Stasiun Lumajang
Stasiun Lumajang
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | 8°7′58″S 113°13′18″E / 8.13278°S 113.22167°E | |
Ketinggian | +51 m | |
Operator | ||
Letak | ||
Layanan | - | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Klasifikasi | I[2] | |
Sejarah | ||
Dibuka | 1896 | |
Ditutup | 1988 | |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Lumajang (LM) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Stasiun berketinggian +51 m ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset IX Jember.
Dahulu stasiun ini merupakan stasiun yang terbesar dan terpenting di jalur kereta api Klakah ke Pasirian dan ke Rambipuji lewat Balung. Stasiun ini dibuka bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Klakah–Lumajang–Pasirian pada tanggal 16 Mei 1896.[3][4] Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, semua jalur di wilayah Lumajang sampai Balung–Rambipuji beserta stasiun dan seluruh layanan di jalur ini ditutup semenjak 1 Februari 1988.[5]
Kompleks stasiun ini kini telah berubah menjadi berbagai tempat usaha dan juga rumah tinggal. Bangunan utama stasiun pun telah lama dijadikan sebagai lokasi pergudangan, warung-warung makan, pasar pisang, dan lain-lain. Sementara itu, jalur-jalur rel, sistem wesel, dan persinyalannya telah dibongkar semua.
Pada masa lalu, Stasiun Lumajang merupakan stasiun persilangan yang cukup sibuk; melayani hampir 300.000 penumpang pertahun dan pengangkutan barang hingga lebih dari 23 ribu ton di antara tahun 1950-1953.[6]
Dari arah Probolinggo, stasiun ini terhubung dengan jalur kereta api Klakah-Lumajang. Kemudian dari sini jalur kereta api bercabang dua, yakni menjadi jalur kereta api Lumajang-Pasirian dan jalur kereta api Lumajang-Balung. Jalur yang terakhir ini seterusnya terhubung ke Stasiun Rambipuji. Pada saat ini ketiga jalur kereta api tersebut telah ditutup semua.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pintu gudang di sisi utara
-
Pojok tenggara
-
Pojok tenggara, dengan jendela tua
-
Pasar pisang di sisi timur
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Reitsma, S. A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij.
- ^ Weijerman, A. W. E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij.
- ^ PPK.8-2011/OR/ORP-KP.BD (bab Lintas Cabang yang masih aktif dan yang tidak aktif), PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bandung.
- ^ Djawatan Kereta Api, tt., DAFTAR C, 13c. Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi TIMUR. Hlm. 156.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Sukodono menuju Klakah
|
Klakah–Lumajang–Pasirian | Labruk menuju Pasirian
| ||
Terminus | Lumajang–Balung | Karangbendo menuju Balung
|