Rubini Atmawidjaja: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
|name = Rubini Atmawidjaja |
|name = Rubini Atmawidjaja |
||
|other_names = |
|other_names = |
||
|ethnicity = |
|ethnicity = sunda |
||
|birth_date = 24 April 1932 |
|birth_date = 24 April 1932 |
||
|birth_place = [[Kabupaten Garut|Garut]], [[Jawa Barat]] |
|birth_place = [[Kabupaten Garut|Garut]], [[Jawa Barat]] |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
|occupation = [[Dosen]] |
|occupation = [[Dosen]] |
||
| networth = |
| networth = |
||
|religion = |
|religion = islam |
||
|spouse = |
|spouse = |
||
|children = |
|children = |
Revisi per 22 Februari 2020 04.45
Rubini Atmawidjaja | |
---|---|
Lahir | 24 April 1932 Garut, Jawa Barat |
Warga negara | indonesia |
Pekerjaan | Dosen |
Rubini Atmawidjaja (lahir di Garut, Jawa Barat, 24 April 1932) adalah seorang yang mejabat sebagai Dirjen PHPA yang dipegangnya sejak 1983 yang berkantor di Lantai 8 Gedung Manggala Wanabhakti Jalan Gatot Subroto, Jakarta, ysng instansinya bertugas mengelola, mengawasi, serta melindungi hutan dan kelestarian alam sekitar sekitar 30,3 juta ha kawasan hutan lindung dan hutan wisata, berikut 32 juta ha kawasan perairan dan laut. [1]Sejak dia masih kanak-kanak dia bercita-cita untuk menjadi seorang Insinyur, kemudian belasan tahun setelah itu, ia bukan hanya meraih gelar Insinyur tetapi juga profesor doktor. Dua kali dia menjadi menjadi rektor; di Universitas Cenderawasih, Jayapura, dan di Institut Pertanian Bogor (IPB).[1] Terakhir dia menjadi Dirjen Perlindungan Hutan & Pelestarian alam (PHPA) Departement Kehutanan Ri. Ketika dia duduk di bangku SD, anak kedua dari sembilan bersaudara ini harus berjalan kaki 5 km untuk mencapai sekolahnhya.[1] Kerap kali dia berangkat subuh-subuh tetapi masih acap terlambat sehingga mendapatkan hukuman lari keliling sekolah. Dia harus menjalankan disiplin yang keras dikeluarganya karena ayahnya sendiri berwejang tidak bisa meninggalkan harta kepada Rubini dan saudara saudaranya, oleh karena itu sang ayah menghendaki agar Rubini dan saudaranya untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.[1]
Hal itu ternyata tidak mudah bagi dia, karena dia harus mencari Beasiswa.[1] Itu diperolehnya, berupa ikatan dinas ketika duduk di tingkat II Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UI (Kini IPB). Karena itu, begitu meraih gelar Insinyurnya dia menjadi dosen di almamaternya. Rubini memperdalam ilmu di Universitas Negara New York, AS pada 1972 Rubini meraih gelar doktor di bidang biometri dan fotogrametri kehutanan.[1] Disertasinya berjudul Double Sampling Technique Using Acrial Photographs for Timber Volume Estimation.[1]