Ruko: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
+file |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:Jakarta-Senen-Shophouse4.jpg|thumb|right|Ruko berarsitektur Tionghoa di kawasan Senen, Jakarta.]] |
|||
[[File:Zhongshanrd.jpg|thumb|right|Ruko khas kota Xiamen atau pecinan di Indonesia]] |
[[File:Zhongshanrd.jpg|thumb|right|Ruko khas kota Xiamen atau pecinan di Indonesia]] |
||
'''Ruko''' (singkatan dari '''rumah toko''') adalah sebutan bagi bangunan-bangunan yang memiliki ciri khas bertingkat antara dua hingga lima lantai. Lantai ruko bagian bawa digunakan sebagai tempat berusaha ataupun semacam [[kantor]] sementara lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. Ruko biasanya berpenampilan yang sederhana dan sering dibangun bersama ruko-ruko lainnya yang mempunyai desain yang sama atau mirip sebagai suatu [[kompleks perumahan|kompleks]]. Ruko banyak ditemukan di kota-kota besar di Indonesia dan biasa ditempati warga-warga kelas menengah. |
'''Ruko''' (singkatan dari '''rumah toko''') adalah sebutan bagi bangunan-bangunan yang memiliki ciri khas bertingkat antara dua hingga lima lantai. Lantai ruko bagian bawa digunakan sebagai tempat berusaha ataupun semacam [[kantor]] sementara lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. Ruko biasanya berpenampilan yang sederhana dan sering dibangun bersama ruko-ruko lainnya yang mempunyai desain yang sama atau mirip sebagai suatu [[kompleks perumahan|kompleks]]. Ruko banyak ditemukan di kota-kota besar di Indonesia dan biasa ditempati warga-warga kelas menengah. |
||
Baris 6: | Baris 7: | ||
Ruko dibangun berderet, tepat di pinggir jalan. Deretan ruko bisa terkonsentrasi dalam satu kawasan yang membentuk blok, ataupun mengikuti ruas jalan.<ref name="ruko-sejarah"/> Karena berderet dan terapit ruko lain, jenis bangunan ini hanya tampak pada bagian depan. Ruko di Indonesia umumnya mirip dengan ruko penduduk Tionghoa di [[Malaka]] dan [[Georgetown]].<ref name="ruko-sejarah"/> |
Ruko dibangun berderet, tepat di pinggir jalan. Deretan ruko bisa terkonsentrasi dalam satu kawasan yang membentuk blok, ataupun mengikuti ruas jalan.<ref name="ruko-sejarah"/> Karena berderet dan terapit ruko lain, jenis bangunan ini hanya tampak pada bagian depan. Ruko di Indonesia umumnya mirip dengan ruko penduduk Tionghoa di [[Malaka]] dan [[Georgetown]].<ref name="ruko-sejarah"/> |
||
Sejenis ruko yang memiliki beranda sebagai tempat pejalan kaki dalam bahasa Hokkien biasanya dinamakan "lâu-kha", "gōo-kha-kì", "tîng-á-kha", umum ditemukan di kota-kota di Fujian atau pecinan di Asia Tenggara. |
Sejenis ruko yang memiliki beranda sebagai tempat pejalan kaki dalam [[bahasa Hokkien]] biasanya dinamakan "lâu-kha", "gōo-kha-kì", "tîng-á-kha", umum ditemukan di kota-kota di Fujian atau pecinan di Asia Tenggara. |
||
==Referensi == |
==Referensi == |
Revisi per 1 Oktober 2019 12.51
Ruko (singkatan dari rumah toko) adalah sebutan bagi bangunan-bangunan yang memiliki ciri khas bertingkat antara dua hingga lima lantai. Lantai ruko bagian bawa digunakan sebagai tempat berusaha ataupun semacam kantor sementara lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. Ruko biasanya berpenampilan yang sederhana dan sering dibangun bersama ruko-ruko lainnya yang mempunyai desain yang sama atau mirip sebagai suatu kompleks. Ruko banyak ditemukan di kota-kota besar di Indonesia dan biasa ditempati warga-warga kelas menengah.
Sejarah ruko di Indonesia dimulai dengan datangnya bangsa Tionghoa yang berusaha sebagai pedagang, terutama yang berasal dari Propinsi Fujian, Tiongkok.[1] Ruko-ruko Tionghoa dibangun di kawasan perkotaan untuk menjalankan usaha dagang sekaligus sebagai tempat tinggal.[1] Dengan demikian pemilik ruko bisa mengawasi langsung barang dagangan dan mengurangi biaya transportasi karena tidak perlu pindah rumah.[1]
Ruko dibangun berderet, tepat di pinggir jalan. Deretan ruko bisa terkonsentrasi dalam satu kawasan yang membentuk blok, ataupun mengikuti ruas jalan.[1] Karena berderet dan terapit ruko lain, jenis bangunan ini hanya tampak pada bagian depan. Ruko di Indonesia umumnya mirip dengan ruko penduduk Tionghoa di Malaka dan Georgetown.[1]
Sejenis ruko yang memiliki beranda sebagai tempat pejalan kaki dalam bahasa Hokkien biasanya dinamakan "lâu-kha", "gōo-kha-kì", "tîng-á-kha", umum ditemukan di kota-kota di Fujian atau pecinan di Asia Tenggara.