Fakultas Hukum Universitas Andalas: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
Usaha-usaha untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi di Sumatera Barat telah dimulai dengan Kursus Volks Universiteit yang dipimpin oleh [[Djamaluddin Adinegoro]] pada tahun 1946. Pada tahun 1948, sebuah Panitia Sekolah Tinggi dibentuk, dengan dr. [[Mohammad Djamil]] sebagai ketuanya. Upaya panitia ini untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi tidak dapat terlaksana karena pecahnya [[Agresi Militer Belanda II]].<ref name=Sumteng>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=bnkSAAAAMAAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Propinsi Sumatera Tengah|last=|first=|date=1953|publisher=[[Departemen Penerangan Republik Indonesia]]|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref> |
Usaha-usaha untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi di Sumatera Barat telah dimulai dengan Kursus Volks Universiteit yang dipimpin oleh [[Djamaluddin Adinegoro]] pada tahun 1946. Pada tahun 1948, sebuah Panitia Sekolah Tinggi dibentuk, dengan dr. [[Mohammad Djamil]] sebagai ketuanya. Upaya panitia ini untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi tidak dapat terlaksana karena pecahnya [[Agresi Militer Belanda II]].<ref name=Sumteng>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=bnkSAAAAMAAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Propinsi Sumatera Tengah|last=|first=|date=1953|publisher=[[Departemen Penerangan Republik Indonesia]]|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref> |
||
Pada tanggal 21 Maret 1951, dibentuk sebuah Jajasan Sriwidjaja oleh dr. M. Djamil, [[Saalah Joesoef St. Mangkoeto]], Mr. [[Abubakar |
Pada tanggal 21 Maret 1951, dibentuk sebuah Jajasan Sriwidjaja oleh dr. M. Djamil, [[Saalah Joesoef St. Mangkoeto]], Mr. [[Abubakar Jaar]], dr. [[Rasjidin]], dan [[Muhammad Sjafei]]. Yayasan ini bertujuan untuk "mendirikan serta menjelenggarakan satu Balai Perguruan Tinggi jang diberi nama Balai Perguruan Tinggi Pantjasila".<ref name=Sumteng/> dr. M. Djamil bertindak selaku ketua pengurus harian, sementara Mr. Abubakar Djaar sebagai ketua panitia fakultas.<ref name=Sumteng/> Pada tanggal 17 Agustus 1951, Balai Perguruan Tinggi Hukum Pantjasila diresmikan.<ref name=Sumteng/> |
||
Pada tahun pertama, BPTH Pantjasila memiliki tujuh orang dosen. Terdapat satu orang dosen asing, Mr. Drs. van Oude Nieuwland, yang ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada awal tahun ajaran 1952-53. Dosen-dosen tersebut adalah:<ref name=Sumteng/> |
Pada tahun pertama, BPTH Pantjasila memiliki tujuh orang dosen. Terdapat satu orang dosen asing, Mr. Drs. van Oude Nieuwland, yang ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada awal tahun ajaran 1952-53. Dosen-dosen tersebut adalah:<ref name=Sumteng/> |
Revisi per 3 Juli 2020 19.31
Fakultas Hukum Universitas Andalas | |
---|---|
Informasi | |
Nama sebelumnya | Balai Perguruan Tinggi Hukum Pancasila |
Didirikan | 1951 |
Dekan | Busyra Azheri |
Lokasi | , , |
Warna | Merah |
Situs web | fhuk |
Fakultas Hukum Universitas Andalas (FHUA) adalah salah satu fakultas yang berada di Universitas Andalas, Padang. Fakultas ini berdiri pada tahun 1951, menjadikannya sebagai sekolah hukum tertua di Pulau Sumatra dan ketiga tertua di Indonesia. Saat ini, FHUA dipimpin oleh Busyra Azheri dan menyelenggarakan pendidikan di tingkat sarjana, magister, dan doktoral.
