangkan angkatan darat dipimpin Hadım Ali Pasya, Gubernur Rumelia. Utsmani meminta Venesia agar bisa menggunakan pantai timur Siprus untuk memasok pasukan mereka dari laut. Tidak hanya menolak, pihak Venesia bahkan mengerahkan pasukan ke Siprus untuk mencegah armada Utsmani mendarat di sana. Mamluk juga meminta bantuan pihak Italia, tetapi juga ditolak.[8][10] Dua pasukan bertemu di dekat Adana pada 26 Agustus 1488. Pihak Utsmani membuat kemajuan di sayap kiri, tetapi sayap kanan mereka dipukul mundur. Setelah pasukan Karaman melarikan diri dari medan perang, pihak Utsmani dipaksa menyerah, menandai kemenangan Mamluk.[11][12]
Pasukan Utsmani mundur ke Karaman dan menderita lebih banyak korban jiwa karena serangan dari suku-suku Turkmen. Hersekzade Ahmed Pasya berhasil meraih kemenangan, tetapi Kilikia tetap aman di tangan Mamluk. Di sisi lain, sekutu-sekutu Utsmani dari bangsa Turkmen mulai beralih keberpihakan kepada Mamluk, termasuk Alaüddevle.[13][11][14]
Pada 1490, Mamluk melancarkan serangan menuju Karaman dan mengepung Kayseri yang terletak di Anatolia tengah. Namun setelah Hersekzade Ahmed Pasya memimpin pasukan bantuan, pengepungan itu berakhir dan pasukan Mamluk mundur ke Kilikia. Pihak Mamluk mengalami kesulitan keuangan, sementara Utsmani sendiri berjaga-jaga akan serangan pasukan Kristen dari Eropa, ditambah menyebarnya kelaparan dan wabah, menjadikan kedua negara ini pada akhirnya mengadakan perjanjian damai pada Mei 1491. Batas wilayah antar kedua negara ini pada dasarnya juga tidak banyak berubah.[11][6][15][13]
Secara garis besar, pasukan Utsmani mampu menandingi Mamluk di laut, tetapi pasukan darat Mamluk mampu membendung serangan Utsmani berkat serangkaian benteng mereka di Anatolia dan Syam, juga negara-negara Turki yang menjadi batas antara Utsmani dan Mamluk.[6] Utsmani unggul dalam kekuatan militer, tetapi dilemahkan oleh perselisihan internal dan kurangnya komando terpusat dari Bayezid yang masih bertahan di Konstantinopel.[14]
Hubungan Utsmani-Nasri
Pada 1487, Wangsa Nasri yang merupakan penguasa Keamiran Granada, satu-satunya negara Muslim yang berdiri di Iberia saat itu, meminta pertolongan Utsmani dan Mamluk dalam melawan Spanyol. Rencananya pasukan Utsmani akan berlabuh di Valencia dan bergabung dengan 200.000 Mudéjar melawan pihak Katolik Spanyol. Namun pihak Utsmani sendiri sangat sibuk berperang dengan Mamluk sehingga tidak dapat memberikan bantuan secara maksimal. Meski demikian, Bayezid mengirim laksamananya, Kemal Reis. Ini adalah kali pertama Utsmani terlibat dalam masalah politik di kawasan Mediterania barat. Armada Kemal Reis yang berbasis di Bône, Bougie, dan Jerba aktif dalam menyerbu pantai Spanyol.
Meski begitu, Keamiran Granada pada akhirnya jatuh pada 1492. Kemal Reis juga mengangkut banyak pengungsi Muslim dari Spanyol ke Afrika Utara. Pada 1493, dia mengungsikan sekitar 6.000 Muslim keluar dari Iberia. Kemal Reis sendiri diperintahkan kembali pada 1495.
