Lompat ke isi

Hisyam bin Ismail al-Makhzumi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hafidh Wahyu P memindahkan halaman Hisham bin Ismail al-Makhzumi ke Hisyam bin Ismail al-Makhzumi: Menyesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
Hisyam adalah seorang anggota dari [[Bani Makhzum|Banu Makhzum]], salah satu suku Arab [[Suku Quraisy|Quraisy]], yang merupakan cicit dari dari al-Walid bin al-Mughirah. Ia sendiri menjadi terkenal ketika putrinya Aisyah menikah dengan Khalifah Umayyah kelima [[Abdul Malik bin Marwan|'Abdul Malik bin Marwan]] (685-705), dan pada 691 ia menjadi seorang kakek dari khalifah [[Hisyam bin Abdul-Malik|Hisyam bin Abdul Malik]] (724-743), yang menggunakan namanya atas permintaan Aisyah.<ref>{{Harvard citation no brackets}}: {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref>
Hisyam adalah seorang anggota dari [[Bani Makhzum|Banu Makhzum]], salah satu suku Arab [[Suku Quraisy|Quraisy]], yang merupakan cicit dari dari al-Walid bin al-Mughirah. Ia sendiri menjadi terkenal ketika putrinya Aisyah menikah dengan Khalifah Umayyah kelima [[Abdul Malik bin Marwan|'Abdul Malik bin Marwan]] (685-705), dan pada 691 ia menjadi seorang kakek dari khalifah [[Hisyam bin Abdul-Malik|Hisyam bin Abdul Malik]] (724-743), yang menggunakan namanya atas permintaan Aisyah.<ref>{{Harvard citation no brackets}}: {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref>


Pada tahubn 701 Hisyam diangkat sebagai gubernur Madinah oleh ayah mertuanya.<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref> Selama berada di posisi itu dia memberhentikan Naufal bin Musahiq al-'Amiri dari kepala kehakiman dan mengangkat Amar bin Khalid al-Zuraqi sebagai penggantinya,<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}</ref> dan memimpin warga Madinah untuk memberikan baiat / sumpah setia kepada Abdul Malik adalah putra [[Al-Walid bin Abdul-Malik|al-Walid]] dan [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman]]. Ketika seorang ''[[Fakih|faqih]]'' [[Said bin al-Musayyib|Sa'id bin al-Musayyab]] menolak untuk memberikan sumpah, Hisham memerintahkan dia untuk dipukuli dan dipenjarakan, dan melakukan eksekusi dengan cara melalui sebuah jalan yang akan berujung dengan [[Penyaliban|disalibkan]].<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref> Ia juga memimpin ibadah haji pada tahun 703 dan 704, dan mungkin juga pada 702/3 dan 705 juga.<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref>
Pada tahun 701 Hisyam diangkat sebagai gubernur Madinah oleh ayah mertuanya.<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref> Selama berada di posisi itu dia memberhentikan Naufal bin Musahiq al-'Amiri dari kepala kehakiman dan mengangkat Amar bin Khalid al-Zuraqi sebagai penggantinya,<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}</ref> dan memimpin warga Madinah untuk memberikan baiat / sumpah setia kepada Abdul Malik adalah putra [[Al-Walid bin Abdul-Malik|al-Walid]] dan [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman]]. Ketika seorang ''[[Fakih|faqih]]'' [[Said bin al-Musayyib|Sa'id bin al-Musayyab]] menolak untuk memberikan sumpah, Hisham memerintahkan dia untuk dipukuli dan dipenjarakan, dan melakukan eksekusi dengan cara melalui sebuah jalan yang akan berujung dengan [[Penyaliban|disalibkan]].<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref> Ia juga memimpin ibadah haji pada tahun 703 dan 704, dan mungkin juga pada 702/3 dan 705 juga.<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref>


