Lompat ke isi

Distrik Batang Alai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 30: Baris 30:
Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan : <br />
Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan : <br />


{{cquote|Sudah kemudian daripada itu maka maharaja Negara Dipa menitahkan Tumanggung Tatah Jiwa menundukkan orang batang Alai dan orang batang Hamandit serta [[Suku Dayak Meratus|Bukit]]nya. Maka sekalian itu sama tunduk, tiada lagi dengan berperang lawan Tumanggung Tatah Jiwa itu. Maka sekaliannya mereka itu tunduk karena patuh tata perintahnya Tumanggung Tatah Jiwa. Maka sekalian menteri-menteri sakai itu sama dibawa olehnya Tumanggung Tatah Jiwa itu menghadap maharaja Negara Dipa itu dengan persembahannya . Maka kata raja Negara Dipa: "Hai sekalian kamu menteri sakai, engkau kuserahkan pada Tumanggung Tatah Jiwa itu mememerintahkan kamu. Maka pada tiap-tiap musim jangan kamu menanti dimudiki, kamu hantarkan sendiri upeti kamu. Jangan lalai, manakala kamu lalai niscaya beroleh perintah kesakitan." Maka sembah sekalian menteri sakai itu: Hamba junjung sabda tuanku itu atas batu kepala patik." <ref name="hikayat banjar"> {{ms}}{{cite book
{{cquote|Sudah kemudian daripada itu maka maharaja Negara Dipa menitahkan Tumanggung Tatah Jiwa menundukkan orang batang Alai dan orang batang Hamandit serta [[Suku Dayak Meratus|Bukitnya]]. Maka sekalian itu sama tunduk, tiada lagi dengan berperang lawan Tumanggung Tatah Jiwa itu. Maka sekaliannya mereka itu tunduk karena patuh tata perintahnya Tumanggung Tatah Jiwa. Maka sekalian menteri-menteri sakai itu sama dibawa olehnya Tumanggung Tatah Jiwa itu menghadap maharaja Negara Dipa itu dengan persembahannya . Maka kata raja Negara Dipa: "Hai sekalian kamu menteri sakai, engkau kuserahkan pada Tumanggung Tatah Jiwa itu mememerintahkan kamu. Maka pada tiap-tiap musim jangan kamu menanti dimudiki, kamu hantarkan sendiri upeti kamu. Jangan lalai, manakala kamu lalai niscaya beroleh perintah kesakitan." Maka sembah sekalian menteri sakai itu: Hamba junjung sabda tuanku itu atas batu kepala patik." <ref name="hikayat banjar"> {{ms}}{{cite book
|authorlink= Johannes Jacobus Ras
|authorlink= Johannes Jacobus Ras
|first= Johannes Jacobus
|first= Johannes Jacobus

Revisi per 26 Maret 2019 09.06

Distrik Alaij[1]/Batang Alai adalah bekas distrik (kedemangan) yang merupakan bagian dari wilayah administratif district Alaij en Amandit Afdeeling Amonthaij, kemudian menjadi Onderafdeeling Batang Alai dan Labuan Amas pada zaman kolonial Hindia Belanda dahulu. Distrik Batang Alai pernah dipimpin oleh

Tahun Districtshoofd Panghoeloe
1861 Kiai Soeta Samie[1] [2][3] Hadji Saaloedin[3]
1863 Kiai Demang IJoeda Negara/[4]

Kiai Demang Yoeda Negara/[5]
Kiai Demang Joeda Negara[6][7]

Hadji Abdoel Kapi/[4][5][6]

Hadji Abdoe 'l-kapi[7]

1899 Kiai Duwahit[8]


Dewasa ini wilayah distrik ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Penduduk

Ekspedisi Penaklukan Tumanggung Tatah Jiwa dari Negara Dipa

Penduduk asli Batang Alai merupakan penduduk yang menghuni daerah aliran sungai (DAS) Batang Alai yang telah ditaklukan oleh Datok Bentara Kiri (menteri asisten sebelah kiri) yang disebut mantri pangiwa dalam bahasa Banjar yang bernama Tumanggung Tatah Jiwa atas perintah maharaja Negara Dipa yaitu Ampu Jatmaka yang bergelar Maharaja di Candi. Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan :

Batang Alai Kedatangan Pengungsi dari Negara Daha

Perang Banjar-Negara Daha menyebabkan DAS Batang Alai kedatangan pengungsi rakyat Pangeran Tumanggung dari Kerajaan Negara Daha.

Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan:

Pangeran Tumanggung menetap di Batang Alai

Perang Banjar-Negara Daha berakhir dengan perdamaian, dimana Pangeran Tumanggung bersedia menyerahkan tahta kerajaan kepada keponakannya, Pangeran Samudera. Pangeran Tumanggung mendapatkan wilayah kekuasaan di Batang Alai dan Amandit.

Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan:

Suku Bangsa

Suku Banjar yang menganut agama Islam mendiami wilayah bekas distrik ini disebut Orang Alai (Puak Alai), sedangkan suku Dayaknya yang masih menganut agama leluhur atau Kristen merupakan bagian dari Suku Dayak Meratus yang disebut Dayak Alai terdiri atas beberapa kampung yaitu :

Referensi

  1. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1861). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 34. Lands Drukkery. hlm. 133. 
  2. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1862). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 35. Lands Drukkery. hlm. 136. 
  3. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1862). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 36. Lands Drukkery. hlm. 140. 
  4. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1863). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 37. Lands Drukkery. hlm. 147. 
  5. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1868). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 41. Lands Drukkery. hlm. 138. 
  6. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1870). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 43. Lands Drukkery. hlm. 180. 
  7. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1871). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 44. Lands Drukkery. hlm. 197. 
  8. ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  9. ^ a b c d (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar (diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh). Selangor Darul Ehsan, Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983-62-1240-X
  10. ^ Good News LABUHAN People/Language Movie Trailer (Bahasa Labuhan/Bahasa Dayak Bukit di Labuhan)
  11. ^ FACEBOOK BOEBOEHAN BOEKIT LABUHAN
  12. ^ DAYAK MERATUS MENJAGA HUTAN, NEGARA MERUSAKNYA
  13. ^ http://www.youtube.com/watch?v=3ZQrz3zQGic
  14. ^ http://www.youtube.com/watch?v=LJyvd5LH0mQ
  15. ^ http://www.youtube.com/watch?v=rpZ7s4WT1o8

Pranala luar