Lompat ke isi

Bandotan macan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Reproduksi: Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 48: Baris 48:


=== Reproduksi ===
=== Reproduksi ===
Bandotan macan berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 6 hingga 18 butir. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang 37 sampai 47 meter.<ref name=UJIAN/>
Bandotan macan berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 6 hingga 18 butir. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang 37 sampai 47 sentimeter.<ref name=UJIAN/>


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi per 31 Juli 2019 22.46

Bandotan Macan[1][2][3]
Belang hitam antarsisik tampak di bagian bawah tubuh
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
P. mucosa
Nama binomial
Ptyas mucosa
(Linnaeus, 1758)[4]
Sinonim
Pola sisik
Bandotan Macan yang ditemukan di India selatan.

Bandotan macan (Ptyas mucosa) atau Ular-tikus India, adalah spesies ular tikus yang tersebar luas di Asia Selatan hingga Asia Tenggara.[6][4]

Pengenalan

Panjang tubuhnya mencapai 3.2 meter. Kepala bagian atas berwarna cokelat tua. Tubuh bagian atas berwarna cokelat kekuningan, cokelat zaitun, atau kelabu agak gelap, dan pada setiap sisik punggungnya dihiasi garis tepian antarsisik berwarna hitam. Pada sisi badannya, terdapat motif garis-garis agak miring yang berwarna hitam atau putih. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih kelabu, cokelat pucat, atau kuning pucat, dengan belang-belang garis tipis berwarna hitam yang membatasi antara dua sisik perut.[7]

Sebaran Geografis

Bandotan macan tersebar luas mulai dari Pakistan bagian tenggara, India (Distrik Assam, Tamil Nadu, Kerala, Madhya Pradesh, Himachal Pradesh, Maharashtra, Nasrapur), Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Laos, Tiongkok bagian tenggara (Chekiang, Hupeh, Jiangxi, Fujian, Guangdong, Hainan, Guangxi, Yunnan, Xizang, Hong Kong), Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Indonesia (Sumatera, Bangka-Belitung, Jawa, Madura, Bali, dan Kalimantan).[4]

Ekologi dan perilaku

Bandotan macan dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan, hutan belukar, hutan terbuka, rawa-rawa, pinggiran hutan, perkebunan, persawahan, dan di pemukiman penduduk.[7]

Makanan

Ular ini aktif pada siang hari. Biasanya ular ini berkeliaran di rerumputan, tumpukan kayu, irigasi, dan juga tempat pembuangan sampah, dimanapun ular ini dapat menemukan tikus sawah dan tikus rumah sebagai makanannya. Selain tikus, ular ini juga memangsa kadal, katak/kodok, dan burung.[8][9]

Pemangsa

Bandotan macan hampir tidak memiliki pemangsa alami selain ular anang. Ular yang masih muda sangat rawan jadi mangsa hewan lain, terutama burung elang, unggas, dan biawak.[10]

Reproduksi

Bandotan macan berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 6 hingga 18 butir. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang 37 sampai 47 sentimeter.[7]

Galeri

Referensi

  1. ^ Aspiring National Geopark of Gunung Sewu, Java, Indonesia
  2. ^ Sioux - Identifikasi dan Penanganan Ular Indonesia
  3. ^ Bab Ipost Revisi
  4. ^ a b c d http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Ptyas&species=mucosa&exact%5B0%5D=species
  5. ^ Boulenger, G.A. 1893. Catalogue of the Snakes in the British Museum (Natural History). Volume I., Containing the Families...Colubridæ Aglyphæ, part. Trustees of the British Museum (Natural History). (Taylor and Francis, Printers). London. xiii + 448 pp. + Plates I.- XXVIII. (Zamenis mucosus, pp. 385-386.)
  6. ^ Das, I. 2002. A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of India. Ralph Curtis Books. Sanibel Island, Florida. 144 pp. ISBN 0-88359-056-5. (Ptyas mucosa, p. 43.)
  7. ^ a b c http://ularindonesian.blogspot.com/p/ptyas-mucosus.html
  8. ^ Snakes of Thailand - Ptyas
  9. ^ Young, B.A., Solomon, J., Abishahin, G. 1999 How many ways can a snake growl? The morphology of sound production in Ptyas mucosus and its potential mimicry of Ophiophagus. Herpetological Journal 9 (3):89-94
  10. ^ Traffic - Conservation Status and Impact of Trade on the Oriental Rat Snake Ptyas mucosa in Java, Indonesia

  • David, P., and I. Das. 2004. On the grammar of the gender of Ptyas Fitzinger, 1843 (Serpentes: Colubridae). Hamaddryad 28 (1 & 2): 113-116.
  • Günther, A. 1898. Notes on Indian Snakes in Captivity. Ann. Mag. Nat. Hist., Series 7, 1: 30-31. (Zamenis mucosus, p. 30.)
  • Jan, G., & F. Sordelli. 1867. Iconographie générale des Ophidiens: Vingt-quatrième livraison. Baillière. Paris. Index + Plates I.- VI. ("Coryphodon Blumenbachi, Merr.", Plate III., Figures 2-4.)
  • Lazell, J.D. 1998. Morphology and the status of the snake genus Ptyas. Herpetological Review 29 (3): 134.
  • Linnaeus, C. 1858. Systema naturæ per regna tria naturæ, secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, diferentiis, synonymis, locis. Tomus I. Editio Decima, Reformata. L. Salvius. Stockholm. 824 pp. (Coluber mucosus, p. 226.)
  • Morris, P.A. 1948. Boy's Book of Snakes: How to Recognize and Understand Them. A volume of the Humanizing Science Series, edited by Jacques Cattell. Ronald Press. New York. viii + 185 pp. ("The Indian Rat Snake", pp. 136–137, 181.)
  • Nixon, A.M.A., and S. Bhupathy. 2001. Notes on the occurrence of Dhaman (Ptyas mucosus) in the higher altitudes of Nilgiris, Western Ghats. Cobra (44): 30-31.