Setelah kematian Abdul Malik pada tahun 705, Hisham pada awalnya dikukuhkan sebagai gubernur oleh penggantinya [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Walid bin Abdul Malik]] (sekitar 705-715). Namun, Khalifah baru itu tidak menyukai Hisyam dan pada awal 706 dia menolak untuk mendukung [[Umar bin Abdul-Aziz|Umar bin Abdul Aziz]]. Al-Walid juga memerintahkan Umar untuk menampilkan Hisyam di depan orang-orang Madinah, sebagai bentuk penghinaan atas perilakunya selama pemerintahannya, tapi Hisyam terhindar dari bahaya lebih lanjut setelah Sa'id bin al-Musayyab dan Ahlul Bait [[Ali bin Husain|'Ali bin al-Husain]] memerintahkan para pengikut mereka untuk menahan diri dari tindakan-tindakan pembalasan terhadap dirinya.<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref>
Setelah kematian Abdul Malik pada tahun 705, Hisham pada awalnya dikukuhkan sebagai gubernur oleh penggantinya [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Walid bin Abdul Malik]] (sekitar 705-715). Namun, Khalifah baru itu tidak menyukai Hisyam dan pada awal 706 dia menolak untuk mendukung [[Umar bin Abdul-Aziz|Umar bin Abdul Aziz]]. Al-Walid juga memerintahkan Umar untuk menampilkan Hisyam di depan orang-orang Madinah, sebagai bentuk penghinaan atas perilakunya selama pemerintahannya, tapi Hisyam terhindar dari bahaya lebih lanjut setelah Sa'id bin al-Musayyab dan Ahlul Bait [[Ali bin Husain|'Ali bin al-Husain]] memerintahkan para pengikut mereka untuk menahan diri dari tindakan-tindakan pembalasan terhadap dirinya.<ref>{{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}; {{Harvard citation no brackets}}.</ref>

Revisi per 31 Oktober 2020 03.07

Hisham bin Ismail al-Makhzumi ( هشام بن إسماعيل المخزومي) adalah pejabat abad kedelapan untuk Kekhalifahan Umayyah, dan kakek dari khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Ia menjabat sebagai gubernur Madinah dari 701 menjadi 706.

Karier

Hisyam adalah seorang anggota dari Banu Makhzum, salah satu suku Arab Quraisy, yang merupakan cicit dari dari al-Walid bin al-Mughirah. Ia sendiri menjadi terkenal ketika putrinya Aisyah menikah dengan Khalifah Umayyah kelima 'Abdul Malik bin Marwan (685-705), dan pada 691 ia menjadi seorang kakek dari khalifah Hisyam bin Abdul Malik (724-743), yang menggunakan namanya atas permintaan Aisyah.[1]

Pada tahun 701 Hisyam diangkat sebagai gubernur Madinah oleh ayah mertuanya.[2] Selama berada di posisi itu dia memberhentikan Naufal bin Musahiq al-'Amiri dari kepala kehakiman dan mengangkat Amar bin Khalid al-Zuraqi sebagai penggantinya,[3] dan memimpin warga Madinah untuk memberikan baiat / sumpah setia kepada Abdul Malik adalah putra al-Walid dan Sulaiman. Ketika seorang faqih Sa'id bin al-Musayyab menolak untuk memberikan sumpah, Hisham memerintahkan dia untuk dipukuli dan dipenjarakan, dan melakukan eksekusi dengan cara melalui sebuah jalan yang akan berujung dengan disalibkan.[4] Ia juga memimpin ibadah haji pada tahun 703 dan 704, dan mungkin juga pada 702/3 dan 705 juga.[5]

Setelah kematian Abdul Malik pada tahun 705, Hisham pada awalnya dikukuhkan sebagai gubernur oleh penggantinya Walid bin Abdul Malik (sekitar 705-715). Namun, Khalifah baru itu tidak menyukai Hisyam dan pada awal 706 dia menolak untuk mendukung Umar bin Abdul Aziz. Al-Walid juga memerintahkan Umar untuk menampilkan Hisyam di depan orang-orang Madinah, sebagai bentuk penghinaan atas perilakunya selama pemerintahannya, tapi Hisyam terhindar dari bahaya lebih lanjut setelah Sa'id bin al-Musayyab dan Ahlul Bait 'Ali bin al-Husain memerintahkan para pengikut mereka untuk menahan diri dari tindakan-tindakan pembalasan terhadap dirinya.[6]

Dua dari putra Hisyam, Ibrahim dan Muhammad, kemudian menjabat sebagai gubernur Madinah Setelah Hisham bin Abdul Malik, namun tidak disukai oleh khalifah selanjutnya al-Walid bin Yazid (r. 743-744) dan disiksa sampai mati oleh Yusuf bin Umar ats-Tsaqafi pada 743.[7] anak ketiganya, Khalid, berpartisipasi dalam pemberontakan yang gagal oleh Sulaiman bin Hisyam pada 744 dan akibatnya dieksekusi oleh khalifah Marwan bin Muhammad (sekitar 744-750).[8]

Catatan

  1. ^ [[#CITEREF|]]: [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]].
  2. ^ [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]].
  3. ^ [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]
  4. ^ [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]].
  5. ^ [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]].
  6. ^ [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]]; [[#CITEREF|]].
  7. ^ Hinds 1991.
  8. ^ Al-Tabari 1985–2007.

Referensi