Stasiun Pasirian: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{bukan|Stasiun Pasuruan}} |
|||
{{infobox stasiun |
{{infobox stasiun |
||
| name = Pasirian |
| name = Pasirian |
||
Baris 13: | Baris 14: | ||
| tinggi = +155 m |
| tinggi = +155 m |
||
| no_stasiun = 5808 |
| no_stasiun = 5808 |
||
| letak = km 35+946 lintas [[Stasiun Klakah|Klakah]]-[[Stasiun Lumajang|Lumajang]]-[[Stasiun Pasirian|Pasirian]] |
| letak = km 35+946 lintas [[Stasiun Klakah|Klakah]]-''[[Stasiun Lumajang|Lumajang]]-[[Stasiun Pasirian|Pasirian]]'' |
||
| line = - |
| line = - |
||
| close_type = PJKA |
| close_type = PJKA |
Revisi per 11 Oktober 2018 10.41
Stasiun Pasirian
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Ketinggian | +155 m | |
Operator | ||
Letak | ||
Layanan | - | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Klasifikasi | III/kecil[2] | |
Sejarah | ||
Dibuka | 1896 | |
Ditutup | 1 Februari 1988 | |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Pasirian (PSR) merupakan stasiun kereta api mati (non aktif) yang terletak di Dusun Joho, Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +155 meter ini termasuk dalam Wilayah Aset IX Jember.
Stasiun ini dibuka bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Klakah–Lumajang–Pasirian pada tanggal 16 Mei 1896.[3][4] Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, semua jalur di wilayah Lumajang sampai Balung–Rambipuji beserta stasiun dan seluruh layanan di jalur ini ditutup semenjak 1 Februari 1988.[5]
Saat ini kondisi kompleks Stasiun Pasirian tinggal bangunan utama stasiun, gudang, dan ruang tunggu penumpang, yang terletak di tengah-tengah permukiman padat. Adapun jaringan rel beserta kelengkapan wesel dan persinyalannya telah lenyap tak berbekas. Bangunan utama stasiun itu sendiri kini dijadikan sebagai rumah tinggal, berdempetan dengan rumah-rumah lain di sekitarnya.
Konon, stasiun ini merupakan saksi sejarah bagi pertempuran melawan tentara pendudukan Belanda, yang terjadi pada tanggal 11 Januari 1947.[6]
Galeri
-
Bangunan utama terjepit di antara rumah-rumah
-
Ruang tunggu
-
Jadi ruang publik
-
Bekas gudang
Referensi
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Reitsma, S. A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij.
- ^ Weijerman, A. W. E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij.
- ^ PPK.8-2011/OR/ORP-KP.BD (bab Lintas Cabang yang masih aktif dan yang tidak aktif), PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bandung.
- ^ Pedoman Nusantara: Stasiun Kereta Api Pasirian, simpan sejuta sejarah. (Minggu, 05 Agustus 2012). Diakses pada 20/8/2013.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
menuju Templat:KAI stations
| Templat:KAI lines | Terminus |