Lompat ke isi

Muatan listrik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.70.26.86 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rachmat04
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
menambahkan teks dan referensi
Baris 15: Baris 15:
}}
}}
{{Elektromagnetisme|cTopic=Elektrostatika}}
{{Elektromagnetisme|cTopic=Elektrostatika}}
'''Muatan listrik''' adalah [[Muatan listrik partikel|muatan dasar]] yang dimiliki oleh setiap [[partikel]] penyusun [[atom]], kecuali [[neutron]]. Karakteristik muatan dasar hanya dimiliki oleh [[proton]] dan [[elektron]].{{Sfn|Yuberti|2014|p=137}} Muatan listrik hanya dibedakan menjadi muatan positif dan muatan negatif; serta muatan netral yang tersusun dari gabungan muatan positif dan muatan negatif dalam jumlah yang sama. Selain itu, muatan hanya ditemui pada sistem tertutup yang tidak sama dengan [[massa]] dan tidak teramati secara [[Bukti empiris|empiris]]. Keadaan dasar dari muatan adalah selalu memiliki [[Kuantisasi (fisika)|kuantisasi]] berupa kelipatan [[bilangan bulat]] dengan nilai 1,602 × 10<sup>-19</sup> [[Coulomb|C]] atau 4,77 ×10<sup>-10</sup> satuan [[Elektrostatika|elektrostatik]].{{Sfn|Gertshen, Kneser dan Vogel|1996|p=3}}
'''Muatan listrik''' adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami [[gaya (fisika)|gaya]] pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol ''Q'' sering digunakan untuk menggambarkan muatan. [[Sistem Satuan Internasional]] dari satuan ''Q'' adalah [[coulomb]], yang merupakan 6.24 x 10<sup>18</sup> muatan dasar. ''Q'' adalah sifat dasar yang dimiliki oleh [[materi]] baik itu berupa [[proton]] (muatan positif) maupun [[elektron]] (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).

== Penamaan ==
[[Benjamin Franklin|Benyamin Franklin]] (1706-1790) merupakan [[fisikawan]] yang memperkenalkan dan menggunakan istilah muatan listrik untuk pertama kali. Ia memperoleh dan menyimpan muatan listrik melalui [[tabung Leyden]]. Muatan listrik ini diperoleh dari tali [[layang-layang]] berlapis [[logam]] yang diterbangkan ketika banyak terjadi [[petir]].{{Sfn|Listiana, dkk.|2009|p=22-9}}

== Jenis ==
Muatan listrik hanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Penetapan muatan listrik menjadi hanya dua jenis dilakukan oleh [[ilmuwan]] berkebangsaan [[Amerika Serikat]] yaitu Benjamin Franklin. Kesimpulan bahwa muatan listrik hanya ada dua jenis diperoleh oleh Franklin melalui percobaan pada sebuah [[penggaris]] [[plastik]] dan sebuah batang [[kaca]] yang saling digosokkan.{{Sfn|Listiana, dkk.|2009|p=22-10}}

== Sifat-sifat ==

=== Pembentukan ===
Setiap [[benda]] memiliki atom dengan bagian berupa proton, elektron dan neutron. Pembentukan muatan listrik pada suatu benda merupakan akibat dari susunan proton dan elektron dalam jumlah tertentu pada partikelnya. Sesuai dengan teori atom [[Model puding prem|model Thomson]], [[model Rutherford]] dan [[model Bohr]], atom terdiri dari muatan positif di [[inti atom]] dan muatan negatif di luar inti atom. Di dalam inti atom, terdapat proton yang dijadikan sebagai muatan positif. Percobaan muatan listrik yang dilakukan oleh Milikan memperoleh muatan terkecil dengan nilai sebesar 1,6 ×10<sup>10</sup> Coulomb. Pembentukan muatan hanya terjadi jika jumlah proton dan elektron tidak sama. Jika proton dan elektron dalam jumlah yang sama, maka benda dikatakan bermuatan netral. Benda dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih besar dibandingkan proton. Sedangkan benda dikatakan bermuatan positif jika jumlah proton lebih besar dibandingkan elektron. Proses pembentukan muatan listrik terjadi ketika atom melakukan ionisasi dengan cara melepas atau menangkap elektron.{{Sfn|Listiana, dkk.|2009|p=22-9}}