Sejarah
BPTH Pantjasila
Usaha-usaha untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi di Sumatera Barat telah dimulai dengan Kursus Volks Universiteit yang dipimpin oleh Djamaluddin Adinegoro pada tahun 1946. Pada tahun 1948, sebuah Panitia Sekolah Tinggi dibentuk, dengan dr. Mohammad Djamil sebagai ketuanya. Upaya panitia ini untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi tidak dapat terlaksana karena pecahnya Agresi Militer Belanda II.[1]
Pada tanggal 21 Maret 1951, dibentuk sebuah Jajasan Sriwidjaja oleh dr. M. Djamil, Saalah Joesoef St. Mangkoeto, Mr. Abubakar Jaar, dr. Rasjidin, dan Muhammad Sjafei. Yayasan ini bertujuan untuk "mendirikan serta menjelenggarakan satu Balai Perguruan Tinggi jang diberi nama Balai Perguruan Tinggi Pantjasila".[1] dr. M. Djamil bertindak selaku ketua pengurus harian, sementara Mr. Abubakar Djaar sebagai ketua panitia fakultas.[1] Pada tanggal 17 Agustus 1951, Balai Perguruan Tinggi Hukum Pantjasila diresmikan.[1]
Pada tahun pertama, BPTH Pantjasila memiliki tujuh orang dosen. Terdapat satu orang dosen asing, Mr. Drs. van Oude Nieuwland, yang ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada awal tahun ajaran 1952-53. Dosen-dosen tersebut adalah:[1]
- Mr. Harun Al Rasjid
- Mr. Egon Hakim
- Mr. Marah Nazaroedin
- Mr. Mohammad Nasroen
- Mr. Mak Kin San
- Prof. Mr. Dr. Hazairin
- Mr. Drs. A. de Goede van Oude Nieuwland
Pada tahun ajaran pertama, mahasiswa BPTH Pantjasila adalah sebanyak 140 orang. Hanya 24 orang yang lulus pada "Bahagian C" pada akhir tahun ajaran.[1]
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Pada tanggal 23 Desember 1955, BPTH Pantjasila dipindahkan ke Padang dan dinamakan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masjarakat. Tak sampai setahun kemudian pada 13 September 1956, fakultas tersebut diresmikan menjadi salah satu bagian dari Universitas Andalas yang baru berdiri.[2][3]
FHUA tercatat merupakan sekolah hukum tertua di Pulau Sumatra dan ketiga tertua di Indonesia, setelah Fakultas Hukum Universitas Indonesia di Depok dan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.[4]
Pendidikan
Untuk keperluan seleksi masuk mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional, Seleksi Bersama maupun ujian mandiri yang diselenggarakan oleh Unand, FHUA memiliki satu jurusan, yaitu Ilmu Hukum. Namun, kegiatan akademik secara keseluruhan diselenggarakan oleh bagian-bagian. Terdapat lima bagian akademik, yaitu Bagian Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, Hukum Internasional, dan Hukum Administrasi Negara.
Sarjana
Program utama untuk tingkat sarjana adalah program studi Sarjana Hukum (S.H.). Seluruh kegiatan akademik dipusatkan di kampus Limau Manis. Akreditasi program ini adalah A, sesuai SK No. 2026/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2019 tanggal 25 Juni 2019 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).[5]
Program ini merupakan salah satu program studi yang paling banyak diminati di Unand, dengan lebih dari tiga ribu orang pendaftar lewat jalur SBMPTN pada tahun 2017.[6][7]
Magister
Terdapat dua program untuk tingkat magister, yaitu program studi Magister Ilmu Hukum (M.H.) dan Magister Kenotariatan (M.Kn.). Kegiatan riset dan pengajaran dipusatkan di kampus Jl. Pancasila, Belakang Tangsi. Akreditasi program M.H. adalah A dengan no sesuai SK No. 1034/SK/BAN-PT/Akred/M/IV/2019 dan program M.Kn adalah B dan SK No. 1850/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2019 dari BAN-PT.[5]
Doktoral
Program utama untuk tingkat doktoral adalah program studi Doktor Ilmu Hukum (Dr.). Seperti program magister, kegiatan riset dan pengajaran dipusatkan di kampus Jl. Pancasila. Akreditas program ini adalah A, sesuai SK No. 3161/SK/BAN-PT/Akred/D/VIII/2019 dari BAN-PT.[5]
Kelembagaan
FHUA dipimpin oleh seorang Dekan yang dibantu oleh tiga orang Wakil Dekan. Bagian dipimpin oleh Kepala dan Sekretaris Bagian. Pada 25 Juli 2018, Busyra Azheri terpilih menjadi dekan kelima belas sepanjang sejarah FHUA, menggantikan Zainul Daulay.[8] Wakil Dekan I dan II masing-masing dijabat oleh Dr. Ferdi, S.H., M.H. dan Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd.[9]
- 1958-1961: Mr. Abubakar Jaar
- 1961-1963: Mr. Satmoko
- 1963-1972: Prof. Haroen al-Rasjid, S.H.