Para pengungsi Spanyol yang terdiri dari umat Yahudi dan Muslim ini diterima oleh pihak Utsmani. Di antara mereka adalah seorang Yahudi bernama Moses Hamon yang menjadi tabib terkenal di istana Utsmani. Bayezid mengeluarkan maklumat di seluruh kekaisaran bahwa kedatangan para pengungsi diterima dan mereka dijadikan warga negara Utsmani. Bayezid mengkritik tindakan Raja Aragon Fernando II dan Ratu Kastila Isabel I yang mengusir dari Spanyol orang-orang yang berbakat dan berguna bagi negara. Di hadapan para pejabatnya, Bayezid berujar, "Kalian berusaha mengatakan kalau Fernando adalah pemimpin yang bijak. Dia memiskinkan negaranya sendiri dan memakmurkan negaraku!"
Perang Utsmani-Venesia
Pada masa Bayezid, Utsmani kembali berhadapan dengan Republik Venesia untuk memperebutkan kepulauan di Laut Aegea, Ionia, dan Adriatik. Januari 1499, Kemal Reis berlayar dari Konstantinopel dengan kekuatan 10 galai dan 4 kapal jenis lain dan mengambil alih kepemimpinan dari armada Utsmani yang lebih besar pada Juli 1499 untuk mengobarkan perang skala besar dengan Venesia. Armada Utsmani sendiri terdiri dari 67 galai, 20 galiut (galai yang lebih kecil), dan 200 kapal kecil. Agustus 1499, Kemal Reis berhasil mengalahkan armada Venesia di bawah pimpinan Antonio Grimani pada Pertempuran Zonchio (juga dikenal dengan Pertempuran Sapienza dan Pertempuran Lepanto pertama). Itu adalah pertempuran laut pertama yang menggunakan meriam dalam kapal. Perang ini terjadi dalam empat hari terpisah, yakni tanggal 12, 20, 22, dan 25 Agustus 1499. Setelah mencapai Laut Ionia, Kemal Reis memukul mundur pasukan Venesia yang terdiri dari 47 galai, 17 galiut, dan 100 kapal kecil pimpinan Antonio Grimani. Antonio ditahan pada 29 September tetapi kemudian dibebaskan. 10 galai Venesia hasil rampasan perang diberikan kepada Kemal Reis.
Desember 1499, pihak Venesia menyerang Lepanto yang berada di pesisir utara Teluk Korintus dengan harapan dapat mengambil kembali wilayah mereka di kawasan Laut Ionia. Kemal Reis berlayar dari Kefalonia dan mengambil alih kembali Lepanto. Dia berdiam di Lepanto pada bulan April hingga Mei 1500 dan kapal-kapalnya diperbaiki 15.000 perajin Utsmani dari daerah tersebut. Dari sini, Kemal Reis berlayar dan menyerang pelabuhan Venesia di Kerkyra (Korfu) dan kembali mengalahkan Venesia. Kemal Reis juga menyerang benteng Modon (Methoni) dari laut dan menduduki kota tersebut. Pasukan Utsmani dengan cepat mengambil alih wilayah kekuasaan Venesia di Yunani, termasuk Modon dan Koroni yang keduanya terletak di Peloponnesa barat daya. Doge (pemimpin/adipati) Venesia saat itu, Agostino Barbarigo, meminta bantuan Paus, juga Raja Fernando dan Ratu Isabel. Pada 24 Desember, pasukan gabungan Spanyol-Venesia di bawah kepemimpinan Gonzalo Fernández de Córdoba menduduki Kefalonia, menahan laju serangan Utsmani ke wilayah timur Venesia untuk sementara.
Serangan Utsmani ke Dalmasia memaksa Venesia untuk mengadakan perjanjian dengan Raja Hongaria Vladislaus II dan Paus Aleksander VI untuk membayar 140.000 dukat setiap tahun kepada Kerajaan Hongaria demi mendapat bantuan perlindungan di kawasan Kroasia selatan, termasuk mempertahankan Dalmasia. Perjanjian ditandatangani pada 13 Mei 1501 setelah perundingan alot. Pada 1501, pasukan Utsmani di bawah Firuz Bey menduduki Durrës yang berada di kawasan Venesia Albania.