Muatan listrik pada suatu benda dapat diperoleh melalui 3 cara, yaitu memberikan [[Efek tribolistrik|efek tribolistik]], [[konduksi]] atau [[Pembuktian melalui induksi|induksi]]. Efek tribolistrik diperoleh dengan menggosokkan benda yang tidak bermuatan ke benda yang bermuatan. Konduksi dilakukan dengan menghubungkan benda bermuatan dengan benda yang tidak bermuatan, sedangkan induksi dilakukan dengan mendekatkan benda yang tidak bermuatan ke benda yang bermuatan.{{Sfn|Yuberti|2014|p=138}}

=== Massa ===
Massa dari muatan listrik berbeda dengan massa pada [[Gravitasi|gaya gravitasi]]. Massa pada gaya gravitasi hanya terdiri dari massa positif, sedangkan pada muatan listrik, massa terbagi menjadi massa positif dan massa negatif. Keberadaan dua jenis massa menyebabkan muatan listik dapat melakukan gaya tarik dan gaya tolak. Ini berbeda dengan gaya gravitasi yang hanya mampu melakukan gaya tarik karena hanya meiliki satu jenis massa.

=== Gaya tarik-menarik ===
Sifat dari gaya tarik suatu muatan listrik diketahui setelah [[Charles Coulomb]] melakukan [[Percobaan|eksperimen]] pada tahun 1736-1806. Coulomb menguji dan menentukan besar gaya tarik antara dua buah muatan listrik. Dari hasil eksperimen, diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, jika dua buah muatan listrik dengan sifat yang berbeda (negatif dan positif) saling didekatkan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara kedua muatan tersebut. Sebaliknya, jika kedua muatan memiiliki sifat yang sejenis (positif-positif atau negatif-negatif), maka kedua muatan akan saling tolak-menolak. Kedua, besar gaya tarik antara kedua buah muatan selalu berbanding terbalik dengan jarak antara kedua buah muatan tersebut. Ketiga, ukuran fisik dari muatan listrik menentukan besar gaya tarik antara kedua buah muatan listrik. Sifat gaya tarik ini dikenal dan dijelaskan secara rinci dalam rumusan-rumusan dari [[hukum Coulomb]].{{Sfn|Galih, Ngadiono, dan Purnomosari|2016|p=34}}

=== Gaya elektrostatik ===
Muatan listrik memiliki gaya [[Elektrostatika|elektrostatik]] antara dua [[muatan listrik partikel]] dengan niali 104<sup>0</sup> kali lebih besar dibandingkan dengan gaya gravitasi antara keduanya. Faktor penyebab besarnya gaya elektrostatik pada muatan listrik belum diketahui secara pasti. Namun, [[Arthur Eddington]] dan [[Paul A.M. Dirac]] memberikan perkiraan bahwa fakor gaya elektrostatik pada muatan listrik sarna dengan [[akar kuadrat]] dari jumlah materi yang ada di [[alam semesta]].{{Sfn|Gertshen, Kneser dan Vogel|1996|p=3}} Gaya yang terjadi antara dua buah muatan listrik memiliki arah yang tetap, yaitu pada garis [[medan listrik]] penghubung di antara kedua muatan. Penetapan arah muatan listrik didasarkan kepada pengertian [[Ruang vektor|ruang]] yang [[isotropi]].{{Sfn|Gertshen, Kneser dan Vogel|1996|p=4}}