- 1972-1976: Boerma Burhan, S.H.
- 1977-1980: M. Zen Djamil, S.H.
- 1981-1987: Azmi Djamarin, S.H.
- 1988-1990: M. Junus Anwar, S.H.
- 1991-1997: Darmilis, S.H., M.H.
- 1997-1998: Firman Hasan, S.H., LL.M.
- 1998-2002: Azhar Raoef, S.H.
- 2002-2006: Prof. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M.
- 2006-2010: Prof. Elwi Danil, S.H., M.H.
- 2010-2014: Prof. Yuliandri, S.H., M.H.
- 2014-2018: Prof. Zainul Daulay, S.H., M.H.
- 2018-kini: Prof. Dr. Busyra Azheri, S.H., M.Hum.
Alumni
- Alvon Kurnia Palma, aktivis
- Arminsyah, Wakil Jaksa Agung
- Basrief Arief, Jaksa Agung
- Djafni Djamal, Hakim Agung
- Donal Fariz, aktivis
- Elwi Danil, Guru Besar Hukum Pidana FH Unand
- Feri Amsari, pengajar FH Unand
- Gamawan Fauzi, Gubernur Sumatera Barat dan Menteri Dalam Negeri
- Halius Hosen, Ketua Komisi Kejaksaan
- Johannes C.T. Simorangkir, anggota Konstituante
- Refly Harun, pengajar FH Untar
- Saldi Isra, Hakim Konstitusi
- Sarpin Rizaldi, Hakim PN Jakarta Selatan
- Syahrul Ujud, Wali Kota Padang
- Takdir Rahmadi, Hakim Agung
- Yuliandri, Guru Besar Ilmu Perundang-undangan FH Unand dan Rektor Unand
- Zainal Bakar, Gubernur Sumatera Barat
Rujukan
- ^ a b c d e f Propinsi Sumatera Tengah. Departemen Penerangan Republik Indonesia. 1953.
- ^ "Sejarah Singkat". fhuk.unand.ac.id (situs resmi Fakultas Hukum Universitas Andalas). Diakses 25 Desember 2012.
- ^ (25 Agustus 2016). "Peringati Lustrum XIII FH Unand Siap Lahirkan Sarjana Hukum Berkarakter Demi Kejayaan Bangsa". unand.ac.id (situs resmi Universitas Andalas). Diakses 25 Desember 2018.
- ^ Yasin, Muhammad (10 November 2017). "Coba Tebak, Kampus Mana yang Tertua dari 10 Fakultas Hukum Ini?". HukumOnline.com. Diakses 25 Desember 2012.
- ^ a b c "Daftar Program Studi, Status dan Peringkat Akreditasi Universitas Andalas". repo.unand.ac.id. Diakses 25 Desember 2018.
- ^ (18 September 2015). "Peminat Jurusan Hukum Semakin Tinggi di Unand". HukumOnline.com. Diakses 25 Desember 2018.
- ^ El Faruqi, Andri (13 Juni 2017). "Jurusan Hukum Jadi Favorit Peserta SBMPTN di Universitas Andalas". Tempo.co. Diakses 25 Desember 2018.
- ^ (26 Juli 2018). "Busyra Azheri Dekan FH Unand Terpilih". Padang Ekspres. Diakses 25 Desember 2018.
- ^ (23 Oktober 2018). "Rektor Lantik Wadek FH Unand Periode 2018-2022". unand.ac.id (situs resmi Universitas Andalas). Diakses 25 Desember 2018.