Lompat ke isi

Baitulmaqdis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

[[Kategori:Yerusalem]]
[[Kategori:Masjid bersejarah]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Kota suci Islam]]

Revisi per 23 April 2020 00.52

Baitul-Maqdis (bahasa Arab: بيت المقدس, Rumah Suci) atau Baitul-Muqaddas (bahasa Arab: بَـيْـت الْـمُـقَـدَّس) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk secara khusus untuk Masjid Al-Aqsha atau kota Yerusalem secara umum, tergantung sumber dan pendapat yang digunakan.

Keterangan

Baitulmaqdis adalah terjemahan bahasa Arab dari bahasa Ibrani: בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎, Beit HaMikdash, sebuah tempat yang dibangun Sulaiman (Salomo) untuk menjadi pusat peribadahan Bani Israel. Dalam bahasa Indonesia, tempat tersebut disebut Bait Suci. Bait Suci ini sendiri dikenal dengan Masjid Al-Aqsha dalam Islam. Dalam sumber-sumber Islam awal, Masjid Al-Aqsha sendiri merujuk pada sebuah tempat (kemudian menjadi kompleks bangunan pada masa kekhalifahan) seluas 144.000 meter persegi di kota Yerusalem, sedangkan istilah Baitulmaqdis diperluas penggunaannya untuk merujuk pada kota Yerusalem secara keseluruhan.[1]

Nama lain

Meski masih sering disebut-sebut dalam berbagai literatur Islam sampai sekarang, penggunaan Baitulmaqdis untuk merujuk pada Yerusalem sudah jarang dipakai. Nama Arab yang lebih sering digunakan untuk merujuk Yerusalem pada masa modern adalah Al-Quds (bahasa Arab: القُدس)[2][3] yang secara harfiah bermakna "kudus" atau "suci". Penggunaan pertama istilah ini terlacak pada abad ke-9 M, dua abad setelah Muslim mengambil alih kepemimpinan kawasan Palestina dan sekitarnya.

Iliya' (bahasa Arab: إِيْـلْـيَـاء) adalah nama Yerusalem dalam bahasa Arab yang kerap digunakan (selain Baitulmaqdis) sebelum populernya penggunaan istilah Al-Quds. Iliya' sendiri adalah bahasa Arab dari Aelia, kependekan dari Aelia Capitolina,[4] nama dari kota Yerusalem setelah dibangun ulang oleh Kaisar Romawi Hadrianus.

Pemerintah Israel sendiri menjadikan nama resmi Yerusalem dalam bahasa Arab adalah Ūršalīm (bahasa Arab: أُورُشَلِيمَ). Kata ini memiliki akar yang sama dengan nama resmi Yerusalem dalam bahasa Ibrani (יְרוּשָׁלַיִם, Yerusyaláyim) dan Inggris (Jerusalem).[5]

Rujukan

  1. ^ Carrol, James. "Jerusalem, Jerusalem: How The Ancient City Ignited Our Modern World", 2011. Retrieved on 24 May 2014.
  2. ^ Bosworth, Clifford Edmund (2007). Historic cities of the Islamic world. The Netherlands: Koninklijke Brill NV. hlm. 225–226. ISBN 978-90-04-15388-2. Diakses tanggal 17 December 2011. 
  3. ^ Denise DeGarmo (9 September 2011). "Abode of Peace?". Wandering Thoughts. Center for Conflict Studies. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2012. Diakses tanggal 17 December 2011. 
  4. ^ Map of the early Arab dominions, showing Iliya
  5. ^ "The Official Website of Jerusalem". Municipality of Jerusalem. 19 September 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2007.