== Penerapan konsep ==

=== Xerografi ===
Chester Carlson menerapkan hukum Coulomb terhadap sebuah proses [[xerografi]] pada tahun 1940. Lapisan tipis [[Fotokonduktivitas|fotokonduktif]] yang berbahan [[selenium]] diberikan ke permukaan [[Tabung (geometri)|silinder]]. Pada kondisi gelap, selenium akan bermuatan positif dan memiliki sifat [[Konduktivitas listrik|konduktivitas]] yang buruk. Pencetakan gambar terjadi selama kondisi gelap, karena muatan listrik pada [[Citra|gambar]] tertahan di selenium. Pengumpulan gambar ke selenium dilakukan oleh suatu lensa cahaya. Selenium akan merubah menjadi konduktor yang baik saat diberi [[sinar]]. Muatan positif akan terbawa pada bagian yang menerima sinar karena [[cahaya]] membawa muatan pembawa yang menghilangkan muatan positif pada selenium. Pada bagian yang gelap, muatan positif tidak berpindah. Suatu [[tinta bubuk]] yang bermuatan negatif dihembuskan pada permukaan gelap tersebut, sehingga muatan negatif pada tinta bubuk akan menempel pada bahan selenium. Penempelan bahan pada selenium menghasilkan gambar yang kemudian dikirim ke lembaran [[kertas]] yang bermuatan positif. Gambar menjadi permanen setelah tinta bubuk dilelehkan dengan [[suhu]] tinggi.{{Sfn|Galih, Ngadiono, dan Purnomosari|2016|p=38}}

== Referensi ==
<references />

== Daftar pustaka ==

# {{cite book|last=Abdullah|first=Mikrajuddin|date=|year=2017|url=https://firmanlaurensius.files.wordpress.com/2017/05/fisika-dasar-ii-mikrajuddin-abdullah-mei-2017.pdf|title=Fisika dasar II|location=Bandung|publisher=Institut Teknologi Bandung|isbn=|pages=|ref={{sfnref|Abdullah|2017}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Galih, V., Ngadiono, dan Purnomosari, E.|first=|date=|year=2016|url=http://www.buku-e.lipi.go.id/penulis/drva001/1533693237buku.pdf|title=Pengantar Listrik Magnet dan Terapannya|location=Sleman|publisher=CV. Mulia Jaya|isbn=978-602-72713-2-6|pages=|ref={{sfnref|Galih, Ngadiono, dan Purnomosari|2016}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Gertshen, C., Kneser, H.O., dan Vogel, H.|first=|date=|year=1996|url=https://core.ac.uk/download/pdf/227146408.pdf|title=Fisika: Listrik Magnet dan Optik|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|isbn=979-459-693-0|pages=|ref={{sfnref|Gertshen, Kneser dan Vogel|1996}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Listiana, dkk.|first=|date=|year=2009|url=http://repositori.uin-alauddin.ac.id/15457/1/Ilmu%20Pengetahuan%20Alam%202.pdf|title=Ilmu Pengetahuan Alam 2|location=Surabaya|publisher=Amanah Pustaka|isbn=978-602-8542-06-7|pages=|ref={{sfnref|Listiana, dkk.|2009}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Yuberti|first=|date=|year=2014|url=http://repository.radenintan.ac.id/2978/1/Buku_Konsep_Materi_Fisika_Dasar_2__An_Yuberti.pdf|title=Konsep Materi Fisika Dasar 2|location=Bandar Lampung|publisher=AURA Printing & Publishing|isbn=978-602-1297-30-8|pages=|ref={{sfnref|Yuberti|2014}}|url-status=live}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 24 Januari 2021 04.07

Muatan listrik
Medan listrik dari titik muatan positif dan negatif
Simbol umumQ
Satuan SIcoulomb
Satuan lainnya
Dalam satuan pokok SIC = A s
Dimensi SIT I