Pihak Utsmani dan Venesia sepakat melakukan gencatan senjata pada akhir 1502. Januari 1503, Venesia menandatangani perjanjian lain dengan Vladislaus II, yang telah membayar 124.000 dukat sesuai perjanjian terdahulu, untuk membayar 30.000 dukat per tahun dengan tujuan yang sama.
Pada 1503, pasukan kavaleri Utsmani menyerang wilayah Venesia di Italia utara, memaksa Venesia mengakui pencapaian Utsmani dan mengakhiri perang.
Catatan kaki
- ^ Necdet Sakaoğlu (2008). Bu mülkün kadın sultanları: Vâlide sultanlar, hâtunlar, hasekiler, kadınefendiler, sultanefendiler. Oğlak publications. hlm. 110–112. ISBN 978-9-753-29623-6. (The name of the real biological mother of Bayezid II is given as Meliketû'l-Melikât Gül-Bahar Valide Hâtun).
- ^ Peirce, Leslie (1993). The Imperial Harem: Women and Sovereignty in the Ottoman Empire. Oxford University Press. hlm. 120. ISBN 0-19-508677-5.
- ^ "Sultan Bajazid's (i.e., Beyazit's) Mosque, Constantinople, Turkey". World Digital Library. 1890–1900. Diakses tanggal 2013-10-19.
- ^ a b Freely, John (2004). Jem Sultan, The adventures of a Captive Turkish Prince in Renaissance Europe. Hammersmith, London: Harper Collins Publishers. hlm. 145. ISBN 0007150660.
- ^ Duffy, 2006, p. 196.
- ^ a b c d Brummett 1993, pp. 52ff
- ^ Finkel 2006, pp. 90–91
- ^ a b c Finkel 2006, p. 91
- ^ Uyar & Erickson 2009, p. 68
- ^ Brummett 1993, p. 46
- ^ a b c Finkel 2006, p. 92
- ^ Uyar & Erickson 2009, pp. 68–69
- ^ a b Chase 2003, pp. 102ff
- ^ a b Uyar & Erickson 2009, p. 69
- ^ Shaw 1976, p.73
Daftar pustaka
- Brummett, Palmira Johnson (1993). Ottoman Seapower and Levantine Diplomacy in the Age of Discovery. SUNY series in the Social and Economic History of the Middle East. Albany, NY: State University of New York Press. ISBN 978-0-7914-1702-7. LCCN 92-44704. OCLC 613499540. Diakses tanggal June 16, 2013.
- Chase, Kenneth Warren (2003). Firearms: A Global History to 1700. Cambridge; New York: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-82274-9. LCCN 2002041026. OCLC 51022846. Diakses tanggal June 16, 2013.
- Duffy, Eamon (2006). Saints & Sinners – A History of the Popes. Yale University Press. ISBN 978-0-300-11597-0.
- Finkel, Caroline (2006). Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire 1300–1923. London: John Murray. ISBN 978-0-7195-6112-2. LCCN 2008297857. OCLC 65203332. Diakses tanggal June 16, 2013.
- Freely, John (2004). Jem Sultan – The Adventures of a Captive Turkish Prince in Renaissance Europe. Harper Perennial. ISBN 978-0-00-715066-3.
- Shaw, Stanford J. (1976). History of the Ottoman Empire and modern Turkey: Empire of the Gazis: The Rise and Decline of the Ottoman Empire 1280–1808. 1. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29163-7. OCLC 725935950. Diakses tanggal June 16, 2013.
Pranala luar
Bayezid II Lahir: 3 Desember 1447 Meninggal: 26 Mei 1512
| ||
Gelar | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Mehmed II |
Sultan Utsmaniyah Mei 3, 1481 – April 25, 1512 |
Diteruskan oleh: Selim I |