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki oleh setiap partikel penyusun atom, kecuali neutron. Karakteristik muatan dasar hanya dimiliki oleh proton dan elektron.[1] Muatan listrik hanya dibedakan menjadi muatan positif dan muatan negatif; serta muatan netral yang tersusun dari gabungan muatan positif dan muatan negatif dalam jumlah yang sama. Selain itu, muatan hanya ditemui pada sistem tertutup yang tidak sama dengan massa dan tidak teramati secara empiris. Keadaan dasar dari muatan adalah selalu memiliki kuantisasi berupa kelipatan bilangan bulat dengan nilai 1,602 × 10-19 C atau 4,77 ×10-10 satuan elektrostatik.[2]

Penamaan

Benyamin Franklin (1706-1790) merupakan fisikawan yang memperkenalkan dan menggunakan istilah muatan listrik untuk pertama kali. Ia memperoleh dan menyimpan muatan listrik melalui tabung Leyden. Muatan listrik ini diperoleh dari tali layang-layang berlapis logam yang diterbangkan ketika banyak terjadi petir.[3]

Jenis

Muatan listrik hanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Penetapan muatan listrik menjadi hanya dua jenis dilakukan oleh ilmuwan berkebangsaan Amerika Serikat yaitu Benjamin Franklin. Kesimpulan bahwa muatan listrik hanya ada dua jenis diperoleh oleh Franklin melalui percobaan pada sebuah penggaris plastik dan sebuah batang kaca yang saling digosokkan.[4]

Sifat-sifat

Pembentukan

Setiap benda memiliki atom dengan bagian berupa proton, elektron dan neutron. Pembentukan muatan listrik pada suatu benda merupakan akibat dari susunan proton dan elektron dalam jumlah tertentu pada partikelnya. Sesuai dengan teori atom model Thomson, model Rutherford dan model Bohr, atom terdiri dari muatan positif di inti atom dan muatan negatif di luar inti atom. Di dalam inti atom, terdapat proton yang dijadikan sebagai muatan positif. Percobaan muatan listrik yang dilakukan oleh Milikan memperoleh muatan terkecil dengan nilai sebesar 1,6 ×1010 Coulomb. Pembentukan muatan hanya terjadi jika jumlah proton dan elektron tidak sama. Jika proton dan elektron dalam jumlah yang sama, maka benda dikatakan bermuatan netral. Benda dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih besar dibandingkan proton. Sedangkan benda dikatakan bermuatan positif jika jumlah proton lebih besar dibandingkan elektron. Proses pembentukan muatan listrik terjadi ketika atom melakukan ionisasi dengan cara melepas atau menangkap elektron.[3]

Muatan listrik pada suatu benda dapat diperoleh melalui 3 cara, yaitu memberikan efek tribolistik, konduksi atau induksi. Efek tribolistrik diperoleh dengan menggosokkan benda yang tidak bermuatan ke benda yang bermuatan. Konduksi dilakukan dengan menghubungkan benda bermuatan dengan benda yang tidak bermuatan, sedangkan induksi dilakukan dengan mendekatkan benda yang tidak bermuatan ke benda yang bermuatan.[5]

Massa

Massa dari muatan listrik berbeda dengan massa pada gaya gravitasi. Massa pada gaya gravitasi hanya terdiri dari massa positif, sedangkan pada muatan listrik, massa terbagi menjadi massa positif dan massa negatif. Keberadaan dua jenis massa menyebabkan muatan listik dapat melakukan gaya tarik dan gaya tolak. Ini berbeda dengan gaya gravitasi yang hanya mampu melakukan gaya tarik karena hanya meiliki satu jenis massa.

Gaya tarik-menarik

Sifat dari gaya tarik suatu muatan listrik diketahui setelah Charles Coulomb melakukan eksperimen pada tahun 1736-1806. Coulomb menguji dan menentukan besar gaya tarik antara dua buah muatan listrik. Dari hasil eksperimen, diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, jika dua buah muatan listrik dengan sifat yang berbeda (negatif dan positif) saling didekatkan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara kedua muatan tersebut. Sebaliknya, jika kedua muatan memiiliki sifat yang sejenis (positif-positif atau negatif-negatif), maka kedua muatan akan saling tolak-menolak. Kedua, besar gaya tarik antara kedua buah muatan selalu berbanding terbalik dengan jarak antara kedua buah muatan tersebut. Ketiga, ukuran fisik dari muatan listrik menentukan besar gaya tarik antara kedua buah muatan listrik. Sifat gaya tarik ini dikenal dan dijelaskan secara rinci dalam rumusan-rumusan dari hukum Coulomb.[6]

Gaya elektrostatik

Muatan listrik memiliki gaya elektrostatik antara dua muatan listrik partikel dengan niali 1040 kali lebih besar dibandingkan dengan gaya gravitasi antara keduanya. Faktor penyebab besarnya gaya elektrostatik pada muatan listrik belum diketahui secara pasti. Namun, Arthur Eddington dan Paul A.M. Dirac memberikan perkiraan bahwa fakor gaya elektrostatik pada muatan listrik sarna dengan akar kuadrat dari jumlah materi yang ada di alam semesta.[2] Gaya yang terjadi antara dua buah muatan listrik memiliki arah yang tetap, yaitu pada garis medan listrik penghubung di antara kedua muatan. Penetapan arah muatan listrik didasarkan kepada pengertian ruang yang isotropi.[7]

Penerapan konsep

Xerografi

Chester Carlson menerapkan hukum Coulomb terhadap sebuah proses xerografi pada tahun 1940. Lapisan tipis fotokonduktif yang berbahan selenium diberikan ke permukaan silinder. Pada kondisi gelap, selenium akan bermuatan positif dan memiliki sifat konduktivitas yang buruk. Pencetakan gambar terjadi selama kondisi gelap, karena muatan listrik pada gambar tertahan di selenium. Pengumpulan gambar ke selenium dilakukan oleh suatu lensa cahaya. Selenium akan merubah menjadi konduktor yang baik saat diberi sinar. Muatan positif akan terbawa pada bagian yang menerima sinar karena cahaya membawa muatan pembawa yang menghilangkan muatan positif pada selenium. Pada bagian yang gelap, muatan positif tidak berpindah. Suatu tinta bubuk yang bermuatan negatif dihembuskan pada permukaan gelap tersebut, sehingga muatan negatif pada tinta bubuk akan menempel pada bahan selenium. Penempelan bahan pada selenium menghasilkan gambar yang kemudian dikirim ke lembaran kertas yang bermuatan positif. Gambar menjadi permanen setelah tinta bubuk dilelehkan dengan suhu tinggi.[8]

Referensi

  1. ^ Yuberti 2014, hlm. 137.
  2. ^ a b Gertshen, Kneser dan Vogel 1996, hlm. 3.
  3. ^ a b Listiana, dkk. 2009, hlm. 22-9.
  4. ^ Listiana, dkk. 2009, hlm. 22-10.
  5. ^ Yuberti 2014, hlm. 138.
  6. ^ Galih, Ngadiono, dan Purnomosari 2016, hlm. 34.
  7. ^ Gertshen, Kneser dan Vogel 1996, hlm. 4.
  8. ^ Galih, Ngadiono, dan Purnomosari 2016, hlm. 38.

Daftar pustaka

  1. Abdullah, Mikrajuddin (2017). Fisika dasar II (PDF). Bandung: Institut Teknologi Bandung. 
  2. Galih, V., Ngadiono, dan Purnomosari, E. (2016). Pengantar Listrik Magnet dan Terapannya (PDF). Sleman: CV. Mulia Jaya. ISBN 978-602-72713-2-6. 
  3. Gertshen, C., Kneser, H.O., dan Vogel, H. (1996). Fisika: Listrik Magnet dan Optik (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. ISBN 979-459-693-0. 
  4. Listiana, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam 2 (PDF). Surabaya: Amanah Pustaka. ISBN 978-602-8542-06-7. 
  5. Yuberti (2014). Konsep Materi Fisika Dasar 2 (PDF). Bandar Lampung: AURA Printing & Publishing. ISBN 978-602-1297-30-8. 

Pranala luar